Adalah order Buy di bawah harga pasar saat ini. Buy Limit diambil dengan harapan harga mengalami Rebound setelah menyentuh titik Resistance tertentu. Lawan dari Buy Limit adalah Sell Limit.
Pak, kenapa ya saat saya mendalami metode scalping tapi jika sudah yakin harga up open buy malah balik arah jadi down, open sell malah naik, sering gitu terus. kalau stop loss terus, kerugian makin banyak. kandang harga tidak balik berhari2 sampai margin menipis, sehingga saya tetap bertahan. saya pakai indi MAE 21-7 TF15 dan Stochastic.
Saya jadi heran lihat master2 yang posting analisa harga akan up/down di level sekian dan ternyata benar.
Lalu apa yang salah dengan trading saya ini pak?
@ adjie:
Mungkin yang Anda maksud memakai indikator exponential moving average (ema) 21 dan ema 7, bukan indikator MAE. Kombinasi indikator tersebut bisa digunakan dimana stochastics untuk acuan entry (mencari momentum entry yang tepat).
Saya kira Anda harus melakukan test dulu di akun demo pada metode dan strategi trading yang Anda gunakan sebelum diterapkan pada akun riil, bisa dengan backtest atau forward test. Kalau backtest agak ribet bisa dengan forward test atau ditest pada kondisi pasar sekarang. Yang ditest adalah metode trading dan money management yang Anda gunakan. Forward test bisa dilakukan dengan cara trading pada akun demo sebanyak kira-kira 50 hingga 100 trade pada satu pasangan mata uang tertentu.
Dalam trading Anda sebaiknya mengikuti aturan money management yaitu mengendalikan besarnya resiko dengan menggunakan stop loss. Tanpa stop loss berarti Anda tidak membatasi resiko.
Dari hasil test tersebut Anda akan mengetahui winning rate (W%) atau persentase profit dan losing rate (L%) atau persentase loss dari keseluruhan trade backtest tsb. Selain itu juga bisa diketahui besarnya profit rata-rata (Av W) dan besarnya loss rata-rata (Av L) (dalam satuan uang). Dari sini bisa dihitung angka harapan profit = (W% x Av W) - (L% x Av L) (dalam satuan uang).
Jika ternyata dari hasil test W% lebih kecil dari L%, atau angka harapan profitnya negatif maka Anda bisa memperbaiki metode trading atau money management-nya. Memang hasil test yang bagus tidak menjamin akan selalu profit, tetapi kemungkinan profitnya akan lebih besar dari hasil backtest yang kurang bagus. Tanpa melakukan test Anda tidak akan mengetahui kualitas strategi trading yang Anda gunakan terhadap pasangan mata uang yang sedang Anda tradingkan. Mungkin kalau ditest pada pasangan mata uang lain hasilnya akan berbeda.
Semoga bisa membantu.
@ Untung:
Closing order tidak tergantung dari banyaknya candle, Anda bisa close kapanpun Anda ingnkan selama belum terkena stop-out. Jka memang profit, tentunya Anda ingin profitnya sebanyak mungkin. Dalam hal ini Anda bisa close order hingga beberapa menit, jam atau bahkan beberapa hari kemudian. Kami sarankan Anda pelajari lagi dasar-dasar trading. Baca juga: Buku-Buku Terbaik Untuk Belajar Trading Forex Mulai Dari Nol
Terima kasih.
Misal kita pilih timeframe M5,pasang buy...kebetulan posisi harga naik sampe lewat waktu 5 menit,otomatis ganti candlestik. kebetulan harga masih naik juga. pada waktu di candle pertama entry order tdk saya cut/close, trus bersambung pada candle berikutnya baru saya close. Apakah itu jg dihitung profit ? Soalnya itu kan saya close di menit ke 10.sedang timeframenya kan M5(5 menit ganti candle).
Itu karena adanya Spread. Nah, spread itu bisa dijabarkan secara umum adalah perbedaan atau selisih antara dua harga, tarif, atau penghasilan.
Definisi paling umum tentang spread adalah selisih antara harga penawaran (jual) dan harga permintaan (beli) dari aset tertentu, dan berlaku juga di forex.
Lebih sederhananya lagi spread itu biaya transaksi yang dikenakan ketika trader buka posisi baik itu buy maupun sell.
Spread sendiri itu solusi jadi ketika trader melakukan perdagangan, semua biaya yang harusnya ada seperti komisi dan sebagainya sudah ditambahkan ke biaya spreadnya. Jadi hasil profit dari trader sudah bersih segitu karena tidak ada penambahan biaya komisi dan lain lain.
Pagi, saya mau bertanya ketika saya open posisi misalkan di currency EUR/USD di poin 1.0000, ketika grafik menunjukkan poin 1.0000 saat perdagangan kenapa profit saya masih -0.10 misalnya. Bukan kah seharusnya 0 ya?
Konfirmasi sinyal yang dilakukan mastah-mastah di sini itu seperti apa agar tidak salah entry terus?
Biasanya saya menggunakan konfirmasi sinyal entry di H4 berupa pola candlestick seperti engulfing dan pin bar. Pola ini saya tunggu terbentuk di area/level penting yang sudah diidentifikasi.
@Indra Bakti:
Ada banyak sekali konfirmasi yang bisa dilakukan agar sinyal yang didapat lebih tinggi akurasinya. Saya pribadi menggunakan konfirmasi dari gabungan antara harga dan indikator BB dan MA. Dalam kasus strategi yang saya gunakan (BBMA), konfirmasi dilakukan dengan melihat kondisi harga pada time frame lainnya (Multi Time Frame). Secara detailnya sendiri mungkin bisa bapak baca pada artikel berikut.
Jawaban untuk pak Cahyono:
Profit -0.10 saat harga berada persis di harga entry (1.000) adalah spread atau selisih antara bid dan ask.
Spread inilah yang menjadi keuntungan dari broker forex. Jadi, untuk bisa profit trading di forex, maka harus bisa melebihi besaran spread.
Jawaban untuk Untung:
Ya, candle yang naik sampai 10 menit itu terhitung profit, meskipun Anda menggunakan time frame 5 menit (M5).
Konsep trading forex berbeda dengan binary optios yang berbatas waktu.
Trading forex tidak berbatas waktu. Profitnya pun tidak dipotong 80% tapi hampir 100% dari nilai posisi Anda (pips x lot).
Master, gimana cara nya sell di puncak dan buy di lembah?
Ini hanya istilah saja. kalau BUY ya ketika harga rendah dan sell ketika harga tinggi.Anda bisa pelajari juga pola PIN BAR.
Pola BUY di lembah sell Di Puncak bisa termasuk katagori Long term juga.
seperti ini
Thanks
@Rico Bisa: Sell di puncak dan buy di lembah (sell on top, buy on bottom) bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.
1. Menggunakan indikator trend
Sederhananya, sell di puncak menggunakan indikator trend adalah sell ketika indikator telah menunjukkan tanda adanya reversal. Sebagai contoh adalah menggunakan Moving Average (MA), sell bisa dilakukan ketika garis MA saling bersilangan dari atas ke bawah, begitupun sebaliknya untuk entry buy.
2. Menggunakan indikator oscillator
Sell di top menggunakan indikator oscillator seperti Relative Strength Index adalah melakukan sell ketika harga mencapai RSI di atas 70 (area overbought) dan buy ketika harga mencapai RSI di bawah 30 (area oversold).
3. Menggunakan price action
Sell di top menggunakan price action bisa menggunakan pola harga (price pattern) atau menggunakan pola candlestick. Misal sell ketika harga membentuk double top atau ketika harga membentuk pola candlestick bearish engulfing. Sebaliknya mengambil posisi buy ketika terbentuk pola double bottom atau pola candlestick bullish engulfing.
Terima Kasih.
Dalam praktiknya, apakah lembah harga dapat diketahui secara pasti? Lantas, bagaimana cara mengetahuinya secara benar dan akurat?
Tidak, lembah dan puncak harga tidak dapat diketahui secara pasti.
Anda hanya bisa melihat ciri-ciri yang menunjukkan terbentuknya lembah. Contohnya terbentuk pola double bottom atau inverted head and shoulders.
Jika level resistance atau support utama kita berhasil ditembus, bagaimana mendeteksi puncak atau lembah harganya ya bang?
Anda bisa menggunakan fibonacci retracement, fibonacci expansion, atau pivot point untuk mengidentifikasi pada level harga berapa harga akan mengalami perlawanan.
@ Mas Hanif:
Bukan pasti atau tidak pasti, tetapi tinggi atau rendahnya probabilitas bahwa titik tersebut adalah swing low (lembah?). Jika valid maka probabilitas bahwa itu adalah titik swing low adalah tinggi.
Misal terbentuk bullish engulfing candle dan bar berikutnya menembus level tertinggi bullish engulfing candle, serta titik indikator parabolic SAR berada di bawah bar candlestick, maka probabilitas titik swing low tsb adalah tinggi, atau bisa dianggap valid.
@Al Faris:
Taktik master Kiki bisa dicoba.
Selain itu, ada dua trik lagi:
Contohnya, coba lihat EURUSD di timeframe H4 dan D1 di bawah ini. H4 sudah jebol support. Sampai kemana EU bakal turun? Kita bisa cek support lain dari D1 untuk memprediksi.
selamat malam, apakah hasil dari indi fractal juga bisa disebut lembah dan puncak kak?
@Nila Sumiyati:
Lembah dan puncak itu kan cuma istilah ya. Mau disebut palung dan gunung jg sah-sah saja.
Itu berlaku buat grafik candlestick biasa, lines, bar chart, fractal, dll dlsbg
Nila Sumiyati:
Tergantung dari bagaimana cara Anda merepresentasikan lembah dan puncak sendiri itu bu. Secara fungsional sendiri sebenarnya indikator Fractal hanya merepresentasikan titik-titik yang menjadi awal terbentuknya pergerakan reversal pada harga. Hal ini ditandai dengan terbentuknya nilai High yang diawali dan diikuti dengan 2 buah Candle dengan nilai High yang lebih rendah. Jadi dibutuhkan 5 buah Candlestick terlebih dahulu jika ingin mengetahui dimana Fractalnya.
Bagi beberapa orang sendiri puncak dan lembah tidak dapat diartikan hanya dari kumpulan 5 buah Candlestick saja. Jadi tidak bisa dispesifikasikan secara khusus seperti itu.
Halo. Saya treder baru. Mungkin bisa dibilang swing trader yha... Bth masukan dari para senior, indicator apa yang cocok untuk dipakai pada time frame daily dan masuk ke strategi sell di puncak gini. Apakah pair yang dipakai mempengaruhi? Ato strategi ini bisa dipake di semua pair? Mohon pencerahannya.
@ Seno:
Untuk trading pada time frame tinggi (bukan scalping) gunakan kombinasi indikator trend dan indikator momentum. Indikator trend untuk mengetahui arah pergerakan harga, sementara indikator momentum untuk menentukan saat yang tepat untuk entry.
Indikator trend yang banyak digunakan adalah moving average (SMA atau EMA), ADX, parabolic SAR dan juga MACD. Indikator momentum berupa oscillator seperti RSI, stochastic dan juga CCI.
- … Apakah pair yang dipakai mempengaruhi?
Pair tidak mempengaruhi. Semua pair bisa ditradingkan dengan strategi yang Anda maksudkan.
- …. Ato strategi ini bisa dipake di semua pair?
Ya, strategi buy the dip atau sell the rally seperti yang Anda maksudkan bisa diterapkan pada semua pair karena pada dasarnya sifat pergerakan harga di pasar forex sama saja.
Jawaban untuk Seno:
Saya menyarankan menggunakan strategi divergence dari indikator berjenis oscillator seperti stochastic atau RSI. Namun, sebelumnya Anda tentukan dulu arah tren terlebih dahulu dengan menggunakan indikator berjenis tren seperti moving average.
Cara ini bisa Anda gunakan di semua pair tanpa terkecuali. Namun dengan time frame yang lebih tinggi, akurasinya lebih tinggi namun kekurangannya waktu tunggu konfirmasi sinyalnya lebih lama dibandingkan dengan daytrading/scalping.
Maksud dari buy limit, sell limit, buy stop, sell stop, buy stop limit, sell stop limit APA ya??
@ Arman lucky: Bisa. Di kotak order akan tampil seperti ini:Isikan level / harga Stop Loss dan Take Profit sesuai yang diinginkan. Lihat juga ketentuan broker mengenai jarak points / pip minimal SL dan TP yang akan diset tsb dengan harga saat ini. Dalam contoh di atas minimal jaraknya harus 10 points.
Kenapa Buy Stop Saya tereksekusi jauh di atas harga yg saya mau?
@ Sugih:
Berarti Anda terkena slippage atau loncatan / lonjakan harga yang tiba-tiba.
Untuk informasi, semua order yang bersifat stop, yaitu Buy Stop, Sell Stop dan Stop Loss akan terpengaruh oleh slippage, atau bisa terseret sebanyak besarnya slippage tsb. Tetapi order yang bersifat limit, yaitu Buy Limit, Sell Limit dan Target Profit tidak terpengaruh slippage.
Anda bisa check di broker lain, apakah pada waktu yang bersamaan dengan saat Anda mengalami slippage, di broker lain juga terjadi lonjakan harga.
Untuk Jacob...
Untuk Bisa tereksekusi Pending Order yang anda harapkan, hal yang paling utama harus ada tekanan Sell dan Buyer yang sangat kuat. Hal ini anda bisa saksikan dichart yang mirip jarum pentul.
Namun demikian trader tak bisa memastikan tekanan ini. Trader bisa mengantisipasi dengan data-data high yang akan dirilis seperti data NFP AS, suku bunga dan yang lainnya. Atau adanya data yang di rilis secara bersamaan semisal dari kawasan Euro dan AS, yang selang waktunya tidak terlalu jauh.
Thanks.
Oh ya sudah.
@ Jacob:
Anda tentu bermaksud hedging pada waktu dan harga yang sama, atau open buy dan open sell pada harga yang sama dan diwaktu yang bersamaan. Setahu saya hedging pada harga yang sama masih bisa, tetapi kalau eksekusinya pada waktu yang bersamaan tidak diperkenankan karena order Anda akan ambiguous atau tidak jelas.
Misal pada jam 01:00:00 Anda buy EUR/USD pada harga 1.09050, tetapi pada jam 01:00:00 juga Anda sell EUR/USD pada harga 1.09050. Software dari broker akan me-reject order tsb meskipun broker memperbolehkan hedging. Dalam hal ini spread tidak berpengaruh karena Anda menggunakan pending order, jadi kalau harga sudah persis seperti yang Anda inginkan order Anda akan tereksekusi.
Ada 3 alternatif agar supaya bisa menggunakan cara tersebut, yaitu:
1. Pending order dilakukan tidak dalam waktu yang bersamaan. Misal buy stop dahulu, setelah tereksekusi baru pasang sell limit pada harga yang sama. Kelemahan cara ini adalah Anda akan gagal jika harga tidak bergerak kembali ke level yang Anda inginkan.
2. Pakai akun yang berbeda tetapi masih di broker yang sama (kalau belum punya Anda bisa buka akun lagi) sehingga pergerakan harganya akan sama. Dalam hal ini di akun pertama Anda pasang order buy stop EUR/USD di harga 1.09050, dan di akun ke 2 Anda pasang order sell limit EUR/USD di harga 1.09050.
3. Sama seperti cara 2 tetapi pakai 2 broker yang berbeda (jika mungkin Anda kesulitan membuka 2 akun di broker yang sama). Kelemahan cara ini adalah pergerakan harga antara broker 1 dan broker 2 mungkin saja tidak persis sama sehingga mungkin tidak mendukung strategi yang akan Anda jalankan.
Jadi yang paling aman adalah pakai cara ke 2.
By the way saya jadi teringat cara yang mirip seperti ini yang diterapkan untuk strategi trading balance yang merupakan pengembangan dari carry trade..
Benar sekali pak m singgih,seringnya buystop yang kena duluan,padahal harga sudah melewati sell limit,dan sebelum kena sell limit harga sudah turun duluan,jadi saya harus eksekusi secara manual.
Untuk Irfan,
Hal itu termasuk order pending. Dengan menggunakan MT4, order dapat dibuka dengan Instant Execution (order dengan harga saat sekarang) ataupun dengan Pending Order (order yang akan terlaksana jika menyentuh suatu titik harga tertentu yang sebelumnya telah dipesan terlebih dahulu).
Untuk tampilan Pending Order dalam MT4 dapat dilihat contoh berikut:
NB : Jika pada menu order Anda terdapat tulisan "Open price you set must differ from market price by at least 30 pips" itu berarti jarak order harus berjarak minimum 30 point dari harga market, dan bila kurang dari 30 pips maka order akan invalid atau tidak bisa dieksekusi.
Thanks.
Mantab gan.
Terima kasih penjelasannya gan. Bermanfaat sekali.
@Jojon_jojon: Buy limit digunakan apabila harga saat ini (running price) berada diatas dari harga buy yang kita inginkan.
Sedangkan buy stop digunakan kalau harga saat ini (running price) berada dibawah dari harga buy yang kita inginkan.
Mohon bantuannya,bagaimana supaya po buy stop dan sell limit bisa tereksekusi secara bersamaan, misalnya di titik 1.09050, sudah saya coba menambah dan mengurangi spread tetap saja tidak berhasil. Saya pakai broker luar dengan fix spread EURUSD 30 pips.
Min apakah buy stop (menunggu membeli sampe harga menyentuh price kita) apakah bisa memasang stop loss.
Maaf Saya pemula belum paham betul money management pada forex.
Mohon info min, apakah perbedaan dari buy limit dan buy stop?
Bagaimana menerapkan fitur Buy Stop dan Sell Stop pada platform trading cTrader?
@Angga: Berikut cara menerapkan buy stop dan sell stop pada cTrader.
1. Klik "new order button" pada bagian atas atau bisa juga dengan klik kanan pada simbolnya lalu klik create new order.
2. Pilih stop order
3. Masukkan simbol, entry price, volume, tanggal kadarluarsa (expiry), stoploss dan take profit.
4. Klik place order untuk memasukkan stop order.
Jika Buy Stop tiba-tiba hilang setelah satu hari itu kenapa ya min? Ini sudah 3x saya mengalami hal seperti ini. Thanks
@Kasim: Apakah Anda trading pada broker lokal?
Saya pernah trading di broker lokal tahun 2015, dan salah satu fitur yang saya ingat saat trading di broker lokal adalah expiry date (tanggal kadarluarsa) yang disetting default 1 hari.
Saya kurang tahu bagaimana perkembangan platform mereka saat ini, tapi coba tanyakan kepada pihak brokernya mengenai expiry date yang Anda alami.
Seharusnya bisa disetting tanpa expiry date sehingga buy stop Anda tetap terbuka walaupun sudah melewati satu hari.
Semoga bisa membantu.
Saya trading di broker luar negeri. Lantas solusi terbaiknya gimana pak? Kemarin seinget saya experied daynya sudah saya setting sampai 2 hari. Eh ini 1 hari sudah hilang. Hemmm
@Kasim: Kalau Anda sudah setting expire date-nya 2 hari dan ternyata baru sehari sudah hilang maka ini termasuk kegagalan sistem.
Anda harus menanyakan hal ini ke pihak brokernya yaitu Customer Service (CS). Nanti dari CS akan melanjutkan pertanyaan Anda ke tim IT broker tersebut.
Apa tujuannya trader memasang Buy Stop ya pak? Bukannya enak langsung order buy instan?
@Adnan: Tujuan dari buy stop agar ketika harga tiba-tiba naik maka posisi buy bisa langsung masuk. Selain itu, kalau Anda tiba2 ada pekerjaan darurat, Anda bisa tinggal buy stop dan saat terkena order buy langsung masuk.
Kalau eksekusi langsung Anda harus fokus depan chart untuk tungguin harganya masuk buy.
Saya gak bisa melakukan buy limit Order di MT 4, kenapa ya?
Perhatikan di harga berapa order buy limit dimasukkan.
Aturan buy limit: harga limit yang dimasukkan berada di bawah harga saat ini.
Aturan sell limit: harga limit yang dimasukkan berada di atas harga saat ini.
Kalau Anda memasukkan harga buy limit diatas harga saat ini, maka order limit tidak akan masuk.
Buy stop pasang diharga 1.09050 + 30 pis spread jadi pasang di 1.09080 dan sell limit tetap di 1.09050