AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Cara Mudah Menghitung Bunga Deposito Beserta Pajaknya

Rida 10 Jun 2022
Dibaca Normal 6 Menit
bisnis > deposito >   #bunga   #bunga-deposito   #pajak
Tertarik investasi deposito tetapi belum tahu bagaimana perhitungan pajak dan bunganya? Simak cara mudah menghitung bunga deposito di sini.

Dalam dunia keuangan, produk simpanan perbankan memiliki beragam bentuk, mulai tabungan, deposito, hingga rekening giro. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, yang kesemuanya terkait dengan pengelolaan dana milik deposan, baik yang sifatnya pribadi, kelompok, maupun badan usaha.

Terkait deposito, instrumen ini dikategorikan sebagai wahana investasi dengan tingkat risiko yang relatif rendah namun menawarkan suku bunga (yield) lebih besar dari tabungan.

Cara menghitung bunga deposito dan pajak

Seorang investor yang memiliki deposito berarti ia menyetorkan dananya di awal untuk disimpan di bank dalam jangka waktu atau tenor mulai dari 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan.

Dalam rentang yang dipilihnya itu, deposan terikat oleh ketentuan dengan pihak bank untuk tidak mengambil uang tersebut. Artinya, ia tak memiliki akses terhadap dananya. Bila ternyata yang bersangkutan mengambil dananya sebelum masa jatuh tempo, bank akan mengenakan penalti atau denda kepada nasabah tersebut.

Lebih jauh, tinggi rendahnya suku bunga deposito yang ditawarkan oleh bank sangat dipengaruhi bunga acuan Bank Indonesia (BI), dalam hal ini BI 7-Day Reverse Repo Rate (B17DRR), yang saat artikel ini ditulis bertengger pada level 3.5%.  

Selain itu, besaran suku bunga deposito juga harus selaras dengan aturan suku bunga yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang besarnya ditinjau ulang secara reguler. Meski demikian, secara umum nasabah berhak akan suku bunga yang lebih besar bila ia memilih tenor atau jangka waktu yang lebih panjang.

Patut diingat bahwa seorang deposan tidak harus selalu memilih deposito dengan tenor paling lama demi keuntungan maksimal. Ini mengingat setinggi apa pun tingkat pengembalian deposito, semua harus disesuaikan dengan preferensi ataupun tujuan keuangan pemilik dana.

 

Ragam Deposito

Di perbankan konvensional, terdapat setidaknya empat jenis deposito yang kerap dipergunakan oleh pemilik dana sebagai bagian dari strategi diversifikasi investasinya, yaitu:

  • Deposito Berjangka
    Sesuai namanya, instrumen ini merupakan tabungan yang dikunci dalam kurun waktu tertentu sesuai kesepakatan pihak nasabah dan bank. Waktu yang ditawarkan mulai dari satu bulan hingga 24 bulan.

  • Deposito Automatic Roll Over
    Ini adalah deposito yang ketika ia jatuh tempo maka otomatis akan diperpanjang karena persetujuan untuk itu telah disepakati antara nasabah dan bank di muka.

  • Sertifikat Deposito
    Mirip dengan deposito berjangka. Hanya saja, jenis ini memiliki sertifikat yang dapat dipindahtangankan kepada pihak lainnya. Selain itu, sertifikat deposit bisa melakukan pencairan sesuai kesepakatan dan kebutuhan.

  • Deposito On Call
    Wahana investasi ini tergolong khusus karena nilainya beragam dengan minimal sekitar Rp50 juta, 70juta, atau 100juta, tergantung kebijakan bank. Dari segi jangka waktu, deposito ini merupakan simpanan jangka pendek, minimal tujuh hari atau satu minggu dan maksimal satu bulan. Selain itu, deposito on call menawarkan keuntungan di mana bunga yang diberikan adalah hasil negosiasi antara deposan dengan bank yang bersangkutan.

Baca juga: Awas Jebakan Bunga Deposito Tinggi

 

Perhitungan Bunga Deposito dan Pajaknya

Dilansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, berikut ini cara menghitung bunga deposito beserta pajak atas return deposito:

Aspek Perhitungan

Rumus

Keuntungan Bunga Deposito

(Suku Bunga Deposito x Nominal Uang Yang Ditanamkan x Jumlah Hari Menyimpan Uang) / 365

Pajak Deposito

Tarif Pajak x Bunga Deposito

Pengembalian Deposito

Nominal Investasi + (Keuntungan Bunga Deposito – Pajak Deposito)

 

Contoh kasus:

Seorang deposan menyimpan dananya sebesar Rp100 juta di sebuah bank dalam jangka waktu atau tenor 12 bulan, dengan bunga deposito 1.9 persen.

Maka:

  • Keuntungan deposito yang diperolehnya adalah 1.9 persen x Rp100 juta x 365 hari / 365 = Rp1,900,000. Jadi, nasabah akan mendapatkan bunga deposito sebesar Rp1.9 juta selama 12 bulan.
  • Pajak deposito dengan tarif yang berlaku sebesar 20 persen adalah 20 persen x Rp1,900,0000 = Rp380,000.
  • Total pengembalian dana yang akan diterima nasabah setelah depositonya jatuh tempo adalah Rp100,000,000 + (Rp1,900,000 - Rp380,000) = Rp101,520,000.

Rumus dan cara menghitung bunga deposito di atas berlaku untuk deposito konvensional pada umumnya. Untuk perhitungan yang lebih cepat secara otomatis, Anda juga bisa menggunakan kalkulator deposito.

 

Perhitungan Nisbah Deposito Syariah

Adapun untuk produk deposito syariah, penempatan dana dilakukan dengan menggunakan akad mudharabah yang dalam hal ini tidak dikenal tingkat bunga melainkan pembagian keuntungan atau nisbah.

Besarannya merupakan hasil kesepakatan antara nasabah dan bank dengan memperhatikan beberapa faktor, di antaranya jenis simpanan dan perkiraan pendapatan investasi berikut biaya operasional bank. Artinya, deposito mudharabah dari bank syariah memiliki nisbah yang variatif.

Rumusnya demikian:

Nisbah bagi hasil = (Nominal deposito / nominal seluruh deposito) x persentase bagi hasil × keuntungan bank pada bulan tersebut

Contoh kasus:

Seorang nasabah menyimpan dana di bank syariah sebesar Rp30 juta dengan tenor 1 bulan. Jumlah seluruh deposito di bank tersebut dengan tenor 1 bulan ada Rp15 miliar. Keuntungan bagi hasil seluruh deposito dengan jangka waktu 1 bulan adalah Rp150 juta. Nisbah bagi hasil dengan jangka waktu 1 bulan adalah 43% untuk nasabah, dan 57% untuk bank.

Maka bagi hasil yang didapat nasabah A adalah:

(Rp30,000,000 / Rp15,000,000,000) x 43% x Rp150,000,000 = Rp129,000

Harap diingat nisbah di atas harus dipotong pajak sebesar 20% sebelum deposan mendapatkan tingkat pengembalian bersih.

 

Tips Investasi Deposito

Meskipun instrumen deposito tergolong aman dengan risiko relatif minim dan dijamin oleh pemerintah, investor tetap harus berhati-hati menyikapi beragam tawaran penyimpanan dana.

Berikut ini beberapa tips untuk calon deposan:

  1. Pastikan bank yang dipilih sudah terdaftar di OJK sehingga terjamin legalitasnya di bawah program penjaminan dana nasabah.
  2. Cermat sikapi tawaran suku bunga fantastis. Sebagai antisipasi, hanya pilih bank dengan reputasi baik dan dikenal memiliki banyak nasabah.
  3. Temukan bank yang menawarkan alternatif jangka waktu deposito beragam sehingga Anda dapat merencanakan keluar masuk investasi berikut pilihan jangka waktu dengan akurat.
  4. Perhatikan bahwa penyebutan besaran bunga bank untuk deposito biasanya mengacu pada persentase pengembalian per tahun, bukan per bulan. Bunga 3.5%, bunga 5%, atau berapa pun, maka itu berarti bunga 3.5% per tahun, 5% per tahun, dan seterusnya
  5. Pertimbangkan sisi biaya. Dengan mengetahui beragam biaya yang timbul, Anda bakal lebih siap mental dan lebih cermat dalam bertindak sehingga return yang diperoleh dari investasi sederhana ini tidak habis dimakan biaya.
  6. Terkait bunga berbunga dalam sebuah deposito, ini hanya berlaku pada deposito berjangka Automatic Roll Over (ARO) maupun ARO plus. Anda tidak perlu mengkhawatirkan bunga berbunga pada jenis deposito lainnya.
  7. Dalam kaitannya dengan pelaporan pajak, deposito wajib dilaporkan dalam SPT Tahunan namun ia bukan termasuk item yang kena pajak.
  8. Praktekkan cara mengihtung bunga deposito seperti di atas minimal sebulan sekali. Dengan memperkirakan jumlah bunga, nasabah dapat membuat strategi investasi dalam rangka meminimalkan kerugian di samping memantau perkembangan investasinya.
  9. Ambil waktu untuk membandingkan suku bunga beberapa bank pilihan. Dalam hal ini, simulasikan suku bunga yang ditawarkan masing-masing bank ke dalam perhitungan di atas agar tidak keliru mengambil jangka waktu deposito.

Terkait Lainnya
 

Komentar @inbizia

Karena Bank Sentral Amerika (BI) nya menaikkan suku bunga demi mencegah investor tidak kabur sehingga terjadi penguatan USD. Kenaikan suku bunga tidak serta merta dikaitkan dengan utang bunga yang akan membengkak tetapi bunga deposito juga akan meningkat sehingga investor yang menginvestasikan uang mereka akan mendapatkan return yang lebih besar.

Kebijakan menaikkan suku bunga ini juga bertujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Pada dasarnya inflasi terjadi juga karena banyaknya peredaran uang di pasar maka inflasi semakin naik dan membuat nilai mata uang menjadi turun.

Ketika The Fed menaikkan suku bunga, maka investasi berbunga di Amerika juga naik. Hal ini kemudian membuat investor berlomba-lomba menukarkan uang mereka ke USD. Ingat, USD adalah safe haven, tahan goncangan ekonomi dengan nilai tukar yang stabil. Imbasnya mata uang negara lain beredar banyak di pasaran dan membuat nilainya turun. Itulah sebabnya USD naik menanjak terus dibandingkan mata uang lainnya.

 Wandi |  18 Oct 2022
Halaman: Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

Perhitungan bunga per bulan maupun "bersih"-nya itu berbeda-beda pada tiap bank. Tiap bank juga biasanya memberi penawaran bunga berbeda-beda tergantung pada jumlah deposito atau status nasabah. Jadi, jawaban soal "berapa bunga", "berapa bersihnya" dan "berapa totalnya" itu hanya dapat dijawab oleh CS bank dimana Anda membuka deposito itu saja.

Pada faktanya, bunga deposito itu mengikuti naik-turun bunga acuan BI. Ketika bunga acuan BI sangat kecil seperti tahun lalu, maka bunga deposito tentu lebih kecil lagi. Dalam situasi yang sama, suku bunga BI yang kecil itu malah mendorong kenaikan saham dan obligasi, sehingga sudah pasti reksa dana memberikan profit lebih besar.

 Aisha |  1 Nov 2022
Halaman: Minimal Deposito Di Bank Bca Bri Bni Dan Mandiri

Deposito penalti adalah denda yang dikenakan kepada nasabah bank jika nasabah tersebut menarik dana deposito sebelum jatuh tempo yang telah ditentukan.

Denda ini dikenakan untuk mengurangi kerugian bank yang disebabkan oleh penarikan dana sebelum jatuh tempo, karena bank memperoleh pendapatan dari bunga deposito.

Nah, ini yang perlu digarisbawahi: deposito penalti hanya dikenakan jika dana ditarik SEBELUM jatuh tempo. Jadi kalau kita menaruh deposito dan tetap hold sampai masa jatuh tempo selesai, tidak akan kena penalti.

Jadi memang sebenarnya deposito itu investasi untuk orang yang dananya sudah cukup gede, punya banyak uang dingin yang tidak butuh dipakai urgent.

Untuk yang dana masih terbatas tapi ingin memutar dana, bisa diversifikasi investasi ke Reksadana online saja yang lebih fleksibel, modalnya kecil, dan tidak ada penalti penarikannya.

 Sefiana |  14 Jan 2023
Halaman: Perhitungan Dan Pengelolaan Bunga Deposito

Rahma:

Biasanya bank memang memberikan atau menawarkan suku bunga deposito yang berada di bawah tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Dan biasanya suku bunga yang ditawarkan berbeda untuk setiap jangka waktu. Misalnya bunga untuk jangka waktu satu bulan berbeda dengan bunga untuk deposito dengan jangka tiga bulan.

Tapi saat ini masih banyak bank yang menawarkan suku bunga lebih tinggi dari BI Rate. Begitu juga dengan bunga yang dijamin oleh LPS. Masih banyak bank yang menawarkan suku bunga lebih tinggi dari bunga penjaminan.

Memang tidak ada ketentuan atau sanksi untuk bank-bank yang memberikan suku bunga deposito lebih tinggi dari BI Rate atau bunga penjaminan. Biasanya hal itu dilakukan oleh bank untuk menarik nasabah demi meraup keuntungan lebih.

Jika Anda memilih bank yang memiliki suku bunga deposito yang lebih tinggi dari BI Rate atau lebih tinggi dari bunga penjaminan hal itu sah-sah saja. Tapi yang jelas tidak ada jaminan keamanan atau tidak ada jaminan dari LPS ketika terjadi sesuatu dengan uang di deposito milik Anda.
Bahkan misalnya uang yang Anda simpan kurang dari Rp 2 miliar, tetap tidak mendapatkan jaminan dari LPS.

Ketika Anda ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar, tentunya akan berbanding lurus dengan risiko yang akan Anda terima. Artinya ketika Anda memilih bank yang memiliki bunga deposito lebih dari ketentuan LPS, maka keuntungan Anda akan lebih besar, tapi ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka risiko kehilangan uang Anda juga akan lebih besar.

 Angelina |  30 Jan 2023
Halaman: Menimbang Untungrugi Deposito

Lisa Jamilah: " Mungkin harus jumlah awal depositonya minimal triliunan kali ya, baru dapat bunga per bulan yang lumayan?"

Setuju sihh, klu uang cuma ratusan juta ga bakalan berasa. Contohnya aja di BCA per September 2022, dimana uang kurang dari Rp 2 M bakal mendapatkan bunga 1.9% di semua tenor, bila deposito cuma Rp 100.000.000 misalnya maka per bulan cuma dapat ratusan ribu aja. BTW saya hitungnya di sini ya: Kalkulator Bunga Deposito, klu ada salah saya minta maaf

 Panji |  6 Mar 2023
Halaman: Minimal Deposito Di Bank Bca Bri Bni Dan Mandiri

Halo selamat malam guys, pertanyaan lo sama kayak pertanyaan gw dulu waktu pertama kali mengenal dunia trading. pertanya yang sederhana, namun cukup masuk akal untuk ditanyakan, bener nggk sih? Ya sebegai seorang trader, menghinadari broker yang menawarkan layanan trading penipuan itu WAJIB. Namun mancari broker yang menawarkan platform dan layanan yang bagus, serata biaya yang murah itu PERLU untuk meminimalisir biaya dan memperlancar proses trading menjadi sebuah keuntungan.

Okey gw akan bantu menjelaskan. Broker yang bagus itu mungkin saja mempunyai izin dari Belize, BVI (The British Virgin Islands), Cayman Island, Seychelles, Rusia, Vanuatu atau negara lainnya. Namun, Jika terjadi masalah dalam transaksi yang tidak menguntungkan untuk lo, misalnya dana tidak masuk ke rekening bank, maka akan sangat sulit untuk mengurus administrasi dan memperoleh perlindungan hukum.
Apalagi jika ternyata Broker tersebut misalnya pailit atau ditutup karena melanggar aturan-aturan yang berlaku di negara asalnya, maka hukum yang berlaku di negara tersebut tidak bisa melindungi nasabah asal Indonesia. Broker resmi memiliki izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sebagai regulator dan pengawas di bawah Kementerian Perdagangan Indonesia.

Biasanya juga menjadi anggota dari salah satu bursa berjangka yang ada di Indonesia, seperti Jakarta Future Exchange (JFX) dan Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX). Selain itu, Broker resmi juga terdaftar sebagai anggota dari Lembaga kliring berjangka di Indonesia seperti Kliring Berjangka Indonesia (KBI), dan Indonesia Clearing House (ICH). Lembaga kliring berjangka tersebut akan menjamin transaksi anda terlaksana.

Hal ini dikarenakan mereka tidak memenuhi standarisasi yg diatur dalam peraturan perundang-undangan industri berjangka di Indonesia, yang sebenarnya mengatur banyak hal terkait Industri ini. Mulai dari permodalan, pemasaran, penjualan, perpajakan, risk management hingga perlindungan terhadap perusahaan dan nasabah.
Okey pertanyaan apakah Broker yang lo sukai itu sudah legal di Indonesia? INGAT LO harus jeli dalam memilih Broker demi keamanan transaksi, dana yang ditempatkan, dan mendapatkan perlindungan hukum. GW punya saya lo harus baca

itung itung sebegai bekal lo milih mana yang broker yang baik dan aman VS broker yang hanya pencitraan publik doang.

 Nanahoshi |  18 Sep 2023
Halaman: Cara Deposit Withdrawal Di Foreximf
Suku Bunga Deposito
BANK 12 bulan 12 bulan
  Rupiah USD
BNI 46 2.75% 2.75%
BCA 2.50% 2.50%
MANDIRI 2.50% 2.50%
OCBC NISP 3.00% 3.00%
PANIN 4.25% 4.25%
Lihat Bank Lain

Komentar[2]    
  Christian   |   10 Jun 2022

Kalo diitung-itung dari ROI-nya kok lebih menguntungkan yang syariah daripada deposito konvensional ya. Baru tau ane.

  Christin   |   14 Jun 2022

Iya juga ya. Wah, tahu begitu saya deposito syariah aja dari dulu.