Adalah Foreign Exchange atau pertukaran mata uang asing (valas). Sementara trading forex merujuk pada aktivitas perdagangan valas secara online untuk mendapatkan keuntungan.
Salah satu jenis grafik harga (chart) untuk memetakan dan membaca pergerakan harga di pasar finansial secara teknikal. Candlestick utamanya dibentuk oleh level-level OHLC (Open, High, Low, Close).
Lembaga yang berperan memantau operasional usaha dan menjaga ketaatan hukum broker forex di bawah naungan regulasinya. Karena perannya, regulator dianggap menyediakan jaminan perlindungan bagi trader.
Regulator seringkali adalah lembaga pemerintah bersifat otonom atau bisa juga berupa asosiasi swadaya. Regulator forex yang memiliki dasar hukum sebagai bentukan pemerintah contohnya Bappebti (Indonesia), ASIC (Australia), dan FCA (Inggris). Regulator seperti ini memiliki legitimasi lebih kuat daripada asosiasi swadaya.
Kalender yang memuat jadwal rilis berbagai data ekonomi maupun peristiwa penting terkait kebijakan moneter dan fiskal dari negara-negara yang mata uangnya diperdagangkan dalam pasar forex.
Adalah perusahaan, institusi, agen, ataupun individu yang bertugas mempertemukan pihak penjual dan pembeli. Broker forex secara khusus artinya perusahaan yang menghubungkan trader dengan pasar interbank untuk bertrading forex.
Sejumlah dana yang harus diberikan kepada broker sebagai modal trading dan menikmati layanan yang diberikan (oleh broker tersebut).
bagaimana cara membaca candlestick kripto untuk melihat signal entry?
@ Rizqy Bagus:
Pergantian candle per hari akan tampak jika Anda mengamati pergerakan harga pada time frame daily. Pergantian candle per hari (pada time frame daily) terjadi setiap hari dari hari Senin hingga Jum’at setiap jam 00:00 waktu server. Untuk menyesuaikan dengan waktu WIB, Anda harus tahu perbedaan waktu antara WIB dan waktu server.
kalau untuk hari sabtu kripto masih bisa trading ya pak?
@ Abdul Malik:
Ada beberapa broker yang server untuk mata uang kriptonya masih aktif pada hari Sabtu dan Minggu. Jika menggunakan platform Metatrader, untuk mengetahui jam trading suatu pair, bisa klik kanan pada pair yang ada di Market Watch, kemudian klik “Specification”.
Wah sama nih, saya juga bertanya-tanya mengenai ini. Akhirnya ketemu juga jawabannya.
Saya juga nitip tanya, kalo untuk spreadnya, di crypto exchange dan broker forex itu sama juga kah pak?
@ Gama:
Untuk pair kripto, spread-nya jauh lebih besar dari pair forx. Silahkan lihat di paltform trading Anda.
Berikut ini perbandingan spread dari broker yang saya gunakan untuk Bitcoin dan pair forex:
@Supriadi
Pertama-tama seblum pembahasan saya lanjutkan lebih dalam, dalam time berapa sejatinya bapak menemukan Pin Bar dan melakukan transaksi Buy? Karena sejatinya, semakin kecil time frame yang digunakan sebagai dasar analisa Candlestick, maka semakin besar pula sinyal itu hanya muncul karena adanya Noise pergerakan harga. Selain itu, meskipun menggunakan time frame Daily sekaligus, tentu saja masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan dan tidak bisa sembarangan membuka posisi karena adanya Pin Bar.
Umumnya, Pola Candlestick biasanya digunakan sebagai salah satu konfirmasi untuk pembukaan posisi. Bukan berarti tidak bisa digunakan secara mandiri, hanya saja akurasi dari pola itu meningkat jika digabungkan dengan Technical Tools lain. Pin Bar yang baik sendiri, biasanya muncul sebagai konfirmasi pada level-level penting yang ada dalam pasar seperti Support dan Resistance, Supply dan Demand, bahkan sekedar Moving Average juga sudah cukup untuk menemani kemunculan Pin Bar. Contohnya sebagai berikut:
Pin bar bisa muncul di mana dan kapan saja dalam pasar. Bukan berarti sinyalnya bisa diikuti semua dan akan mendatangkan untung semua. Kalau tempatnya salah, ujung-ujungnya bukan Reversal yang muncul pak tapi Continuation. Inilah pentingnya menyaring Pin Bar yang muncul ini nanti. Bisa lewat Trend, yang berarti saat Trend sedang naik kita hanya akan mengincar Pin Bar Buy saja. Atau juga diikuti dengan Key Level seperti yang disebutkan di atas. Salah satu contohnya sebagai berikut:
Contoh kedua ini bahkan saya ambil dari Pin Bar yang muncul di tf H1 dengan patokan Pin Bar muncul sebagai Rejection MA. Saya tidak tandai semua, tapi bisa dilihat selain Pin Bar yang ditandai, banyak Pin Bar lain di sana yang tidak berada pada Key Level yang ditentukan.
Jadi bukan berati karena Pin Bar-nya tidak bekerja, pasar kripto disimpulkan penuh manipulasi. Pertama kita perbaiki dulu cara trading dengan Pin Bar-nya. Kalau cara tradingnya sudah benar, dan tidak bekerja, bisa jadi pasanya memang tidak cocok atau kemungkinan terburuk ada manipulasi seperti yang bapak bilang.
Jika ingin belajar lebih dalam lagi, mungkin coba bisa dipelajari artikel tentang Pin Bar pada kripto BTC. Terima kasih, semoga membantu.
@Surya Jatmiko
Betul pak, umumnya Candlestick bisa digunakan sebagai salah satu Technical Tools untuk memprediksi pergerakan harga ke depannya. Namun, jika tujuannya digunakan untuk mencari koin mana yang selanjutnya akan terbang saya rasa agak sulit. Kondisi suatu aset atau koin kripto yang terbang tinggi ini biasanya disebabkan oleh 2 hal pak.
1. Karena memang valuasi dari koin tersebut meningkat hasil dari transaksi jual beli yang normal berdasarkan asas Supply And Demand. Untuk Point nomor satu ini penggunaan analisa Technical seperti Candlestick tentu saja dapat digunakan dengan baik karena kondisi pasarnya yang normal. Contohnya pada kenaikan Doge di tahun 2019 berikut:
Dari grafik dapat terlihat bahwa harga yang sedang dalam kondisi Sideway pasca penurunan membentuk pola Candlestick Morning Star dengan Candle ke-2 berupa Doji yang mengindikasi bahwa akan ada Reversal atau putar balik harga. Posisi bisa diambil setelah pola Candlestick terbentuk dengan resiko SL ditempatkan pada harga Low di pola yang terbentuk.
2. Karena adanya manipulasi dari satu atau lebih pihak yang sengaja melakukan pembelian besar-besaran pada koin. Untuk point yang berikutnya ini yang saya rasa sulit mengaplikasikan Technical Tools, mengingat cuitan-cuitan bapak "Tesla" yang mengangkat harga to the moon muncul tanpa adanya peringatan terlebih dahulu alias random. Berikut contoh dari Chart koin Doge pada hari salah satu cuitan bapak "Tesla" muncul:
Jika dilihat dari grafik, harga memang terlihat membentuk pola Candlestick Bullish Engulfing saat harga naik. Sayangnya, pola ini selesai saat harga telah sangat tinggi sehingga tingkat risiko yang diambil untuk masuk saat pola ini selesai juga tinggi. Berbeda lagi kalau tujuannya memang investasi di koin meme satu ini ya. Jatuhnya sah-sah saja untuk membeli walau harga sudah sangat tinggi.
Pendekatan yang mungkin berhasil itu adalah dengan menggunakan Chart Pattern. Terlihat pada Chart di atas, ada pola Flag yang terbentuk sebelum kenaikan harga yang drastis. Pola Flag ini merupakan salah satu pola Chart Pattern dengan yang cocok untuk Day trading.
Namun hal ini juga cukup dipaksakan mengingat harga penutupan yang terbentuk juga sudah jauh berada titik Breakout pola Flag itu.
Terima kasih, semoga membantu.
@Dyah Purnama:
Lihat pada Platform mana? Umumnya memang kalau di halaman Home atau awal tampilan atau pergerakan harga kripto hanya akan menampilkan Line Chart. Tujuannya tentu saja agar para user baru yang mengakses Platform lebih nyaman dan tidak ada tekanan karena harga Candlestick sekilas tampak lebih ribet. Selain itu, ada juga kepentingan orang-orang yang hanya perlu tahu posisi dan kondisi harga saat ini, dan tidak tertarik melihat pergerakannya secara detail. Ini juga mengapa pada sebagian Platform bahkan harga hanya ditampilkan dalam bentuk bola yang berwarna hijau/merah yang menandakan kondisi ringkas market saat itu. Contohnya pada halaman harga kripto kami berikut:
Betul, Candlestick Chart memang lebih unggul daripada Line Chart secara umum. Hanya saja masing-masing tetap memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Contohnya misal kita ingin mencari level SNR, dalam kasus ini akan lebih mudah melihatnya dengan Line Chart karena tidak komponen harga lain seperti Open, High, Low, yang bisa mengganggu objektifitas. Kalau ingin melihat struktur harga dengan detail, Candlestick menawarkan pola-pola yang jelas dan teruji untuk kepentingan analisa pergerakan harga ini. Contohnya dapat dilihat pada gambar grafik berikut BTC/USD yang memanfaatkan gabungan antara SMA 50 dan pola Candlestick Pin Bar:
@Aris Hakim:
Tentu saja bisa pak. Chart Pattern umumnya hanya sebuah kumpulan dari Candelstick atau Bar yang membentuk suatu pola tertentu. Jadi bisa digunakan secara mandiri atau dengan perpaduan konfirmasi dengan pola Candlestick seperti Engulfing, Morning/Evening Star ataupun Pin Bar dalam analisa BTC/USD.
Kalau mengenai jenis-jenis yang paling sering saya lihat sih biasanya ada Flag, Wedge, Channel, HnS, Rectangle, dll. Biasanya pola-pola ini cukup sering muncul kok di time frame Daily ke bawah. Sebagai contoh berikut Chart BTC/USD Time Frame H1 ketika jawaban ini dituliskan. Di sini cuma saya bisa melihat 3 pola, tapi seharusnya ada lebih dari itu.
Sebagai pedoman, mungkin bisa coba dibaca-baca artikel 3 pola yang menguntungkan di Intraday. Pola ini juga bisa digunakan tidak hanya di BTC, tapi pada semua koin kripto pada umumnya, serta pasar lain seperti Forex, Stock, dll.
@Eki Safitri:
Untuk penentuan tempat dimana posisi harus ditutup saat sedang mendapatkan keuntungan sebenarnya ada berbagai macam cara kak.
1. Menggunakan patokan garis Support dan Resistance:
Cara yang paling mudah adalah menutup posisi di garis Support dan Resistance terdekat dari posisi harga dibuka. Jika posisi yang dibuka Buy, maka posisi bisa ditutup pada garis Resistance-nya, begitu pula sebaliknya. Perlu diingat, garis patokannya adalah Support dan Resistance terdekat ya, bukan garis Support dan Resistance yang sifatnya major dan jaraknya berada jauh sekali dari posisi dibukanya harga.
Kelebihan menggunakan garis Support dan Resistance terdekat ini biasanya Winrate yang dicapai akan cukup tinggi karena utamanya harga pasti bergerak dari satu garis Support dan Resistance ke garis Support dan Resistance lainnya. Kekurangannya sendiri, kalau posisinya kurang baik, ratio antara Risk:Reward yang didapat biasanya tergolong kecil.
2. Menggunakan Risk:Reward Ratio
Metode menentukan target profit yang paling sering digunakan lainnya adalah menggunakan perbandingan Risk:Reward Ratio 1:2. Penggunaannya mudah, cukup tempatkan Take Profit sejauh 2x jarak Stop Loss yang digunakan. Misal Stop Loss-nya 40 pips, maka Take Profitnya harus 80 pips.
Kelebihan dari penggunaan metode ini sendiri ada pada letak kemudahan dalam menghitung parameter-parameter hasil performa trading seperti Expectancy, Average Net Profit, Average Loss, dll.
Kelemahannya sendiri pada tingkat Win Rate yang lebih kecil jika dibandingkan dengan metode pertama. Namun tidak perlu khawatir, meskipun Win Rate-nya kecil, keuntungan bisa tetap diraih dari besarnya Reward yang 2x lipat dari Risk yang dirisikokan.
3. Menunggu sinyal pembalikan dari pola Candlestick berlawanan:
Metode ketiga ini yang cukup sering dianjurkan dan dicontohkan pada buku-buku Classic Candlestick. Karena posisi dibuka berdasarkan hasil dari analisa menggunakan pola Candlestick, maka penutupan posisi pun lebih baik jika menggunakan Candlestick pula. Contohnya saat posisi Buy sedang mengalami keuntungan dan muncul pola Candle Reversal Shooting Star, maka posisi harus ditutup saat pola tersebut sudah valid terbentuk. Ini juga berlaku untuk segala jenis pola Candlestick yang mengindikasikan reversal.
Kelebihan dari metode ini adalah kita sepenuhnya bersinkronisasi dengan market mengenai kapan dan dimana posisi harus dibuka dan ditutup.
Kelemahannya sendiri ada dua setahu saya. Pertama, sisi psikologis atau otak yang manusia yang menolak untuk menutup posisi yang sedang mengalami keuntungan meskipun sudah diberi tanda bahwa harga berpotensi berbalik arah. Kedua, sering terjadi kesalahpahaman antara pola Candlestick yang memberikan sinyal pembalikan arah dengan pola Candlestick yang memberikan sinyal pelemahan dari pergerakan harga. Hal ini bisa membuat posisi ditutup terlalu dini sehingga profit yang didapat kurang maksimal.
Mengenai mana yang paling baik, kakak bisa coba ujikan terlebih dahulu satu per satu. Atau silahkan dipilih yang konsepnya sesuai dengan pribadi kakak.
Terima kasih, semoga membantu.
@Anthony W:
Betul pak, Three White Soldiers dan Three Black Crows memang merupakan beberapa pola Candle yang sering muncul di aset-aset kripto terutama kripto. Umumnya sih terjadi karena lonjakan dari para Buyer atau Seller yang masuk setelah mendapatkan konfirmasi. Makanya, biasanya pola tersebut muncul setelah diawali pola Candle reversal pada harga seperti Shooting Stars, Bullish/Bearish Engulfing, dll.
Untuk indikator sendiri sebenarnya tidak dibutuhkan lagi jika ingin trading dengan pola Candle ini. Pola ini sudah cukup powerful meskipun berjalan sendirian. Hanya saja jika ingin menambahkan indikator, saya sarankan untuk menambahkan indikator berbasis Trend yang memiliki banyak Key Level seperti Bollinger Bands, Donchian Channel, ataupun Double/Triple Moving Average bisa juga bapak tambahkan Pivot Point. Selain untuk melihat trend, fungsi utamanya indikator-indikator ini sebagai konfirmasi kalau pola Candle Three Black Crows ataupun White Soldiers-nya terbentuk setelah membentuk Momentum/Breakout pada Key Level tertentu. Bisa dilihat pada contoh di bawah ini:
Pola Candle yang sukses membawa harga naik, biasanya juga diikuti dengan Breakout yang terjadi setelah penembusan level-level tertentu. Jika menggunakan Bollinger Bands seperti contoh di atas, maka Level-nya adalah Top BB, Mid BB dan Low BB. Selain pola Three White Soldiers dan Black Crows, Bollinger Bands juga bisa dimanfaatkan dengan metode Price Action lainnya. Jadi akan sangat berguna jika bapak tambahkan.
Mengenai kapan waktu yang bagus untuk masuk ke dalam pasar setelah pola terbentuk sendiri itu tergantung preferensi bapak. Semua ada kelebihan dan kekurangannya baik itu langsung masuk atau menunggu harga kembali ke sekitaran pola. Saran saya pribadi, lebih baik menunggu harga untuk kembali saja ke sekitaran Candlestick nomor 1 dan 2 pada pola White Soldiers dan Black Crows, lalu tambahkan pola-pola lain yang bisa dimanfaatkan seperti pola tersebut. Sehingga meskipun tidak bisa masuk pada pola yang diinginkan, masih banyak peluang-peluang lain yang bisa bapak manfaatkan.
Terima kasih, semoga membantu. GBU too.
@Paku Sudrajat:
Untuk di Exchange sendiri seperti di TKO atau sejenisnya saya kurang tahu. Tapi untuk Third Party atau dari pihak luar Exchange ada banyak sekali layanan gratis maupun berbayar yang bisa bapak manfaatkan. Untuk yang gratis sendiri rekomendasi dari saya adalah menggunakan indikator "All Candlestick Pattern" pada Web Platform TradingView. Indikator ini akan secara otomatis menampilkan Candlestick Pattern yang ada pada Chart yang dipilih termasuk kripto. Tampilannya sebagai berikut:
Selain pola di atas, bapak juga bisa mengatur beberapa pola lain pada Setting indikatornya. Ada cukup banyak jenis Candlestick Pattern yang bisa dideteksi dan akurasinya pendeteksiannya juga baik menurut saya.
Kami juga memiliki halaman pendeteksi otomatis Candlestick Pattern. Namun, untuk saat ini pendeteksian masih terbatas pada instrumen di Forex Major seperti EUR/USD, GBP/USD, XAU/USD, dll. Kedepannya mungkin fitur ini akan kami kembangkan hingga ke ranah kripto agar bisa dimanfaatkan lebih luas lagi oleh pengguna.
Saran saya pribadi, daripada memanfaatkan indikator untuk mendeteksi Candlestick Pattern. Ada baiknya bapak mempelajarinya secara lebih mandalam hingga bisa hapal diluar kepala. Faktanya sendiri, indikator-indikator yang dirancang atau digunakan biasanya diprogram berdasarkan Text Book Based Candlestick Pattern atau hanya sesuai dengan teori yang ada di buku. Tapi pada kondisi aktual di market, bentuk-bentuk ini kadang akan menyimpang dan tidak akan sama persis seperti yang tampak di buku. Sehingga akan cukup banyak pola yang mungkin akan terlewatkan ataupun tidak terdeteksi pada indikator. Bapak mungkin bisa mulai dengan membaca panduan lengkap Candlestick Pattern di Crypto serta tips cara membaca Candlestick Pattern tanpa hapalan berikut ini.
Terima kasih atas pertanyaannya, dan semoga jawaban kami bisa sedikit membantu. Terima kasih.
@Doaibu:
Mohon maaf, kalau menurut saya pribadi trading kripto kurang cocok dilakukan untuk pemula. Alasannya cukup banyak diantaranya pergerakan harga yang cenderung ekstrim, volatilitasnya tinggi, biaya komisi tinggi, terlalu banyak koin dan token yang beredar, dll. Terlebih lagi saat ini banyak kasus penipuan atau scam yang beredar jadi harus lebih ekstra hati-hati lagi jika ingin memulai untuk trading di kripto.
Namun tentu saja pemula tidak akan berkembang jika tidak pernah mencoba. Jadi saran saya, pelajarilah dulu dasar-dasar untuk memulai trading kripto baik dari sisi teknologi yang digunakan, proses pembelian atau penukaran di exchange, teknikal analisis, fundamental analisis, dll. Jika sudah merasa ilmu yang didapatkan cukup, ibu bisa coba untuk membuka akun di beberapa Exchange teregulasi di Indonesia. Selalu ingat untuk tidak menggunakan uang kebutuhan hidup sehari-hari atau tabungan masa depan untuk melakukan proses trading.
Terima kasih, semoga membantu.
@Adi Gunawan:
Sebelumnya saya harus meluruskan terlebih dahulu pola candlestick apa yang dimaksud di sini pak. Jika pola yang dimaksud adalah pola candlestick harga secara keseluruhan, maka ya kita bisa melihat dan menentukan trend yang sedang terjadi dari pola harga yang terbentuk saat itu. Hal ini bisa bapak lihat dari harga yang terus menerus membentuk Higher High dan Lower High pada trend naik, atau Lower Low dan Lower High pada trend turun.
Namun kalau yang bapak maksud pola candlestick secara khusus seperti Bullish Engulfing, Doji, Pin Bar, dll. Maka jawabannya tidak bisa. Mengapa tidak bisa? Umumnya pola candlestick baik itu Continuation ataupun Reversal hanya terdiri dari 1-3 buah Candlestick, ada beberapa pola yang memiliki penyusun lebih namun hal tersebut sangat jarang ditemukan. Karena hanya tersusun dari beberapa Candlestick saja, pola-pola tersebut tidak bisa digunakan sebagai patokan yang valid dalam menentukan trend. Seperti contohnya pada gambar di bawah ini:
Harga terlihat menunjukkan Bullish Engulfing yang kuat. Hanya saja dapat diperhatikan bahwa struktur harga sebelumnya sedang turun dengan kuat. Jadi apakah 2 buah Candlestick Bullish Engulfing tersebut dapat dikatakan representasi trend saat itu jika dibandingkan puluhan bahkan ratusan Candlestick sebelumnya yang terus menerus membentuk penurunan yang lebih rendah? Tentu saja tidak bukan. Pola Candlestick Bullish Engulfing di sana hanya berfungsi sebagai pertanda, bahwa mungkin akan ada Reversal yang terjadi pada penurunan yang terjadi sebelumnya. Reversal ini kemudian yang akan berujung pada terbentuknya trend baru. Inilah mengapa pola Candlestick secara mandiri tidak dapat digunakan untuk menentukan trend yang terjadi saat itu.
Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu,
@Cokro Raharjo:
Pembacaan pola Candlestick sendiri mengacu pada 4 komponen utama dari Candlestick tersebut, nilai Open, High, Low dan Close. Keempat nilai ini akan saling membentuk satu kesatuan yang akan mencari Candlestick dengan Body dan Wick-nya. Pola Candlestick nanti akan bekerja dengan mengamati susunan dari Body dan Wick yang terbentuk dalam 1-3 buah Candlestick.
Contohnya pada salah satu pola Candlestick yang terkenal Bullish Engulfing.
Bullish Engulfing terbentuk dari buah Candlestick dengan ketentuan Candlestick pertama merupakan Candlestick Bearish ( Close lebih rendah dari Open) dan Candlestick kedua merupakan Candlestick Bullish (Close lebih tinggi dari Open) yang menelan penuh Body Candlestick Bearish sebelumnya (perhatikan gambar). Hal ini menandakan terdapat pelemahan terhadap kekuatan Seller dan momentum market sedang berpindah ke arah Buyer. Mengetahui hal tersebut, Entry yang paling baik dilakukan setelah terbentuknya Candlestick Bullish Engulfing adalah Buy. Untuk contoh pada market bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Untuk memperkuat dan meningkatkan Win Rate, bapak juga bisa menambahkan beberapa indikator yang berfungsi sebagai Key Level tempat pola Candlestick tersebut muncul. Faktanya, pola-pola ini bisa muncul dimana dan kapan saja dan dapat menjadi False Signal. Dengan membatasi tingkat kemunculannya hanya pada level-level penting saja, Win Rate yang dihasilkan juga akan meningkat jauh.
Terima kasih atas pertanyaannya, semoga bisa membantu.
permisi master, adakah indikator untuk mendeteksi pola candlestick di koin kripto seperti BTC, ETH, dll? thanks
Selamat sore kak, saya dengar bahwa analisa dengan Candlestick bisa digunakan untuk menebak kemana harga bergerak selanjutnya? apa ini juga bisa digunakan untuk mencari koin-koin yang akan terbang juga? thx
saya mencoba buy di akun demo btc setelah terbentuk pin bar buy, tapi kenapa harga justru semakin turun? apakah memang benar pasar kripto itu banyak manipulasi? mohon pencerahan
apa saja pola chart terbaik untuk trading forex dan kripto?
apakah kita bisa menentukan trend yang sedang berlangsung di kripto hanya dengan melihat pola candle yang terbentuk?
Minta pencerahan kak, baru belajar. Kan banyak yg bilang kalau candlestick jauh lebih baik dari line chart, tapi kenapa di platform-platform kripto lebih banyak yg pakai line chart? biasanya harus diganti dlu bahkan beberapa tidak bisa diganti. Mengapa demikian ya?
Apakah trading kripto cocok digunakan untuk pemula?
malam, cara menentukan target profit dari hasil analisa pergerakan harga kalau di kripto bagaimana ya? analisa saya menggunakan pola candlestick seperti doji, pinbar dll.
Selamat malam pak, saya barusan mengamati harga BTC/USD time frame H4 di tradingview, saya menemukan banyak sekali muncul pola Three White Soldiers dan Three Black Crows disitu n akurasinya jg cukup lumayan ketika saya lihat. Yang saya ingin tanyakan, adakah indikator yang bisa saya gabungkan dengan pola itu agar akurasinya meningkat? lalu kalau saya langsung beli/jual setelah pola terbentuk, Stop Lossnya jadi sangat panjang, tapi kalau menunggu harga kembali saya lihat sering tidak dapat.
Terima ksih, GBU
master, apakah kita bisa menggunakan chart pattern di bitcoin? lalu kira-kira chart pattern apa yang bisa kita manfaatkan untuk trading intraday di bitcoin
Kapan dan jam berapa Candle pada cryptocurrency berganti per hari ?
salam master mau tanya timeframe berapa yang paling bagus dalam menganalisa satu candlestick dan grafik candlestick. mohon pencerahannya.thanks
@ nur hidayat:
Arah pergerakan harga atau trend tidak dilihat dari formasi candlestick, tetapi dari indikator teknikal. Contoh indikator untuk melihat arah pergerakan harga (trend) adalah simple moving average (sma). Pada time frame berapapun Anda trading, untuk menentukan arah trend Anda harus melihat ke time frame yang lebih tinggi.
Misal Anda trading pada tf H1 (1jam), maka untuk menentukan entry buy atau sell Anda harus melihat arah trend di tf daily atau H4. Kalau di tf daily uptrend (bullish) maka Anda bisa open buy dan kalau downtrend (bearish) Anda bisa open sell. Berikut ini contoh melihat arah trend dengan indikator sma 200 pada time frame daily:
Ketika harga berada diatas kurva sma 200 maka trend cenderung bullish (Anda bisa open buy) dan ketika berada dibawah kurva sma 200 trend cenderung bearish (Anda bisa open sell).
Formasi candlestick menunjukkan sentimen pasar. Anda bisa gunakan formasi candlestick untuk menentukan momentum entry yang tepat setelah Anda tahu ingin open buy atau open sell. Berbagai formasi candlestick disebut dengan price action.
Saya kira Anda harus punya metode trading yang terdiri dari minimal 2 indikator yaitu indikator untuk melihat arah trend dan indikator untuk menentukan momentum entry. Indikator arah trend bisa dengan sma (bisa dikombinasi dengan MACD), dan indikator untuk momentum entry bisa dengan RSI atau stochastics. Semoga bisa membantu.
Yang perlu di ketahui 1 candle mewakili TF yang di gunakan. Jika Menggunakan H1 bearti 1 candle adalah mewakili pergerakan selama 1 jam. berrarti selama 24 jam ada 24 candle. TF manapun bisa di gunakan. dan hal ini tergantung dari sistem yang digunakan. perhatikan saat open. gunakan awal awal awal time. Salah satu sistem candle yang disajikan oleh seputar forea adalah Trade With Pin Bar.
Anda bisa mempelajari pola-pola lainnya di Grafik Candlestick dan Pola Candlestick.
Thanks
@lalu dadank: Perlu diketahui bahwa dalam buku tentang analisa pola candlestick time frame Daily digunakan sebagai time frame utamanya. Namun dalam penggunaanya, kita tentu bisa gunakan di time frame lainnya. Semakin besar time framenya, semakin bagus akurasi pola candlesticknya, sedangkan semakin kecil time frame maka semakin berkurang akurasi pola candlestick.
Saya menyarankan memakai pola candlestick paling minimal di time frame H4, karena penggunaan pola candlestick dibawah H4 mempunyai akurasi yang kecil karena banyak fake signal.
Terima Kasih.
Bisa, hanya saja tingkat keakuratannya bisa berbeda beda. pada Umumnya sebagain besar trader menggunakan di H1-D1.
Namun demikian yang perlu di perhatikan time server dari tiap broker bisa berbeda. Hal ini bisa disebut wajar, karena pembukaan dan penutupan tiap broker berbeda. Seperti halnya perbedaan waktu Indonesia dengan negara tetangga.
Anda bisa melakukan pengamatan dengan beberapa broker, dengan TF yang sama namun dengan time server yang berbeda.
Thanks.
@ Fadli:
Formasi candle hammer yang mengisyaratkan pergerakan bullish setelah downtrend, dan shooting star (kebalikan dari hammer) yang mengisyaratkan pergerakan bearish setelah uptrend bisa berlaku untuk semua time frame karena formasi tersebut menunjukkan sentimen pelaku pasar pada saat tertentu, bisa dalam jangka pendek (time frame rendah) maupun jangka menengah panjang (pada time frame tinggi).
Berikut contoh formasi hammer pada AUD/USD daily dan 15 menit (M15) :
Baik di time frame daily maupun time frame M15 formasi hammer menunjukkan perubahan arah (reversal ataupun koreksi) dari downtrend ke uptrend.
@ Edwin widianto:
- Pada time frame berapa yah pak untuk menentukan titik entri yg ideal?
Semua time frame bisa untuk entry, asalkan ada sinyal dari price action yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal.
- Dan jenis candlestick apa yg harus di cari untuk kita entry??
Mengenai hal ini Anda bisa mempelajari price action. Single candle bisa pin bar atau doji, double candle bisa engulfing, tweezer, double top / bottom dsb, lebih dari 2 candle akan membentuk pola seperti morning star, evening star dsb.
Baik pak. Terima kasih atas jawabanya...
Baik pak. Terima kasih yah pak atas kebaikan bapak yang selama ini sudah membantu saya.
Mau tanya, apakah time frame besar akan menghasilkan candlestick yang lebih besar-besar (Bukan doji)?
@Wahyu Chris: Kalau Anda membandingkan antara time frame M1 dengan time frame H4 ke atas maka jawabannya ya.
Time frame M1 biasanya candlenya terlihat kecil dan kurang padat (berisi) terutama pada sesi yang sepi seperti Asia. Pada sesi yang padat/ramai seperti Eropa dan Amerika, candlenya mulai padat (berisi).
Jika menggunakan strategi swing trading, candlestick pada timeframe berapa yang perlu digunakan?
Permisi pak. Pada time frame berapa yah pak untuk menentukan titik entri yg ideal? Dan jenis candlestick apa yg harus di cari untuk kita entry?? Terimakasih.
Apa semua jenis-jenis formasi candlestick dan hubungannya dengan pergerakan harga dapat diaplikasikan pada semua time frame?
apakah candle hammer berlaku buat time frame H4 keatas atau berlaku juga buat time frame H4 kebawah?
master, sudah 2imggu ini aku semakin bingung dan rugi, tolong ajari saya tentang candlestick saya selalu salah arah master, trs untuk candlestick ini biar aku gak salah arah harus lihat TF brapa ya????tolong ya master
@Ganapatih: Weeky-Daily-H4.
Time frame Weekly-Daily untuk melihat struktur harga dan level penting. Sedangkan H4 sebagai time frame entry.
Pada timeframe dan pair apa trader dapat dengan mudah menemukan pola pin bar dan engulfing?
@Yahya Bin Slamet: Pola engulfing ada pada semua pair, dari major, cross sampai exotic pairs.
Untuk time frame, semakin rendah time frame, semakin banyak pola candlestick yang akan Anda temui namun kualitas akurasinya juga kecil.
Jadi, cara terbaik menggunakan pola candlestick adalah menguji akurasinya terlebih dahulu agar mengetahui ekspektasi yang benar apabila trading menggunakan pola candlestick.
Adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak? atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan? trims pencerahannya.
Adakah trader forex yang menggunakan timeframe weekly hingga monthly? Kalau ada, mengapa menggunakan timeframe sebesar itu?
@Nino Araf: adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak?
Ada hubungan, karena masing-masing pair memiliki karakter tertentu.
atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan?
Tidak, suatu pola candlestick mempunyai akurasi yang bervariasi jika diuji pada beberapa pair. Oleh karena itu, kita sebaiknya menguji akurasinya terlebih dahulu.
@Mandra: Adakah trader forex yang menggunakan timeframe weekly hingga monthly?
Ada, trader ini biasa disebut position trader dan lama posisinya bisa ditahan berminggu-mingu hingga beberapa bulan.
Kalau ada, mengapa menggunakan timeframe sebesar itu?
Alasannya, karena mereka trading dengan dana yang sangat besar sehingga memanfaatkan pergerakan harga di time frame besar.
Diatasnya position trader adalah investing yang menahan posisi hingga bertahun-tahun.
Jika trader dengan modal minim, apakah perlu menggunakan timeframe besar weekly untuk menganalisa trend?
@Romli: Menggunakan time frame Weekly atau tidak kembali ke tipe si trader, bukan modalnya.
Kalau dia adalah swing trader, tentu bisa menggunakan time frame Weekly. Sedangkan kalau intraday trader tidak perlu melihat trend di time frame Weekly.
Lalu bagaimana dengan modal?
Gunakan saja akun cent. Deposit $10 yang terlihat di akun $1,000 (dikali 100).
Nanti tinggal sesuaikan jarak pips SL-nya dengan money management.
Jadi, tidak ada alasan trader modal minim tidak bisa trading jangka panjang. Sudah ada akun cent, bisa untuk modal kecil bagi yang ingin trading jangka panjang dengan modal kecil.
Yang paling susah buat trader jangka panjang atau menengah bukan modalnya, tapi psikologinya.
Bisa enggak berhari-hari sampai seminggu tidak entry dan pas sudah entry nahan sampai lebih seminggu?
Yang seperti ini susah bagi trader kebanyakan yang mau langsung profit dalam waktu cepat.
Bagaimana cara melakukan analisa multi timeframe untuk mendapatkan sinyal entry? Konsepnya seperti apa?
@Felicia: Konsep analisa multi timeframe pada dasarnya menggunakan 3 poin penting, yaitu:
Struktur harga adalah proses menentukan apakah harga sedang trending atau sideways. Trading pada kondisi market sideways tentu berbeda dengan trading pada kondisi market trending.
Proses ini bisa menggunakan price action dengan melihat harga tertinggi dan harga terendah atau bisa juga menggunakan indikator berjenis tren seperti moving average, MACD, dst.
Setelah menentukan struktur harga yang sedang terjadi, selanjutnya menentukan di level mana area entry yang akan Anda gunakan.
Proses menentukan level bisa menggunakan banyak tools seperti fibonacci retracement, pivot point, support/resisten, supply/demand, atau indikator overbought/oversold seperti RSI.
Terakhir, barulah Anda masuk ke sinyal entry.
Jadi, mencari sinyal entry adalah langkah paling akhir, bukan langsung mencari sinyal entry di market tanpa melihat arah dan levelnya terlebih dahulu.
Banyak cara yang bisa Anda gunakan untuk melihat sinyal entry, bisa menggunakan pola candlestick, indikator stochastic, persilangan garis MA, divergence, dst.
Time frame lebih besar akan menghasilkan candlestick yang berukuran lebih besar. Namun, candle yang kecil seperti doji itu bisa muncul pada time frame berapa saja, baik time frame menitan, jam, ataupun harian. Hanya saja, frekuensi kemunculan doji pada timeframe lebih tinggi itu tentu akan lebih jarang daripada timeframe lebih rendah.
cek aja di chart lah ya, bisa dicek sendiri kok
males banget udah jadi trader tapi nanya ginian
tinggal buka mt4, eurusd misalnya, trus ganti chart jadi candlestick, trus ganti ganti TF nya, ntar juga keliatan
@ Felicia:
- Sinyal untuk entry diamati dari time frame utama yang Anda gunakan. Jadi tentukan dulu time frame utamanya, misal H1 (1 jam), dan amati apakah ada sinyal dari price action.
- Untuk konfirmasi arah trend, amati time frame yang lebih tinggi, misal time frame daily (D1).
- Untuk mendapatkan monentum atau saat entry yang tepat, amati time frame yang lebih rendah, misal time rame M15 (15 menit)
M Singgih: Hallo master saya mau bertanya ..
Apabila dari TF W1 ada sebuah pola bearish engulfing dan langsung open sell apabila sudah terbentuknya pola bearish engulfing dan target RR di tentukan di TF daily apakah itu masih termasuk day trading atau swing.
Saya termasuk day trading apakah itu sudah melanggar kedisiplinan master?
@ Masut Gostoni:
Menurut saya termasuk swing trading karena analisanya pada chart weekly (W1) dan menemukan sinyal entry juga di time frame W1. Masalah melanggar kedisiplinan dsb itu tidak ada aturannya. Dalam hal ini Anda termasuk swing trader, dan karena entry berdasarkan time frame W1, maka nunggunya untuk mencapai exit point akan relatif lama.
Perlu diketahui bahwa dalam hal ini Anda bisa entry pada time frame daily (D1) untuk mencari momentum yang pas, tetapi stop loss (SL) dan juga target profit (TP) harus ditentukan pada time frame W1, termasuk risk/reward ratio (RR)nya, karena dalam hal ini time frame utama Anda adalah W1.
Halo mastar, saya pemula yang baru saja belajar trading Forex. Saya ingin bertanya mengenai Timeframe itu sendiri. Sebagai pemula, apa saja yang harus diperhatikan dalam pemlihan time frame itu sendiri? Dan berdasarkan pengalaman mastar mastar disini, timeframe itu lebih cocok dipsangkan dengan analisis ato trading tools apa saja selain anlisis pola candlestick?
Selain itu, saya juga ingin bertanya, emngapa disetiap timefrane yang berbeda, chart grafik juga akan mengalami perubahan ya? Krna itulah saya sendiri agak bingung timeframe mana yang menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya? Makasih!
@ Wilson:
- … Sebagai pemula, apa saja yang harus diperhatikan dalam pemlihan time frame itu sendiri?
Tergantung dari rencana trading Anda, apakah akan trading jangka pendek atau jangka menengah panjang. Kalau ingin trading jangka pendek, dunakan time frame rendah seperti M5 hingga M30 untuk scalping, atau M30 dan H1 untuk day trading. Kalau ingin trading jangka menengah panjang gunakan time frame H4 dan D1 (daily).
- … Dan berdasarkan pengalaman mastar mastar disini, timeframe itu lebih cocok dipsangkan dengan analisis ato trading tools apa saja selain anlisis pola candlestick?
Analisa time frame mengacu pada analisa teknikal. Jadi kombinasikan dengan indikator-indikator teknikal yaitu indikator trend dan indikator momentum yang biasanya berupa oscillator (RSI, stochastic, CCI). Selain itu tentu saia alat bantu (tools) seperti Fibonacci baik retracement maupun expansion, serta analisa pivot bisa diterapkan. Yang penting adalah pengamatan price action untuk mengetahui arah sentimen pasar.
- … Selain itu, saya juga ingin bertanya, emngapa disetiap timefrane yang berbeda, chart grafik juga akan mengalami perubahan ya?
Karena setiap time frame ditentukan berdasarkan periode waktu yang berbeda, sehingga harga Open, High, Low dan Close setiap candlestick berbeda sesuai dengan periode waktu dari time frame tersebut.
- … Krna itulah saya sendiri agak bingung timeframe mana yang menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya?
Sesuai dengan keterangan dari jawaban sebelumnya, semua time frame menunjukkan harga yang sebenarnya, hanya saja harga Open, High, Low dan Close setiap candlestick berbeda sesuai dengan periode waktu dari time frame yang digunakan.
Jawaban untuk Wilson:
Pemilihan time frame didasarkan pada gaya trading yang Anda gunakan. Sebagai contoh gaya trading scalping menggunakan time frame kecil seperti M1, M5 atau M15. Sedangkan day trading menggunakan time frame H1, H4 dan Daily.
Pola candlestick lebih cocok dipasangkan dengan indikator oscillator sebagai konfirmasi entry. Contohnya menggunakan pola candlestick di time frame tinggi seperti Daily dan Weekly lalu menggunakan konfirmasi entry dari indikator stochastic di time frame H1. Posisi entry harus searah dengan arah pola candlestick yang terbentuk di time frame tinggi.
Terakhir, setiap time frame itu menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya. Saya kasi ilustasi dari jam analog sebagai perbandingan dengan time frame dalam trading:
- Time frame yang lebih rendah (contoh: 1-menit, 5-menit): Bayangkan jam analog dengan jarum detik yang terus bergerak. Anda dapat melihat perubahan harga secara cepat seperti pergerakan detik pada jam analog. Namun, fluktuasi harga yang cepat dapat menjadi sulit diikuti dan memunculkan sinyal palsu.
- Time frame menengah (contoh: 1-jam, 4-jam): Bayangkan jam analog dengan jarum menit yang bergerak perlahan. Anda dapat melihat tren dan pola harga dalam jangka waktu yang lebih lama seperti pergerakan menit pada jam analog. Anda dapat mengidentifikasi tren yang lebih signifikan dan pola harga yang lebih jelas.
- Time frame yang lebih tinggi (contoh: harian, mingguan, bulanan): Bayangkan jam analog dengan jarum jam yang bergerak perlahan. Anda dapat melihat gambaran luas tentang pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang seperti pergerakan jam pada jam analog. Tren jangka panjang dan level support/resistance yang penting dapat terlihat lebih jelas.
Seperti halnya jam analog, masing-masing time frame dalam trading memberikan informasi yang berbeda tentang pergerakan harga dan semuanya adalah benar. Anda dapat memilih time frame yang paling cocok dengan strategi dan tujuan trading Anda.
Mandra:
Tentu saja ada. Salah satu alasan lain yang bisa mendasari keputusan ini adalah ketersediaan waktu trader itu sendiri. Ada beberapa trader yang tidak mampu atau tidak mempunyai waktu dengan melihat Chart setiap jam bahkan setiap hari. Dengan menggunakan time frame Weekly bahkan Monthly kita hanya perlu mengawasi Chart dalam rentang waktu minimal 1 minggu sekali untuk melihat perubahan dinamika harga.
@ Nino Araf:
- Adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak?
Tidak ada hubungannya. Setiap pair dimungkinkan membentuk pola-pola candlestick karena pergerakan harga yang terus-menerus. Misal pada pair EUR/USD beberapa kali terbentuk pola head and shoulders, demikian juga pair XAU/USD juga beberapa kali menunjukkan pola head and shoulders.
- … atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan?
Win rate atau persentase profit atau tingkat keuntungan tidak tergantung pola candlestick yang terbentuk, tetapi tergantung dari persentase profit dari sistem trading yang Anda gunakan. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
Apakah candlestick saham lebih sulit dianalisa secara teknikal?
@ Afrizal:
Semua pergerakan harga yang direpresentasikan dengan candlestick analisanya sama, yaitu amati price action yang terbentuk dan konfirmasikan dengan indikator teknikal (indikator trend dan indikator momentum).
Kalau analisa fundamentalnya bagaimana pak untuk saham?
@ Jamal:
Lihat kinerja perusahaan yang sahamnya akan Anda beli, melalui laporan keuangannya. Lihat indikator-indikator perusahaan yang tertera melalui laporan keuangannya terutama Price to Earning Ratio (P/E) dan juga ROE (Return On Equity).
Untuk penjelasan silahkan baca:
Selain itu perhatikan berita-berita mengenai perusahaan yang sahamnya akan Anda beli, seperti misalnya apakah perusahaan tsb akan melakukan ekspansi, atau akan melakukan akuisisi perusahaan lain, dsb.
@ Cokie:
- Mengenai bagus atau tidaknya saham tsb untuk dibeli, silahkan Anda lihat laporan keuangan perusahaam dari saham itu, apakah profitable atau malah merugi. Kalau masih profitable, maka saham tsb layak untuk dibeli.
- Dari chart tsb, tampak bahwa harga saham tsb sedang bullish atau harganya sedang mengalami kenaikan.
Kalau analisa saham apakah bisa menggunakan teknik price action?
@ Kumala:
Price action adalah analisa sentimen pasar yang bisa diterapkan pada semua pergerakan harga yang direprsentasikan dengan candlestick. Dengan demikian jika pergerakan saham direpresentasikan dengan candlestick, tentu saja bisa dilakukan analisa dengan price action.
Untuk selengkapnya pelajari di sini: Teknik Price Action, Metode Trading Sederhana Yang Dapat Diandalkan
Justru sebaliknya, candlestick saham lebih mudah dianalisis. Kenapa begitu? Karena bursa saham merupakan pasar terpusat, dikelola oleh satu otoritas bursa tertentu saja, sehingga kekuatan jual dan kekuatan beli yang tergambar pada candlestick itu sudah mencakup keseluruhan pasar. Beda halnya dengan candlestick forex yang mungkin kurang akurat karena jenis pasarnya OTC (Over-the-Counter) dan tidak terpusat.
Lalu, kenapa ada yang merasa analisis candlestick saham itu lebih susah? Mungkin trader sudah terbiasa dengan candlestick forex yang bisa mendeteksi pergerakan harga sampai skala sangat kecil (tick chart, grafik 1 menit, dst), sedangkan candlestick saham lebih sesuai untuk dipantau pada skala 1 harian (Daily Chart) atau lebih besar lagi.
Hemm jadi begitu ya min...
Kalau untuk menganalisa fundamental saham dari perushaan tertentu gimana caranya?
Ada banyak cara analisa fundamental perusahaan. Tiga yang paling populer:
Untuk poin 1, jika kita bukan orang dari perusahaan terkait...bagaimana kita bisa mendapatkan laporan keuangan perusahaan terkait secara akurat? Terima kasih
Otoritas bursa mewajibkan laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang sudah go public agar dipublikasikan secara luas, sehingga dapat dilihat oleh siapa saja (bukan cuma orang dalam perusahaan). Kita biasanya dapat melihat laporan keuangan pada situs web perusahaan terkait dan pada situs BEI. Buka saja tautan BEI berikut ini, kemudian cari kode saham yang ingin diteliti.
@ Fasadillah:
Cara analisa pergerakan harga dalam bentuk candlestick pada chart sama untuk semua jenis instrument yang ditradingkan baik itu forex, komoditas, futures, saham, CFD, dan juga mata uang kripto. Hanya saja pada perdagangan saham ada sesi-sesi perdagangannya sehingga bisa terjadi gap antar sesi, tetapi cara analisa secara umum sama saja. Amati price action yang terbentuk pada candlesticknya.
Mengenai tips membaca pergerakan harga berupa candlestick secara umum, silahkan baca:
Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat, Tak Perlu Hafalan
Untuk contoh analisa candlestick pada pergerakan saham, silahkan baca:
Cara Membaca Candlestick Saham Secara Tepat dan Sederhana
Baca juga kumpulan artikel ini.
Candlestick saham apakah cara menganalisa sama dengan candlestick forex?
Cara mudah membaca chart candlestick saham untuk pemula?
Kalo contoh saham seperti ini apakah bagus ya? Dan dari chart di bawah ini, apa yang bisa kita pelajari? Thanks
Candlestick apa saja yang patut diwaspadai saat trading saham?
Candlestick yang paling akurat adalah pola-pola yang terdiri atas tiga candle, antara lain Three White Soldiers dan Three Black Crows, Abandoned Baby, Morning Star dan Evening Star, Three Inside Up & Down, dll. Berikut ini daftar lengkapnya:
Kalau hanya pola seperti Doji yang muncul, maka pergerakan harga kemungkinan tak mengalami perubahan signifikan. Tapi kalau salah satu dari pola tiga candle tadi itu muncul, maka sangat mungkin akan terjadi reversal.
Kalau ada candle yang perlu diwaspadai saat trading, maka ya, pola-pola tiga candle itu. Tapi, ada hal lain yang perlu diperhatikan juga:
Banyak trader salah paham dengan menyangka asalkan mewaspadai pola candlestick tertentu saja maka nantinya bisa trading dengan lancar. Padahal kunci trading dengan candlestick adalah memahami dan mampu membaca candlestick itu sendiri, walaupun tidak tahu persis apa nama polanya.