AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Trend

Cara Jitu Analisa Trend Dengan Pola Candlestick
SAM     2 Jun 2020
Anda bisa memanfaatkan pola candlestick untuk mengatur strategi entry dan exit dengan analisa trend, sebagaimana diuraikan di sini.
3 Teknik Paling Ampuh Untuk Mengukur Kekuatan Trend
Wahyudi     9 Jun 2020
Salah satu cara untuk bisa sukses pada trading forex adalah dengan mengukur kekuatan trend sebelum masuk pasar. Sudahkah Anda menguasai tekniknya?
Pound Berpotensi Menguat Bulan Depan karena Trend Musiman
Hana Raisa     28 Mar 2024
Menurut catatan historis, Pound sterling hampir selalu menguat pada bulan April. Trend musiman tersebut dapat menjadi peluang buy GBP/USD.
Kamus

Kamus Trading

Downtrend

Suatu kondisi yang menunjukkan penurunan harga secara terus menerus dalam suatu periode tertentu. Kondisi Downtrend disebabkan oleh sentimen Bearish.

Uptrend

Kondisi dimana harga mengalami trend naik atau bullish, dan ditandai dengan serangkaian Higher High (HH) dan Higher Low (HL).

Uptrend seringkali dimanfaatkan untuk mencari peluang Buy bagi mereka yang mengikuti trend (trend follower). Sementara trader yang menerapkan strategi reversal biasanya menunggu momen tepat untuk Sell dari Uptrend yang akan berakhir.

Trend

Pergerakan harga di suatu arah, bisa berupa kenaikan ataupun penurunan. Trend naik (uptrend) ditandai oleh serangkaian Higher High dan Higher Low, sementara trend turun (downtrend) muncul dari beberapa Lower High dan Lower Low.

Trendline

Garis yang menghubungkan titik-titik level terendah harga yang naik (Higher Low) secara berurutan, atau titik-titik level tertinggi yang turun secara beruntun (Lower High). Trendline membantu trader mengenali dan mengkonfirmasi trend naik atau turun. Dari penembusan atau pengujian harga di trendline, trader juga bisa menentukan peluang entry maupun exit.

Forum

Kumpulan Forum @inbizia #trend

siswoyo   13 Nov 2015

bagaimana cara entry trading dg trend supaya tdak slh masuk, sudah entry buy tapi trendnya malah ganti turun atau entry sell malah trendnya berubah naik

Jerry P90   24 Jan 2019

Bagaimana cara membaca suatu trend secara keseluruhan? Saat di zoom in dan zoom out, trend terbentuk bagai gunung2 yg banyak jumlahnya.

rizal fahlevi   21 Jan 2012

bagaimana cara cepat belajar trend,,,, saya ber trading menggunakan indikator gabungan MA 100 Syn zig_zag tetapi selalu loss,,, pdhl katanya gabungan indikator itu yang bagus,,,, bagamana trading menggunakn robot,,, n bagaimana cara mendaptkn robot tuk ber trading mohon referensinya

Komentar

Kumpulan Komentar @inbizia #trend

  Wardana   |   18 Sep 2019   |   Artikel
Temen saya punya robot trading, harganya lumayan mahal, saya ikut jadi investor, saya tertarik ikut karena sering lihat acaranya di tv. Saya sudah 4 bulan ikut jadi investor dan sampai sekarang belum pernah dapat profit. Malah sekarang floating minusnya cukup besar dan biasanya agar tidak mc, robotnya di lock oleh adminnya. Cara kerja robotnya dia melawan arus, kalau trend naik dia akan op sell beberapa kali dengan lot terus dinaikkan dan dia tidak pasang stop loss.



Kendalanya adalah kalau trendnya berkepanjangan dan harga lama tidak balik arah akan menggerus saldo, kalau tidak dilock mungkin sudah mc. Mau tanya apakah ada robot trading yang pakai stop loss, karena saya pikir trading tanpa sl resikonya tinggi.



  Muh Nuzul   |   18 Sep 2019

@Wardana Dari penjelasan singkat yang bapak jelaskan kemungkinan besar robot tradingnya menggunakan prinsip Martingale sebagai dasar acuannya.Dan memang cara trading dengan metode tersebut tergolong cara trading yang tidak sehat. Untuk robot yang menggunakan SL sendiri ada banyak. Bapak mungkin bisa melihat-lihat bagian Review robot trading kami atau langsung pada halaman robot trading pilihan kami.

  Andra   |   30 May 2023   |   Artikel

Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing strategi trend following di atas?

  Kiki R   |   30 May 2023

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing strategi tren following yang Anda sebutkan:

1. Tren Following dengan Bollinger Bands:

Kelebihan:

  • Bollinger Bands memberikan informasi visual tentang volatilitas pasar.
  • Memungkinkan trader untuk mengidentifikasi tren dan kondisi jenuh beli/jual.
  • Dapat memberikan sinyal beli atau jual saat harga keluar dari pita Bollinger.

Kekurangan:
Sinyal yang dihasilkan oleh Bollinger Bands mungkin tidak selalu akurat dan dapat menghasilkan sinyal palsu.
Dalam pasar yang sedang trending kuat, harga dapat tetap berada di luar pita Bollinger untuk waktu yang lama, sehingga trader dapat melewatkan peluang.

2. Tren Following dengan Moving Average:

Kelebihan:

  • Moving Average dapat memberikan gambaran tren yang jelas dan membantu menghilangkan "noise" pasar.
  • Dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan tren saat perpotongan antara dua moving average terjadi.
  • Sederhana dan mudah dipahami oleh trader pemula.

Kekurangan:

  • Moving Average bisa terlambat memberikan sinyal saat perubahan tren terjadi.
  • Dalam kondisi pasar yang sideway atau ranging, Moving Average dapat menghasilkan sinyal palsu yang mengakibatkan kerugian.

3. Tren Following dengan MACD:

Kelebihan:

  • MACD (Moving Average Convergence Divergence) dapat membantu mengidentifikasi perubahan tren dan momentum pasar.
  • Menggabungkan indikator tren dan momentum dalam satu grafik, yang dapat memberikan sinyal yang kuat.
  • Dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal beli atau jual saat garis MACD dan garis sinyal bersilangan.

Kekurangan:

  • MACD cenderung menghasilkan sinyal yang terlambat, sehingga trader dapat melewatkan peluang awal dalam tren baru.
  • Dalam pasar yang choppy atau ranging, sinyal yang dihasilkan oleh MACD dapat tidak akurat.

4. Tren Following dengan RSI:

Kelebihan:

  • RSI (Relative Strength Index) dapat membantu mengidentifikasi kondisi pasar overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual).
  • Dapat memberikan sinyal pembalikan tren saat RSI melewati level 70 (jenuh beli) atau level 30 (jenuh jual).
  • Relatif sederhana dan mudah digunakan.

Kekurangan:

  • RSI cenderung menghasilkan sinyal palsu di pasar yang trending kuat.
  • Pada kondisi pasar yang sideway, RSI dapat memberikan sinyal yang tidak akurat.

5. Tren Following dengan Pola Head and Shoulders:

Kelebihan:

  • Pola Head and Shoulders dapat memberikan indikasi perubahan tren yang signifikan.
  • Memungkinkan trader untuk mengidentifikasi titik entry dan exit yang jelas.

Kekurangan:

  • Pola Head and Shoulders tidak selalu terbentuk dengan jelas di pasar, sehingga dapat sulit untuk mengidentifikasinya.
  • Dalam beberapa kasus, pola ini dapat memberikan sinyal palsu, terutama jika tidak ada konfirmasi dari indikator teknikal lainnya.

6. Tren Following dengan Pola Channel:

Kelebihan:

  • Pola Channel memungkinkan trader untuk mengidentifikasi tren yang kuat dan level support dan resistance yang jelas.
  • Dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal beli saat harga memantul dari level support dan sinyal jual saat harga mencapai level resistance.

Kekurangan:

  • Pola Channel hanya efektif dalam kondisi pasar yang sedang trending.
  • Pola ini tidak memberikan sinyal pembalikan tren, sehingga tidak cocok untuk mengidentifikasi perubahan tren.

7. Tren Following dengan Double Top/Bottom:

Kelebihan:

  • Pola Double Top/Bottom dapat memberikan indikasi kuat tentang pembalikan tren.
  • Memungkinkan trader untuk mengidentifikasi level resistance dan support yang penting.

Kekurangan:

  • Pola Double Top/Bottom tidak selalu terbentuk secara jelas, sehingga dapat sulit untuk mengidentifikasinya.
  • Sinyal yang dihasilkan oleh pola ini tidak selalu akurat dan dapat memberikan sinyal palsu.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada strategi tren following yang sempurna dan semua strategi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebaiknya, trader harus menggabungkan beberapa strategi dan menggunakan konfirmasi dari indikator teknikal lainnya untuk membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.

  Marliana   |   31 May 2023   |   Artikel

Yang paling susah tuh bukan cara nerapinnya tapi gimana cara mengurangi signal palsunya. Saya pakai strategi trend following menggunakan MA di time frame M5 banyak banget loss karena false signalnya. Gimana caranya ya biar tidak banyak false signal ang muncul?

  Kiki R   |   31 May 2023

Jika Anda mengalami banyak false signal (sinyal palsu) saat menggunakan strategi tren following dengan MA pada time frame M5, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan untuk mengurangi jumlah sinyal palsu:
1. Gunakan kombinasi MA dengan periode yang berbeda: Pertimbangkan untuk menggunakan dua atau lebih jenis MA dengan periode yang berbeda. Misalnya, Anda dapat menggunakan MA dengan periode 10 dan MA dengan periode 50. Masuklah ke perdagangan hanya ketika kedua MA tersebut saling berpotongan, sehingga menghasilkan sinyal yang lebih kuat.
2. Konfirmasi dengan indikator teknikal lain: Gunakan indikator teknikal lain sebagai konfirmasi untuk mengurangi sinyal palsu. Contohnya, Anda bisa menggunakan indikator osilator seperti RSI atau stochastic oscillator untuk mencari konfirmasi momentum sebelum masuk ke perdagangan. Hanya masuk ke perdagangan ketika sinyal dari MA dan indikator lainnya sejalan.
3. Gunakan MA eksponensial (EMA) daripada MA sederhana (SMA): EMA memberikan bobot yang lebih besar pada harga terbaru, sehingga dapat memberikan sinyal yang lebih cepat dan responsif terhadap perubahan tren. Menggunakan EMA dalam kombinasi dengan SMA dapat membantu mengurangi sinyal palsu.
4. Tambahkan filter volatilitas: Sinyal palsu seringkali muncul di pasar yang memiliki volatilitas rendah atau choppy. Anda dapat menambahkan filter volatilitas seperti Average True Range (ATR) untuk menghindari entry saat volatilitas pasar rendah. Hanya masuk ke perdagangan jika harga bergerak dengan cukup kuat sesuai dengan kondisi volatilitas yang ditentukan.
5. Pertimbangkan penggunaan Multiple Time Frame Analysis: Gunakan analisis multiple time frame untuk mendapatkan konfirmasi dari time frame yang lebih tinggi. Misalnya, jika Anda menggunakan MA pada time frame M5, periksa juga grafik pada time frame M15 atau H1 untuk melihat apakah trennya sejalan. Hanya masuk ke perdagangan jika ada konfirmasi dari time frame yang lebih tinggi.
6. Filter sinyal dengan pola candlestick: Gunakan pola candlestick untuk membantu mengkonfirmasi sinyal dari MA. Misalnya, jika MA menghasilkan sinyal beli, tunggulah hingga muncul pola candlestick seperti bullish engulfing atau hammer sebagai konfirmasi. Ini dapat membantu mengurangi sinyal palsu.
7. Lakukan uji coba dan optimasi: Uji coba dan optimalkan parameter MA yang Anda gunakan. Cobalah berbagai periode MA dan lihat mana yang memberikan sinyal yang lebih akurat dalam kondisi pasar yang berbeda. Gunakan data historis untuk menguji strategi Anda dan temukan kombinasi parameter yang paling cocok untuk mengurangi sinyal palsu.

Ingatlah bahwa tidak ada strategi yang sempurna dan sinyal palsu bisa tetap muncul meski Anda telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi. Penting untuk menggunakan manajemen risiko yang baik dan memiliki harapan yang realistis terhadap sistem trading Anda. Selalu evaluasi dan analisis kinerja Anda secara konsisten untuk meningkatkan strategi Anda seiring berjalannya waktu.

  Heru   |   20 Jun 2023   |   Artikel

Dikatakan bawha salah satu tips trading yg Didimax kasih tau adalah dngn memperhatikan tren. Jdi dijelaskan jga tren merupakan kecenderungan sesuatu untuk bergerak pada arah yg telah diprediksi sebelumnya. Dan ada 3 jenis tren yakni uptrend ato bullish kmudian ada downtrend ato bearish dan yg terakhir adalah trend sideway ato mendatar.

Nah, khusus trend sideway ini nih, dikatakan bahwa arti dari tren ini adlaah tren mendatar. Mksd dari mendatar itu kyk gmana ya? Dan dalam grafik chart, sideway ato mendatar itu kyk gmana ya ? Krna aku ga pernah melihat di chart itu grafiknya mendatar, yg ada itu naik dan turun gitu.

  Anton   |   21 Jun 2023

Heru: Bntu jelasin yaa! Trend sideway itu artinya harga bergerak nggak jelas, alias naik turun di tempat gitu. Dan misalkan agan pake garis MA itu, garisnya bakalan lurus gitu gan. Klu bullish kan, garisnya bakalan menanjak, dan klul bullish garisnya bakalan turun. Dngn kata lain, trend sideway tuh kayak pergerakan harga yg stuck di level support (batas bawah) dan resistance (batas atas) yg hampir sama. Kita jga bsa ngeliat sideway ato ga dengan cara masang indikator Bollinger Band, dmana ada batas atas dan bawah yg nunjukin volatilitas. Klu sempit batas atas dan bawah, maka dipastikan itu adalah sideway gan dmana volatilitas ga tinggi (baca: Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands)

Kalo lagi ada trend sideway, biasanya para trader mencari peluang buat trading jangka pendek, kayak beli di dekat support dan jual di dekat resistance, berharap dapet profit dari pergerakan harga yang terbatas.

Tapi perlu diinget, tren sideway gak selalu berlangsung lama. Pasar bisa berubah jadi tren naik atau turun setelah periode konsolidasi. Jadi, tetep perhatiin perubahan harga dan pastiin tren yang baru sebelum ambil keputusan trading.

  Shane   |   29 Jun 2023   |   Artikel

Enakan kita menganlisa chart gitu disaat rilisan ekonomi GDP dibuat itu di timeframe berapa ya? JAdi dipastikan klu misalkan terjadi rilisan ekonomi kyk GDP pasti bisa mempngaruhi gerakan pasar Forex, entah itu tiba2 bullish parah maupun bearish parah tergantung dari konteks nilai ekonomi yg diberikan. Atopun pergerakan nya bsa naik turun drastis jga bsa terjadi.

So, alangkah baiknya kan kita tau kira2 timeframe manan yg mngkn cocok utk trading di saat rilisan berita. Krna tktnya gini, klu make timeframe agak rendah, tktnya terlalu cepat shngga bnyk sinyal palsu alias noise, kmudian klu timeframe tinggi, itu kita kurang bsa nentuin trend sbnrnya yg terjadi.

  Dion   |   4 Jul 2023

Shane: Secara umum yaa, sepengetahuan gue, Timeframe rendah itu artinya di bawah 1 jam dab buasanya digunakan bila ingin menangkap pergerakan harga yg cepat selama rilisan berita, timeframe rendah seperti 5 menit atau 15 menit dapat digunakan. Scalping mngkn bakalan cocok dngn timeframe ini, tetapi utk trading yg seperti day trading, kita harus hati2 karena ada kemungkinan terjadiya noise.

Timeframe menengah (1 jam hingga 4 jam): Timeframe ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren dan pergerakan harga setelah rilisan berita. Kamu dapat mengidentifikasi pola-pola harga yang lebih signifikan dan melihat pergerakan harga dalam konteks yang lebih luas. Namun, penting untuk memperhatikan volatilitas yang masih tinggi dalam waktu singkat setelah rilisan berita.

Timeframe tinggi (harian atau mingguan): Jika kamu lebih tertarik pada tren jangka panjang dan dampak jangka panjang dari rilisan ekonomi seperti GDP, maka timeframe tinggi dapat digunakan. Timeframe ini memberikan gambaran yang lebih luas tentang tren dan pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang. Namun, perlu diingat bahwa sinyal-sinyal masuk dan keluar posisi akan jarang muncul dalam timeframe ini.

Selengkapnya bsa baca mengenai timeframe disini : Panduan Time Frame untuk Pemula

  Joey   |   2 Jul 2023   |   Artikel

Dalam asas penggunaan multiple time frame, berarti utk timeframe yg agak panjang itu sbagai penentu dari suatu trend ya? Dan sedangkan utk timeframe yg agak pendek itu digunakan sbagai signal ya?

Nah, klu penggunaan kyk gitu, tentu dong kita harus mengenali timeframe yg agak panjang itu timeframe apa aja? Apakah timeframenya dimulai dari H1 ampe MN ato jsutru dimulai dari hari hingga bulanan? Bgitu jga sebaliknya, bila timeframe kita agak pendek itu timeframe apa aja yg termasuk kategori timeframe pendek? Soalnya klu kita ga mengetaui mana yg pendek dan panjang, mngkn bakalan susah utk menerapkan multiple time frame. Semoga ada penjelasannya, saya ucpakna terima kasih sblmnya

  Setiawan   |   5 Jul 2023

Joey: Bener banget, bro! Prinsip penggunaan multiple time frame (MTF) itu memang kayak gitu. Timeframe yang agak panjang digunakan buat nentuin tren secara keseluruhan, sementara timeframe yang agak pendek digunakan buat nyari sinyal-sinyal entry atau sinyal trading.

Tapi, biar bisa menerapin MTF dengan baik, kita harus tau dulu timeframe mana aja yang termasuk panjang dan pendek, betul banget! Jadi, timeframenya bisa bervariasi tergantung dari preferensi masing-masing trader. Tapi umumnya, time frame yang lebih panjang biasanya dimulai dari Daily (Harian) sampe Monthly (Bulanan). Ini time frame yang bisa nunjukin gambaran tren dalam jangka waktu yang lebih lama.

Sedangkan time frame yang lebih pendek bisa mulai dari H1 (1 jam), H4 (4 jam), atau M15 (15 menit), bahkan sampe yang paling pendek kayak M1 (1 menit). Time frame yang pendek ini lebih fokus ke pergerakan harga yang lebih cepat dan bisa nunjukin sinyal-sinyal entry yang lebih detail.

semoga membantu ya!

Trend Bearish Masih Mendominasi USD/CAD
Kazuki     26 Dec 2023
Dolar AS semakin melemah versus Dolar Kanada, ditandai dengan runtuhnya candle di area R2 hingga menembus R1. Peluang sell terbuka dika harga turun di bawah 1.32000.
NZD/JPY Dibayangi Trend Bearish
Kazuki     21 Oct 2023
Reli dolar New Zealand tak mampu menembus area R2. Saat ini, NZD/JPY berangsur melemah dan terancam menyentuh S1.
Ikut Trend Video Ala Wes Anderson, Dapatkan Hadiah dari Indodax
Crypholic     12 Jul 2023
Kompetisi ISFF Indodax ajak pengguna membuat video Tiktok dan Reels ala Wes Anderson. Masih ada kesempatan mengikuti lomba hingga 24 Juli.
Data Manufaktur China Lanjutkan Trend Negatif
Crypholic     31 May 2023
Data manufaktur China melanjutkan trend kontraksi pada bulan Mei. Hal ini dipicu oleh sejumlah faktor belanja konsumen, investasi bisnis, hingga properti.
Cara Deteksi Peluang Trading dengan Trendline Ala MIFX
Kiki R     30 May 2023
Mau tahu panduan praktis dan langkah-langkah yang jelas untuk mengidentifikasi tren harga? Pelajari cara mendeteksi peluang trading menguntungkan menggunakan trendline ala MIFX.
7 Strategi Trend Following Paling Mudah
Kiki R     30 May 2023
Bingung mencari strategi trading yang jitu dan mudah? Gunakan salah satu strategi trend following berikut ini untuk meraih profit yang maksimal.
5 Strategi Pullback untuk Manfaatkan Peluang di Tengah Trend
Damar Putra     23 May 2023
Entry saat terjadi koreksi adalah salah satu cara terbaik untuk memaksimalkan keuntungan trading. Mulai dari trendline hingga Fibonacci, simak beberapa strategi pullback berikut.
Kirim Komentar Baru