AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Dolar Australia Lesu Imbas Data PMI China Jatuh

Hana Raisa 31 Oct 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #china   #dolar   #dolar-australia   #pmi
Data PMI manufaktur dan non-manufaktur China menunjukkan kemunduran sehingga berdampak negatif pada Dolar Australia.

PMI China Memburuk, Dolar Australia Jatuh

Dolar Australia melemah terhadap rival-rivalnya dalam perdagangan hari ini (31/Oktober) karena aktivitas bisnis China, mitra dagang utama Australia, mengalami pelemahan lagi.

AUD/USD turun sekitar 0.5% dan sempat menyentuh 0.63143. AUD/NZD merosot dari 1.08996 ke 1.08715. Dolar Australia juga melemah terhadap Euro dan mata uang utama lainnya, kecuali Yen Jepang yang ambles akibat pengumuman BoJ hari ini.

Seperti yang dikatakan oleh Valentin Marinov, Kepala Strategi Forex G10 di Crédit Agricole:

"Data PMI China yang lemah menyebabkan Dolar Australia berada tidak jauh di belakang Yen."

Penurunan performa Aussie dipicu oleh kemunduran sektor bisnis China dari hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) bulan Oktober 2023, baik bidang manufaktur maupun non-manufaktur.

Skor PMI manufaktur China turun dari 50.2 menjadi 49.5, sekaligus menandakan perubahan situasi dari ekspansif menjadi kontraksi. Skor PMI non-manufaktur China juga tergelincir dari 51.7 ke 50.6, jauh dari estimasi konsensus yang sebesar 51.8.

 

Sejumlah Analis Tetap Optimis

Meskipun bisnis China kembali jatuh, sejumlah analis percaya bahwa data-data yang dirilis hari ini akan mendorong pemerintah China untuk mengeluarkan stimulus lebih banyak lagi.

Sebagian bahkan menilai data-data tersebut tak akan berkelanjutan. Ada juga yang menyarankan agar menunggu rilis data PMI China versi Caixin besok (1/November) untuk hasil lebih akurat.

Salah satu dari analis tersebut adalah Kristina Clifton, pakar strategi forex di Commonwealth Bank Australia. Clifton berpendapat bahwa data PMI China yang lemah kemungkinan merefleksikan liburan delapan hari pada awal bulan dan bukannya kemunduran dalam pemulihan ekonomi.

Lebih lanjut, Clifton memperkirakan akan ada pemulihan bertahap dalam perekonomian China pada bulan-bulan berikutnya.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru