Indikator MassIndex tergolong indikator Oscillator, sehingga tidak heran bila signal yang diberikan bakal lebih cepat ketimbang harga market itu sendiri. Bisa digunakan saat terjadi pembalikan harga (reversal) maupun penerusan trend. Indikator MassIndex untuk MT4, yang dikembangkan oleh Donald Dorsey, membantu trader dalam mengidentifikasi pembalikan tren dengan mengamati perbedaan harga tertinggi dan terendah dari pasangan mata uang dalam suatu periode. Perubahan tren, yang disebut sebagai reversal bulge, teridentifikasi ketika indikator bergerak di atas level 27, kemudian turun di bawah 26.5. Setelah kemunculan sinyal reversal bulge, trader dapat membuka posisi jual atau beli. Posisi jual atau beli dapat diambil ketika garis biru memotong 2 garis horizontal titik-titik. Entry BUY ketika garis biru yang mengarah ke atas memotong 2 garis horizontal. Di sisi lain, Anda bisa entry SELL ketika garis biru yang mengarah ke atas memotong 2 garis horizontal.
Indikator VROC mudah digunakan dan tidak sulit diaplikasikan. Signal dari indikator VROC akan memberikan informasi mengenai pergerakan harga di masa depan. Namun secara umum, indikator VROC tergolong lagging. Indikator Volume Rate of Change (VROC) digunakan untuk mengukur tingkat fluktuasi volume pasar. Indikator ini memberikan representasi visual mengenai tingkat perubahan volume suatu aset. Karena VROC tidak menampilkan sinyal BELI/JUAL pada grafik, maka Anda disarankan untuk menggunakannya sebagai konfirmasi atau alat mengantisipasi saat pasar berada pada level kritis. Sebagai contoh, tingkat perubahan volume yang tinggi dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya breakout kuat dari level support/resistance (misalnya garis tren, dll.). Demikian pula, harga mungkin berbalik ke dalam zona support/resistance ketika tingkat perubahan volume rendah.
Banyak trader pemula yang sering kesulitan menemukan Support dan Resistance yang tepat karena level-level ini bisa ditentukan dengan berbagai cara dan bersifat subjektif. Untuk itulah, indikator Super SR menjadi andalan baru karena dapat menampilkan Support Resistance (SR) secara otomatis berdasarkan perhitungan akurat.Indikator ini dapat membantu trader menemukan level-level SR secara jelas melalui titik-titik yang muncul di atas dan di bawah harga. Level Support ditandai dengan sederet titik berwarna biru di bawah harga, sedangkan level Resistance ditandai dengan titik-titik merah di atas harga. Cermati gambar berikut ini.Indikator Super SR ini sangat istimewa karena sensitif dalam merespons titik-titik pembalikan harga, sehingga garis-garis Support Resistance yang dimunculkan tidak terbatas pada yang mayor (teruji) saja, tetapi juga level minor. Bisa dikatakan, Super SR akurat untuk digunakan sebagai patokan bounce dan breakout harga dari titik pembalikan (swing) sebelumnya.Rekomendasi penggunaan:
Gunakan indikator Super SR untuk mengamati price action terhadap level SR terdekat: apakah terbentuk pola candle pembalikan atau justru terdapat konfirmasi breakout.
Pembacaan signal di level-level yang terlalu mundur ke belakang mungkin akan membingungkan bagi trader yang belum terbiasa trading dengan SR sebagai area pembalikan.
Gunakan indikator Super SR untuk patokan entry dan exit. Tandanya, jika harga turun menembus level biru terdekat, maka rekomendasi tradingnya adalah open sell. Jika menembus level merah, maka open buy. Level-level SR terdekat bisa dimanfaatkan untuk Stop Loss dan Take Profit, tergantung jenis entry yang tereksekusi nantinya.
Jika ingin bermain dalam range, maka kegagalan harga menembus salah satu level SR bisa menjadi acuan entry dengan target yang lebih terbatas. Strategi semacam ini cocok untuk kondisi market yang sedang konsolidasi.
Indikator Price Action bisa diterapkan di time frame apa saja. Indikator ini menghadirkan sinyal batang di setiap kemunculan pola-pola candle penting seperti Pin bar, Inside bar, dan Engulfing.Indikasinya:
Hijau terang: Pin bar up
Merah: Pin bar down
Hijau tua: Engulfing up
Merah muda: Engulfing down
Biru: Inside bar up
Oranye: Inside bar down
Bisa dilihat bahwa sinyal batang yang muncul memiliki panjang yang berbeda-beda. Dalam hal ini, panjang batang menandakan kekuatan Price Action. Semakin panjang batang yang muncul, semakin kuat sinyal pola candle-nya. Agar tidak mudah terjebak noise, Anda bisa menggunakan indikator ini di time frame besar (H4 ke atas).Selain itu, perhatikan pula posisi pola candle terhadap level-level kunci seperti Support Resistance. Pola candle pembalikan yang memantul dari Support atau Resistance tentu bisa memberikan sinyal yang lebih valid daripada pola-pola pada umumnya.
Indikator QQE merupakan indikator custom yang dikonsep sebagai penyempurna RSI. Dalam versi baru ini, QQE dilengkapi dengan sejumlah sinyal ekstra untuk membantu trader semakin mudah menemukan titik-titik pembalikan harga yang potensial. Sinyal-sinyal yang ditampilkan di antaranya garis-garis sinyal, bar histogram, dan tanda panah di chart.Open buy apabila:
Garis hijau menembus garis merah dari bawah ke atas.
Muncul panah ke atas berwarna hijau di chart.
Open sell apabila:
Garis hijau menembus garis merah dari atas ke bawah.
Muncul panah ke bawah berwarna merah di chart.
Sebagai informasi, indikator New QQE bisa menunjukkan arah trend sekaligus peluang entry. Trend harga bisa diketahui garis sinyal dan warna histogram. Tren naik terkonfirmasi apabila garis sinyal bergerak di atas level 0 dan histogram berwarna hijau tua (melewati level 10). Di sisi lain, tren turun terbaca saat garis sinyal di bawah level 0 dan histogram berwarna kuning (melewati level -10).Apabila histogram menunjukkan warna biru muda, maka artinya pasar sedang dalam posisi netral. Trader sebaiknya tidak mengambil posisi atau membatasi target dalam situasi seperti ini.
Anda ingin mengetahui apakah harga bakal bergerak jenuh dan seberapa kuat momentumnya? Coba gunakan indikator ICWRA. Bisa dimanfaatkan di pair apapun maupun time frame manapun. Memiliki ciri khas garis yang sama persis seperti Fibonacci Retracement. Karena menyerupai Fibonacci Retracement, maka cara membacanya pun hampir sama. Garis-garis horizontal kuning di pojok kanan atas bisa diibaratkan sebagai titik-titik retracement:
Apabila harga memotong garis horizontal bagian atas, maka trend-nya semakin kuat.
Namun, apabila harga memotong garis horizontal di tengah, maka kekuatan trend-nya sedang.
Jika memotong garis horizontal bawah, maka kekuatan trend-nya lemah.
Jika harga memotong garis horizontal paling bawah, ada kemungkinan trend mengalami reversal.