AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Bisnis Keuangan

4 Peluang Investasi Saat Dolar AS Melemah
Febrian Surya     16 Jan 2020
Ketika Dolar AS melemah terhadap Rupiah, ada beberapa produk yang dapat Anda cermati sebagai peluang investasi. Apa saja?
Jangan Boros! Ini Cara Menahan Belanja Impulsif
Febrian Surya     15 Jan 2020
Belanja impulsif merupakan suatu gaya hidup boros yang seringkali merugikan Anda sendiri. Karena itu, Anda perlu mencegahnya. Bagaimana caranya?
Pentingnya Literasi Finansial Sejak Dini
Wahyudi     13 Jan 2020
Ada satu materi penting dalam kehidupan yang jarang diajarkan di sekolah, yaitu literasi keuangan. Padahal literasi keuangan ini sama pentingnya dengan mata pelajaran lain dalam menunjang kualifikasi akademik seseorang.
Forum
Komentar

Kumpulan Komentar @inbizia #keuangan #bisnis

  Laila Sari   |   25 Mar 2022   |   Artikel

pengaturan keuangan memang sangat di perlukan

  Athiyah   |   29 Mar 2022   |   Artikel

bijaklah dalam mengatur keuangan, kurangi kebutuhan yang kurang produktif

  Kurniawan   |   18 Nov 2022   |   Artikel

Apa yang saya tangkap berdasarkan artikel diatas, dalam pengertian yang saya terima kalau Money Managemet adalah pengaturan keuangan dalam forex. Mencakup berapa minimal Loss dari jumlah trading, meliputi perbandingan risk/reward yang diterapkan, jumlah perdagangan, serta pengaturan stop loss.

Untuk rules trading yang diterapkan di artikel, bisakah saya melakukan/merancang rules sendiri?

  Kiki R   |   18 Nov 2022

Bisa, namun yang mempunyai alasan yang kuat.

Saya beri contoh mengenai aturan risk per transaksi sebesar 1-3%. Saya pribadi menerapkan aturan risiko per transaksi maksimal 1%.

Kenapa risiko per transaksi hanya 1%? Kenapa bukan 5% atau 10%? Toh, kalau profit akan kembali lagi.

Jawabannya karena trading adalah permainan peluang (game of chance).

Misal winrate Anda 60%, artinya:

  • Dalam 100 kali transaksi, rata-rata transaksi profit Anda 60 kali dan transaksi loss 40 kali;
  • Dalam 1000 kali transaksi, rata-rata transaksi profit Anda 600 kali dan transaksi loss 400 kali; dst.

Dengan winrate 60%, berapa kali loss berturut-turut yang bisa terjadi?

Berdasarkan statistik, winrate 60% bisa mengalami loss berturut-turut sampai 6 kali.

Kalau saya menggunakan risiko per transaksi 1%, loss 6 kali berturut-turut maka loss saya hanya 6%.

Jika saya menggunakan risiko 5%, loss 6 kali berturut-turut jumlah lossnya 30%. Risiko 10%, jumlah lossnya 60%.

Pertanyaan besarnya setelah mengalami loss berturut-turut adalah berapa yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal yang loss tadi?

  • 6% = 6%
  • 30% = 42.9%
  • 60% = 150.0%

Kalau modal saya loss 30%, maka butuh 42.9% untuk mengembalikan modal tersebut. Sedangkan jika yang loss 60%, butuh 150% untuk mengembalikan yang loss!

Dengan demikian, inilah alasan logis kenapa risiko per transaksi tidak boleh terlalu besar.

Risiko per transaksi yang kecil adalah untuk kelangsungan akun Anda dalam jangka panjang.

  John   |   20 Nov 2022   |   Artikel

Dari artikel ini bisa disimpulkan perbedaannya agak mencolok antara trader dan investor meskipun keduanya sering ditemukan di pasar keuangan.

Jadi investor lebih fokus membangun aset dalam jangka waktu yang panjang. Jadi sebelum menanamkan modal, mereka sangat membutuhkan konfirmasi fundamental yang baik dulu. Biasanya bertahun-tahun baru mulai ada hasil.

Sedsngkan trader lebih ke taking profit dalam jangka waktu pendek baik dalam waktu per menit hingga per minggu atau per bulan. Karena setiap selisih harga per menit pun bisa datangin profit dengan memanfaatkan pasar yang lebih fluktuatif

Dari sini saya bisa ambil kesimpulan kalau trading lebih beresiko karena cenderung taking profit di pasar yang fluktuatif sedangkan investor memiliki resiko yang lebih rendah karena cenderung memilih pasar yang relatif lebih tenang.

  Hardi   |   3 Dec 2022

Saya kurang setuju kalau resiko yang terjadi di investor itu kecil. Tergantung mau investasi apa dan apa yang diinvestasikan. Kalau bicara konteks saham dan forex, investasi saham juga ada resiko yang ga kalah sama forex.

Yang harus diperhatikan ketika investasi adalah background dari yang mau diinvestasikan serta perhitungan resikonya. Kalau memang dirasa investasi ini ga menjanjikan maka tidak diambil. Seperti yang anda bilang "sebelum menanamlan modal, mereka (investor) sangat membutuhkan konfirmasi fundamental"

Nah hal diatas lah yang mengurangi resiko investasi sehingga seakan resiko investasi lebih kecil dibandingkan trading padahal investasi di review dulu baru dijalankan selain dari harga taking profitnya searah aja yaitu bullish. Banyak juga yang gagal dan bangkrut di investasi bukan hanya saham tetapi tanah, properti, hingga perkebunan

  Herry   |   31 May 2023   |   Artikel

Ehh gan, klu ditlik mengenai regulasi dri kedua broekr ini. Dmana gue udah cba mengunjungi situs web mreka antara MRG dan HFX ini, trnyata regulasi mereka cukup ketat. Jd ga hnya tergulasi ama BAPPEBTI tetapi jga dari lembaga2 kyk misalkan di MRG yaa, ini ada tambahan lembaga JFX dan KBI sedangkn di HFX jga sama yakni ada tmbahan regulasi dari JFX dan KBI jga.

Nah, yg jadi pertanyaan gue itu adalah apakah broker2 di Indonesia itu wajib memiliki izin baik dari KBI dan jga JFX selain BAPPEBTI? MEngingat biasanya kan kita harus mncari lembaga keuangan entah berizin OJK maupun BAPPEBTI.

  Alex   |   30 Jun 2023

Herry: Wajib bagi broker Indonesia buat dapatin izin dari JFX dan jga KBI atopun lembaga lainnya. Pokoknya broker itu harus mendapatkan bursa berjangka dan juga lembaga kliring. Bila udah jadi anggota bursa berjangka dan uga lembaga kliring, maka broker baru mendapatkan izin dari BAPPEBTI.

BUrsa berjangka kyk ICDX dan jga JFX adalah sebagai tempat broker untuk trading dan dijamin kelegalaan dari produk yg ditawarkan oleh broker sedangkan KBI dan ICH itu adalah lembaga kliring dmana menjamin dana serta transaksi yg berlangsung di ICDX dan jga JFX. Shngga dngn mendapatkan izin kedua lembaga, baru lah kita dapatin izin dari regulator seperti BAPPEBTI.

Shngga bila udah teregulasi ama BAPPEBTI, maka dipastikan broker udah dapat izin dri bursa berjangkan dan jga bursa kliring. (baca : Mengenal JFX dalam Regulasi Broker Indonesia (inbizia.com)

  Reka   |   16 Jun 2023   |   Artikel

Dikatkaan bahwa Inside Job adalah film dokumenter yang membahas krisis keuangan global. Film ini dimulai dengan keadaan bagaimana Islandia mengalami deregulasi secara besar-besaran pada 2000. Ketika AIG kolaps dan Lehman Brothers bangkrut, Islandia dan negara di seluruh dunia mengalami resesi global.

Sebagai sorang yg pemula di hal2 kyk gini, saya mau tnya mengapa ketika AIG kolaps dan Lehman Brothers bangkrut itu bsa menjadikan seluruh dunia mengalami resesi global? Kmudian terkait resesi yg marak dibacarakan belakangan ini, mengapa ketika suatu negara terjadi resesi gitu, dampak yg dirasakan agak2nya kyk kurang gitu, ga seperti krisis eknomi 1998

Bunga Kredit

Suku Bunga Kredit

BANK Korporasi Ritel KPR
BRI 8.00% 8.25% 7.25%
BNI 8.05% 8.30% 7.30%
BCA 7.90% 8.10% 7.20%
Mandiri 8.05% 8.30% 7.30%
BTN 8.05% 8.30% 7.30%
OCBC NISP 8.25% 8.75% 8.00%
BTPN 7.64% 10.36% -
Danamon 8.50% 9.00% 8.00%
CIMB Niaga 8.00% 8.75% 7.30%
HSBC Indonesia 7.00% 8.75% 8.00%
Lihat Bank Lain
Kalkulator Pinjaman

Kalkulator Pinjaman





Berencana Kuliah S2, Bagaimana Manajemen Keuangannya?
Wahyudi     8 Jan 2020
Melanjutkan ke jenjang pendidikan S2 adalah dambaan sebagian besar orang. Namun, biaya yang tinggi seringkali menjadi hambatan. Ada beberapa solusi yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi hambatan itu.
Inilah Cara Menyusun Resolusi Keuangan 2020
Wahyudi     7 Jan 2020
Tahun baru disambut dengan suka cita. Sebagian orang telah menyusun resolusi untuk setahun ke depan. Termasuk berkaitan dengan resolusi keuangan. Bagaimana triknya?
Sudah Punya BPJS, Perlukah Asuransi Kesehatan Swasta?
Jujun Kurniawan     2 Jan 2020
Sebagian besar masyarakat kini sudah menjadi peserta BPJS. Lantas, apakah asuransi kesehatan swasta masih diperlukan?
Sebelum Beri Utang Ke Saudara, Berikut Yang Harus Dipertimbangkan
Jujun Kurniawan     31 Dec 2019
Memberi utang ke saudara berarti Anda harus siap merasa sungkan atau tidak enak hati setiap kali menagih. Bahkan Anda juga harus rela kehilangan uang itu. Jadi harus bagaimana?
#utang  
Pensiun Muda Bukan Hanya Mimpi, Begini Langkahnya
Febrian Surya     22 Dec 2019
Sebagian karyawan bermimpi bisa pensiun muda. Mereka tak ingin menunggu usia lanjut untuk lepas dari ikatan perusahaan. Yuk wujudkan!
Beli Asuransi Tapi Malah Rugi, Apa Penyebabnya?
SAM     20 Dec 2019
Banyak orang memiliki sentimen negatif terhadap penawaran asuransi padahal produk keuangan ini menguntungkan bila difungsikan dengan tepat.
Cara Cerdas Mengelola Gaji Ala Freelancer
Wahyudi     17 Dec 2019
Freelancer atau pekerja lepas tidak mendapat penghasilan rutin seperti karyawan kantoran. Berikut tips cerdas mengelola income ala freelancer.
Kategori Bisnis
Komentar[1]    
  Elis   |   16 Dec 2022

Bisa tuker uang lama brazil