Dikembangkan oleh member komunitas MQL5, Ahmad Waddah Attar, Advanced ADX menerjemahkan sinyal indikator ADX menjadi garis-garis mirip histogram agar lebih mudah dibaca. Namun karena ADX sendiri merupakan indikator yang "tidak bisa berdiri sendiri", maka wajib hukumnya menggunakan indikator atau tools lain untuk mengkonfirmasi sinyal yang dihasilkan.Chart di atas menampilkan Advanced ADX yang dikombinasikan dengan garis-garis EMA.Open buy apabila:
Histogram Advanced ADX berwarna hijau.
Muncul sinyal buy dari indikator pelengkap. Apabila menggunakan 2 garis EMA, maka indikasinya adalah Golden Cross (EMA berperiode rendah melintasi EMA berperiode tinggi dari bawah ke atas).
Open sell apabila:
Histogram Advanced ADX berwarna merah
Muncul sinyal sell dari indikator pelengkap. Jika menggunakan EMA, maka indikasinya adalah Death Cross (EMA berperiode rendah melintasi EMA berperiode tinggi dari atas ke bawah).
Pada dasarnya, ADX adalah pengukur kekuatan trend. Jadi semakin besar histogram yang ditampilkan, semakin tinggi kekuatan trend yang sedang berlangsung. Tidak disarankan untuk mengambil posisi saat Advanced ADX menunjukkan trend menurun meski dari warna dan crossing EMA-nya telah memenuhi syarat untuk open posisi.
Sesuai namanya, indikator StochHistogram merupakan pengembangan dari indikator Stochastic. Sebab kiblatnya adalah Stochastic, indikator StochHistogram bersifat leading atau mendahului market. Indikator ini dapat digunakan untuk menganalisis trend saat ini, menentukan titik entry, hingga mengidentifikasi titik jenuh. Indikator StochHistogram memiliki tampilan yang cukup simpel, terdiri dari warna hijau dan pink dengan bentuk histogram yang mudah dibaca. Perhatikan penggunaan StochHistogram pada chart EUR/USD berikut ini.Warna hijau menunjukkan prediksi trend naik. Sementara itu, warna pink menunjukkan trend sebaliknya. Apabila indikator yang semula berwarna pink berubah menjadi hijau, artinya Anda bisa segera menyiapkan order buy karena ada indikasi Uptrend. Order sell bisa dilakukan saat indikator yang semula berwarna hijau berubah menjadi pink.
Indikator Fractal Canel berfungsi untuk mengidentifikasi trend hingga area konsolidasi. Sama seperti indikator Bollinger Band, Fractal Canel juga memiliki upper dan lower yang dapat menunjukkan trend market.Saat terjadi perubahan trend, garis upper dan lower indikator Fractal Canel akan mengikuti pergerakan harganya saja. Namun, sinyal yang dihasilkan Fractal Canel jauh lebih cepat daripada Bollinger Band.Perhatikan gambar chart berikut ini.Indikator Fractal Canel bersifat leading. Sifatnya memberikan informasi sinyal setelah harga berjalan sehingga trader bisa memprediksi kondisi market lebih awal sebelum buka posisi. Seperti yang terlihat dari chart di atas, indikator Fractal Canel tersusun dari garis berwarna biru muda yang berbentuk seperti lorong. Di tengah lorong tersebut, ada garis putus-putus.Saat ada trend panjang dan Anda melihat harga telah melewati garis putus-putus tersebut, maka secara teoretis akan menggambarkan Uptrend. Jika harga melewati garis putus-putus lalu mengarah ke bawah, maka artinya adalah Downtrend.Time frame bisa diatur sesuai strategi atau preferensi masing-masing. Pada chart di atas, percobaan dilakukan dengan menggunakan H1. Hasilnya pun masih nyaman. Jika time frame-nya lebih besar lagi, sinyal yang dihasilkan cukup lambat. Maka dari itu, time frame kecil lebih direkomendasikan.
Indikator Freeway bekerja secara harian sebagai "pemberi informasi" apakah market akan bullish atau bearish dalam satu hari ke depan. Selain itu, indikator Freeway ini juga bisa dimanfaatkan di segala kondisi pasar. Freeway didasarkan pada indikator CCI (Commodity Channel Index) karena menganalisis beberapa CCI dari berbagai time frame, yaitu: 15 menit, 30 menit, 1 jam, dan 4 jam yang diwakili oleh 4 lajur. Prinsip dari indikator ini adalah, Anda bisa masuk ke pasar ketika keempat CCI tersebut setuju pada suatu tren. Indikasinya adalah sebagai berikut:
Ketika keempat lajur berwarna hijau, Anda bisa entry Buy
Ketika keempat lajur berwarna merah, Anda bisa entry Sell
Sudah banyak varian Pivot Point. Namun kali ini kita mencoba indikator lainnya dengan variasi pivot yang berbeda. Indikator Pivot ini akan berkembang menjadi besar jika trend sebelumnya memiliki jumlah volume yang besar, begitupun sebaliknya. Indikator Weekly Pivot tidak bisa mengisyaratkan level buy/sell, melainkan hanya mengeluarkan informasi untuk membantu trader.
Banyak trader pemula yang sering kesulitan menemukan Support dan Resistance yang tepat karena level-level ini bisa ditentukan dengan berbagai cara dan bersifat subjektif. Untuk itulah, indikator Super SR menjadi andalan baru karena dapat menampilkan Support Resistance (SR) secara otomatis berdasarkan perhitungan akurat.Indikator ini dapat membantu trader menemukan level-level SR secara jelas melalui titik-titik yang muncul di atas dan di bawah harga. Level Support ditandai dengan sederet titik berwarna biru di bawah harga, sedangkan level Resistance ditandai dengan titik-titik merah di atas harga. Cermati gambar berikut ini.Indikator Super SR ini sangat istimewa karena sensitif dalam merespons titik-titik pembalikan harga, sehingga garis-garis Support Resistance yang dimunculkan tidak terbatas pada yang mayor (teruji) saja, tetapi juga level minor. Bisa dikatakan, Super SR akurat untuk digunakan sebagai patokan bounce dan breakout harga dari titik pembalikan (swing) sebelumnya.Rekomendasi penggunaan:
Gunakan indikator Super SR untuk mengamati price action terhadap level SR terdekat: apakah terbentuk pola candle pembalikan atau justru terdapat konfirmasi breakout.
Pembacaan signal di level-level yang terlalu mundur ke belakang mungkin akan membingungkan bagi trader yang belum terbiasa trading dengan SR sebagai area pembalikan.
Gunakan indikator Super SR untuk patokan entry dan exit. Tandanya, jika harga turun menembus level biru terdekat, maka rekomendasi tradingnya adalah open sell. Jika menembus level merah, maka open buy. Level-level SR terdekat bisa dimanfaatkan untuk Stop Loss dan Take Profit, tergantung jenis entry yang tereksekusi nantinya.
Jika ingin bermain dalam range, maka kegagalan harga menembus salah satu level SR bisa menjadi acuan entry dengan target yang lebih terbatas. Strategi semacam ini cocok untuk kondisi market yang sedang konsolidasi.