Agar tak ketinggalan event edukasi dan kumpul trader kripto maupun forex, ikuti jadwal yang kami kumpulkan dari beragam exchange dan broker berikut ini.
Broker Didimax akan hadir dalam Roadshow Makassar
Dalam acara live trading dan seminar forex ini, Didimax akan membagikan beragam tips mendapatkan profit trading bersama 3 mentor unggulan yaitu:
Bagi Anda yang berdomisili di Makassar, jangan lewatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu trading bersama para expert.
Acara ini gratis untuk umum dan akan digelar pada:
Pendaftaran bisa dilakukan dengan mengisi form registrasi ini.
Tertarik bergabung?
Unlocking Fundamental & Technical Analysis: Strategies for Better Trades
11 Mei 2024
Seminar berhadiah Rp1 juta
Ingin belajar trading kripto langsung bersama para ahlinya?
Indodax membuka kesempatan itu dengan Seminar Trading Offline berhadiah Rp1 juta. Berkolaborasi dengan Indonesia Traders Community, acara ini dihadirkan dengan tema "Unlocking Fundamental & Technical Analysis: Strategies for Better Trades"
Para pengisi acara yang akan hadir adalah:
Slot peserta seminar offline ini hanya tersedia untuk 350 pendaftar. Jadi, segera daftar dengan mengisi formulir registrasi jika Anda berminat mengikuti program Indodax ini.
Acara akan digelar pada hari Sabtu, 11 Mei 2024 pukul 17:30 WIB sampai selesai di Jakarta Pusat.
Informasi lebih lengkap bisa ditanyakan ke support Indodax di nomor 0817-6908-324
Tertarik bergabung?
Mengikuti kebijakan skema pemberian LUNA 2.0 untuk para pemegang token LUNA yang lama (LUNC), Indodax menjadwalkan 70% dari total Airdrop di Tahap 2 pada Desember 2022 hingga 24 bulan berikutnya. Member Indodax yang bisa menjadi peserta Airdrop adalah mereka yang menyimpan token LUNC di wallet INDODAX hingga 26 Mei 2022 pukul 23.38 WIB.
Tertarik bergabung?
Trader Gold Waktunya Merapat!
Dalam webinar trading minggu ini, broker Maxco akan fokus menjelaskan analisa teknikal untuk trading Gold, tepatnya mengenai support resistance mayor dan minor.
Level-level penting dalam analisis teknikal ini merupakan level kuat yang sering diuji oleh harga. Dengan mengenalinya, trader dapat memperbaiki keputusan trading dan meningkatkan kesuksesan analisa Gold.
Jika ingin menambah ilmu trading Gold, jangan lewatkan sesi webinar ini pada:
Acara akan digelar di channel YouTube Maxco dan link Zoom ini.
Tertarik bergabung?
Melawan Stigma: Perempuan Sukses dalam Trading Kripto
26 April 2024
Webinar berhadiah Rp1 juta
Siapa bilang trading kripto bukan dunianya perempuan?
Melalui webinar bersama Indodax Community, mari bersama-sama menemukan tips dan inspirasi trading kripto bagi para perempuan.
Tersedia juga hadiah total Rp1 juta dalam bentuk USDT bagi peserta yang hadir.
Bertajuk "Melawan Stigma: Perempuan Sukses dalam Trading Kripto", acara ini akan dipandu oleh:
Peserta bisa mendaftar di sini dan mengikuti sesi webinar melalui Google Meet.
Catat tanggal acaranya ini ya:
Dapatkan edukasinya, menangkan hadiahnya!
Tertarik bergabung?
Kabar baik buat para trader JPY!
Selama 22 hingga 26 April 2024, broker Finex akan memotong spread untuk semua pair JPY.
Bagi Anda yang sedang punya posisi atau akan membuka order pada pair-pair seperti USD/JPY, GBP/JPY, EUR/JPY, ataupun pair-pair Yen Jepang lainnya, biaya spread akan dikurangi hingga 10%.
Manfaatkan peluang ini baik-baik untuk meraup cuan setinggi mungkin!
Tertarik bergabung?
Tips Trading Intraday dengan identifikasi Primary, Secondary, dan Minor Trend
19 April 2024
Webinar
Intraday Trader Segera Merapat!
Dalam pembelajaran webinar broker Maxco minggu ini, para day trader bisa mendapatkan ilmu teknikal menarik.
Ya, Geraldo Kofit dan Adam Ibrahim akan kembali untuk memandu Anda menyelami apa itu Primary Trend, Secondary Trend, juga Minor Trend. Selain itu, akan dijelaskan juga cara mengidentifikasi masing-masing trend tersebut dan bagaimana memanfaatkan dalam day trading.
Catat baik-baik jadwal webinarnya agar tak ketinggalan, ya!
Tertarik bergabung?
Geraldo Kofit dan Adam Ibrahim kembali memandu webinar untuk Live Analysis menjelang rilis data Non-Farm Payroll pekan ini.
Keduanya akan membahas analisa khususnya pada Indeks Dolar, Gold, dan Oil. Jadi bagi Anda yang punya portofolio atau tertarik trading aset-aset tersebut, webinar ini bisa menjadi sesi penting yang wajib Anda pantau.
Acara akan digelar di channel Youtube resmi Maxco pada hari Jumat, 05 April 2024 pukul 2 sore. Anda juga bisa mengikuti Live Analysis di Zoom melalui link ini.
Don't forget to join the session and save the date!
Tertarik bergabung?
Manfaatkan momen rilis NFP minggu ini untuk mendulang cuan bersama MIFX!
Lewat event "Tradeathon" yang kembali digelar di Youtube resmi MIFX, broker ini mengajak para trader untuk live trading NFP.
Uniknya, panjang durasi akan ditentukan dari banyaknya Like dan Subscribe selama live berlangsung. Semakin banyak Like dan Subscribe, semakin panjang juga durasi live trading untuk mencari peluang dari rilis data NFP.
Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk trading bersama ahlinya!
Tertarik bergabung?
Seminar broker Maxco kembali hadir untuk memberikan edukasi langsung kepada trader. Kali ini, kota Medan terpilih sebagai tujuan berikutnya.
Bagi kamu yang brminat memperoleh insight dan pengalaman trading berharga dari para expert, segera merapat di:
Hadir sebagai pembicara di seminar ini adalah Tresia Selpiana (Wakil Pialang Maxco), Satria Darmawan (Founder of Dynamic Surya Investment Community), dan Setyo Abdi Anugrah (Founder of STFX Community).
Segera daftar di Contact Person 0895330779210 karena tempat yang tersedia terbatas!
Tertarik bergabung?
INDODAX Community kembali menggelar webinar, kali ini dengan tema "Trading Dasar untuk Pelajar". Dipandu oleh 3 pengisi acara, acara belajar online ini digelar pada hari Jumat pukul 16:00 WIB. Peserta bisa mengikuti sesi webinar melalui Zoom.
Tak cuma ilmu trading kripto yang bermanfaat, INDODAX juga menghadirkan total hadial Rp1 juta untuk peserta yang beruntung.
Jika berminat, pendaftaran webinar INDODAX Community bisa dilakukan di form ini.
Tertarik bergabung?
Live Analysis Indeks Dollar, Gold & USD/JPY Menjelang US Non-Farm Payroll
08 Maret 2024
Webinar
Geraldo Koffit dan Adam Ibrahim kembali hadir untuk membawakan webinar Maxco. Kali ini, mereka akan melakukan live analysis menjelang rilis data NFP AS. Tak hanya Dolar AS, sesi kali ini juga akan membahas peluang pada harga emas dan pair USD/JPY.
Ikuti webinarnya pada pukul 14:00 WIB melalui channel Youtube Maxco atau link zoom ini.
Tertarik bergabung?
Dipandu Geraldo Kofit dan Adam Ibrahim, broker Maxco kembali menggelar webinar rutin. Kali ini, analisa teknikal untuk strategi scalping menjadi topik utamanya. Peserta akan memperoleh ilmu mengenai Area Base sebagai kisaran konsolidasi dan bagaimana cara mengidentifikasinya untuk mencari peluang Scalping.
Sesi webinar ini digelar pada pukul 14:00 WIB sampai selesai. Untuk mengikuti pelajaran, trader bisa berkunjung ke channel Youtube broker Maxco atau bergabung di Zoom ini pada tanggal dan waktu yang telah ditentukan.
Tertarik bergabung?
Tiga token baru akan ditambahkan dalam listing kripto Indodax pada akhir Februari 2024. Layanan deposit untuk token-token baru ini dibuka per 28 Februari, sementara trading bisa dilaksanakan sejak Kamis, 29 Februari.
Berikut 3 token baru yang dimaksud:
Tertarik bergabung?
Maxco mengundang para trader untuk berdiskusi seru dan sharing pengalaman dalam seminar bertajuk "Maximize Your Return" ini. Selain itu, peserta juga bisa belajar trading dengan tokoh pembicara berikut:
Kapan lagi bisa bertemu langsung dengan para ahli dan trader lainnya dalam satu forum? Jika berminat, seminar broker Maxco ini bisa dihadiri di Harris Hotel & Conventions pada hari Sabtu, 24 Januari 2024 pukul 12:00 - 17:00 WIB. Pemesanan tempat bisa menghubungi Contact Person 0895330779210.
Tertarik bergabung?
Market Preview minggu ini dari Maxco menghadirkan pembahasan Gap Trading dan cara memanfaatkannya dalam forex. Untuk mengetahui tips dan triknya, silakan menghadiri webinar Maxco pada 23 Februari 2024 pukul 14:00 WIB di channel Youtube resmi Maxco atau link zoom ini.
Tertarik bergabung?
antara trading saham dan forex, manakah yang bagus untuk pemula?
Pemula sebaiknya belajar dulu dengan trading saham. Apabila sudah mahir, baru kemudian mulai trading forex.
Mengapa demikian? Ada dua alasan.
Pertama, kita bisa mempelajari mekanisme perdagangan di pasar keuangan melalui bursa saham. Jika sudah paham poin ini, selanjutnya kita akan lebih mudah mempelajari dunia trading forex.
Kedua, trading saham mengandung risiko lebih rendah daripada forex.
Saat membeli saham, kita memperoleh "sebagian tertentu" dari perusahaan yang benar-benar ada dan punya aset. Seandainya perusahaan itu bangkrut atau harga saham jatuh drastis, pemegang saham mungkin masih bisa memperoleh kembali sebagian dananya dari hasil likuidasi perusahaan.
Ini berbeda dengan trading forex yang menggunakan leverage (margin). Ketika harga bergerak berlawanan dengan prediksi kita, seluruh modal bisa ludes dan kita tidak punya peluang untuk memperoleh ganti rugi dari siapa pun.
info saham yang bagus untuk saat ini min? Trims
Saham-saham tambang dan saham perbankan sedang sangat menarik sekarang. Namun, banyak diantaranya sudah mencapai harga yang agak kemahalan (overvalue). Silakan periksa saja sektor-sektor itu, kemudian bandingkan laporan keuangan serta rasio-rasio PBV dan PER-nya untuk menemukan saham-saham yang punya prospek bagus tapi masih murah.
Analisa teknikal dalam trading forex dan saham masing-masing memiliki karakteristik sendiri, karena perbedaan mekanisme pasar, likuiditas, dan volatilitasnya. Tidak ada yang lebih mudah ataupun lebih sulit. Kita hanya perlu mempelajari dan berlatih untuk membiasakan diri pada kondisi di masing-masing pasar.
Contohnya: Penggunaan indikator volume akan lebih akurat pada analisa teknikal saham, karena perdagangan saham bersifat terpusat pada bursa tertentu. Sedangkan indikator volume dalam analisa teknikal forex memiliki akurasi lebih rendah, karena perdagangan forex terdesentralisasi secara global dan tidak terpusat pada bursa tertentu.
saya pernah mendengar kalau untuk pemula aman nya trading saham, apa yang menjadikan trading saham lebih baik untuk pemula di bandingkan dengan forex. TQ
Indikator yang digunakan untuk trading saham dan forex itu ada yang sama, tetapi ada juga yang berbeda.
Hampir semua indikator dalam forex akan bisa digunakan juga untuk trading saham, antara lain:
Saham dan forex juga punya teknik analisis teknikal yang mirip, seperti Fibonacci dan pola-pola Candlestick.
Tapi, ada pula indikator yang hanya tersedia pada saham. Contohnya indikator foreign flow (arus modal asing).
Bagaimana cara membaca indikator foreign flow?
dan apa kelebihan indikator foreign flow dibandingkan indikator yang lain? tq b4 min..
Di sini, kamu perlu memahami dulu: indikator foreign flow itu apa sih?
Indikator foreign flow merupakan indikator yang dibuat untuk mempermudah analisis foreign flow.
Analisis foreign flow sejatinya dapat dilakukan juga tanpa indikator itu, karena semua platform trading saham sudah dilengkapi dengan data arus jual/beli asing dan lokal, yang bisa langsung dilihat pengguna. Jika arus jual lebih banyak dari biasanya, saham kemungkinan turun. Jika arus beli lebih banyak, saham kemungkinan naik. Simpel saja.
Jika tidak paham di mana letak data jual/beli asing dan lokal itu, silakan hubungi sekuritas kamu untuk mendapatkan panduan cara mengoperasikan dan memanfaatkan platform trading saham secara lebih optimal.
Sedangkan indikator foreign flow itu sendiri dibuat oleh sekuritas tertentu untuk mengubah data angka menjadi bentuk grafik, sehingga mempermudah nasabahnya dalam melaksanakan analisis foreign flow. Karena pembuatannya digawangi oleh masing-masing sekuritas, maka cara membaca indikator foreign flow itu sendiri bisa jadi berbeda-beda untuk setiap sekuritas yang menyediakannya.
Indikator foreign flow yang paling populer di Indonesia saat ini dari Chartbit yang disediakan oleh Stockbit. Panduan cara membaca indikator foreign flow Chartbit pun sudah tersedia pada situs Stockbit.
Tapi, ini salah satu contohnya saja. Tidak tertutup kemungkinan akan ada sekuritas lain yang menyediakan indikator foreign flow serupa dengan cara membaca yang berbeda.
Jam buka pasar forex dimulai dari pembukaan sesi Sydney pada hari Senin pukul 05:00 pagi sampai akhir sesi New York pada hari Sabtu pukul 05:00 pagi (Waktu Indonesia Barat). Antara Senin pagi sampai Sabtu pagi, pasar forex beroperasi nonstop.
Jam buka pasar kripto berlangsung 24 jam nonstop, 7 hari seminggu. Tidak ada jam tutup pasar pada kripto.
Jam buka pasar saham tergantung pada otoritas bursa masing-masing. Jam buka pasar saham Indonesia (IDX) tentu berbeda dengan jam buka pasar saham AS (NYSE), dan seterusnya.
untuk jam trading forex yang paling aman di sesi apa ya bu? terima kasih
Trading forex pada jam apa pun itu pasti tidak aman. Jika ingin cari aman, sebaiknya jangan trading forex dan pilih investasi reksa dana atau emas saja.
Untuk trading forex, pertama-tama kamu harus paham bahwa ini aktivitas yang berisiko tinggi. Jam trading forex terbagi dalam empat sesi (Sydney, Tokyo, London, New York) --masing-masing punya karakteristik tersendiri, tapi semuanya punya risiko yang tinggi.
Pasar forex pada sesi Sydney dan Tokyo cenderung sepi. Pergerakan grafik relatif lambat, tidak banyak noise, dan tidak terlalu tajam, sehingga cocok bagi pemula dan trader yang ingin pasang posisi jangka panjang. Namun, jam-jam ini kurang menguntungkan untuk scalper dan tidak disukai oleh mayoritas trader harian.
Pasar forex pada sesi London sangat aktif. Ini adalah jam trading favorit para scalper dan trader berpengalaman. Namun, perlu diperhatikan bahwa pergerakan grafik yang cepat itu bisa membawa keuntungan lebih cepat sekaligus kerugian lebih cepat pula. High risk, high profit.
Pasar forex pada sesi New York sering mengalami pembalikan dadakan, khususnya pada jam-jam menjelang penutupan sesi. Risikonya sangat tinggi, sehingga banyak day-trader lebih suka close posisi pada awal sesi setelah trading pada sesi London. Tapi, ada pula trader yang punya strategi khusus untuk memanfaatkan dinamika sesi New York.
Intinya, jam trading forex kamu sebaiknya disesuaikan dengan strategi trading kamu. Bagaimana caranya menentukan jam trading mana yang paling tepat untuk strategi kita? Ya, uji coba. Pakailah akun demo untuk menjajal strategi pada masing-masing sesi, nantinya pasti akan ditemukan sesi mana yang paling sesuai.
Mohon info jam buka pasar trading forex, saham dan kripto? Thanks
Indikator yang digunakan untuk trading saham vs forex, sama atau beda?
Penggunanaan analisa teknikal antara trading forex vs saham, lebih mudah mana?
Apakah trading saham bisa digunakan untuk scalping seperti di pair Forex? Kalau bisa, bagaimana cara melakukannya? Terima kasih
Bisa saja scalping saham seperti scalping forex. Caranya juga sama saja kok. Modalnya chart menit dan indikator yang sama. Coba saja dulu simulasi pakai Tradingview kalau masih ragu
Bagaimana cara mengetahui data lengkap daftar saham yang memiliki kinerja bagus?
Pada platform trading saham atau website IDX, carilah data "TOP GAINERS". Itu berisi daftar saham yang menunjukkan peningkatan harga paling tinggi baru-baru ini.
Master-Master, saya ingin tanyakan tentang aktifitas Insider Trading. Jika di saham ada aktifitas insider trading yg bisa mengetahui naik turunnya suatu saham perusahaan. Apakah insider trading ini juga ada di Trading Forex?
Insider trading lebih umum ada dalam saham. Tapi, kadang-kadang juga terjadi dalam forex. Berita insider trading dalam forex paling sering muncul dari Australia.
Beberapa tahun lalu, ada oknum dari Badan Statistik Australia berkongkalikong dengan temannya. Si oknum membocorkan data tenaga kerja Australia, sehingga temannya bisa open posisi dengan tepat sebelum data itu dirilis. Si oknum dan temannya sama-sama diseret ke pengadilan Australia.
Awal tahun 2022 ini, ada berita warga Queensland yang beli kontrak CFD karena dapat berita dari insider tentang akuisisi perusahaan. Dia juga tertangkap basah dan akhirnya kena sanksi.
Apa berinvestasi saham perlu di pantau terus? Mengingat pergerakannya yang lumayan ekstrim. Minta tips dalam investasi saham jangka panjang....makasih
Apabila kamu berniat untuk investasi saham jangka panjang, maka kamu tidak perlu menghiraukan naik-turun harga saham dalam jangka pendek. Tapi, kondisi perusahaan dan pasar tetap perlu dipantau secara berkala. Khususnya terkait laporan keuangan dan berita korporat/bisnis.
Contohnya begini. Kamu beli saham bank ABCD dengan target jangka panjang. Bank ABCD itu ternyata terlibat skandal dan kasus hukum berat hingga harga sahamnya rontok.
Kalau kamu mengabaikannya begitu saja, maka kamu tidak akan mengetahui kabar itu tepat waktu dan akhirnya seluruh modalmu bakal ludes. Kalau kamu memantau terus berita-berita dan laporan keuangan, maka kamu bisa mendeteksi masalah itu lebih awal dan segera cut loss.
Dari cara mendapatkan peluang profitnya, pendapatan saham yaitu dapat dengan mudah diperoleh dengan menjual saat harga naik. Pada trading forex, kita mendapat peluang dua arah, saat harga naik ataupun harga turun. Lalu, apa benar trading forex lebih beresiko dari saham?
Ya, trading forex lebih beresiko daripada trading saham. Alasannya ada tiga:
1. Underlying Asset dari "saham" dan "forex" itu sendiri.
Dalam trading saham, kita membeli "bagian" dari hak kepemilikan perusahaan. Seandainya perusahaan itu bangkrut, kita masih bisa memperoleh pengembalian dana dari sisa likuidasi aset-aset perusahaan (meskipun jumlahnya mungkin lebih sedikit daripada modal awal kamu).
Dalam trading forex, kalau sudah rugi dan kena Margin Call yaa sudah habis dan kamu nggak bisa memperoleh pengembalian dana sama sekali.
2. Penggunaan leverage/margin.
Trading forex biasanya menggunakan leverage atau margin yang bersifat mirip dengan dana pinjaman dari broker. Akibatnya, kita bisa mengalami kerugian dengan jumlah lebih besar daripada modal awal kita.
Trading saham dengan margin juga ada, tetapi itu tidak lazim dan hanya untuk trader bermodal besar saja (>200 juta). Trading saham biasa yang tanpa margin hanya mengandung risiko kerugian maksimal setara dengan modal awal kita saja.
3. Volatilitas pasar.
Harga pada pasar forex bergejolak lebih pesat daripada harga di pasar saham. Pasar saham Indonesia bahkan memiliki banyak ketentuan seperti fraksi harga, ARA, ARB, suspend buy, dll yang mencegah naik-turun harga yang terlalu drastis. Tapi ketentuan-ketentuan seperti itu tidak ada dalam forex, karena pasar forex sepenuhnya bebas dan tidak dikendalikan oleh bursa tertentu.
Halo kak, saya baru saja berita soal runtuhnya SVB, tapi masih kurang paham soal efeknya ke pasar forex dan saham. Bisakah dijelaskan dengan bahasa yang sederhana? Langkah ap yg kudu diambil trader kalo kondisinya gini? Trims.
@ Cahyono:
Menurut saya jika Anda trading saham jangka pendek seharusnya terus memantau peregerakan harganya, tetapi kalau berinvestasi jangka panjang tidak harus dipantau terus-menerus, cukup dipantau secara berkala saja.
Untuk berinvestasi saham jangka panjang, menurut saya pilih jenis saham-saham blue chip, atau saham-saham perusahaan yang fundamentalnya bagus. Ini bisa dilihat dari laporan keuangan perusahaan tsb.
Jamil: Dicoba aja. Kalau nggak ada bujet, simulasinya aja juga bisa. Pasti langsung kerasa gimana senam jantungnya forex itu daripada saham
Sandy Amirullah:
Situasi sekarang sudah aman ya. Baik bank sentral AS maupun Eropa sama-sama sudah menyiapkan likuiditas untuk menalangi sistem perbankannya. Jadi, nggak perlu khawatir lagi.
Kalau apa yang perlu dilakukan sekarang ya, mungkin coba cari saham bank-bank bagus yang kemarin ikut jatuh gara-gara kepanikan pasar doang. Kebetulan lah bisa beli saham murah sebelum musim bagi-bagi dividen.
Aisha: Kak sdikit bertanya mengenai bank ya krna kbtulan ada yg ngebahas tntng SVB yg kmren lagi viral. Itu kan dari bank sentral ada nyiapin dana talangan seperti yg disebutkan kakak diatas. Itu dana talangan dari bank sentral dari AS dan Eropa itu dari mana sumbernya ya? Dan aku mendengar jga klu perang Rusia Ukraina sndiri, AS udah cetak bnyk uang utk biaya bntuan perang ke Ukraina. Dan apakah benar AS bisa mencetak uang sebanyak mngkn tanpa ada jaminan emas? Bukankah suatu negara ga blh smbrangan cetak uang?Dan bila AS ceetak uang apakah pengaruh ke nilai tukar USD?
@ Rock Lee:
Setahu saya dalam pasar forex tidak ada isider trading. Insider trading biasanya berkaitan dengan goreng menggoreng harga. Untuk menggoreng harga di pasar forex sangat sulit karena dibutuhkan dana yang super besar yang melibatkan bank-bank besar dan juga institusi keuangan besar.
@ Sandy Amirullah:
Pengaruhya ke pasar modal adalah melemahnya harga saham-saham terutama saham-saham perbankan akibat efek domino dari kejatuhan SVB. Pengaruhnya terhadap pasar forex adalah melemahnya US Dollar dengan asumsi The Fed akan mengendurkan laju kenaikan suku bunga.
Langkah trader jika trading di indeks saham futures bisa melakukan sell pada indeks saham utama seperti Dow Jones, Nasdaq dsb. Jika trading di forex bisa sell USD dengan sell USD/JPY, hindari masuk EUR/USD atau GBP/USD karena ada bank Credit Suisse di Eopa yang terkena dampak SVB. Tapi sekarang efek dari Credit Suisse sudah mulai reda.
Minta saran dong, misalkan seorang investor/trader ada uang katakanlah Rp 100 juta, ingin melakukan investasi dengan target profit ya lumayan lah. Maka, apakah lebih worth it keuntungannya dengan jual beli saham atau menunggu dividen per tahunnya? Misalkan investasi di saham blue chip ataupun investasi saham luar negeri bila memungkinkan
Atau dengan dana yang agak besar seperti itu dilempar ke Forex? Atau bahkan bisa tidak saham dan Forex sama2 diembat?
Kenny:
--->Itu dana talangan dari bank sentral dari AS dan Eropa itu dari mana sumbernya ya?
Yang disediakan oleh bank sentral AS dan Eropa itu adalah "likuiditas", dan bukan "dana talangan". Ini dua hal yang berbeda jauh ya.
Istilah "dana talangan" itu kan sering dianggap sebagai bantuan gratis untuk menyelamatkan bank. Padahal, bukan itu yang disediakan oleh bank sentral AS dan Eropa saat ini.
Bank sentral AS dan Eropa menyediakan "likuiditas" dengan cara memperbolehkan bank-bank di bawah naungannya untuk meminjam dana jangka pendek dengan persyaratan lebih ringan. Tujuannya agar bank-bank umum itu bisa mengatasi masa-masa stress akibat suku bunga yang terlalu tinggi saat ini. Kelak setelah masa stress berlalu, pinjaman itu toh harus dikembalikan juga.
--->Dan aku mendengar jga klu perang Rusia Ukraina sndiri, AS udah cetak bnyk uang utk biaya bntuan perang ke Ukraina. Dan apakah benar AS bisa mencetak uang sebanyak mngkn tanpa ada jaminan emas? Bukankah suatu negara ga blh smbrangan cetak uang? Dan bila AS cetak uang apakah pengaruh ke nilai tukar USD?
Maaf, ini adalah kabar yang tidak benar alias hoaks. AS tidak pernah mencetak uang sesukanya semata-mata demi mendanai perang.
Fakta yang benar: Dana perang AS bersumber dari anggaran pemerintah AS. Ini berlaku untuk semua perang, baik perang di Irak, Afghanistan, maupun Ukraina. Pemasukan dalam anggaran pemerintah AS juga bukan bersumber dari pencetakan uang, melainkan dari pendapatan negara (pajak, cukai, dll) serta utang negara (hasil penjualan obligasi).
Orang yang menyebar hoaks tadi mungkin berdalih bahwa karena The Fed membeli obligasi pemerintah AS dalam program Quantitaive Easing, sedangkan The Fed berwenang mencetak uang, maka sama saja artinya AS mencetak uang untuk mendanai perang. Tapi lagi-lagi, ini adalah argumen yang salah.
Kenapa argumen itu salah?
Pertama, obligasi pemerintah AS itu mayoritas berada di tangan investor publik dan bukan di tangan The Fed. Coba lihat data utang nasional AS per Januari 2023 ini:
Jumlah obligasi AS yang dipegang oleh The Fed itu termasuk dalam kelompok Intergovernmental Holdings, dan itu pun bukan yang terbesar. Karena lembaga pemerintah AS yang memiliki paling banyak obligasi AS adalah Social Security (BPJS-nya Amerika). Sedangkan dari kelompok Debt Held By The Public, pemilik terbesar obligasi AS adalah investor dari Jepang dan China.
Nah, jadi pemerintah AS ataupun The Fed tidak mencetak uang untuk mendanai perang AS.
Kedua, The Fed melaksanakan pembelian obligasi dalam program Quantitative Easing (QE) atas pertimbangan kondisi ekonomi dan bukan atas pertimbangan geopolitik. Karena pertimbangan ekonomi, maka The Fed melaksanakannya juga tidak sembarangan.
The Fed hanya melaksanakan QE pada situasi inflasi yang sangat rendah dan pertumbuhan ekonomi melemah. Demi menggairahkan perekonomian, program QE selayaknya juga bukan hanya membeli obligasi pemerintah saja, melainkan juga membeli obligasi korporasi yang berkualitas tinggi.
Obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi yang dibeli dalam program QE itu nantinya juga akan dilepas oleh The Fed saat kondisi ekonomi sudah memungkinkan. Tidak peduli pada saat itu masih ada perang atau tidak.
@ Bobby:
Kalau saya lebih baik jual beli saham dibandingkan dengan hanya menunggu dividen saja. Mengenai trading forex risikonya relatif lebih besar karena menggunakan leverage, tetapi kalau profit juga lebih besar.
Jika ingin trading forex kami sarankan untuk berlatih di akun demo terlebih dahulu hingga bisa menghasilkan profit yang konsisten, baru invest di akun riil.
@ Widarta:
Untuk saham-saham yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), Anda bisa lihat di IDX-Quality30. Keterangannya bisa di-download di SINI.
Bobby:Saya jawb dengan list ya :
Semoga membantu!
Bobby:
Pertanyaannya di sini: tujuan investasi/trading itu apa? Ingin profit jangka pendek atau jangka panjang?
Kalau sabar, maka investasi saham dividen itu paling aman.
Kalau ngebet ingin dapat cuan secepatnya, sebaiknya trading saja. Tapi ingat, trading itu bisa cepat cuan sekaligus cepat rugi. Saham maupun forex sama saja.
@ Jamil:
Benar, risiko dalam trading forex lebih besar dari trading saham, terutama karena menggunakan leverage yang rata-rata tinggi, misalkan 1:100 atau 1% dari nilai kontraknya. Jadi dengan jaminan atau margin yang hanya 1% dari nilai kontrak trader bisa meraup keuntungan senilai ukuran lot yang ditradingkan. Dalam forex nilai kontrak untuk 1 lot adalah USD 100,000. Tetapi trader bisa juga mengalami kerugian senilai ukuran lot tsb, yang mana nilai kerugiannya bisa lebih besar dari margin atau jamiannya.
Mengenai hal ini silahkan baca: Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex
@ Walid:
Bisa, tetapi open posisinya selalu buy. Meski demikian volatilitas pergerakan harga saham tidak setinggi volatilitas pergerakan harga forex, jadi mungkin di saham agak lama menunggu harga bergerak jika dibandingkan dengan forex yang pergerakannya lebih cepat.
Aisha: Eh gw baru tau lho ternyata negara manapun ga bisa cetak uang sesuka hati. Makanya gw sndiri bingung ketika dengar berita manapun di berita nasional ato di berita sosial media itu, AS mencetak uang lagi ato AS mengucurkan dana lagi dan bla bla bla.
GW jga smpt bingung,klu emang cetak uang sesuka hati apa ga akan trjdi krisis seprti di Argentina misalnya. Ini jdi pembelajaran bagi kita smua klu trnyata negara sbesar AS aja ga bsa sesuka hati. Thanks kak buat pengetahuan barunya!
Bobby:
Masih pemula, ya?
Saran sih, coba trading saham dalam negeri dulu. Prioritaskan belajar, jangan kejar profit.
Ntar kalau sudah punya pengalaman, sudah kenal market, sudah bisa pilih sendiri investasi mana yang paling cocok, baru pindah ke saham luar negeri, forex, atau apapun deh
bagaimana cara membaca candlestick kripto untuk melihat signal entry?
@ Rizqy Bagus:
Pergantian candle per hari akan tampak jika Anda mengamati pergerakan harga pada time frame daily. Pergantian candle per hari (pada time frame daily) terjadi setiap hari dari hari Senin hingga Jum’at setiap jam 00:00 waktu server. Untuk menyesuaikan dengan waktu WIB, Anda harus tahu perbedaan waktu antara WIB dan waktu server.
kalau untuk hari sabtu kripto masih bisa trading ya pak?
@ Abdul Malik:
Ada beberapa broker yang server untuk mata uang kriptonya masih aktif pada hari Sabtu dan Minggu. Jika menggunakan platform Metatrader, untuk mengetahui jam trading suatu pair, bisa klik kanan pada pair yang ada di Market Watch, kemudian klik “Specification”.
Wah sama nih, saya juga bertanya-tanya mengenai ini. Akhirnya ketemu juga jawabannya.
Saya juga nitip tanya, kalo untuk spreadnya, di crypto exchange dan broker forex itu sama juga kah pak?
@ Gama:
Untuk pair kripto, spread-nya jauh lebih besar dari pair forx. Silahkan lihat di paltform trading Anda.
Berikut ini perbandingan spread dari broker yang saya gunakan untuk Bitcoin dan pair forex:
@Supriadi
Pertama-tama seblum pembahasan saya lanjutkan lebih dalam, dalam time berapa sejatinya bapak menemukan Pin Bar dan melakukan transaksi Buy? Karena sejatinya, semakin kecil time frame yang digunakan sebagai dasar analisa Candlestick, maka semakin besar pula sinyal itu hanya muncul karena adanya Noise pergerakan harga. Selain itu, meskipun menggunakan time frame Daily sekaligus, tentu saja masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan dan tidak bisa sembarangan membuka posisi karena adanya Pin Bar.
Umumnya, Pola Candlestick biasanya digunakan sebagai salah satu konfirmasi untuk pembukaan posisi. Bukan berarti tidak bisa digunakan secara mandiri, hanya saja akurasi dari pola itu meningkat jika digabungkan dengan Technical Tools lain. Pin Bar yang baik sendiri, biasanya muncul sebagai konfirmasi pada level-level penting yang ada dalam pasar seperti Support dan Resistance, Supply dan Demand, bahkan sekedar Moving Average juga sudah cukup untuk menemani kemunculan Pin Bar. Contohnya sebagai berikut:
Pin bar bisa muncul di mana dan kapan saja dalam pasar. Bukan berarti sinyalnya bisa diikuti semua dan akan mendatangkan untung semua. Kalau tempatnya salah, ujung-ujungnya bukan Reversal yang muncul pak tapi Continuation. Inilah pentingnya menyaring Pin Bar yang muncul ini nanti. Bisa lewat Trend, yang berarti saat Trend sedang naik kita hanya akan mengincar Pin Bar Buy saja. Atau juga diikuti dengan Key Level seperti yang disebutkan di atas. Salah satu contohnya sebagai berikut:
Contoh kedua ini bahkan saya ambil dari Pin Bar yang muncul di tf H1 dengan patokan Pin Bar muncul sebagai Rejection MA. Saya tidak tandai semua, tapi bisa dilihat selain Pin Bar yang ditandai, banyak Pin Bar lain di sana yang tidak berada pada Key Level yang ditentukan.
Jadi bukan berati karena Pin Bar-nya tidak bekerja, pasar kripto disimpulkan penuh manipulasi. Pertama kita perbaiki dulu cara trading dengan Pin Bar-nya. Kalau cara tradingnya sudah benar, dan tidak bekerja, bisa jadi pasanya memang tidak cocok atau kemungkinan terburuk ada manipulasi seperti yang bapak bilang.
Jika ingin belajar lebih dalam lagi, mungkin coba bisa dipelajari artikel tentang Pin Bar pada kripto BTC. Terima kasih, semoga membantu.
@Surya Jatmiko
Betul pak, umumnya Candlestick bisa digunakan sebagai salah satu Technical Tools untuk memprediksi pergerakan harga ke depannya. Namun, jika tujuannya digunakan untuk mencari koin mana yang selanjutnya akan terbang saya rasa agak sulit. Kondisi suatu aset atau koin kripto yang terbang tinggi ini biasanya disebabkan oleh 2 hal pak.
1. Karena memang valuasi dari koin tersebut meningkat hasil dari transaksi jual beli yang normal berdasarkan asas Supply And Demand. Untuk Point nomor satu ini penggunaan analisa Technical seperti Candlestick tentu saja dapat digunakan dengan baik karena kondisi pasarnya yang normal. Contohnya pada kenaikan Doge di tahun 2019 berikut:
Dari grafik dapat terlihat bahwa harga yang sedang dalam kondisi Sideway pasca penurunan membentuk pola Candlestick Morning Star dengan Candle ke-2 berupa Doji yang mengindikasi bahwa akan ada Reversal atau putar balik harga. Posisi bisa diambil setelah pola Candlestick terbentuk dengan resiko SL ditempatkan pada harga Low di pola yang terbentuk.
2. Karena adanya manipulasi dari satu atau lebih pihak yang sengaja melakukan pembelian besar-besaran pada koin. Untuk point yang berikutnya ini yang saya rasa sulit mengaplikasikan Technical Tools, mengingat cuitan-cuitan bapak "Tesla" yang mengangkat harga to the moon muncul tanpa adanya peringatan terlebih dahulu alias random. Berikut contoh dari Chart koin Doge pada hari salah satu cuitan bapak "Tesla" muncul:
Jika dilihat dari grafik, harga memang terlihat membentuk pola Candlestick Bullish Engulfing saat harga naik. Sayangnya, pola ini selesai saat harga telah sangat tinggi sehingga tingkat risiko yang diambil untuk masuk saat pola ini selesai juga tinggi. Berbeda lagi kalau tujuannya memang investasi di koin meme satu ini ya. Jatuhnya sah-sah saja untuk membeli walau harga sudah sangat tinggi.
Pendekatan yang mungkin berhasil itu adalah dengan menggunakan Chart Pattern. Terlihat pada Chart di atas, ada pola Flag yang terbentuk sebelum kenaikan harga yang drastis. Pola Flag ini merupakan salah satu pola Chart Pattern dengan yang cocok untuk Day trading.
Namun hal ini juga cukup dipaksakan mengingat harga penutupan yang terbentuk juga sudah jauh berada titik Breakout pola Flag itu.
Terima kasih, semoga membantu.
@Dyah Purnama:
Lihat pada Platform mana? Umumnya memang kalau di halaman Home atau awal tampilan atau pergerakan harga kripto hanya akan menampilkan Line Chart. Tujuannya tentu saja agar para user baru yang mengakses Platform lebih nyaman dan tidak ada tekanan karena harga Candlestick sekilas tampak lebih ribet. Selain itu, ada juga kepentingan orang-orang yang hanya perlu tahu posisi dan kondisi harga saat ini, dan tidak tertarik melihat pergerakannya secara detail. Ini juga mengapa pada sebagian Platform bahkan harga hanya ditampilkan dalam bentuk bola yang berwarna hijau/merah yang menandakan kondisi ringkas market saat itu. Contohnya pada halaman harga kripto kami berikut:
Betul, Candlestick Chart memang lebih unggul daripada Line Chart secara umum. Hanya saja masing-masing tetap memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Contohnya misal kita ingin mencari level SNR, dalam kasus ini akan lebih mudah melihatnya dengan Line Chart karena tidak komponen harga lain seperti Open, High, Low, yang bisa mengganggu objektifitas. Kalau ingin melihat struktur harga dengan detail, Candlestick menawarkan pola-pola yang jelas dan teruji untuk kepentingan analisa pergerakan harga ini. Contohnya dapat dilihat pada gambar grafik berikut BTC/USD yang memanfaatkan gabungan antara SMA 50 dan pola Candlestick Pin Bar:
@Aris Hakim:
Tentu saja bisa pak. Chart Pattern umumnya hanya sebuah kumpulan dari Candelstick atau Bar yang membentuk suatu pola tertentu. Jadi bisa digunakan secara mandiri atau dengan perpaduan konfirmasi dengan pola Candlestick seperti Engulfing, Morning/Evening Star ataupun Pin Bar dalam analisa BTC/USD.
Kalau mengenai jenis-jenis yang paling sering saya lihat sih biasanya ada Flag, Wedge, Channel, HnS, Rectangle, dll. Biasanya pola-pola ini cukup sering muncul kok di time frame Daily ke bawah. Sebagai contoh berikut Chart BTC/USD Time Frame H1 ketika jawaban ini dituliskan. Di sini cuma saya bisa melihat 3 pola, tapi seharusnya ada lebih dari itu.
Sebagai pedoman, mungkin bisa coba dibaca-baca artikel 3 pola yang menguntungkan di Intraday. Pola ini juga bisa digunakan tidak hanya di BTC, tapi pada semua koin kripto pada umumnya, serta pasar lain seperti Forex, Stock, dll.
@Eki Safitri:
Untuk penentuan tempat dimana posisi harus ditutup saat sedang mendapatkan keuntungan sebenarnya ada berbagai macam cara kak.
1. Menggunakan patokan garis Support dan Resistance:
Cara yang paling mudah adalah menutup posisi di garis Support dan Resistance terdekat dari posisi harga dibuka. Jika posisi yang dibuka Buy, maka posisi bisa ditutup pada garis Resistance-nya, begitu pula sebaliknya. Perlu diingat, garis patokannya adalah Support dan Resistance terdekat ya, bukan garis Support dan Resistance yang sifatnya major dan jaraknya berada jauh sekali dari posisi dibukanya harga.
Kelebihan menggunakan garis Support dan Resistance terdekat ini biasanya Winrate yang dicapai akan cukup tinggi karena utamanya harga pasti bergerak dari satu garis Support dan Resistance ke garis Support dan Resistance lainnya. Kekurangannya sendiri, kalau posisinya kurang baik, ratio antara Risk:Reward yang didapat biasanya tergolong kecil.
2. Menggunakan Risk:Reward Ratio
Metode menentukan target profit yang paling sering digunakan lainnya adalah menggunakan perbandingan Risk:Reward Ratio 1:2. Penggunaannya mudah, cukup tempatkan Take Profit sejauh 2x jarak Stop Loss yang digunakan. Misal Stop Loss-nya 40 pips, maka Take Profitnya harus 80 pips.
Kelebihan dari penggunaan metode ini sendiri ada pada letak kemudahan dalam menghitung parameter-parameter hasil performa trading seperti Expectancy, Average Net Profit, Average Loss, dll.
Kelemahannya sendiri pada tingkat Win Rate yang lebih kecil jika dibandingkan dengan metode pertama. Namun tidak perlu khawatir, meskipun Win Rate-nya kecil, keuntungan bisa tetap diraih dari besarnya Reward yang 2x lipat dari Risk yang dirisikokan.
3. Menunggu sinyal pembalikan dari pola Candlestick berlawanan:
Metode ketiga ini yang cukup sering dianjurkan dan dicontohkan pada buku-buku Classic Candlestick. Karena posisi dibuka berdasarkan hasil dari analisa menggunakan pola Candlestick, maka penutupan posisi pun lebih baik jika menggunakan Candlestick pula. Contohnya saat posisi Buy sedang mengalami keuntungan dan muncul pola Candle Reversal Shooting Star, maka posisi harus ditutup saat pola tersebut sudah valid terbentuk. Ini juga berlaku untuk segala jenis pola Candlestick yang mengindikasikan reversal.
Kelebihan dari metode ini adalah kita sepenuhnya bersinkronisasi dengan market mengenai kapan dan dimana posisi harus dibuka dan ditutup.
Kelemahannya sendiri ada dua setahu saya. Pertama, sisi psikologis atau otak yang manusia yang menolak untuk menutup posisi yang sedang mengalami keuntungan meskipun sudah diberi tanda bahwa harga berpotensi berbalik arah. Kedua, sering terjadi kesalahpahaman antara pola Candlestick yang memberikan sinyal pembalikan arah dengan pola Candlestick yang memberikan sinyal pelemahan dari pergerakan harga. Hal ini bisa membuat posisi ditutup terlalu dini sehingga profit yang didapat kurang maksimal.
Mengenai mana yang paling baik, kakak bisa coba ujikan terlebih dahulu satu per satu. Atau silahkan dipilih yang konsepnya sesuai dengan pribadi kakak.
Terima kasih, semoga membantu.
@Anthony W:
Betul pak, Three White Soldiers dan Three Black Crows memang merupakan beberapa pola Candle yang sering muncul di aset-aset kripto terutama kripto. Umumnya sih terjadi karena lonjakan dari para Buyer atau Seller yang masuk setelah mendapatkan konfirmasi. Makanya, biasanya pola tersebut muncul setelah diawali pola Candle reversal pada harga seperti Shooting Stars, Bullish/Bearish Engulfing, dll.
Untuk indikator sendiri sebenarnya tidak dibutuhkan lagi jika ingin trading dengan pola Candle ini. Pola ini sudah cukup powerful meskipun berjalan sendirian. Hanya saja jika ingin menambahkan indikator, saya sarankan untuk menambahkan indikator berbasis Trend yang memiliki banyak Key Level seperti Bollinger Bands, Donchian Channel, ataupun Double/Triple Moving Average bisa juga bapak tambahkan Pivot Point. Selain untuk melihat trend, fungsi utamanya indikator-indikator ini sebagai konfirmasi kalau pola Candle Three Black Crows ataupun White Soldiers-nya terbentuk setelah membentuk Momentum/Breakout pada Key Level tertentu. Bisa dilihat pada contoh di bawah ini:
Pola Candle yang sukses membawa harga naik, biasanya juga diikuti dengan Breakout yang terjadi setelah penembusan level-level tertentu. Jika menggunakan Bollinger Bands seperti contoh di atas, maka Level-nya adalah Top BB, Mid BB dan Low BB. Selain pola Three White Soldiers dan Black Crows, Bollinger Bands juga bisa dimanfaatkan dengan metode Price Action lainnya. Jadi akan sangat berguna jika bapak tambahkan.
Mengenai kapan waktu yang bagus untuk masuk ke dalam pasar setelah pola terbentuk sendiri itu tergantung preferensi bapak. Semua ada kelebihan dan kekurangannya baik itu langsung masuk atau menunggu harga kembali ke sekitaran pola. Saran saya pribadi, lebih baik menunggu harga untuk kembali saja ke sekitaran Candlestick nomor 1 dan 2 pada pola White Soldiers dan Black Crows, lalu tambahkan pola-pola lain yang bisa dimanfaatkan seperti pola tersebut. Sehingga meskipun tidak bisa masuk pada pola yang diinginkan, masih banyak peluang-peluang lain yang bisa bapak manfaatkan.
Terima kasih, semoga membantu. GBU too.
@Paku Sudrajat:
Untuk di Exchange sendiri seperti di TKO atau sejenisnya saya kurang tahu. Tapi untuk Third Party atau dari pihak luar Exchange ada banyak sekali layanan gratis maupun berbayar yang bisa bapak manfaatkan. Untuk yang gratis sendiri rekomendasi dari saya adalah menggunakan indikator "All Candlestick Pattern" pada Web Platform TradingView. Indikator ini akan secara otomatis menampilkan Candlestick Pattern yang ada pada Chart yang dipilih termasuk kripto. Tampilannya sebagai berikut:
Selain pola di atas, bapak juga bisa mengatur beberapa pola lain pada Setting indikatornya. Ada cukup banyak jenis Candlestick Pattern yang bisa dideteksi dan akurasinya pendeteksiannya juga baik menurut saya.
Kami juga memiliki halaman pendeteksi otomatis Candlestick Pattern. Namun, untuk saat ini pendeteksian masih terbatas pada instrumen di Forex Major seperti EUR/USD, GBP/USD, XAU/USD, dll. Kedepannya mungkin fitur ini akan kami kembangkan hingga ke ranah kripto agar bisa dimanfaatkan lebih luas lagi oleh pengguna.
Saran saya pribadi, daripada memanfaatkan indikator untuk mendeteksi Candlestick Pattern. Ada baiknya bapak mempelajarinya secara lebih mandalam hingga bisa hapal diluar kepala. Faktanya sendiri, indikator-indikator yang dirancang atau digunakan biasanya diprogram berdasarkan Text Book Based Candlestick Pattern atau hanya sesuai dengan teori yang ada di buku. Tapi pada kondisi aktual di market, bentuk-bentuk ini kadang akan menyimpang dan tidak akan sama persis seperti yang tampak di buku. Sehingga akan cukup banyak pola yang mungkin akan terlewatkan ataupun tidak terdeteksi pada indikator. Bapak mungkin bisa mulai dengan membaca panduan lengkap Candlestick Pattern di Crypto serta tips cara membaca Candlestick Pattern tanpa hapalan berikut ini.
Terima kasih atas pertanyaannya, dan semoga jawaban kami bisa sedikit membantu. Terima kasih.
@Doaibu:
Mohon maaf, kalau menurut saya pribadi trading kripto kurang cocok dilakukan untuk pemula. Alasannya cukup banyak diantaranya pergerakan harga yang cenderung ekstrim, volatilitasnya tinggi, biaya komisi tinggi, terlalu banyak koin dan token yang beredar, dll. Terlebih lagi saat ini banyak kasus penipuan atau scam yang beredar jadi harus lebih ekstra hati-hati lagi jika ingin memulai untuk trading di kripto.
Namun tentu saja pemula tidak akan berkembang jika tidak pernah mencoba. Jadi saran saya, pelajarilah dulu dasar-dasar untuk memulai trading kripto baik dari sisi teknologi yang digunakan, proses pembelian atau penukaran di exchange, teknikal analisis, fundamental analisis, dll. Jika sudah merasa ilmu yang didapatkan cukup, ibu bisa coba untuk membuka akun di beberapa Exchange teregulasi di Indonesia. Selalu ingat untuk tidak menggunakan uang kebutuhan hidup sehari-hari atau tabungan masa depan untuk melakukan proses trading.
Terima kasih, semoga membantu.
@Adi Gunawan:
Sebelumnya saya harus meluruskan terlebih dahulu pola candlestick apa yang dimaksud di sini pak. Jika pola yang dimaksud adalah pola candlestick harga secara keseluruhan, maka ya kita bisa melihat dan menentukan trend yang sedang terjadi dari pola harga yang terbentuk saat itu. Hal ini bisa bapak lihat dari harga yang terus menerus membentuk Higher High dan Lower High pada trend naik, atau Lower Low dan Lower High pada trend turun.
Namun kalau yang bapak maksud pola candlestick secara khusus seperti Bullish Engulfing, Doji, Pin Bar, dll. Maka jawabannya tidak bisa. Mengapa tidak bisa? Umumnya pola candlestick baik itu Continuation ataupun Reversal hanya terdiri dari 1-3 buah Candlestick, ada beberapa pola yang memiliki penyusun lebih namun hal tersebut sangat jarang ditemukan. Karena hanya tersusun dari beberapa Candlestick saja, pola-pola tersebut tidak bisa digunakan sebagai patokan yang valid dalam menentukan trend. Seperti contohnya pada gambar di bawah ini:
Harga terlihat menunjukkan Bullish Engulfing yang kuat. Hanya saja dapat diperhatikan bahwa struktur harga sebelumnya sedang turun dengan kuat. Jadi apakah 2 buah Candlestick Bullish Engulfing tersebut dapat dikatakan representasi trend saat itu jika dibandingkan puluhan bahkan ratusan Candlestick sebelumnya yang terus menerus membentuk penurunan yang lebih rendah? Tentu saja tidak bukan. Pola Candlestick Bullish Engulfing di sana hanya berfungsi sebagai pertanda, bahwa mungkin akan ada Reversal yang terjadi pada penurunan yang terjadi sebelumnya. Reversal ini kemudian yang akan berujung pada terbentuknya trend baru. Inilah mengapa pola Candlestick secara mandiri tidak dapat digunakan untuk menentukan trend yang terjadi saat itu.
Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu,
@Cokro Raharjo:
Pembacaan pola Candlestick sendiri mengacu pada 4 komponen utama dari Candlestick tersebut, nilai Open, High, Low dan Close. Keempat nilai ini akan saling membentuk satu kesatuan yang akan mencari Candlestick dengan Body dan Wick-nya. Pola Candlestick nanti akan bekerja dengan mengamati susunan dari Body dan Wick yang terbentuk dalam 1-3 buah Candlestick.
Contohnya pada salah satu pola Candlestick yang terkenal Bullish Engulfing.
Bullish Engulfing terbentuk dari buah Candlestick dengan ketentuan Candlestick pertama merupakan Candlestick Bearish ( Close lebih rendah dari Open) dan Candlestick kedua merupakan Candlestick Bullish (Close lebih tinggi dari Open) yang menelan penuh Body Candlestick Bearish sebelumnya (perhatikan gambar). Hal ini menandakan terdapat pelemahan terhadap kekuatan Seller dan momentum market sedang berpindah ke arah Buyer. Mengetahui hal tersebut, Entry yang paling baik dilakukan setelah terbentuknya Candlestick Bullish Engulfing adalah Buy. Untuk contoh pada market bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Untuk memperkuat dan meningkatkan Win Rate, bapak juga bisa menambahkan beberapa indikator yang berfungsi sebagai Key Level tempat pola Candlestick tersebut muncul. Faktanya, pola-pola ini bisa muncul dimana dan kapan saja dan dapat menjadi False Signal. Dengan membatasi tingkat kemunculannya hanya pada level-level penting saja, Win Rate yang dihasilkan juga akan meningkat jauh.
Terima kasih atas pertanyaannya, semoga bisa membantu.
permisi master, adakah indikator untuk mendeteksi pola candlestick di koin kripto seperti BTC, ETH, dll? thanks
Selamat sore kak, saya dengar bahwa analisa dengan Candlestick bisa digunakan untuk menebak kemana harga bergerak selanjutnya? apa ini juga bisa digunakan untuk mencari koin-koin yang akan terbang juga? thx
saya mencoba buy di akun demo btc setelah terbentuk pin bar buy, tapi kenapa harga justru semakin turun? apakah memang benar pasar kripto itu banyak manipulasi? mohon pencerahan
apa saja pola chart terbaik untuk trading forex dan kripto?
apakah kita bisa menentukan trend yang sedang berlangsung di kripto hanya dengan melihat pola candle yang terbentuk?
Minta pencerahan kak, baru belajar. Kan banyak yg bilang kalau candlestick jauh lebih baik dari line chart, tapi kenapa di platform-platform kripto lebih banyak yg pakai line chart? biasanya harus diganti dlu bahkan beberapa tidak bisa diganti. Mengapa demikian ya?
Apakah trading kripto cocok digunakan untuk pemula?
malam, cara menentukan target profit dari hasil analisa pergerakan harga kalau di kripto bagaimana ya? analisa saya menggunakan pola candlestick seperti doji, pinbar dll.
Selamat malam pak, saya barusan mengamati harga BTC/USD time frame H4 di tradingview, saya menemukan banyak sekali muncul pola Three White Soldiers dan Three Black Crows disitu n akurasinya jg cukup lumayan ketika saya lihat. Yang saya ingin tanyakan, adakah indikator yang bisa saya gabungkan dengan pola itu agar akurasinya meningkat? lalu kalau saya langsung beli/jual setelah pola terbentuk, Stop Lossnya jadi sangat panjang, tapi kalau menunggu harga kembali saya lihat sering tidak dapat.
Terima ksih, GBU
Master, apakah kita bisa menggunakan chart pattern di bitcoin? lalu kira-kira chart pattern apa yang bisa kita manfaatkan untuk trading intraday di bitcoin
Kapan dan jam berapa Candle pada cryptocurrency berganti per hari ?
Jawaban untuk Supriadi: Harga yang membentuk pin bar bukan berarti 100% akan naik.
Ingat, pola candlestick itu sinyal/tanda yang menunjukkan peluang harga reversal tapi bukan berarti pasti akan berbalik.
Selain itu, Anda juga tidak bisa hanya mengandalkan candlestick, Anda harus memadukkannya dengan level dan struktur harga saat terjadinya pin bar tersebut.
Membaca konteks yang lebih besar ini, keputusan entry Anda lebih baik.
Dengan demikian, kesimpulan mengenai manipulasi tidak valid jika diambil dari kacamata pola candlestick. Mungkin akan lebih relevan jika dilihat dari fenomena naik dan turun harga kripto akibat suatu isu (pump and dump).
Disini bisa terlihat kalau spekulasi dalam dunia kripto sangat besar. Salah satu contoh fenomena pump and dump adalah squid coin di 2021 lalu. Mengandalkan popularitas squid game, pada akhirnya koin ini scam dalam waktu singkat.
Surya Jatmiko:
Jujurly, candlestick kayaknya kurang cocok buat kripto. Lebih cocok buat forex & saham. Kripto itu kebanyakan manipulasi, isu ngga jelas, kasus, dll. Udah gitu, naik-turunnya tajem bangettt sampai sering keluar sinyal fake.
Dyah Purnama:
Harga kripto dan harga emas pada homepage website biasanya berupa grafik LINE dan bukan grafik CANDLESTICK, karena tiga alasan:
@ Aris Hakim:
Semua pergerakan harga yang direpresentasikan dengan candlestick pasti akan membentuk price action yang berupa formasi dan pola (pattern) dari beberapa candlestick yang merupakan cerminan sentimen pelaku pasar. Jadi pada pergerakan harga forex, komoditas, kripto (termasuk Bitcoin), indeks saham dll yang direpresentasikan dengan candlestick tentu akan membentuk formasi dan pola yang sama.
Formasi dan pola candlestick tsb bisa diterapkan pada semua jenis instrumen trading dengan aturan yang sama, termasuk Bitcoin. Misal pola head and shoulders mengisyaratkan pergerakan bearish. Itu berlaku untuk semua jenis instrumen trading baik forex, komoditas, kripto dll. Semua formasi dan pola-pola tsb bisa dimanfaatkan untuk mengamati sentimen pasar sehingga bisa untuk sinyal entry.
Pola yang sering muncul adalah head and shoulders dan inverted head and shoulders, morning star, evening star, three white soldiers dan three black crows.
Saya masih pemula dan baru belajar di trading forex. Yang saya tanyakan, dari mana asal keuntungan trading forex itu? Jika itu berasal dari pertukaran mata uang, lantas apa bedanya dengan Money Changer? Terima kasih
Keuntungan trading forex diperoleh dari selisih kurs jual dan kurs beli. Kalau kamu jual dengan kurs lebih tinggi daripada harga beli, maka kamu akan untung. Kalau kamu jual dengan kurs lebih rendah daripada harga jual, maka kamu rugi.
Apa bedanya trading forex dengan money changer? Bedanya banyak sekali, antara lain:
Bagaimana mencairkan keuntungan dari trading forex?
Hasil trading forex dari akun kamu bisa ditarik langsung ke rekening bank secara langsung ataupun melalui payment gateway tertentu yang ditentukan oleh broker kamu. Namun, teknis pemrosesannya bisa berbeda-beda untuk tiap broker.
Untuk mengetahui cara mencairkan keuntungan dari trading forex, kamu perlu mengunjungi menu "withdrawal" atau "penarikan dana" pada aplikasi/situs web broker kamu. Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi langsung dengan CS broker kamu untuk memperoleh panduan langkah-langkahnya.
Jika ada yang menawarkan investasi forex dengan kuntungan beberapa persen, apakah hal tersebut bisa dikatakan scam?
@Anjani: Belum tentu, namun kemungkinan besar scam.
Ada 3 poin penting yang harus Anda telusuri atau tanyakan ke yang menawarkan investasi tersebut.
1. Bukti performa trading di broker yang benar
Minta history transaksinya di broker yang mereka tradingkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa uang yang Anda masukkan benar-benar ditradingkan dan profitable.
2. Cek broker yang mereka gunakan adalah broker yang bagus (menghilangkan kemungkinan mereka kerjasama dengan broker)
Beberapa bulan terakhir banyak kasus robot trading yang bekerjasama dengan broker forex yang kurang terkenal dan berhasil membawa kabur uang nasabahnya. Ini pada dasarnya ponzi.
Anda bisa cek beritanya di internet dan medsos, korbannya sangat banyak, mulai dari Mark AI, dst.
3. Perhatikan cara mereka menjanjikan keuntungannya.
Kalimat-kalimat "pasti profit", "tidak ada risiko", "pasti aman", "sekian persen sehari", dst adalah kalimat yang sering digunakan oleh para scammer untuk menipu.
Kalimat-kalimat pernah digunakan oleh scammer2 yang sudah terbukti scam.
Jangan pernah telan mentah-mentah semua penawaran atau janji manis yang Anda lihat di medsos.
Lakukan riset sendiri (do your own research) secara detail untuk memastikan penawaran ini benar atau scam.
Apakah keuntungan trading forex akan dikenakan pajak pada saat withdraw dari akun trading?
Keuntungan trading forex tidak dikenai pajak saat withdraw.
Di Indonesia, pajak untuk keuntungan trading forex berdasarkan pada PPh (sama seperti penghasilan umum lainnya). Oleh karena itu, pajak atas keuntungan trading forex baru akan dihitung dan dibayar oleh subjek pajak (orang maupun badan) pada saat pelaporan SPT Tahunan.
Jika saya trading di broker Indonesia, keuntungan trading forex yang didapat dalam bentuk rupiah atau dolar?
Keuntungan dalam trading forex pertama-tama dihitung dalam bentuk pips, kemudian platform akan mengonversi secara otomatis dari pips ke mata uang akun. Apabila mata uang akun kamu adalah dolar AS, maka keuntungan kamu akan terlihat pada platform dalam bentuk dolar AS.
Ketika kamu akan menarik dana (withdraw), barulah broker atau bank yang berkaitan akan mengonversi dolar AS itu ke mata uang rekening bank kamu (misalnya, rupiah).
Apakah broker Indonesia merupakan broker bandar? Kok banyak kasus penipuannya
Kalau dilihat dari mekanisme transaksi broker di Indonesia yang merupakan transaksi bilateral, maka benar broker indonesia adalah broker bandar.
Alasannya karena pada dasarnya broker tersebut tidak melempar ke market (multilateral interbank), melainkan hanya disalurkan ke pedagang sebagai lawan dari klien broker tersebut.
Namun, bukan berarti mereka penipuan. Pada dasarnya mereka adalah "tempat" trader bertransaksi.
Kasus penipuan biasanya dilakukan oleh individu yang tidak bertanggung jawab dengan menawarkan investasi, iming-iming, janji manis kepada klien.
Biasanya si penipu ini menawarkan keuntungan bulanan atau mingguan. Pada dasarnya, hal ini hanyalah penipuan.
Jangan pernah mempercayai penawaran investasi dari perorangan tanpa melakukan riset mendalam terlebih dahulu.
Kalau tidak mengetahui, tanyalah kepada ahlinya di forum atau grup trading yang bisa diandalkan.
Kalau tipe broker luar negeri apakah sama dengan broker-broker yang ada di Indonesia?
Dan kalau dari sisi keamanan lebih baik memilih broker luar dengan sertifikasi izin lembaga keuangan luar negeri atau lebih aman jika memilih broker Indonesia dengan sertifikasi lembaga keuangan kita?
Dan sekedar tanya aja misalkan nih, saya lagi ada urusan beberapa bulan di luar negeri contohnya Amerika, saya masih bisa tidak trading Forex?
1. Tidak sama. Broker luar negeri juga sangat bervariasi, ada yang sangat bagus seperti FXCM, Oanda, IG dan ada juga yang kurang bagus seperti broker-broker dari negara lepas pantai (offshores).
2. Dari sisi keamanan, lebih baik gunakan broker yang dalam negeri. Kalau ada masalah juga bisa diproses di dalam negeri.
3. Tentu saja bisa.
@ Maliki:
Untuk trading forex setahu saya tidak dikenakan pajak, kecuali kalau trader mau melaporkan penghasilan dari trading forex tsb di laporan SPT Tahunan.
Meski demikian, untuk yang trading di broker luar negeri sulit untuk dipantau karena sampai saat ini belum ada mekanisme di Indonesia yang bisa memantau aliran dana antara trader Indonesia dan broker luar negeri, terutama jika transaksi dilakukan online seperti via Neteller, Skrill atau menggunakan money exchanger online.
Kecuali kalau wajib pajak secara sukarela mau melaporkan jumlah uang yang ada di akun trading (seperti yang dianjurkan pada saat periode waktu tax amnesty), agar kedepannya tidak khawatir kalau ada peraturan baru.
Setahuku si nggak semua broker indonesia itu bandar ya. Ada juga yang STP. Soalnya ngga melulu bilateral kok, ada juga yang multilateral.
Broker luar negeri juga gitu, ada yang bandar, ada yang STP. Bedanya cuma, broker luar itu ada ECN, tapi broker lokal nggak ada ECN.
Soal penipuan atau engga yaaa menurutku nih yaaa penipu itu kayak serigala berbulu domba. Namanya serigala (penipu) bisa pake bulu domba (kedok) macam-macam, bisa jadi binary, bisa koperasi, bisa jualan alkes, bisa broker bandar, bisa broker bukan bandar, broker ECN, broker STP, broker lokal, broker luar, dan masih banyaaaaak lagiiii.
Yang penting sih ya, kita pakai broker legal dan sah, udah punya reputasi, ada alamat yang bisa didatangi. Jadi kalau misal ada perkara (amit-amit sih ya) ntar kita bisa panggil polisi atau langsung geruduk ke kantornya. Gitu yaaaa
Anjani:
Tergantung bagaimana cara menjanjikan keuntungannya.
Contohnya kalau dia bilang "saya janji bisa profit 25% dalam setahun", maka jelas sekali bahwa dia adalah penipu.
Tapi kalau dia bilang "ini bukti riwayat trading saya, tahun lalu dapat profit 25%", maka dia kemungkinan bukan scam. Asal kamu paham aja, bahwa trading dia tahun depan bisa dapat lebih rendah atau lebih tinggi dari 25%.
Elisa: Takutnya ya, ada penipu mengatasnamakan broker trus menjanjikan "janji manis" ke korban. Kasus kyk gini sering trjdi. Ntar mereka bakal memperkenalkan diri, no legalitas dll. Trus mulai nawarin produk bermcm-mcm yg intinya "mendatangkan profit tetap berapa persen", meminta/memaksa deposit, dan apapun yg berhubungan dngn traansfer dana ke mereka" maka itu bisa dikatakan scam.
Broker legal ga prnh memaksa deposit, ga pernah janjiin profit tetap dan selalu mgningatkan ke calon klien klu trading itu berbahaya. Dan satu lagi, pas pendaftaran akun, broker asli ga pernah langsung nyuruh kliennya buka live akun langsung tetapi pasti wajib buka akun demo dlu dan akun demo bisa di akses di platform trading yg emang disediakan.
Ini murni pengalaman pribadi gw..
Jika saya untung 100 USD dari 1 posisi apakah dibalik sana ada trader lain yang rugi 100 USD pak? Saya masih kurang paham dengan konsepnya. Apakah ini zero sum game dimana jika ada yang untung di satu sisi akan ada yang rugi di sisi lain?
@ Wahyu P:
- Jika saya untung 100 USD dari 1 posisi apakah dibalik sana ada trader lain yang rugi 100 USD pak?
Menurut saya ada, tetapi bukan berarti yang rugi tsb adalah akibat dari keuntungan Anda.
Kalau Anda trading saham memang kalau Anda beli via broker misal sebesar 100 lot dan untung, maka ada yang jual sebesar 100 lot sudah tereksekusi karena sudah Anda beli. Bedanya pasar saham ada bursanya sedangkan pasar forex tidak ada bursanya.
- Apakah ini zero sum game dimana jika ada yang untung di satu sisi akan ada yang rugi di sisi lain?
Ada yang pro dengan pendapat itu dan juga ada yang kontra. Hal itu tidak bisa dibuktikan. Dalam hal ini saya tidak mau tahu, yang penting kalau profit dibayar oleh broker.
M Singgih:
Jadi order kita di broker sebenarnya dikemanakan pak? Apakah jika kita beli maka kita membeli dari broker atau dalam artian broker yang menjual? Atau memang transaksinya tidak perlu ada yang harus menjual terlebih dahulu agar suatu instrumen bisa dibeli? Terima kasih atas penjelasan lengkap sebelumnya.
Wahyu P:
Keuntungan dalam trading forex tidak bersumber dari kekalahan orang lain.
Mari bayangkan seperti ini.
Anda butuh pergi ke luar negeri, sehingga menukar uang Rp150 juta menjadi 10 ribu USD dari Money Changer. Esok hari, kurs USD melemah dan rupiah menguat. Nilai Rp150 juta yang kamu berikan kepada Money Changer itu naik menjadi 11 ribu USD. Dalam hal ini, Money Changer untung 1000 USD, tapi apakah kamu rugi? Tentu tidak.
Contoh yang lain lagi.
Trader A buy EUR/USD pada 1.0500, sedangkan di sisi lain ada trader B sell EUR/USD pada 1.0500. Kurs EUR/USD selanjutnya naik dari 1.0500 menjadi 1.0600, sehingga si A untung 100 pips. Tapi, apakah trader B rugi? Belum tentu. Kalau si trader B menahan posisi floating sampai satu minggu, dan pada saat itu EUR/USD sudah turun lagi dari 1.0600 ke 1.0400, maka si B juga untung!
Trading forex itu tidak dilaksanakan secara tatap muka, sehingga kita nggak pernah tahu apa tujuan orang yang menjadi pihak penjual/pembeli lain dalam transaksi kita. Dia bisa jadi untung, bisa jadi rugi, tidak ada yang tahu, dan itu bukan urusan kita karena tidak ada seorangpun yang bisa melihat masa depan secara akurat 100%.
Ibaratnya seperti kamu membeli beras di pasar hari ini dengan harga Rp12 ribu per kilo, lalu ternyata harganya besok naik jadi Rp15 ribu per kilo. Dalam kasus ini, apakah kamu memperoleh keuntungan atas kerugian si penjual beras? Tentu tidak.
@ Wahyu P:
- Jadi order kita di broker sebenarnya dikemanakan pak? Apakah jika kita beli maka kita membeli dari broker atau dalam artian broker yang menjual?
Di pasar forex tidak ada antrian seperti pasar saham. Kalau Anda trading di broker bandar maka order Anda akan ditahan yang berarti beli dari broker bandar tsb. Kalau trading di broker yang non bandar maka order akan dilempar ke penyedia likuiditas (liquidity provider) yang adalah broker yang lebih besar, bank besar atau institusi keuangan besar, jadi Anda beli dari liquidity provider tsb.
- … Atau memang transaksinya tidak perlu ada yang harus menjual terlebih dahulu agar suatu instrumen bisa dibeli?
Ya, tidak harus ada yang menjual dulu karena likuiditas di pasar forex sangat tinggi dan pasar forex tidak ada bursanya seperti pasar saham.
Wahyu P: Agan harus tau dulu apa itu Forex. Sebenarnya sederhananya kan Forex itu perdagangan mata uang. Dan yang namanya perdagangan, untuk mencari keuntungan adalah membeli dengan harga rendah kemudian untuk dijual ke harga yang tinggi. Itu konsep trading sebenarnya.
Dalam trading sedniri kan ada istilah Buy dan Sell. Itu sebenarnya bisa dibaca seperti ini :
Kita ambil contoh misalkan nih EUR/USD, kita buy EUR/USD pada harga 1 EUR = $1.06, maka bisa dikatakan agan menukarkan Dolar AS dengan Euro dan akan menerima 1 Euro setara dengan $1.06. Jika harga kemudian naik menjadi 1 EUR = $1.10, maka nilai Euro telah meningkat terhadap Dolar AS. Bila memeutuskan utk ngejual (close position) utk dapatin keuntungan karena nilai Euro yang lebih tinggi akan ditukar kembali ke Dolar AS dengan nilai yang lebih tinggi dari saat beli.
Sederhananya 1 EUR waktu dibeli setara $1.06 tetapi waktu dijual setara $1.10 maka kita untung $0.04. Begitu jga sebaliknya konsep tombol sell jga seprti itu.
Jadi intinya it is not zero sum game, tetapi murni karena perdagangan. Ini sama kok dengan dagangan beras, telur, dan yg lainnya yg harganya bisa berubah2 swaktu2
Donny:
Idealnya sih, kalau Anda melakukan trading forex di broker Indonesia, keuntungan yang didapat akan umumnya dalam bentuk rupiah, karena itu adalah mata uang resmi di Indonesia (Bisa langsung di WD ke bank lokal)
Tapi sebelumnya harus dipahami dulu, keuntungan dan kerugian Anda ditentukan oleh pergerakan harga pasangan mata uang. Jadi, walaupun keuntungan akhirnya dalam bentuk rupiah, nilainya dapat berubah sesuai dengan kurs antara rupiah dan mata uang lainnya yang berlaku.
Bagas: untuk pencairan tinggal pilih menu yang ada di personal area, tapi sebelum WD, perhatikan hal-hal ini:
1. Tutup posisi trading
2. Cek saldo akun trading
3. Buka platform trading, cari opsi penarikan dana atau "withdrawal" dan pilih metode penarikan yang diinginkan. Biasanya ada opsi transfer bank, kartu kredit/debit, atau pembayaran elektronik seperti PayPal atau Skrill.
4. Perhatikan syarat dan ketentuan, misalnya persyaratan minimum penarikan, biaya penarikan, waktu pemrosesan, dan metode penarikan
5. Verifikasi identitas: Biasanya ini diminta pas awal membuka akun, verifikasi meliputi upload paspor atau kartu identitas, dan bukti alamat.
Kalau langkah-langkah di atas sudah dipenuhi, penarikan profit trading akan lancar selama brokernya jujur.
Keuntungan trading forex itu kan dari orang yang loss/margin call, jadi dalam islam bisa dinyatakan halal/haram? Mohon pencerahannya
Ridho:
Keuntungan trading forex BUKAN dari orang yang loss/margin call. Itu kesalahpahaman fatal. Yang benar: Keuntungan trading forex itu berasal dari selisih antara kurs jual dan kurs beli.
Bagi awam yang belum paham trading forex, mungkin lebih mudah membayangkan seperti ini: Kamu mau jalan-jalan ke Singapura, maka butuh menukar rupiah dengan dolar Singapura (SGD). Ketika kamu menukar uangmu di Money Changer atau bank, pihak Money Changer/Bank itu untung.
Untungnya dari mana? Lihat papan kurs pada kantor Money Changer/Bank, ada KURS JUAL dan KURS BELI. Kamu akan menukar rupiah menjadi SGD dengan kurs jual, sedangkan orang lain yang mungkin butuh menukar SGD jadi rupiah akan menggunakan kurs beli. Selisih antara keduanya itu lah yang menjadi keuntungan pihak Money Changer/Bank.
Kamu juga bisa memperoleh keuntungan apabila kamu menukar rupiah menjadi SGD saat SGD kuat, atau menukar SGD yang kamu punya menjadi rupiah saat SGD lemah.
Itu merupakan keuntungan yang alamiah, wajar, dan halal (asalkan transaksi dilaksanakan secara spot). Toh, kurs valas di dunia ini memang naik-turun.
Ibaratnya seperti jualan beras. Harga beras itu naik-turun kan? Seorang pedagang beras dapat beli dengan harga murah, lalu jual lagi dengan harga mahal. Apakah lantas pedagang itu berdosa? tentu tidak, asalkan harga berasnya benar-benar sesuai dengan harga pasar dan bukan hasil rekayasa.
Seperti itu pulalah keuntungan trading forex. BROKER berada pada posisi seperti Money Changer/Bank. Sedangkan TRADER berada pada posisi orang yang menukar currency.
Keuntungan trading forex hanya akan menjadi haram apabila kamu adalah broker yang memanipulasi kurs secara tidak sesuai dengan kondisi pasarnya (broker bandar). Namun, kalau kamu cuma jadi trader, maka sekedar jual-beli forex itu tidak menjadikannya haram (kalau jual-beli forex itu haram, yaaa gimana ntar orang yang butuh valas atau ekspor-impor?)
Lalu, bagaimana dengan loss/margin call? Perlu diperhatikan: ada banyak sekali cara untuk menghindari loss yang fatal/margin call dalam mekanisme trading forex. Ketika ada trader yang kena MC, yang salah itu bukan trading forex-nya, melainkan trader-nya (atau broker yang manipulatif).
Ibaratnya harga beras naik drastis dan banyak orang susah beli beras gara-gara konglomerat yang memanipulasi harga beras. Apakah itu itu berarti jual-beli beras itu haram? tentu tidak. Yang salah adalah yang memanipulasi, bukan perdagangan beras itu sendiri.
Ridho: Keuntungan trading berasal dari selisih nilai jual dan nilai beli gan. Dan sbnrnya Forex itu kayak perdagangan seperti biasa. Misalkan elo mau dagang baju, elo beli dngn modal RP 50.000 terus elo jual dengan harga jual Rp 100.000, maka selisih antara nilai jual dan nilai beli itu jadi keuntungan elo.
SO, dari pemaparan gue, apakah ada bedanya dengan trading Forex dari segi pengambilan keuntungan?
Kmudian istilah margin call itu merujuk pada modal elo yg udah diambang batas, dalam artian modal elo sndiri lagi danger, ga bsa nahan floating loss. Ibarat elo pnya barang yg ga kejual, dripada rugi, elo jual rugi dngn diskon. Margin call ibaratnya ya kyk gitu, smacam alarm gitu.
Emang ada hal di Forex yg membuatnya jadi haram di Islam, yakni adanya biaya swap dmana itu mrupakan selisih suku bunga, dan dalam Islam, segala sesautu yg berkaitan dngn bunga adalh riba. Utk mengatasinya bsa dngn cara aktifin akun free swap agar terhindar dari swap fee ini
Klo keuntungan Forex kan jelas ya dari perbedaan antara selisih mata uang. Bagaimana dngn trading di komoditi yg CFD ya? Soalnya agak bingung aja mengenai sistem CFD ini kyk gmana. Bagaimana bsa kta trading dgn komiditi gitu, tetap bsa ngasilin duit dari dua arah sperti forex, cara kerja trading komoditi CFD itu seperti apa? Selain komoditi, saham jga kyk gitu, dan bahkan indeks shaam juga bisa kita tradingkan.
Kmudian apakah dngn trading CFD ini bsa dikatakan haram untuk trader beragama Islam? Mohon penjelasannya ya abang2 kakak2 disini, makasih bnyk sblmnya!
@ Hanif:
- … Soalnya agak bingung aja mengenai sistem CFD ini kyk gmana
Prinsip trading CFD sama dengan trading forex, yaitu menggunakan margin yang nilainya tergantung dari besarnya leverage yang digunakan. Untuk penjelasan mengenai trading CFD, silahkan baca:
- … Kmudian apakah dngn trading CFD ini bsa dikatakan haram untuk trader beragama Islam?
Mengenai hal tsb saya tidak tahu.
Aku sering denger seputar DeFi, namun belum mendapatkan pemahaman yang cukup jelas dan bagaimana juga cara kerjanya? Mohon Penjelasannya
@Arifin:
Konsep DeFi (Decentralization Finance) ini secara simpelnya dibuat agar setiap orang dapat mengakses layanan keuangan dengan transparansi dan kemudahan kapanpun dan dimanapun. Cara kerjanya yang dimaksud di sini apa pak? Saya kurang bisa menangkap maksud dari pertanyaannya.
Maksud saya, apakah cara kerjanya itu seperti perbankan? Terus bagaimana jika mau pinjam aset kripto di platform DeFi?
@Arifin:
Cara kerjanya kurang lebih sama dengan sistem perbankan konvensional pak. Hanya saja, sistem defi ini bekerja pada jaringan Blockchain yang tidak memerlukan perantara seperti sistem perbankan konvensional. Kelebihan utama berjalannya sistem keuangan di atas Blockchain ini sendiri ada pada transparansi, kecepatan serta kemudahan layanan. Dengan defi, transaksi keuangan dengan jumlah besar antar individu ataupun bisnis dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Untuk proses peminjaman sendiri saya kurang tahu bagaimana teknisnya berhubung saya pribadi belum pernah mencoba. Tapi sepengetahuan saya prosesnya kurang lebih sama dengan proses peminjaman konvensional. Hanya saja, tidak seperti peminjaman konvensional tidak ada sistem bunga, kredit, serta kemudahan proses pengajuan dan pembayaran.
Apakah DeFi kedepannya bisa menggantikan bank konvensional?
Mungkin saja, kita toh tidak dapat mengetahui persis apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, untuk saat ini, aplikasi DeFi belum realistis untuk mengganti bank.
Kita lihat ke realita di Indonesia saja, masih banyak orang-orang yang tidak bankable. Apa maksudnya tidak bankable?
Nah, faktor-faktor yang menyebabkan banyak orang tidak bankable itu berlaku dua kali lipat untuk DeFi, kripto, dan sebangsanya. Banyak orang yang tinggal di kawasan terpencil tetap membutuhkan transaksi cash via bank. Banyak orang akan mempertanyakan halal-haramnya. Dan jauuuh lebih banyak lagi orang yang akan kebingungan menghadapi teknologinya.
@Agung Juanda:
Dalam waktu dekat ini, tentu saja tidak. 20 tahun mendatang? Mungkin saja demikian. Masa depan DeFi atau Blockchain secara keseluruhan sepertinya akan tampak jelas pada akhir kasus kripto terbesar saat ini yang dilakukan oleh FTX dan SBF. Meskipun SBF sudah terbukti bersalah karena menyalahgunakan dana deposit dari user untuk kepentingan pribadi, ada kesaksian yang beredar bahwa uang tersebut juga sebagian besarnya digunakan untuk mengakuisisi kembali saham FTX yang dimiliki oleh CZ dan Binance. Pasalnya DeFi ataupun Blockchain saat ini masih sangat jarang digunakan dalam industri lain selain kripto. Sehingga besar kemungkinan kelebihan-kelebihan yang ditawarkan oleh DeFi akan ikut merosot jika mosi ketidakpercayaan terhadap kripto juga terus merosot.
Berita gembiranya tentu saja, sudah banyak Bank Sentral yang mulai merencanakan penggunaan teknologi canggih satu ini untuk diadopsi dalam sistem keuangan negara. Jika berhasil, pelan-pelan sistem mata uang digital ini tentu saja akan menggantikan uang kertas yang selama ini kita gunakan.
Apakah menggunakna Decentralized Exchange kayak PancakeSwap, UniSwap, SushiSwap, itu legal di Indonesia?
Pemerintah tidak pernah menyatakan apakah Decentralized Exchange itu legal ataupun ilegal.
Pemerintah Indonesia memberikan lisensi/izin bagi perusahaan yang mengajukan permohonan dan mampu memenuhi persyaratan yang berlaku.
Sepengetahuan publik, PancakeSwap, UniSwap, dan SushiSwap, tidak pernah mengajukan permohonan untuk memperoleh izin di Indonesia, sehingga mereka tidak punya perizinan itu.
Jadi, apakah mereka itu legal di Indonesia? Ya, tidak legal ataupun ilegal. Itu wilayah abu-abu, sehingga terserah masing-masing untuk menerjemahkannya.
Kebijakan legalitas penggunaan Decentralized Exchange (DEX) seperti PancakeSwap, UniSwap, SushiSwap di Indonesia ini sebenarnya belum jelas, karena belum ada pernyataan resmi mengenai legalitas penggunaan DEX.
Ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa penggunaan DEX tidak dilarang di Indonesia asalkan pengguna tidak melakukan kegiatan ilegal seperti money laundering atau pencucian uang.
Namun pemerintah belum memberikan pernyataan resmi mengenai legalitas penggunaan DEX seperti PancakeSwap, UniSwap, SushiSwap, dan pengguna harus berhati-hati dalam menggunakan DEX ini.
Mengapa ekosistem DeFi sering diberitakan rentan terkena serangan hacker?
Clarissa:
Untuk alasan mengapa DeFi sering diberitakan terkena serangan Hacker sendiri alasannya cukup simpel. DeFi saat ini masih berusia sangat muda dan masih dalam proses pengembangan. Industri keuangan yang digadang-gadang akan menjadi pengganti industri keuangan konvensional dengan usia yang sangat muda? Tentu saja ini bisa jadi ladang yang tepat untuk menghasilkan uang bagi para Hacker, Scammer, dll.
Dilansir dari data yang dikumpulkan oleh CoinTelegraph sendiri, terdapat sekitar 200 Project DeFi yang berhasil di hack karena alasan developer yang kurang kompeten dan kesalahan koding pada sistem. Berbeda dengan sistem kripto yang sudah sedikit lebih tua, tampaknya memang diperlukan Resource yang lebih banyak baik dari sisi dana maupun waktu agar DeFi bisa meningkatkan kinerjanya terutama dari sisi keamanan.
Clarissa:
Semua aspek terkait IT selalu rentan peretasan. Ini berlaku untuk apa saja, mulai dari sekedar situs web sampai jaringan cloud. Apalagi DeFi yang masih tergolong "anak bayi".
Kenapa? Ada banyak alasan, tetapi yang nomor satu adalah CUAN. Selama hacker bisa memperoleh keuntungan dengan meretas, maka hacker bakal meretas.
Nah, antara nge-hack situs web biasa dengan nge-hack DeFi, lebih cuan mana? Sudah jelas, DeFi. Namanya juga Decentralized FINANCE. Maka wajarlah sering kena hacking.
Nur Salim: terus gimana ya pak caranya biar tetep aman pas mau pakai teknologi DeFi ini? Lalu exchanger indonesia sudah ada apa belum yang menerapkan DeFi? Mohon penjelasannya lebih mendalam, biar saya gak ketinggalan sama temen-temen lain kalo sudah bahas kripto gt
Donny Dwipayudha:
Setahu saya untuk saat ini belum ada Exchanger Indonesia yang berbasiskan DEX (Decentralized Exchange). Bursa-bursa yang ramai dengan peminat baik di dalam maupun luar negeri saat ini masih beroperasi dengan CEX (Centralized Exchange). Cara amannya sendiri sebenarnya masih bergantung dari sisi pengelolaan aset pribadi masing-masing seperti menyediakan Cold Wallet, Multi Signature untuk transaksi, dll.
Halo mimin-mimin....
Mengapa di market kripto ada stablecoin? Apakah keberadaan stablecoin ini memang benar2 diperlukan? Dan mengapa ada stablecoin seperti Terra USD bisa jatuh, dan apakah mungkin stablecoin lainnya juga berpotensi jatuh juga? Seperti USDT, USDC, BUSD, dll. Terima kasih
@Crypto Holder:
Sejatinya Stablecoin diciptakan dengan tujuan sama seperti kripto lainnya pak yaitu menciptakan sistem keuangan yang cepat, transparan, serta beroperasi tanpa otorisasi yang terpusat. Namun karena tidak ada aset yang mendasari, kebanyakan koin kripto yang rilis sifatnya sangat fluktuatif dan cenderung memiliki risiko yang tinggi. Inilah alasan utama Stable Coin di ciptakan. Dengan Stablecoin, peran utama mata uang kripto sebagai sistem keuangan yang cepat dan transparan dapat terpenuhi dengan aset yang tidak bergerak terlalu fluktuatif.
Mengenai jatuhnya harga USDTerra sendiri terjadi karena Crash pada pasar kripto secara keseluruhan. USDTerra menjadi sangat berdampak karena underlying Asset yang digunakan memang BTC. Selain itu Do Kwon (pendiri LUNA dan USDTerra) juga membuat blunder dengan mencetak lebih banyak koin saat itu.
Hemm begitu ya pak. Kalau dari segi keuntungang jangka panjang, akan lebih baik hold Stablecoin atau coin lain seperti BTC, ETH, dll kak?
kak, memangnya apa perbedaan stable coin dengan yang biasa kayak ETH, BTC gitu-gitu kak? lebih untung yang mana; dengan stable coin ini atau yang biasa aja?
@Tiva Sulistya:
Perbedaan utamanya sih terletak pada adanya aset yang mendasari pembentukan suatu stablecoin kok biasanya. Misalnya pada Tether, nilainya dilandaskan pada nilai USD sehingga harganya akan selalu berada di kisaran 1 USD per 1 Tether.
Untuk mencari keuntungan sendiri kurang cocok pak di Stablecoin. Fungsi utama Stablecoin di sinikan lebih ke menyediakan ekosistem pembayaran dengan aset yang tidak fluktuatif seperti kripto lain namun tetap dengan kelebihan-kelebihan lainnya. Jadi jika ingin mencari untung lebih baik ke coin lainnya.
@Crypto Holder:
Untuk mencari keuntungan jauh lebih baik coin lain seperti BTC, ETH, DOGE pak. Stablecoin diciptakan bukan sebagai tempat mencari keuntungan. Selain itu harganya cenderung stabil dan tidak fluktuatif seperti kripto pada umumnya, jadi kurang cocok untuk digunakan sebagai aset trading ataupun investasi.
Berarti pada Tether yang berdasarkan dollar dengan 1 Tether sama dengan 1 USD, bisa dikatakan sebagai safe haven tidak? Berarti tether mengikuti nilai dollar, bila naik maka akan ikut naik begitu juga sebaliknya.
Dan apabila bukan safe haven, apakah ada kemungkinan harganya akan sedikit lebih tinggi atau lebih sedikit rendah dibandingkan dollar?
@Aji Tuman
Saya sejujurnya kurang tahu masalah ini. Namun, karena USD sendiri juga termasuk Safe Haven, jadi mungkin Tether sebagai kripto yang berbasiskan USD juga bisa disebut Safe Haven. Setidaknya jika dibandingkan dengan koin kripto lain.
Mengenai mengikuti nilai USD, betul. Jika USD menguat terhadap Rupiah misalnya, nilai Tether juga secara otomatis akan menguat terhadap RUpiah. Lalu soal nilainya yang sedikit lebih tinggi atau rendah dari USD, saat ini memang demikian adanya pak. Saat jawaban ini sendiri saya tulis, 1 Tether bernilai sekitar 0.9996 USD saat ini. Nilai Low terendah yang tercatat sendiri saat ini ada di kisaran 0.9485 pada Mei lalu. Hal itupun hanya berlangsung dalam kisaran beberapa hari saja sebelum akhirnya nilai Tether kembali ke sekitaran 0.99 USD
Nur Salim: Kalau stablecoin kayak Terra Luna kemarin kenapa ya kak kok bisa anjlok? Dan apakah stablecoin ini memiliki maksimal supply?
Jenitta:
Untuk kasus UST dan Luna sendiri agak spesial sebenarnya kak. Bukan jumlah Supply-nya terbatas, hanya saja Supply nya harus terus dikondisikan agar nilainya tetap bertahan. Singkatnya, berbeda dengan rata-rata Stable koin lainnya seperti Tether yang dibasiskan dari mata uang fiat, UST sebagai Stable Coin dibasiskan pada LUNA. Jadi meski nilainya tampak seperti Stable Coin berbasiskan USD lain (mendekati 1 USD untuk setiap 1 UST) tapi tidak ada landasan USD di sana. Untuk menahan nilai UST ini agar tetap mendekati 1 USD skema Mint and Burn dilakukan agar jumlah Supply-nya meningkat dan menurun sehingga bisa menjaga harga tetap dekat dengan 1 USD. Ekosistemnya kurang lebih seperti ini:
Ekosistem kedua koin ini berjalan dengan baik sampai terjadinya Crash di dunia kripto secara keseluruhan yang waktu diperkirakan karena kenaikan suku bunga USD sehingga banyak aset kripto yang diliquidasi. Lebih dari 200 juta USD aset UST sendiri terkena dampak, dan lebih dari 2 Milyar aset kripto secara keseluruhan terdampak. Crash ini sendiri membuat UST turun hingga ke sekitaran 0.91 yang tentu saja diikuti dengan naiknya Supply Luna secara signifikan. Tidak hanya itu, Terra Labs juga memilih untuk meliquidasi cadangan Bitcoin yang mereka miliki agar bisa mengembalikan nilai UST ke kisaran 1 USD. Sialnya, Liquidasi ini membuat nilai Bitcoin anjlok saat itu hingga kisaran 26,000 USD. Sebagai koin dengan tingkat valuasi terbesar, anjloknya Bitcoin secara otomatis akan membuat pasar kripto lain akan memerah begitu pula dengan Luna. Banyaknya Luna yang diliquidasi ini semakin memperbanyak Supply Luna yang ada dan mengakibatkan nilainya anjlok besar-besaran hingga saat ini.
Nur Salim: ini rada bingungin jg yah... Soalnya sy kmrn baca artikel di web ini juga, kalo ada koin idk tu, stablecoin asli indo katanya, dan bisa diperjualbelikan juga. Di atas bapak bilang "stablecoin kurang cocok untuk mencari keuntungan", itu kenapa pak?
Pratama:
Tentu saja Stablecoin juga bisa diperjualbelikan. Baik itu USDT, IDK, dll. Alasan utama mengapa Stablecoin tidak cocok untuk mencari keuntungan tentu saja adalah karena nilainya yang cenderung stabil mengikuti basis mata uang Fiat yang menjadi dasarnya. Seperti misalnya 1 USDT nilainya akan selalu berada di kisaran 1 USD atau 1 IDK yang akan selalu berada di kisaran 1K IDR. Jadi karena harganya Stagnan di kisaran tersebut akan sangat sulit mencari keuntungan di sana.
Permisi, mau tanya, mengapa stable coin itu banyak sekali pilihannya? Dan misalkan saya ingin berinvestasi disana, dari sekian stable coin yg dapat dipilih utk di pasar kripto, yang memiliki fundamental paling kuat dan paling aman utk dipakai buat investasi jangka panjang itu apa ya? Terus ada ga perbedaan nilai pada stable coin, misalkan kan yg gw dengar 1 stable coin = $1 tapi kan rasanya ga mngkn bakal sama terus krna pada dsaranya beda mata uang. Klu misalkan beda pun, apakah bedanya akan jauh dan apakah nilainya bisa lbh tinggi dari USD?
Hera:
Banyaknya pilihan Stable Coin saat ini ada guna memfasilitasi serta mempermudah proses pertukaran uang baik itu dari mata uang fiat ke kripto atau dari mata uang fiat ke fiat. Misalnya saja USD, ada banyak sekali pilihan Stable Coin yang memfasilitasi USD seperti USDT, USDC, BUSD, dll. Masing-masing diolah dan dibuat pada Blockchain dan perusahaan yang berbeda-beda dengan berbagai macam fitur atau kelebihan yang ditawarkan masing-masing.
Untuk investasi sendiri sebenarnya Stable Coin ini kurang cocok terutama dalam jangka panjang. Alasan utamanya tentu saja karena nilainya yang hanya akan berada di kisaran mata uang Fiat yang menjadi basisnya saja. Untuk trading jangka pendek pun kurang baik karena keuntungan yang didapat akan tergerus oleh biaya-biaya teknis seperti Spread dan Fee. Satu-satunya cara untuk berinvestasi di Stable Coin adalah dengan memanfaatkan nilai tukar mata uang satu dan yang lainnya yang pergerakannya terus berubah. Misalkan Anda menganalisa bahwa nilai USD akan terus menguat dibandingkan dengan IDR, maka Anda bisa mulai berinvestasi dengan membeli USDT, USDC, dll dengan nilai tukar IDR saat ini dan mengambil keuntungan kelak ketika nilai tukarnya telah meningkat dengan drastis.
Stable Coin yang teraman sendiri saya kurang tahu pastinya. Namun 3 Stable Coin dengan Market Cap terbesar saat ini dipegang oleh USDT, USDC dan BUSD.
Betul, akan selalu ada perbedaan antara nilai mata uang Fiat dengan Stable Coin. Bedanya sendiri biasanya hanya akan ada pada kisaran +/- 0.01 USD jika menggunakan patokan Stable Coin USD. Dan betul, nilainya juga bisa lebih tinggi dari USD sendiri. Contohnya USDT yang saat ini All Time High-nya ada di kisaran 1.03 USD.
Apakah uang yang didepositkan ke Stable Coin juga punya potensi akan berkurang pak jika ini digunakan sebagai tempat penyimpanan dana seperti Bank konvensional pada umumnya?
Hera: pilihan stable coin yang tersedia ada banyak, karena setiap stable coin memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyeimbangkan stabilitas nilai dan keamanan.
Untuk menentukan stablecoin yang fundamentalnya OK, perhatikan beberapa hal berikut:
1. bagaimana stable coin tersebut di-backup?
2. apakah memiliki persyaratan KYC dan AML yang kuat?
3. Bagaimana sistem manajemen risiko dan keamanan yang diterapkan oleh tim pengembang?
Soal stable coin yang memiliki fundamental paling kuat dan paling aman untuk investasi jangka panjang, hal ini tergantung pada preferensi pribadi Anda serta faktor-faktor pasar yang sedang terjadi. Namun, beberapa contoh stable coin yang banyak dipilih oleh para investor adalah USDT (Tether), USDC (USD Coin), DAI, dan BUSD (Binance USD).
Banyak yang menganggap nilai setiap stable coin pada umumnya dipegang pada rasio 1:1 dengan nilai dolar Amerika Serikat (USD). Padahal, ada juga koq beberapa stable coin yang dikaitkan dengan mata uang lain, seperti Euro, Yen, atau Rupiah.
Contohnya saja token IDK, bisa dibaca pada artikel berikut:
Andi Zainal:
Uang yang Anda tukarkan dengan stablecoin kelak bisa berkurang nilainya, tetapi bukan karena potongan biaya admin seperti pada tabungan bank.
Pertama-tama, perlu memahami dulu apa itu stablecoin dan bagaimana cara kerjanya.
Apa itu stablecoin? Stablecoin adalah mata uang kripto yang nilainya ditautkan (pegging) dengan nilai mata uang lain, komoditas, atau instrumen keuangan lainnya.
Bagaimana cara stablecoin mempertahankan agar nilainya sama dengan acuannya? Operator stablecoin itu harus mempertahankan aset kolateral (collateral backing) dengan rasio tetap dibanding jumlah stablecoin yang beredar.
Bagaimana jika operator tidak mampu menyediakan collateral backing yang memadai? Nilai stablecoin bakal ambles dan tidak akan sama lagi dengan acuannya.
Salah satu contoh stablecoin yang ambyar adalah TerraUSD (UST). Nilai 1 UST semestinya sama dengan 1 USD. Tapi pada Mei 2022, nilai 1 UST anjlok sampai 10 sen USD.
Ini berarti orang-orang yang menyimpan uang USD mereka dalam UST harus menanggung penurunan nilai sampai sepersepuluh. Umpamanya dulu menyetor dana sebesar 1000 USD, setelah tragedi itu hanya tersisa 100 USD.
Insiden Terra juga menyeret beberapa stablecoin lain. Contohnya Tether (USDT) yang semestinya 1 USDT=1 USD, saat insiden Terra mencuat itu sempat ambles menjadi 1 USDT=94 sen USD.
Selain itu, stablecoin juga berada dalam jaringan blockchain DeFi yang sangat rentan hacking. Sudah ada beberapa insiden stablecoin selain Terra dan Tether yang nilainya hangus akibat hacking.
Dapat disimpulkan bahwa nilai stablecoin bisa berkurang karena berbagai risiko, antara lain:
Andi Zainal:
Secara teknis, nilai uang yang didepositkan ke Stable Coin seharusnya tidak berkurang jika Stable Coin tersebut benar-benar stabil dan dipegang dengan benar. Stable Coin dirancang untuk memiliki nilai yang stabil dan tidak fluktuatif, karena nilai Stable Coin dihubungkan dengan aset yang stabil seperti mata uang fiat atau logam mulia.
Tapi, risiko lain yang perlu diperhatikan adalah: investasi pada Stable Coin tidak dijamin oleh badan pengawas atau pemerintah, seperti yang terjadi pada bank konvensional. Oleh karena itu, ada risiko bahwa nilai deposito dapat berkurang jika terjadi kegagalan dalam manajemen atau keuangan dari penerbit Stable Coin atau ketika aset yang dipegang oleh Stable Coin mengalami penurunan nilai.
Kak apakah platform lokal seperti indodax atau tko ada yg udah punya stablecoinnya sendiri seperti binance yg punya BUSD, BIDR, dll?
Bintang Kejut:
Untuk saat ini setahu saya belum ada Exchange lokal yang memiliki Stable Coinnya sendiri pak. Namun untuk Stable Coin dengan developer lokal terdapat pilihan baru yaitu IDK. Nilai 1 IDK sendiri saat ini disandarkan pada nilai 1000 Rupiah. Selain itu banyak pilihan Stable Coin lokal lain seperti IDRX, IDRT, dll.
Crypto Hodler:
Hold Stablecoin dapat memberikan stabilitas nilai karena nilainya terikat pada mata uang fiat atau aset lainnya yang stabil. Jadi cocoknya untuk orang-orang yang menghindari fluktuasi harga di pasar kripto, bukan pencari keuntungan besaar.
Kalau investor tipe agresif, tentu lebih pilih BTC dan ETH mungkin memberikan potensi keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang karena potensi pertumbuhan nilai aset tersebut di masa depan.
Sebagai alternatif, pertimbangkan diversifikasi portofolio Anda dengan memegang kombinasi Stablecoin dan coin lain seperti BTC dan ETH, atau bahkan altcoin lainnya.
Bintang Kejut: per bulan April 2023, sepertinya belum ada exchanger lokal Indonesia yang memiliki stablecoin sendiri seperti Binance. Exchanger lokal Indonesia saat ini hanya sebatas bekerja sama dengan penyedia layanan stablecoin, seperti Rupiah Token (IDRT), untuk mendukung perdagangan dan penggunaan stablecoin di platform mereka.
...
|
Loading |