Mengenali perubahan arah trend kini tak perlu repot, karena indikator ZigZag Pointer bisa menampilkan sinyalnya secara sederhana dan akurat. Seperti yang terlihat pada grafik di atas, terlihat sinyal beli dan jual pada highs dan lows. Di mana saat terbentuk anak panah merah yang menunjuk ke bawah, Anda sebaiknya entry sell. Sedangkan saat terbentuk anak panah hijau ke atas, Anda sebaiknya entry buy.
Indikator Dinamic Fibo adalah tool indikator yang dapat membantu Anda menemukan pola ABC. Seperti yang Anda ketahui, strategi ABC yang membentuk jajar genjang dikenal sebagai sinyal akurat bahwa trend kuat akan segera terjadi. Selain itu, indikator Dinamic Fibo juga dapat mendeteksi titik jenuh suatu market. Jadi, indikator multifungsi ini pun dapat diandalkan dalam keadaan reversal atau konsolidasi.Perhatikan penggunaan Dinamic Fibo pada chart EUR/USD berikut ini.
Indikator Dinamic Fibo secara otomatis memperbarui garis trend dan menampilkan level Fibonacci retracement berdasarkan garis trend tersebut. Selain itu, indikator ini juga secara otomatis memperbarui level-level tersebut pada berbagai time frame secara bersamaan. Dengan demikian, para trader forex dapat membandingkan level harga pada time frame saat ini dengan level retracement pada time frame yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Indikator ini sangat cocok digunakan oleh trader yang menggunakan Fibonacci retracement untuk analisis teknikal. Oleh karena itu, trader forex pemula sebaiknya memiliki pemahaman dasar tentang Fibonacci retracement dan level-level terkait terlebih dahulu.
Indikator Pivot Line dapat menghasilkan sinyal dan daerah yang potensial. Dengan membaca sinyal yang dikirimkan indikator, secara tidak langsung Anda sudah membaca arah pergerakan market.Indikator Pivot Line termasuk tool indikator. Sifat alaminya adalah memberikan informasi mengenai area tahanan yang kuat. Cermati gambar penggunaan Pivot Line berikut ini.Rekomendasi Penggunaan:
Gunakan saat harga sedang bergelombang kecil.
Pembalikan harga bisa dideteksi dengan cara market tidak mampu melampaui level berikutnya (R0.5).
Untuk menghindari false signal, perhatikan saat titik breakout atau harga melewati garis. Jika harga mampu melewatinya, kemungkinan besar harga akan sampai ke level berikutnya. Jadi, hindari OP di hold berlawanan dengan arah market sekarang karena jika harga sudah melewati garis biasanya akan lama untuk kembali lagi selama satu hari.
Nama Joe DiNapoli pasti sudah tak asing lagi di telinga para trader maupun investor. Selain merupakan trader tersohor, nama Joe DiNapoli juga dikenal sebagai pencetus indikator-indikator teknikal yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip pemahamannya dalam trading. Indikator Dinapoli Target ini merupakan salah satu indikator rintisannya.Pada dasarnya, indikator Dinapoli Target berfungsi untuk menentukan garis-garis Support dan Resistance. Indikator ini menjadi istimewa karena adanya garis pembatas yang berwarna-warni dengan fungsinya masing-masing.Perhatikan penggunaan indikator Dinapoli Target pada chart GBP/USD berikut ini.Pada chart di atas, tampak bahwa indikator Dinapoli Target dapat membaca pergerakan harga yang terjadi secara otomatis dan memunculkan batas-batas Support-Resistance. Setiap garis yang tampak pada chart memiliki nama dan fungsinya masing-masing, yakni seperti berikut:
Garis merah: Stop Line, menunjukkan rekomendasi Stop Loss
Garis putih: Start Line, menunjukkan rekomendasi entry
Garis hijau tua: Target1 Line, menunjukkan rekomendasi untuk Take Profit pertama
Garis kuning: Target2 Line, menunjukkan rekomendasi untuk Take Profit kedua
Garis ungu: Target3 Line, menunjukkan rekomendasi untuk Take Profit ketiga
Garis hijau: Fantasy Line, merupakan target terjauh dari pergerakan harga saat ini
Indikator Trade Signal memiliki keunggulan dalam mendeteksi adanya suatu trend lebih cepat. Indikator ini bahkan sudah bisa membaca potensi trending bahkan sebelum harga membentuk trend.Trade signal dapat memberikan informasi apakah harus entry atau exit dari perdagangan dan waktu terbaik untuk melakukannya. Trade signal adalah pemicu untuk entry buy atau sell yang didasarkan pada analisis. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan bantuan indikator teknikal, atau algoritma matematis berdasarkan aksi pasar, mungkin dikombinasikan dengan faktor lainnya seperti indikator ekonomi. Apabila panah bergambar tangan berwarna biru dan menunjuk ke atas, maka trend diprediksi naik sehingga Anda bisa melakukan open entry BUY. Sedangkan jika panah bergambar tangan berwarna kuning dan menunjuk ke bawah, trend diprediksi turun sehingga Anda sebaiknya entry SELL.Para trader dapat membuat trade signal menggunakan berbagai kriteria, mulai dari yang sederhana, seperti laporan laba dan lonjakan volume, hingga sinyal yang lebih kompleks yang diperoleh menggunakan sinyal yang sudah ada.
Mid Pivot berguna sebagai bantuan untuk penggunaan Pivot, terutama apabila dirasa market terlalu ranging, sehingga jarak antar garis-garis Support, Pivot dan Resistance yang didapat terkesan terlalu jauh. Dengan kata lain, indikator Mid Pivot bisa membantu Anda mendapat support resistance 'alternatif' yang lebih dekat.Perhatikan chart berikut ini.Keterangan:
Garis warna biru (aqua): Pivot
Garis warna merah: Support
Garis warna putih: Resistance
Garis warna kuning: Mid Pivot
Perhatikan pergerakan chart di sekitar garis-garis Mid Pivot pada gambar di atas. Posisinya cukup kokoh sehingga Mid Pivot bisa menjadi support resistance yang sama kuat dengan support resistance 'sesungguhnya'. Itulah sebabnya Mid Pivot sering digunakan bersamaan dengan Pivot karena bisa melengkapi indikator tersebut.