Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing strategi tren following yang Anda sebutkan:
1. Tren Following dengan Bollinger Bands:
Kelebihan:
- Bollinger Bands memberikan informasi visual tentang volatilitas pasar.
- Memungkinkan trader untuk mengidentifikasi tren dan kondisi jenuh beli/jual.
- Dapat memberikan sinyal beli atau jual saat harga keluar dari pita Bollinger.
Kekurangan:
Sinyal yang dihasilkan oleh Bollinger Bands mungkin tidak selalu akurat dan dapat menghasilkan sinyal palsu.
Dalam pasar yang sedang trending kuat, harga dapat tetap berada di luar pita Bollinger untuk waktu yang lama, sehingga trader dapat melewatkan peluang.
2. Tren Following dengan Moving Average:
Kelebihan:
- Moving Average dapat memberikan gambaran tren yang jelas dan membantu menghilangkan "noise" pasar.
- Dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan tren saat perpotongan antara dua moving average terjadi.
- Sederhana dan mudah dipahami oleh trader pemula.
Kekurangan:
- Moving Average bisa terlambat memberikan sinyal saat perubahan tren terjadi.
- Dalam kondisi pasar yang sideway atau ranging, Moving Average dapat menghasilkan sinyal palsu yang mengakibatkan kerugian.
3. Tren Following dengan MACD:
Kelebihan:
- MACD (Moving Average Convergence Divergence) dapat membantu mengidentifikasi perubahan tren dan momentum pasar.
- Menggabungkan indikator tren dan momentum dalam satu grafik, yang dapat memberikan sinyal yang kuat.
- Dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal beli atau jual saat garis MACD dan garis sinyal bersilangan.
Kekurangan:
- MACD cenderung menghasilkan sinyal yang terlambat, sehingga trader dapat melewatkan peluang awal dalam tren baru.
- Dalam pasar yang choppy atau ranging, sinyal yang dihasilkan oleh MACD dapat tidak akurat.
4. Tren Following dengan RSI:
Kelebihan:
- RSI (Relative Strength Index) dapat membantu mengidentifikasi kondisi pasar overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual).
- Dapat memberikan sinyal pembalikan tren saat RSI melewati level 70 (jenuh beli) atau level 30 (jenuh jual).
- Relatif sederhana dan mudah digunakan.
Kekurangan:
- RSI cenderung menghasilkan sinyal palsu di pasar yang trending kuat.
- Pada kondisi pasar yang sideway, RSI dapat memberikan sinyal yang tidak akurat.
5. Tren Following dengan Pola Head and Shoulders:
Kelebihan:
- Pola Head and Shoulders dapat memberikan indikasi perubahan tren yang signifikan.
- Memungkinkan trader untuk mengidentifikasi titik entry dan exit yang jelas.
Kekurangan:
- Pola Head and Shoulders tidak selalu terbentuk dengan jelas di pasar, sehingga dapat sulit untuk mengidentifikasinya.
- Dalam beberapa kasus, pola ini dapat memberikan sinyal palsu, terutama jika tidak ada konfirmasi dari indikator teknikal lainnya.
6. Tren Following dengan Pola Channel:
Kelebihan:
- Pola Channel memungkinkan trader untuk mengidentifikasi tren yang kuat dan level support dan resistance yang jelas.
- Dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal beli saat harga memantul dari level support dan sinyal jual saat harga mencapai level resistance.
Kekurangan:
- Pola Channel hanya efektif dalam kondisi pasar yang sedang trending.
- Pola ini tidak memberikan sinyal pembalikan tren, sehingga tidak cocok untuk mengidentifikasi perubahan tren.
7. Tren Following dengan Double Top/Bottom:
Kelebihan:
- Pola Double Top/Bottom dapat memberikan indikasi kuat tentang pembalikan tren.
- Memungkinkan trader untuk mengidentifikasi level resistance dan support yang penting.
Kekurangan:
- Pola Double Top/Bottom tidak selalu terbentuk secara jelas, sehingga dapat sulit untuk mengidentifikasinya.
- Sinyal yang dihasilkan oleh pola ini tidak selalu akurat dan dapat memberikan sinyal palsu.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada strategi tren following yang sempurna dan semua strategi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebaiknya, trader harus menggabungkan beberapa strategi dan menggunakan konfirmasi dari indikator teknikal lainnya untuk membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.