AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Sideways

Pasar Sideways Di Tengah Keresahan Ekonomi Global
Crypholic     8 Dec 2022
Tarik menarik sentimen pasar atas ketidakpastian ekonomi global menyebabkan sejumlah mata uang mayor bergerak terbatas. Inflasi dan suku bunga tinggi menjadi sorotan utama.
Masih Sideways, Emas Sinyalkan Sell
Kazuki     7 Apr 2022
Emas masih terjebak dalam fase konsolidasi. Jika kekuatan seller akhirnya mendominasi pasar, XAU/USD terancam merosot ke S2.
#sell  
Euro Sideways, Nantikan Sell di R1
Kazuki     10 Jan 2022
Euro agaknya belum bisa lepas dari kebimbangan. Saat ini, harga tengah terkatung-katung di sekitar R1. Bagaimana skenario tradingnya?
#euro  
Forum

Kumpulan Forum @inbizia #sideways

Arifin Sanjaya   11 Jul 2023

Mana yang lebih baik, antara strategi breakout atau sideways dakam trading forex?

herza   12 Mar 2012

Gimana caranya mengetahui sideways master?

Ibnu   30 Nov 2020

Ketika pasar sedang sideways, apa yang terjadi di pasar gan? Apakah saat seperti itu tidak dianjurkan untuk trading? Apakah ada cara open posisi saat sideways? thanks

Komentar

Kumpulan Komentar @inbizia #sideways

  Priyadi   |   20 Nov 2015   |   Artikel
bagaimana cara mengetahui trend akan kuat atau tidak? karena katanya kalau trend lemah maka harga akan sideways dan banyak salah sinyal. apa dengan melihat trend di chart saja sudah cukup? atau kita harus menggabungkan dengan analisa fundamental
  M Singgih   |   17 Mar 2016
@Priyadi: Kekuatan trend bisa dilihat dari indikator MACD dan ADX. Trend akan melemah jika kurva indikator MACD dan kurva sinyal mulai berimpit, dan garis histogram indikator ADX berada dibawah level 25.

Sebaliknya trend akan kuat jika jarak antara kurva MACD dan sinyal makin lebar, dan garis histogram indikator ADX berada diatas level 25. Berikut contoh pada EUR/USD daily:


Mengenai faktor fundamental, jika Anda trading pada time frame H1 (1 jam) atau H4 (4 jam) cukup hindari saat-saat rilis data berdampak tinggi atau peristiwa berdampak tinggi. Namun jika trading pada time frame daily analisa fundamental jangka panjang perlu dipertimbangkan.
  Kurniawan   |   9 May 2020   |   Artikel
Hai admin, saya adalah newbie yang sedang belajar dasar dan teori forex, dan untuk pelajaran tentang indikator Bollinger Bands yang Anda tulis di atas, ada pertanyaan yang terlintas di pikiran saya;

Pada tulisan di atas disebutkan untuk nilai default parameter indikator Bollinger Bands adalah Periodnya 20 dan standar deviasinya adalah 2. Lalu apakah nilai default tersebut berlaku untuk semua timeframe (M1, M5, M15, H1, H4, dst) yang digunakan untuk trading ataukah ada suatu kaidah jika timeframe tertentu maka setingan nilai parameter Bollinger Bands nya yang optimal adalah sekian?

untuk nilai Shift-nya berapakah yang harus di isi, begitu juga dengan Apply to-nya mana yang harus dipilih, bila melihat di aplikasi MetaTrader?

Di atas dikatakan bahwa indikator Bollinger Bands lazimnya cocok digunakan saat pasar sedang sideways, karena upper dan lower band-nya bisa berfungsi sebagai support & resistance sehingga bisa terlihat ada peluang buy-sell jika candlesticknya menyentuh masing-masing band-tersebut, cmiiw.

Yang ingin saya tanyakan adalah jika terjadi perubahan trend menjadi uptrend atau downtrend, lalu apakah Bollinger Bands masih bisa di andalkan untuk melihat adanya sinyal peluang untuk buy-sell lewat terjadinya retracement harga (cmiiw)? Ataukah sebaiknya menggunakan indikator lain untuk mengkonfirmasi adanya sinyal peluang buy-sell jika terjadi perubahan menjadi trending? jika ya - maka indikator apa sebaiknya yang bisa dipakai ?
  Qalifa   |   29 Jan 2021   |   Artikel

Cara mengientifikasi suatu pasar sideways atau tidak gimana?

  Citrananda   |   29 Jan 2021

Cari level support dan resistance. Sideways market terjadi ketika grafik naik turun sebatas level tersebut.

  Fero   |   6 Sep 2022   |   Artikel

Pola candlestick ini lebih bagus di market sideways atau trending?

  Inbizia Support   |   12 Dec 2022

Pola ini sebenarnya khusus untuk market sideways, tapi tetap hindari kondisi choppy atau tidak beraturan. Kondisi sideways yang choppy akan membuat Anda kesulitan melihat support dan resistance yang digunakan sebagai patokan pola ini.

  Yosua   |   17 Jan 2023   |   Artikel

"Pahami Arah Tren Harga
Tren merupakan kecenderungan sesuatu untuk bergerak pada arah yang telah diprediksi sebelumnya. Memahami arah tren harga yang sedang terjadi di pasar itu penting dalam menentukan strategi. Anda dapat menggunakan indikator teknikal untuk membantu mengidentifikasi trend sedang terjadi. Perlu diketahui bahwa tren terdiri dari tren naik (uptrend), tren turun (downtrend), dan tren mendatar (sideways)."

Kira-kira indikator teknikal apa aja yang bisa menunjukkan trend, min?

  Inbizia Support   |   18 Jan 2023

Yosua: Halo kak, untuk indikator penunjuk arah tren ada banyak kak, ada Moving Average (MA), trendline, RSI, Stochastic, MACD, dan lain-lainnya. Biar lebih paham, kak Yosua bisa mempelajarinya dari artikel-artikel kami di bawah ini:

  Yosua   |   20 Jan 2023

Inbizia Support: Oh iya, kelupaan, terus ada saran buat para trader following trend dari trader yang berpengalaman gak min, soalnya kalo cuma belajar strategi dan tekniknya aja kok rasanya ada yang kurang gitu.

  Inbizia Support   |   21 Jan 2023

Yosua: Ada kak, trader pro bernama Ed Seykota punya prinsip dasar trading trend following yang bisa jadi pembelajaran buat kak Yosua. Kak Yosua bisa membacanya di sini: Prinsip Trading Ed Seykota Untuk Trend Following

  Rinne Ten   |   21 Aug 2023   |   Artikel

Setelah membaca artikel ini, gw tertarik ama penjelasan ini "Salah satu alasan mengapa MA tidak efektif digunakan pada market sideways adalah karena rentang harga hanya naik-turun pada level tertentu saja. Dalam kondisi seperti ini, entry menggunakan MA bisa menghasilkan sinyal palsu (False Signal)."
yang gw pahami dalam penjelasan ini bahwa tidak semua signal yang diterima itu benar, terkadang menerima sinyal palsu. Bagaiman ane sebegai trader pemula dapat mengenali Sinyal Palsu Dari kondisi ini dan apa yang harus dilakukan ketika menerima fake signal?

  Genta   |   22 Aug 2023

Salam, saya bantu menjelaskan ya... Saya menekankan kalo MA bukan berarti banyak false signal. Moving Average memiliki beebrapa jenis, seperti SMA. SMA kurang sensitif terhadap perubahan harga. Pada awalnya, dimana hanya terdapat SMA , ternyata banyak trader mengeluhkan tentang sinyal yang lambat dari SMA dan menginginkan SMA yang lebih sensitif terhadap perubahan harga.

Maka diciptakanlah EMA dan WMA dengan pembobotan yang berbeda sehingga lebih sensitif terhadap perubahan harga. Dengan kata lain, EMA dan WMA memberikan sinyal yang lebih banyak daripada SMA. Namun, kekurangan EMA dan WMA adalah muncul lebih banyak sinyal palsu (false signal) dibandingkan SMA.

Sinyal palsu atau biasa disebut fake signal adalah kondisi di mana harga gagal menembus level tertinggi atau level terendah (false breakout) di Mother Bar setelah pola Inside Bar terbentuk. Akibatnya, harga berbalik arah karena adanya perubahan sentimen pasar atau reaksi pada berita-berita tertentu. Contoh pada marte 2010, Saat itu, harga EUR/USD bergerak bearish, tetapi tiba-tiba berubah bullish akibat penyataan Presiden ECB.

Mengenai false signal, semua jenis MA baik itu SMA, EMA ataupun WMA bisa menimbulkan false signal karena MA didasarkan atas perhitungan matematika, yaitu harga rata-rata dalam periode tertentu, sehingga harga bergerak dulu baru nilai rata-ratanya keluar. Dengan demikian indikator jenis MA ini termasuk indikator yang lagging atau selalu terlambat dalam merespon pergerakan harga. Semua lagging indicator bisa menghasilkan false signal.

Baca Juga: Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

  Fahri   |   24 Aug 2023

Sedikit menambahkan, sinyal yang terbentuk dari candlestick pada chart maka jawabnya adalah Anda harus konfirmasikan sinyal tsb dengan indikator teknikal. Jika memang konform (terkonfirmasi), maka sinyal tsb adalah valid dan bulan fake signal atau false signal.

Tapi beda lagi jiga anda membukan akun denga mengcopy salah satu provider dalam broker, sinyal yang false dari provider, mungkin saya tidak bisa memberikan solusi.

Pola sinyal palsu dibedakan menjadi dua, yaitu pola bearish dan bullish. Keduanya terdiri dari satu atau lebih Pin Bar yang menunjukkan false breakout. Jadi, candle pertama akan menunjukkan harga yang menembus level tertinggi atau terendah di Mother Bar, sementara candle kedua bergerak berlawanan dengan candle pertama.

Terkadang fake signal tidak hanya terdiri atas satu Inside Bar; bisa juga 2, 3, atau bahkan lebih. Untuk itu, Anda harus jeli membaca keadaan sebelum menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Ini merupakan salah satu kunci sukses yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mulai mendapatkan keuntungan di pasar forex.

Baca Juga: Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

Download Indikator Gratis

Seringkali, para trader kesulitan mengaplikasikan Heiken Ashi karena akan mengubah chart utama secara otomatis. Untungnya, seorang anggota forum MQL5 dengan nama pengguna Maxim Kuznetsov telah mengembangkan indikator Heiken Ashi yang dapat ditampilkan di sub window MetaTrader4. Jadi, chart utama tidak akan terusik sama sekali.Indikator yang termasuk variasi dari japanese candlestick ini sejatinya memiliki bentuk yang serupa dengan candlestick biasa. Namun, nilai yang digunakan untuk menciptakan bar-nya berbeda. Candlestick biasa menggunakan OHLC (Open-High-Low-Close), sedangkan Heiken Ashi menggunakan rumus yang sudah dimodifikasi sehingga trader bisa mengidentifikasi trend dengan lebih mudah.Heiken Ashi tergolong indikator yang bersifat lagging. Artinya, Heiken Ashi cocok digunakan pada pair bervolatilitas tinggi, seperti GBP/JPY atau emas. Identifikasi sinyal pada Heiken Ashi pun lebih simple dibanding chart pada candlestick biasa. Cermati gambar berikut ini:1. Candle Bullish: Badan candle cenderung gemuk-gemuk Upper shadow panjang Lower shadow pendek, nyaris tidak ada 2. Candle Bearish: Badan candle gemuk-gemuk Upper shadow pendek, nyaris tidak ada Lower shadow panjang 3. Candle Reversal:Candle Heiken Ashi yang menunjukkan sinyal reversal akan terlihat memiliki badan yang sangat kecil, tetapi memiliki upper dan lower shadow yang panjang; sekilas mirip dengan Doji.Indikator Heiken Ashi akan jauh lebih andal jika dikombinasikan dengan Moving Averages atau Stochastic. Indikator pendukung dapat memberikan konfirmasi atas tindakan yang diambil, dan candlestick akan memberikan visual pasar secara real time.
Indikator RSI SIG adalah salah satu variasi dari RSI. Keunggulan indikator ini adalah dapat menentukan support dan resistance serta mampu mendeteksi trend dengan divergence. Selain itu, indikator RSI SIG juga bisa memberikan arah informasi trend menggunakan trendline secara otomatis. Inilah keistimewaan yang hanya dimiliki oleh indikator RSI SIG. Perhatikan chart EUR/USD berikut ini.Indikator RSI SIG bersifat leading, sama seperti RSI pada umumnya. Tampak pada chart di atas, garis RSI-nya berwarna hijau cerah dengan titik support berwarna merah dan titik resistance berwarna biru.Cara menggunakan indikator ini cukup mudah. Anda tinggal memastikan titik support indikator sudah muncul saat terjadi trend naik maupun turun. Gunakan titik support tersebut sebagai patokan.Untuk mendeteksi trend, Anda akan disuguhkan dengan garis trendline yang mengindikasikan trend bullish atau bearish. Hal ini akan sangat membantu Anda untuk melihat apakah trend masih berlanjut atau tidak saat terjadi pelemahan. Garis trendline akan bergerak dan memprediksi arah market sesuai kondisi saat ini. Meskipun demikian, indikator RSI SIG juga dapat digunakan untuk kondisi market yang sedang sideways dengan melihat keadaan titik support dan resistance pada indikatornya.Pada chart di atas, time frame yang digunakan adalah H1. Anda bebas mengaturnya menjadi time frame kecil, sekitar M5, atau time frame sedang seperti H1. Jika ingin melihat trend besar, maka atur menjadi Daily. Dengan kata lain, tidak ada batasan tertentu terkait penggunaan time frame saat memanfaatkan indikator RSI SIG.
Indikator Trend Finder adalah salah satu indikator leading yang disinyalir memberikan sinyal paling akurat saat ini. Pasalnya, indikator ini mampu memprediksi trend, mengidentifikasi titik jenuh market, dan memberikan alarm saat sinyal sudah muncul. Perhatikan chart GBP/USD berikut ini.Indikator Trend Finder tersusun dari dua buah garis, sekilas tampak seperti MA. Garis default berwarna merah menunjukkan bearish, sedangkan garis warna biru menandakan bullish. Apabila garis merah melewati garis biru sehingga posisinya berada di atas, artinya Downtrend akan segera berlangsung. Jika garis biru yang berada di atas garis merah, berarti trend sebaliknya yang akan terjadi.Saat Anda melihat garis merah mulai melewati garis biru, segera persiapkan order sell. Jika yang terjadi sebaliknya, maka lakukanlah order buy. Tak perlu khawatir ketinggalan sinyal karena indikator ini juga dibekali dengan alarm yang otomatis berbunyi saat terjadi sinyal crossing. Untuk pengaturan time frame, Anda bebas menggunakan time frame apapun. Namun, time frame besar lebih direkomendasikan karena efek false signal-nya cukup kecil.
Indikator ini tampak seperti MA tetapi memiliki perubahan dalam garisnya. Pada garis tersebut, Anda dimanjakan dengan adanya perubahan signal yang lebih cepat dibandingkan Moving Average. Signal terbentuk dari perpaduan 2 warna yaitu orange dan merah. Jika garis oranye memotong garis merah ke atas maka trend bull segera terjadi, sehingga Anda bisa melakukan entry buy. Sebaliknya bila garis oranye melewati garis merah ke bawah maka trend bear segera muncul sehingga Anda harus segera entry sell.
Indikator Trend Dashboard bekerja dengan menerapkan gabungan sistem MACD, Stochastic, MA, dan RSI. Indikator ini menampilkan kecenderungan trend di 5 jenis time frame, yaitu M1, M5, M15, M30, dan H1; dalam satu window. Perhatikan gambar chart berikut ini.Di atas adalah chart EUR/USD yang telah dipasangi indikator Trend Dashboard. Tanda panah ke atas berwarna hijau mengisyaratkan trend yang cenderung bullish, sedangkan tanda panah ke bawah berwarna merah menunjukkan trend bearish. Setiap time frame menampilkan kecenderungan trend yang terjadi saat itu. Trader bisa memanfaatkannya untuk ambil posisi. Selain itu, ada keterangan Trend 1-4 yang memiliki arti sebagai berikut: Trend 1: menunjukkan sinyal trading berdasarkan MACD Trend 2: menunjukkan sinyal trading berdasarkan Stochastic Trend 3: menunjukkan sinyal trading berdasarkan MA Trend 4: menunjukkan sinyal trading berdasarkan RSI Indikator ini akan sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam strategi multi time frame. Trader bisa menggunakan time frame yang lebih tinggi untuk mengidentifikasi arah trend, dan time frame rendah untuk mencari titik entry dengan risiko rendah. Trader juga bisa menempatkan posisi order sesuai tanda panah indikator:  Jika muncul setidaknya 3 panah hijau, lakukan buy Jika muncul setidaknya 3 panah merah, lakukan sell
Dengan indikator iPanel, cukup melihat panah sinyal, Anda sudah dapat mengetahui kemana arah trend terjadi. Cukup mudah untuk digunakan oleh trader forex. Perhatikan gambar penggunaan indikator iPanel berikut ini.Terlihat dari gambar di atas, bahwa indikator iPanel tersusun dari bermacam-macam indikator, yaitu: Stochastic (8, 3, 3): sinyal trading dari pergerakan naik atau turun (osilasi) antara batas jenuh jual (20) dan batas jenuh beli (80). Indikator Stochastic terdiri dari tiga komponen, yakni percentK, percentD, dan slowing. RSI (14): sinyal OP berasal dari osilasi antara centerline (0), batas jenuh jual (30), dan batas jenuh beli (70). CCI: digunakan sebagai osilator untuk identifikasi kondisi jenuh jual atau jenuh beli dari skala -100 sampai +100. MACD (12, 24, 6): sinyal trading dari crossover antara garis MACD dengan garis sinyal. Disarankan untuk mengganti komponen SlowEMA menjadi 26 dan MACDsp (garis sinyal) menjadi 9 agar sesuai standar MACD. EMA1 (short period crossover): sinyal trading dari crossover antara dua garis EMA periode pendek (5 dan 8). EMA2 (long period crossover): sinyal trading dari crossover antara dua garis EMA periode panjang (26 dan 52). Sederhananya, indikator iPanel adalah rangkuman atau snippet untuk membandingkan sinyal trading antara satu indikator dengan indikator lainnya. Untuk mempermudah pembandingannya, indikator ini menampilkan anak panah ke atas berwarna hijau sebagai tanda sinyal buy (bullish) dan anak panah ke bawah warna merah sebagai sinyal sell (bearish).Cermati juga ragam time frame yang tampak pada gambar di atas. Tiap indikator ditampilkan dalam variasi time frame M1, M5, M15, M30, H1, dan H4. Dengan kata lain, indikator iPanel akan cocok digunakan untuk day trading.
Masih banyak bank indikator lainnya.
Lihat Daftarnya Disini.
USD/CHF Tertahan Di Area Sideways, Bagaimana Peluangnya?
Kazuki     27 Apr 2020
Pergerakan Dolar AS versus Franc Swiss sedang menunggu breakout dari salah satu Support atau Resistance pertama, yang bisa mengindikasikan arah pergerakan selanjutnya.
Dolar New Zealand Terjebak Sideways Di Time Frame Daily
Kazuki     16 Jan 2020
Pergerakan Dolar New Zealand terhadap Dolar Kanada masih menunggu konfirmasi breakout dari Resistance 1 atau Support 1.
Outlook Mingguan EUR/USD: Terjebak Di Lorong Sideways
Joe Poe     7 Jan 2019
Euro tak mampu memanfaatkan momentum pelemahan Dolar seperti halnya Yen, karena kondisi Zona Euro yang masih diliputi kekhawatiran.
Outlook Mingguan GBP/USD: Sideways Di Tengah Antisipasi Voting Brexit
Joe Poe     7 Jan 2019
Poundsterling barangkali masih was-was menunggu hasil voting Brexit di Parlemen Inggris, yang akan dilangsungkan pada pertengahan bulan ini.
#gbp  
Outlook Mingguan EUR/USD: Sideways Dengan Sedikit Volatilitas
Joe Poe     20 Nov 2018
Meski masih terpengaruh bias Brexit dan polemik anggaran Italia yang belum usai, EUR/USD masih akan bergerak Sideways di time frame harian.
EUR/JPY: Turun Ke Bawah EMA-200 Dalam Arus Sideways
Ardi99     12 Nov 2018
Setelah tertolak di arus sideways yang cenderung naik, EUR/JPY bergerak turun melintasi EMA-200 di dua timeframe sekaligus.
#ema  #jpy  
Outlook Mingguan USD/JPY: Sideways Di Jalur Kenaikan
Joe Poe     12 Nov 2018
USD/JPY menghimpun banyak kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Namun, penguatan pair ini masih bisa diperkirakan dalam Range S3 dan R3 untuk minggu ini.
Kirim Komentar Baru