Yen

Hari kedua perdagangan di pekan ini, pergerakan indeks Dollar AS terpantau melemah, mendekati level support terdekatnya 95.000, namun dalam rentang harga yang tidak terlelu besar.

Penguatan dollar yen diperkirakan akan meraih level support 123.000. Para trader dapat melakukan aksi short position untuk saat ini, dengan pembatasan resiko di atas level 123.800.

Dolar AS melemah di akhir pekan kemarin akibat rilis data ekonomi AS yang tidak sesuai dengan prediksi sehingga melemahkan pandangan pasar mengenai ekspekasi kenaikan suku bunga AS. Pasar berasumsi bahwa The Fed tidak akan dengan segera mulai melakukan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat ini. Fokus pasar pekan ini adalah hasil sidang FOMC Minutes yang akan dipublikasikan pada hari Kamis, 30 April 2015, Pk. 01.00 WIB.

Pada perdagangan akhir pekan kemarin, indeks dollar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya akibat laju pertumbuhan ekonomi AS dilaporkan tidak mengalami perbaikan pertumbuhan dibandingkan kuartal sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi AS tetap di level 2.2%, lebih rendah dari prediksi para ekonom mengalami pertumbuhan 2.4% di kuartal ini.

Bank of Japan (BOJ) akan menggelar sidang regularnya pada pekan ini untuk mereview suku bunga acuan Jepang. BOJ menghadapi tugas berat untuk menjawab alasan mengapa mereka dapat menunda memperluas stimulus untuk saat ini, di tengah kondisi penurunan harga minyak semakin membuat inflasi menjauhi target 2% mereka.

Volume perdagangan di bursa Jepang setelah hari libur tahun baru masih relatif sedikit. Pergerakan USD/JPY cenderung terbatas dalam kisaran yang sempit di kisaran level 120.810 sebagai resistance dan level 119.800 sebagai support. Apakah USD/JPY akan mempertahkan bullish trendline-nya sehingga dapat meraih level 121.830?

Pada perdagangan di hari Selasa kemarin USD/JPY mengalami penguatan di tengah kecemasan investor mengenai ketidak-jelasan calon presiden Yunani mendatang. Partai pendukung Antonis Samaras, partai New Democracy, gagal untuk memperoleh dukungan suara untuk menguasai kursi di parlemen.

Kurang optimisnya data manufaktur dan kepercayaan diri konsumen Jepang menekankan bahwa perbaikan ekonomi yang terjadi di negara tersebut terlihat melambat. Selanjutnya investor akan fokus terhadap Survei Tankan oleh Bank Sentral Jepang yang akan dirilis 15 Desember 2014 pekan depan.

Pasar Jepang memang tengah libur pada Senin (03/11) hari ini dalam rangka Hari Budaya, akan tetapi dampak yang ditimbulkan oleh penambahan stimulus Bank Sentral Jepang (BOJ) akhir pekan lalu masih terbawa hingga awal pekan ini. Di penghujung sesi Asia hari ini saja, Dolar AS masih mendominasi pasar mata uang dan USD/JPY menyentuh 112.99, level tertinggi sejak November 2007.

USD/JPY loncat lebih dari 2000 pips setelah Bank of Japan (BOJ) memberikan kejutan dengan melakukan aksi penambahan stimulus moneter. Haruhiko Kuroda dan pejabat BOJ lainnya sepakat untuk menambah basis stimulus moneter menjadi 80 triliun yen ($ 724 miliar). BOJ berencana untuk melakukan pembelian obligasi, reksadana dan investasi di bidang properti.