NZD-USD Monthly | Harami Bullish | |
Chart NZD-USD saat ini ![]() Terdiri dari 2 candlestick. Candlestick pertama bersifat bearish dan lebih besar sehingga menelan candlestick kedua yang bersifat bullish. Pola ini menandakan downtrend mulai kehilangan momentum. Meski bisa menambah akurasi sinyal, sumbu-sumbu candlestick kedua tidak harus berada dalam range candlestick pertama.
|
||
AUD-USD Monthly | Three Outside Down | |
Chart AUD-USD saat ini ![]() Terdiri dari 3 candlestick. Dua candlestick pertama adalah pola Bearish Engulfing, kemudian diikuti oleh pola candlestick ketiga yang mengkonfirmasi bearish reversal.
|
Apa Itu Stop Out Dan Margin Call?
Dana 2 Jan 2019 4137
|
Dana
2 Jan 2019 |
4137
57
|
|||||
last reply [57] > 29 Mar 2023 15:32
Puji Asmoro:
Semua pair bisa kena MC lah. Tp berdasar pengalaman, entah kenapa cross sering lebih cepet kena
|
|||||||
Cara Trading Emas Yang Benar Itu Seperti Apa?
Al Bait 31 Jan 2023 327
|
Al Bait
31 Jan 2023 |
327
9
|
|||||
last reply [9] > 29 Mar 2023 14:45
Bambang:
Kalau menurut saya, tidak bisa dibandingkan. Masalahnya di sini: ada perbedaan yang sangat besar dalam aspek jangka waktu untuk profit dan risiko dari trading emas dan investasi emas.
Umpama trading XAU/USD dengan modal Rp10 juta hari ini, besoknya kita bisa langsung profit. Mungkin Rp10 juta ...selengkapnya
|
|||||||
Halo mimin,
Saya mau bertanya perihal Money Management, bagaimana caa mengatur MM yang benar? Bisakah para suhu di sini memberikan kisi-kisnya apa saja? Makasih
@ Subandono:
Money management dalam trading adalah mengenai pengaturan besarnya risiko dan besarnya risk/reward ratio. Risiko ditentukan sekian persen dari modal atau equity untuk setiap kali trade, dalam hal ini trader yang berpengalaman menganjurkan untuk menetapkan risiko sebesar antara 1% hingga 5% dari modal atau equity.
Risk/reward ratio disarankan minimal 1:1, kalau bisa lebih besar dari 1:1, misal 1:1.5, 1:2 atau kalau memungkinkan 1:3. Semakin tinggi risk/reward ratio maka dalam jangka panjang hasil trading secara keseluruhan akan profitable. Mengenai hal ini silahkan baca: Risk Reward Ratio Dan Harapan Profit
M Singgih:
Saya ngga paham. apa maksudnya "risiko 1% dari equity" itu? Trus prakteknya risk/reward ratio 1:1, 1:2, itu gimana ya? bisa beri contoh?
@ Subandono:
- Saya ngga paham. apa maksudnya "risiko 1% dari equity" itu?
Jadi misalnya equity Anda saat ini USD 500, maka risiko 1% dari equity adalah sebesar 1% x USD 500 = USD 5. Jadi besarnya stop loss (SL) dalam satuan uang adalah USD 5.
- Trus prakteknya risk/reward ratio 1:1, 1:2, itu gimana ya? bisa beri contoh?
Jika Anda menentukan risk/reward ratio 1:2, jika SL Anda 50 pip, maka target profit (TP) ditentukan sebesar 50 pip x 2 = 100 pip. Jika Anda menentukan risk/reward ratio 1:1, jika SL Anda 50 pip, maka target profit (TP) ditentukan sebesar 50 pip x 1 = 50 pip.
Jawaban untuk Subandono:
Money management tujuannya cuma 1, yaitu agar risiko trading Anda terkendali dan profit Anda bisa konsisten.
Cara mengatur money management yang benar dalam trading meliputi 3 hal:
1. Gunakan risk per trade maksimal 3% per transaksi
2. Gunakan stop loss dan lot yang pas dengan risk per trade yang Anda gunakan
3. Tentukan rasio risk/reward lebih dari 1:1
Terapkan 3 hal ini dengan disiplin agar Anda bisa trading dengan risiko yang terukur dan profitable konsisten dalam jangka panjang.
Permisi master, keuntungan yang diperoleh dari trading baiknya langsung ditarik atau didiamkan saja agar bisa compounding pak?
@ Sutarno:
Itu tergantung dari rencana trader masing-masing. Setahu saya kebanyakan trader menarik sebagian dari keuntungannya.
Apa saja faktor-faktor money management di trading forex?
@ Anggit:
Unsur pokok money management dalam trading adalah pengendalian risiko dan penentuan risk/reward ratio.
Pengendalian risiko maksudnya adalah menentukan besarnya risiko pada setiap trade. Trader yang berpengalaman menyarankan untuk merisikokan sebesar antara 2% hingga 5% dari modal atau equity. Risk/reward ratio ditentukan minimal 1:1, kalau bisa lebih besar lagi misalnya 1:2, agar dalam jangka panjang hasil trading secara keseluruhan profit.
Untuk penjelasan mengenai bagaimana menerapkan money management dalam trading, silahkan baca:
Contoh Money Management (MM) Yang Baik
Misalkan tingkat risk ada di 1% gitu apakah memungkinkan utk diterapkan bila aja deposit kita misalkan $100? Dan apakah tingkat risk ada kaitannya dengan misalkan menentukan stop loss dengan berapa pips?
dan mengenai risk/reward itu kan 1:2 itu bisa dikatakan klu rugi sekali diharapkan menang 2 kali kan ya. Dan apakah risk/reward ini jga berlaku untuk deposit yang minimal $100.
Ini soalnya bnyk bngt broker Indonesia yang mnawarkan deposit $100, makanya saya agk penasaran bisa ga terapin tingkat resiko yg kecil gitu dan sbnrnya memungkinkan ga trading $100. Terima kasih!
@ Bruno:
- Misalkan tingkat risk ada di 1% gitu apakah memungkinkan utk diterapkan bila aja deposit kita misalkan $100
Diterapkan bisa saja, tetapi jika Anda menggunakan platform Metatrader harus trading di akun Cent, karena dengan risiko 1% maka besarnya stop loss (SL) dalam satuan uang adalah USD 100 x 1% = USD 1. Dengan SL misalnya sebesar 50 pip, maka Anda bisa trading dengan ukuran minimal sebesar USD 1 / 50 pip = USD 0.02 / pip, atau 0.002 lot, sedangkan di Metatrader minimal adanya 0.01 lot. Jika ingin trading di akun micro (minimal 0.01 lot), silahkan memperbesar risiko misalnya 5%.
- Dan apakah tingkat risk ada kaitannya dengan misalkan menentukan stop loss dengan berapa pips?
Besarnya stop loss (SL) ditentukan dalam satuan uang terlebih dahulu sesuai dengan besarnya risiko, baru kemudian disesuaikan dengan besarnya pip. Ini dalam money management dinamakan position sizing.
Untuk penjelasan lebih lanjut, silahkan baca: 5 Dasar Money Management Forex Yang Perlu Anda Tahu
- … dan mengenai risk/reward itu kan 1:2 itu bisa dikatakan klu rugi sekali diharapkan menang 2 kali kan ya.
Ya.
- … Dan apakah risk/reward ini jga berlaku untuk deposit yang minimal $100.
Besarnya risk/rward ratio tidak ada hubungannya dengan besarnya modal atau equity.
Jawaban untuk Sutarno:
Keuntungan yang diperoleh dari trading dapat ditarik atau didiamkan, tergantung pada tujuan Anda dalam bertrading.
Jika tujuan Anda adalah untuk menghasilkan uang secara konsisten dari trading forex, maka compounding adalah strategi yang baik. Compounding adalah proses membiarkan keuntungan yang diperoleh tetap berada di akun trading dan diinvestasikan kembali dalam trading selanjutnya, sehingga modal awal Anda bertambah dan keuntungan yang diperoleh menjadi semakin besar.
Namun, jika Anda memerlukan uang secara cepat untuk kebutuhan lain atau untuk mengambil keuntungan, maka menarik keuntungan Anda adalah pilihan yang tepat. Sebaiknya, sebelum menarik keuntungan, pastikan bahwa Anda telah mempertimbangkan biaya-biaya yang terkait dengan penarikan, seperti biaya transfer dan pajak.
Jawaban untuk Bruno:
Dengan modal $100, untuk menerapkan risiko per transaksi 1% ($1) maka Anda harus menggunakan akun cent. Kalau menggunakan akun mikro, lot terkecil 0.01 maka SL Anda hanya bisa 10 pips saja.
Rasio risk/reward 1:2 artinya perbandingan antara jarak SL dan TP 1/2. Contoh, SL 10 pips dan TP 20 pips. Atau SL 50 pips dan TP 100 pips. Aturan risk/reward ini tetap berlaku untuk deposit yang kecil.
Anggit:
Money Management apa pun, intinya satu: bagaimana caranya agar kita bisa melindungi modal kita untuk selama mungkin?
Nah, caranya itu sendiri bermacam-macam. Seperti yang dikatakan Master Singgih, ada menentukan risk/reward ratio dan menjaga risiko per trade. Dua ini bagian dari sistem trading.
Selain itu, perlu mengelola psikologis. Trading jangan pakai uang hasil utang, karena risikonya nanti kalau merugi maka segalanya bakal ludes.
Juga ada diversifikasi. Modal sebaiknya digunakan untuk berinvestasi dalam beberapa jenis aset lain, bukan hanya trading.
Dan masih banyak lagi yang tidak bisa diseerhanakan dalam beberapa kata saja. Ada baiknya mempelajari buku-buku tentang money management sambil latihan akun demo.
Beberapa referensi bagus untuk buku money management bisa dilihat di link ini.
Apakah ada trader yang trading tanpa stop loss? Apakah ini bisa dilakukan dan tetap berhasil?
Tentu saja bisa. Tapi saya kurang menyarankan kamu trading tanpa stop loss.
Ada beberapa cara trading tanpa stop loss dan tetap sukses yang bisa Anda lakukan.
Pertama, kamu sudah memiliki mental stop loss. Alih-alih memasukkan stop loss pada platform trading, kamu akan menutup order secara manual jika harga bergerak terlalu jauh ke arah yang berlawanan.
Kedua, kamu dapat melakukannya dengan trading dalam jumlah sangat kecil untuk menahan pergerakan harga merugikan yang besar. Misalnya, kamu dapat memperdagangkan ukuran lot yang tidak akan melebihi 1 atau 2% kerugian harian rata-rata.
Ketiga, melakukan teknik lindung nilai atau hedging yang dengan membuka posisi berlawanan dalam instrumen yang sama atau sangat berkorelasi untuk membatasi penarikan ekuitas. Kamu dapat melepas hedging ketika salah satu posisi memiliki prospek profit yang bagus.
Namun secara keseluruhan, trading dengan stop loss adalah sebuah keharusan karena memiliki fungsi yang sangat krusial sebagai pengaman. Good luck kawan!
Tentu saja ada gan! Emang ada beberapa trader yang trading tanpa stop loss, tetapi ini klu menurut gw tindakan yang sangat berisiko dan rat rata ga direkomendasikan oleh kebanyakan trader. Intinya, trading tanpa stop loss mirip dengan bermain dengan api - bisa jadi sangat mengasyikkan tetapi juga sangat berbahaya.
Beberapa trader yang melakukan trading tanpa stop loss mungkin memiliki strategi trading yang sangat berbeda dari strategi trading konvensional. Mereka mungkin menggunakan teknik-teknik yang sangat agresif, seperti yang dikatakan ama bang @Budiono. Tetapi, strategi semacam itu menurut ane sangat berisiko
Sementara ada beberapa trader yang berhasil melakukan trading tanpa stop loss, kebanyakan trader profesional dan sukses sangat menekankan pentingnya penggunaan stop loss dalam trading. Stop loss membantu trader mengelola risiko dan melindungi modal mereka dari kerugian besar.
@ Kashmir:
Banyak. Mengenai berhasil atau tidak, maksud Anda berhasil profit atau berhasil loss?
Trader yang berpengalaman menyarankan agar selalu menggunakan stop loss (SL) dan target profit (TP) setiap kali entry. Tanpa SL berarti Anda tidak membatasi risiko dan berpotensi terkena Stop Out (SO).
Anda dapat melakukan apapun yang kamu inginkan. Yang menjadi daya tarik pasar adalah kebebasan dalam melakukan apapun yang diinginkan. Tapi jutru itulah alasan mengapa kebanyakan trader mengalami kegagalan.
Sehingga saran saya, jika ingin tetap sukses dalam bisnis forex, Anda tetap membutuhkan aturan khusus yang mengatur aktivitas trading Anda agar lebih disiplin. Jadi, akan sangat konyol khususnya pemula yang trading tanpa menggunakan stop loss. Itu hanya akan membahayakn modal Anda. Semoga bermanfaat
Boediono: Sebenarnya saya tidak berniat trading tanpa menggunakan stop loss sih kak. Saya setiap trading juga pasti menggunakan stop loss. Saya bertanya di sini, cuma penasaran saja, apakah ada trader yang trading "nekat" tanpa pakai SL. Ternyata menurut master-master banyak juga ya...hehe..
Btw, makasih baget atas jawabannya. Sangat membantu.
M Singgih: Maksut saya berhasil profit kak..
Saya penasaran aja, apakah banyak trader yang seperti itu. Kalau saya pribadi, temasuk yang cari "Aman", jadi selalu pakai SL.
@ Kashmir:
Setahu saya banyak trader yang enggan memasang stop loss (SL) justru ingin cari aman karena kalau pasang SL dan SL kena kan tidak aman. Yang seperti itu menurut saya karena mereka belum mengerti cara trading yang benar. Trading tanpa SL adalah setengah berjudi karena tidak membatasi risiko, kalau loss bisa besar.
Jawaban untuk Kashmir:
Tidak. Trading tanpa stoploss sama halnya bunuh diri karena satu kesalahan punya potensi menghancurkan seluruh modal di akun trading Anda.
Sebagai seorang trader, kita harus selalu mengatur risiko dengan sebaik mungkin dan salah satu contohnya adalah dengan menggunakan stop loss.
Kiki R: Kalau kak Kiki cara menerapkan stop loss nya seperti apa? Bisa dikasih kisi-kisinya kak?
Jawaban untuk Kashmir:
Cara menerapkan stop loss cukup sederhana. Karena saya entry di area supply/demand maka stop loss saya letakkan beberapa pips di luar area supply/demand tersebut.
Contoh, jika saya mengambil posisi buy di area demand, maka saya meletakkan stop loss sekitar 3-5 pips dibawah area demand.
Mungkin ada dan mungkin juga tidak. Stop Loss berperan penting untuk membatasi kerugian agar tidak membengkak dan selalu terukur. Hanya saja sepengetahuan saya, pada beberapa sistem atau strategi trading penggunaan Stop Loss ini bisa digantikan dengan Exit dan Stop Rules. Contoh strategi simpel yang bisa digunakan dengan aturan ini misalnya Cross Over 2 buah Moving Average dengan aturan sebagai berikut:
1. Buy jika Fast MA cross ke atas Slow MA.
2. Sell jika Fast MA cross ke bawah Slow MA.
3. Close Buy jika terdapat sinyal Sell baru.
4. Close Sell jika terdapat sinyal Buy baru.
Dalam sistem atau strategi simpel peranan Stop Loss sebagai batasan risiko digantikan dengan Exit dan Stop Rules untuk menutup posisi trading yang terbuka. Apakah strategi ini profitable? Ya, strategi ini merupakan strategi umum yang sudah terbukti profitabilitasnya terutama di time frame H4 ke atas. Apakah tingkat keuntungannya lebih bagus jika dibandingkan dengan sistem atau strategi yang menggunakan Stop Loss? Tergantung. Dengan menetapkan level Stop Loss yang sesuai dengan strategi ini maka performa bisa naik dengan drastis. Menetapkan Stop Loss asal-asalan? Tentu saja performa akan turun dengan drastis.
Nur Salim: Makasih kak atas sarannya...
Kalau menurut kakak. mending pakai SL manual apa trailing stop?
Kashmir: Izin nyanggah, menurut gw penggunaan stop loss manual atau trailing stop, itu tergantung dari cara loe trading dan strategi manajemen risiko yang loe pake.
Kalau loe pake stop loss manual, itu artinya loe menentukan level harga tertentu untuk menutup posisi secara otomatis kalau harga bergerak melawan posisi loe. Ini bisa bantu kontrol risiko kerugian dengan lebih baik, karena loe udah tetapin level harga yang loe ingin gunakan untuk menutup posisi.
Kalau loe pake trailing stop, itu artinya loe pasang jenis stop loss yang bisa bergerak mengikuti pergerakan harga. Ini bisa bantu loe lindungin keuntungan dari posisi trading, dengan membatasi kerugian dan memperbesar keuntungan. Tapi trailing stop juga bisa jadi kurang tepat saat pasar lagi bergejolak atau volatil, karena pergerakan harga yang cepat bisa bikin stop loss terpicu di level yang tidak diinginkan.
Jadi, intinya loe bisa pilih mau pake stop loss manual atau trailing stop tergantung dari gaya trading loe, tapi tetap harus pertimbangkan kondisi pasar dan manajemen risiko yang sesuai dengan strategi trading loe.
Kashmir:
Mohon maaf sebelumnya, setahu saya Trailing Stop sendiri sebenarnya tidak bisa berjalan jika tidak ada Stop Loss yang dipasang terlebih dahulu pak. Jadi sebelum mengaktifkan Trailing Stop, sudah dan wajib ada Stop Loss terlebih dahulu yang dipasang sebelumnya.
Kalau maksudnya adalah apakah Stop Loss-nya dibiarkan saja atau menggunakan Trailing Stop yang terus berubah, semua kembali lagi pada strategi yang digunakan. Jika strategi yang digunakan berbasis Trend Following, maka penggunaan Trailing Stop biasanya jauh lebih menguntungkan daripada Stop Loss yang Fixed.
Halo master.
Sebenarnya, antara kedua strategi ini mana yang lebih disarankan untuk trader pemula dan profesional? Plus minus masing-masing strategi ini apa? Makasih
@ Jarinto:
Day trading dan swing trading bukan strategi trading melainkan cara trading. Day trading adalah cara trading dengan membuka dan menutup posisi dalam sehari atau termasuk dalam trading jangka pendek, sedangkan swing trading adalah cara trading jangka menengah panjang, jadi posisi bisa terbuka sampai beberapa hari bahkan beberapa minggu.
Tidak ada saran mana yang lebih dianjurkan, sepenuhnya tergantung dari keinginan trader. Biasanya berkaitan dengan cara analisa dan ketersediaan waktu trader. Ada trader yang lebih prefer pada day trading tetapi banyak juga yang trading untuk jangka menengah panjang (swinger). Baik trader pemula ataupun yang sudah berpengalaman melakukan dua cara trading tsb.
Jawaban untuk Jarinto:
Kedua strategi trading, yaitu day trading dan swing trading, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, untuk trader pemula, disarankan untuk memulai dengan swing trading karena lebih cocok untuk mereka yang baru memulai dalam trading dan memiliki waktu yang terbatas untuk mengawasi pasar secara terus-menerus. Sedangkan untuk trader profesional, kedua strategi dapat digunakan. Berikut adalah beberapa plus dan minus masing-masing strategi day trading dan swing trading.
Day Trading:
Plus:
Minus:
Swing Trading:
Plus:
Minus:
Kalau saya sendiri sihh saranain di swing trading juga sihh. Selain agak "rileks", bisa digunakan acuan belajar dengan tempo yang lebih lambat dan bisa memahami analisa teknikal dan fundamental secara langsung lewat pasar.
Tetapi kembal lagi ya, ini masalah prefer jga. Klu memang waktu ga cukup untuk trading Forex, swing trading bisa bangt dijadikan trading style anda. Tapi klu waktu luang utk melakukan trading dalam sehari itu tersedia. Ya blh aja belajar day trading.
@Jarinto:
Tergantung sih, day trading-nya itu yang kayak apa. Kalau day trading biasa, nggak masalah buat pemula/pro. Kalau scalping, pemula jangan banget deh.
Pemula mendingan swing atau day trading biasa dulu. Scalping itu kudu udah punya pengalaman, udah paham cara pake metatrader, udah ngerti analisis yg bener, udah paham money management, udah paham cara pasang SL-TP.
Ntar kalau udah pro, bebas mau pilih strategi apa.
Kiki R: Bang, kalau aku trading menggunakan timeframe 1 jam dan 30 mnit itu termasuk day trading atau scalping?
Mengenai tingkat keutungan mana yang lebih bisa menghasilkan keuntungan besar pak, day trading atau swing trading?
@ Budi Saputra:
Besar kecilnya keuntungan (profit) tidak tergantung dari cara trading harian atau swing, tetapi tergantung dari profitabilitas atau win rate dari sistem trading yang Anda gunakan. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
M Singgih: Kalau saya trading di bawah 15 menit apakah saya termasuk day trader?
Jarinto : Mnrt ane udah masuk ke ranah scalper, karena emang ada kok scalping yang memakai waktu 15 menit. Scalper 15 menit udah menggunakan grafik candlestick pada kerangka waktu 15 menit dan menerapkan indikator teknis seperti moving average, stochastic oscillator, atau relative strength index (RSI) dalam trading mereka.
Untuk tips scalping 15 menit bisa dibaca di artikel berikut :
@ Jarinto:
Biasanya yang trading di bawah time frame 15 menit (M15) seperti time frame 5 menit (M5) adalah scalper. Scalper bisa dikategorikan dalam day trader karena membuka dan menutup posisi pada hari yang sama.
Jawaban untuk Sandro: daytrading
Budi Saputra:
Untuk perbedaan antara Day Trading dan Swing Trading tidak bisa dibandingkan dengan keuntungan dari Dollar yang diperoleh. Terdapat banyak faktor seperti yang telah dijelaskan oleh pak M Singgih di atas untuk mencari tingkat profitabilitasnya secara keseluruhan. Namun jika ditinjau dari sisi pencapaian secara Pips yang diperoleh maka rata-rata perolehan Pips per posisi oleh Swing Trading jauh lebih besar jika dibandingkan dengan perolehan Pips per posisi oleh Day Trading. Hal ini umum terjadi karena Range pergerakan serta Time Frame yang digunakan di Swing Trading jauh lebih besar dari Day Trading.
Budi Saputra: Ga pastii mana yg lebih besar. Ibarat day trading itu mencari keuntungan per hari sedangkan swing trading itu ngumpulin keuntungan per minggu misalnyaa. Ini balik lagi tegantung trader apakah bisa mengambil keuntungan serta kemampuan trader dalam memprediksi pergerakan harga.
Menrut gw sendiri, trading style lebih ke waktu yg bisa kita sediakan utk trading Forex dan resiko yg bisa kita ambil.
Untuk bisa menerapkan strategi Swing trading, gimna kondisi akun trading yang harus disiapkan? Mulai dari leverage, lot, hingga modal trading. Makasih
Sarwindah: Ini kesimpulan gw ya, dari pemaparan beberapa peserta forum diatas. Diktakan kan swing trading itu ambil pipsnya lumayan besar, berrarti potensi kerugian jga lumayan besar. Untuk itu, menurut gw, swing trading perlu modal yg cukup besar, tetapi mgkn bisa diatasi dngn trading di akun mini atau mikro. Sebaiknya pemula pakai minimum smua aja, atao sesuai dngn minimal deposit dri broker serta trading volume pling kcil.
Jdi tinggal sesuain ama sepsifikasi minimum yg ditawarkan oleh broker. klu bisa modal ditambah dikit lg klu emang udah berpengalaman. Tetapi diperlukan jga manajemen resiko yg cukup ketat dan psikologis hrs siap dlm trading. Sebaiknya sihh pelajari dulu kemampuan modal kakak dan asah manajemen resiko serta strategi trading terlebih dahulu.
Jawaban untuk Sarwindah:
Untuk menerapkan strategi swing trading:
Untuk swing trading di h4 untuk melihat trend besarnya kita harus ke tf daily atau weekly pak?
Intan Jaya:
Bisa melihat D1 ataupun W1 sebagai referensi dalam trading H4, terserah kamu sendiri bebas memilih. Kuncinya hanyalah: berapa lama ekspektasi floating kamu?
Umpamanya, kamu trading pada H4 dengan mengikuti tren pada W1, maka target profit dan stop loss kamu mungkin akan terealisasi dalam beberapa minggu. Sebelum kena target, posisi kamu bakal floating terus.
Demikian pula, kalau trading H4 dengan mengikuti tren pada D1, maka target mungkin akan terealisasi dalam beberapa hari. Bisa jadi lebih dari seminggu, tetapi tidak sampai berminggu-minggu.
@ Intan Jaya:
Lihat di time frame daily (D1) sudah cukup.
Intan Jaya: Untuk melihat tren yang lebih besar dalam swing trading pada time frame H4, Anda dapat merujuk ke time frame harian (daily) atau bahkan time frame mingguan (weekly) sesuai dengan preferensi anda. Dalam analisis teknikal, time frame yang lebih tinggi cenderung memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat tentang tren jangka panjang.
Dengan melihat grafik pada time frame daily atau weekly, Anda dapat melihat tren jangka panjang dan menentukan apakah tren tersebut bullish (naik) atau bearish (turun). Setelah menentukan tren jangka panjang, Anda dapat menggunakan time frame H4 untuk mencari peluang entry yang lebih baik dalam arah tren yang telah Anda identifikasi.
Namun, Anda juga harus tetap memperhatikan time frame H4 karena pergerakan harga pada time frame tersebut dapat memberikan sinyal untuk entry dan exit yang baik dalam waktu yang lebih cepat. Dalam swing trading, sangat penting untuk memahami trend jangka panjang tetapi juga memperhatikan pergerakan harga pada time frame yang lebih rendah.
Apakah wajar jika posisi trading bisa bertahan selama 3 minggu lebih ketika saya open di h4 dengan menggunakan cross over MA 20 dan 50?
@ Pandu Wicaksono:
Mengenai wajar atau tidaknya, tidak ada acuan maksimal sampai berapa lama posisi trading akan tertutup, sekalipun Anda telah menentukan level exit pada saat entry yaitu stop loss (SL) dan juga target profit (TP). Sepenuhnya tergantung dari kondisi pergerakan harga dan volatilitas. Jika volatilitas tinggi dan bergerak searah, bisa saja posisi cepat tertutup sesuai dengan exit level yang ditentukan.
Jawaban untuk Pandu Wicaksono:
Walaupun tidak selalu terjadi, tapi posisi entry di H4 yang bisa bertahan selama lebih dari 3 minggu bisa terjadi.
Biasanya terbentuk sideways di H4 dan sideways H4 bisa terbentuk lama. Namun, ini tidak selalu ya karena dalam keadaan yang trending, maka harga akan langsung bergerak menuju TP atau SL.
Mau tanya beberapa pertanyaan dasar mengenai trading emas. Berikut beberapa pertanyaannya :
@ Al Bait:
Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan Anda, akan kami akan jawab secara singkat saja.
1. Trading emas atau XAU/USD adalah aktivitas jual beli emas secara realtime dengan platform trading tertentu, melalui broker tertentu.
2. Amati trend pergerakan harganya. Kalau sedang uptrend buka posisi buy dan jika sedang downtrend buka posisi sell.
3.Yang paling mempengaruhi adalah pergerakan harga US Dollar dan permintaan emas fisik termasuk pembelian emas oleh bank sentral.
4. Trading emas berarti Anda membeli atau menjual tidak dalam bentuk fisik. Anda bisa membeli (buy) dan juga menjual (sell) yang keduanya berpotensi menghasilkan keuntungan. Jadi harga naik atau turun bisa berpotensi untung. Sementara untuk emas fisik Anda hanya akan untung jika membeli emas dan harganya naik.
5. Setahu saya fitur platform untuk trading hampir sama. Yang penting ada fitur untuk analisa terutama ketersediaan indikator-indikator teknikal dan juga tampilan statement trade yang sedang berjalan.
6. Dengan menggunakan money management. Silahkan baca:
7. Amati apakah ada sinyal dari price action, kalau ada baru buka posisi setelah sinyal tsb dikonfirmasi dengan indikator teknikal tertutama indikator trend, dan hasilnya valid.
8. Kalau trading di broker, keuntungannya adalah adanya fasilitas leverage yang mana Anda tidak harus menggunakan dana sesuai nilai kontrak, cukup dengan margin atau jaminan tertentu. Semakin tinggi leverage maka akan semakin kecil margin.
Kerugiannya yang jelas adalah kalau broker tempat Anda trading scam, maka dana Anda berpotensi hilang. Untuk menghindari broker scam, pilihlah broker yang teregulasi oleh badan regulator yang kredibel secara internasional yaitu: CFTC, NFA, FCA, FSA, FINMA, MiFID, ASIC dan FMA. Badan regulator yang kredibel adalah yang telah teruji dan diakui dunia, dan memberikan sanksi dengan tegas kepada broker jika ternyata melanggar ketentuan yang telah disepakati. Badan regulator tersebut juga bertanggung jawab terhadap keamanan dana klien.
Kalau ingin trading di broker lokal (broker dari Indonesia), pilihlah perusahaan pialang berjangka yang telah teregulasi oleh Bappebti.
9. Kalau modal relatif kecil, pilih broker yang menyediakan akun micro atau yang minimal 0.01 lot.
10. Gunakan sistem trading yang telah diuji dan terbukti profitable. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
Jawaban untuk Al Bait:
1. Trading emas adalah aktivitas yang melibatkan perdagangan kontrak emas melalui bursa berjangka atau pasar forex. Hal ini memungkinkan para trader untuk trading harga emas tanpa harus memiliki aset fisik.
2. Memprediksi harga emas dengan melakukan analisa teknikal atau analisa fundamental. Contoh menggunakan analisa teknikal adalah melihat arah tren harga lalu entry sesuai arah tren di level-level penting saat terbentuk sinyal yang valid.
3. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas, di antaranya:
Inflasi: Emas sering dianggap sebagai aset safe haven karena tingkat inflasi yang tinggi dapat menyebabkan harga emas naik.
Tingkat suku bunga: Tingkat suku bunga yang rendah dapat membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor karena meminimalkan biaya untuk menyimpan emas sebagai aset.
Kondisi ekonomi global: Kondisi ekonomi global, seperti tingkat pengangguran, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas politik, dapat mempengaruhi harga emas.
Permintaan dan pasokan: Permintaan dan pasokan emas dapat mempengaruhi harga. Jika permintaan untuk emas meningkat dan pasokannya tetap stabil, harga emas dapat naik.
Perdagangan mata uang: Nilai mata uang negara tertentu dapat mempengaruhi harga emas, karena emas sering diperdagangkan dalam dolar AS.
Kebijakan moneter dan fiskal: Kebijakan moneter dan fiskal pemerintah, seperti program stimulus ekonomi, dapat mempengaruhi harga emas.
Ini hanya beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas. Faktor-faktor ini dapat berkombinasi dan mempengaruhi harga secara bersamaan, membuat harga emas sulit diprediksi dengan pasti.
4. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara trading emas dan membeli emas fisik:
Cara investasi: Trading emas melibatkan perdagangan kontrak emas di pasar keuangan, sementara membeli emas fisik melibatkan pembelian logam mulia sebenarnya, seperti lingkaran, koin, atau batangan.
Kemudahan: Trading emas lebih mudah dan lebih cepat daripada membeli emas fisik. Anda dapat melakukan trading emas secara online dari mana saja, sementara membeli emas fisik membutuhkan pembelian fisik dan penyimpanan yang aman.
Biaya: Biaya untuk trading emas lebih rendah daripada biaya untuk membeli emas fisik. Anda hanya perlu membayar biaya transaksi untuk melakukan trading emas, sementara membeli emas fisik memerlukan biaya pembelian dan penyimpanan.
Leverage: Trading emas menawarkan leverage, yaitu kemampuan untuk berinvestasi dalam jumlah besar emas dengan hanya membayar sebagian kecil dari nilai total investasi. Ini tidak mungkin dilakukan saat membeli emas fisik.
Risiko: Trading emas memiliki risiko yang lebih tinggi daripada membeli emas fisik. Harga emas dalam trading emas dapat berubah dengan cepat, sementara harga emas fisik biasanya lebih stabil.
Pilihan antara trading emas dan membeli emas fisik tergantung pada tujuan dan preferensi investasi masing-masing individu. Beberapa orang mungkin lebih memilih membeli emas fisik karena lebih stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah, sementara yang lain mungkin lebih memilih trading emas karena lebih mudah dan biayanya lebih rendah.
5. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih platform trading emas:
Reputasi dan regulasi: Pilih platform yang memiliki reputasi baik dan diawasi oleh otoritas regulasi yang memadai. Pastikan bahwa platform tersebut memiliki lisensi dan mematuhi standar industri yang ketat.
Kemudahan penggunaan: Pilih platform yang mudah digunakan dan menawarkan fitur yang berguna dan intuitif, seperti grafik harga emas yang baik dan alat analisis teknis.
Spread dan biaya: Carilah platform yang menawarkan spread dan biaya yang kompetitif. Ini dapat membantu Anda memperoleh lebih banyak keuntungan dari perdagangan emas Anda.
Keamanan dana: Pastikan bahwa platform menawarkan keamanan dana yang baik, seperti enkripsi data dan sistem keamanan yang ketat.
Dukungan pelanggan: Carilah platform yang menawarkan dukungan pelanggan yang baik dan cepat melalui beberapa cara, seperti telepon, email, atau obrolan langsung.
Eksekusi perdagangan: Pilih platform yang menawarkan eksekusi perdagangan yang cepat dan tepat, sehingga Anda dapat memanfaatkan setiap kesempatan perdagangan yang muncul.
6. Gunakan stop loss dan tentukan risiko per transaksi sebelum bertransaksi. Misalnya Anda membatasi maksimal risiko per transaksi sebesar 2%.
7. Ketika membuka posisi emas, amati pergerakan harga yang terjadi. Jika arah posisi Anda benar, maka Anda akan profit. Sedangkan jika arah posisi berlawanan dengan harga emas, maka Anda akan loss.
8. Keuntungan:
Diversifikasi portofolio: Trading emas dapat membantu diversifikasi portofolio dan mengurangi risiko.
Aksesibilitas: Trading emas dapat dilakukan dari mana saja dengan akses internet dan memiliki biaya masuk yang relatif rendah.
Liquiditas: Emas memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga Anda dapat menjual atau membelinya dengan cepat dan mudah.
Pergerakan harga yang stabil: Harga emas seringkali memiliki pergerakan harga yang stabil dan memiliki tren jangka panjang yang meningkat.
Kerugian:
Volatilitas harga: Harga emas bisa sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan politik.
Biaya transaksi: Ada biaya transaksi yang terkait dengan trading emas, seperti spread dan biaya komisi, yang dapat mempengaruhi keuntungan Anda.
Kemampuan analisis: Trading emas memerlukan analisis pasar dan kemampuan membaca grafik harga yang baik. Jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang cukup, Anda dapat kehilangan uang dengan cepat.
Risiko pasar: Seperti halnya dengan investasi apa pun, trading emas memiliki risiko pasar yang harus dipertimbangkan.
9. Mulailah dengan belajar dasar-dasar trading lalu memilih jenis akun yang sesuai. Dalam hal ini gunakan akun mikro yang memiliki minimal deposit yang kecil dan volume transaksi mulai dari 0.01 lot.
Belajarlah hal-hal dasar yang penting seperti bagaimana cara mengendalikan emosi saat trading (psikologi trading) dan cara melakukan money management.
10. Banyak sekali strategi yang bisa Anda gunakan untuk trading emas. Ada strategi price action (teknikal), ada yang menggunakan indikator, ada yang menggunakan sentimen pasar, dan ada juga yang menggunakan fundamental. Semua strategi ini bisa berhasil jika digunakan secara tepat.
Saya setuju, dalam memilih broker untuk trading, reputasi dan regulasi dari broker adalah satu hal yang penting sebelum kita memutuskan untuk deposit.
Ikut nimbrung tanya juga kak.
Berapa jumlah modal ideal untuk trading emas?
Jawaban untuk Farid Hamdani:
Untuk pemula, jangan trading dengan modal besar dulu. Tujuan awal trader pemula bukanlah langsung menghasilkan uang dari trading, tapi belajar dasar-dasar trading dan mulai mengembangkan sistem trading yang profitable.
Saya menyarankan diawal-awal deposit kecil dulu, bisa buka akun mikro sebesar $10-$50. Bagi yang tidak mau rugi dalam tahap belajar, bisa gunakan akun demo.
Farid Hamdani: menurut ane, idealnya utk menghasilkan profit yang "worth it" (bisa stuju atau ga) diperlukan modal kurang lebih $10,000 tetapi karena resiko yg akan terjadi jga gede. Untuk pemula, idealnya bisa start dari deposit minimal yang ditentukan oleh broker.
Atau bisa memulai trading demo utk menguji stategi yang akan dijalankan sebelum memulai dngn uang riil.
Kalau dihitung secara apple to apple antara trading emas dengan investasi emas yang sesungguhnya ( dimana kita beli emas terus dapatin fisik). Misalnya kita mengeluarkan modal sebesar Rp 10 juta sama2 untuk investasi emas dan trading emas, nah untuk mendapatkan keuntungan secara signifikan lebih besar yang mana? apakah trading emas CFD dan investasi emas batangan? Terima kasih
@ Bambang:
Menurut saya lebih profitable yang trading emas, asalkan sistem trading yang Anda gunakan terbukti profitable dan telah diuji di akun demo dengan win rate yang lebih besar dari 50%. Jika beli emas fisik, Anda hanya akan profit jika harga jualnya lebih tinggi dari harga belinya (satu arah), sedangkan trading secara real time (online) bisa memperoleh profit 2 arah. Jika Anda sell dan harga turun maka akan memperoleh profit juga.
Selain itu dengan membeli emas fisik Anda juga berspekulasi kurs USD/IDR. Jika USD/IDR turun atau Rupiah menguat, maka harga emas dalam Rupiah bisa turun juga.
Silahkan baca juga: Kelebihan Trading Emas Online Daripada Investasi Emas Fisik
Bambang:
Kalau menurut saya, tidak bisa dibandingkan. Masalahnya di sini: ada perbedaan yang sangat besar dalam aspek jangka waktu untuk profit dan risiko dari trading emas dan investasi emas.
Umpama trading XAU/USD dengan modal Rp10 juta hari ini, besoknya kita bisa langsung profit. Mungkin Rp10 juta sudah jadi Rp11 juta.
Tapi kalau beli emas Antam Rp10 juta hari ini, lalu besoknya dijual lagi, kita pasti rugi. Kenapa? Karena (1) harga buyback emas Antam itu lebih rendah daripada harga beli asal (2) ada pajak. Investasi emas fisik seperti ini baru bisa profit beneran dalam jangka waktu sangat panjang, antara 5-10 tahun.
Bagaimana kalau trading emas selama 5-10 tahun? Nah, masalahnya di sini, trading itu bisa untung ataupun rugi. Seseorang yang profit 1 juta hari ini, besok lusa bisa loss 5 juta. Tidak ada yang bisa yakin bakal konsisten profit trading selama 5-10 tahun beruntun, bahkan George Soros sekalipun.
Sedangkan kalau punya emas fisik, kita nggak menghadapi risiko seperti ini. Asalkan barangnya nggak dicuri orang, kita bisa untung dalam jangka panjang.
Jadi, baiknya pilih trading emas atau investasi emas fisik saja? Nah, itu tergantung pada toleransi risiko dan tujuan investasi masing-masing.
Kalau mau profit cepat dan siap menanggung risiko loss habis-habisan, silakan trading.
Kalau mau profit jangka panjang dan nggak siap loss, atau ingin mewariskan emas ke anak-cucu, sebaiknya investasi yang fisik.
Pada saat memilih sebuah broker, apa pertimbangan memilih Floating dan Fixed Spread? Apa memang keuntungan masing-masing dari 2 macam spread ini? Makasih
Floating Spread itu bisa berubah sewaktu-waktu atau istilahnya ngambang jadi bisa naik dan bisa juga turun nilai pips nya. Sehingga biaya trading akan menjadi agak tidak stabil. Floating yang tinggi terjadi biasanya akan terjadi disaat gejolak pasar lagi tinggi. Keuntungan dari floating spread adalah memiliki spread minimum yang sangat rendah, biasanya 1 pip. Spread ini cocok untuk trading jangka pendek.
Sedangkan fixed spread adalah spread yang sudah ditetapkan oleh broker sehingga tidak akan berubah meskipun keadaan pasar lagi mengalami fluktuasi tinggi. Tetapi bila dibandingkan minimal spread yang ditawarkan, biasanya fix spread memang lebih tinggi, contohnya fixed spread sebesar 3 pips. Untuk jangka menengah/panjang/ part-time trader cocok menggunakan spread ini.
Selain itu bila kak @Regina ada membaca detail broker di website ini, biasanya spread yang ditawarkan apabila floating maka komisi akan tinggi sedangkan bila spread tinggi maka komisi akan rendah. Untuk mempelajari lebih detail tentang spread, bisa membaca artikel berikut ini: Mengenal Spread dalam trading Forex
Pengalaman nih ya. spread fix juga bisa naik.
Dulu kukira juga fix itu tetap. Tapi nyatanya, enggak. Coba baca S&K broker dengan cermat. Pasti broker yang ngasih spread fix itu beri peringatan juga kalau sewaktu-waktu bisa berubah kalau pasar ekstrim.
Wah, seriusan kalau fixed spread juga bisa naik. emang lebih aman kalau trading saat pasar tidak ekstrim cuma masalahnya bagaiman caranya untuk menghindari kejadian pasar ekstrim tersebut?
@ Regina:
Jika Anda trading dengan cara scalping, maka fixed spread lebih mengunyungkan karena scalping perlu spread yang tidak sering berubah. Keuntungan fixed spread lainnya adalah terhindar dari lonjakan spread yang tinggi secara tiba-tiba ketika volatilitas pergerakan harga sedang sangat tinggi. Meski demikian, pada broker dengan fixed spread biasanya akan sering re-quote atau penawaran ulang akibatnya proses eksekusi order akan lebih lama.
Perlu diketahui bahwa dalam kenyataannya tidak ada spread yang benar-benar fixed. Pada saat terjadi volatilitas pergerakan harga yang sangat tinggi misalnya ketika ada rilis data berdampak tinggi atau berita penting, spread akan melebar juga.
Untuk mengetahui untung ruginya fixed spread, silahkan baca: Fixed Spread, Seperti Apa Keuntungannya Bagi Trading Forex?
Oh iya kak, kakak menuliskan bahwa spread itu tidak ada yang benar-benear fixed apalagi saat terjadi rilisan data dan berita penting, fixed spread akan melebar.
Untuk besaran pelebaran fixed spread yang terjadi itu sebesar berapa pips, serta bila dibandingkan dengan floating spread lebih besar yang mana? Selain itu untuk kasus bila saya memakai floating spread dan bila terjadi pelebaran karena dampak yang seperti bapak sampaikan diatas, spread bisa melebar sampai berapa pips?
Sebaiknya untuk pemula sendiri apakah lebih baik memilih fix spread atau floating spread ya?
Jawaban untuk Regina:
Floating spread: Broker menentukan spread sesuai dengan kondisi pasar saat ini. Ini artinya bahwa spread dapat berubah-ubah dan menjadi lebih rendah atau lebih tinggi tergantung pada volatilitas pasar.
Fixed spread: Broker menentukan spread tetap yang sama sepanjang waktu, tidak peduli kondisi pasar. Ini artinya bahwa spread tidak akan berubah-ubah, tetapi mungkin lebih tinggi dari spread floating dalam kondisi pasar yang tenang dan lebih rendah dalam kondisi pasar yang volatil.
Pertimbangan saat memilih antara floating dan fixed spread:
Penting untuk diingat bahwa setiap broker akan menawarkan kondisi yang berbeda-beda dan sebelum membuat keputusan, pastikan untuk membandingkan dengan broker lain dan membaca syarat dan ketentuan yang ditawarkan.
Keuntungan dari spread floating adalah:
Keuntungan dari spread fixed adalah:
Namun, perlu diingat bahwa spread fixed akan lebih tinggi daripada spread floating, sehingga biaya trading akan lebih tinggi. Sebaiknya Anda mempertimbangkan strategi trading dan gaya trading Anda saat memilih jenis spread yang cocok untuk Anda.
@Okta:
Kejadian luar biasa bisa kapan saja ya, jadi kita paling-paling cuma bisa hati-hati aja. Misalnya, jangan trading dekat jadwal rilis berita high impact atau pas masa-masa liburan internasional. Dengan begitu, kita bisa minimalkan kemungkinan kena spread lebih gede. Walaupun ya, masih bisa kena kalau ada berita heboh mendadak.
@ Yudha Argantara:
- Oh iya kak, kakak menuliskan bahwa spread itu tidak ada yang benar-benear fixed apalagi saat terjadi rilisan data dan berita penting, fixed spread akan melebar.
Ya, benar.
- … Untuk besaran pelebaran fixed spread yang terjadi itu sebesar berapa pips, serta bila dibandingkan dengan floating spread lebih besar yang mana? Selain itu untuk kasus bila saya memakai floating spread dan bila terjadi pelebaran karena dampak yang seperti bapak sampaikan diatas, spread bisa melebar sampai berapa pips?
Mengenai pelebarannya sampai berapa pip, maaf, saya belum pernah mengamati ataupun melakukan penelitian, karena saya tidak pernah menggunakan fixed spread.
- …. Sebaiknya untuk pemula sendiri apakah lebih baik memilih fix spread atau floating spread ya?
Kalau kami menyarankan untuk memilih yang floating spread saja, lebih fair.
Terima kasih atas penjelasannya kak! Next question, saya ingin bertanya lebih lanjut mengenai spread. maaf baru online sekarang.
Yang saya tau kan gini kak, broker mengambil keuntungan dari tradernya salah satunya melalui spread. Nah, floating spread seperti yang kakak kemukakan bahwa floating spread mencerminkan pasar sebenarnya. Apakah floating spread benar-benar mencerminkan harga spread pada pasar sebenarnya atau harganya udah ditambahkan ama Broker?
Dan mengenai Fixed spread sepertinya lebih aman buat beginner ya kak.
Jawaban untuk Regina:
Untuk menjawab hal ini, saya perlu menjelaskan sedikit tentang tipe akun di broker forex.
Saat ini, ada broker forex yang menyediakan akun dengan spread sangat kecil bahkan hampir 0.0 pips (tanpa markup). Jenis akun ini ditujukan bagi scalper atau trader yang butuh spread yang sangat tipis karena trading di time frame kecil.
Namun, jenis akun ini mempunyai komisi yang lebih besar dibandingkan dengan jenis akun standar yang mempunyai spread lebih besar.
Jadi, jawaban tepat buat pertanyaan ini adalah bergantung dengan tipe akunnya.
Broker forex tentu saja akan mengambil untung dari transaksi, baik dari spread atau dari komisi dan ini hal yang wajar. Broker forex yang menyediakan spread sangat kecil (tanpa markup) dan bahkan tanpa komisi harus dicurigai karena mereka tidak mungkin beroperasi tanpa mencari keuntungan.
Benar lebih aman karena lebih mudah menghitung selisih harga dan biaya trading. Kekurangannya, fixed spread dipastikan adalah mekanisme transaksi dealing desk (bandar).
Karena di market yang sesungguhnya spread sudah pasti floating, tidak fixed.
Kiki R: Halo kak, terima kasih atas pengetahuan yang dishare. Aku sendiri jujur ga tau kalau fixed spread itu dipastikan adalah mekanisme dari broker bandar. Soalnya selama ini aku ga bisa bedain broker bandar sama broker non bandar. Yang saya tau, keduanya memiliki eksekusi yang cepat dan ada yang bilang kalau broker bandar ga memperbolehin scalping juga.
Ini merupakan pengetahuan baru bagi saya!
Kalau Fixed Rate apakah bisa juga terjadi hal-hal seperti Slippage dan Requotes pak?
Jawaban untuk Tedd:
Sama-sama. Semoga tradingnya makin baik ya!
@ Yitno:
Istilah fixed rate biasanya digunakan oleh broker lokal untuk menentukan kurs Rupiah ketika deposit dan withdrawal. Fixed rate tidak ada hubungannya dengan requote dan slippage. Jadi walaupun broker menawarkan fixed rate atau floating rate, requote dan slippage bisa saja terjadi.
M Singgih: Sangat setuju dengan kak Singgih...Ini berdasarkan pengalaman aja, saya adalah trader scalper, memang kalau pakai floating spread itu bisa bengkak banget, apalagi kalau main scalping di pair cross.
Yitno: Slippage dan requote lebih ke marketnya sih. Bukan masalah di fixed rate, tetapi emang kondisi pasar dan kondisi broker aja. Kedua hal ini memang sering terjadi, tapi paling ga bisa di hindari gan. DAn mengenai requote, akan jarang ya terjadi bila broker nyediain server yg bagus yaa tetapi emang ada faktor dari pasar yg fluktuasi jga. Kalau slippage murni rata-rrata dari gerakan pasar yg tajam sih
Coba baca di artikel ini biar lebih ngeh: Dapatkah Slippage Broker bsa dihindari?