Boe

Dalam sidang regularnya kemarin, BOE mempertahankan suku bunga acuannya di level 0.5% dan program pembelian aset sebesar 375 miliar poundsterling , seperti perkiraan sebelumnya. Pasar memperkirakan BOE belum akan menaikkan suku bunga hingga setidaknya kuartal pertama 2016. Sterling sempat melemah terhadap dollar AS setelah data ekonomi AS yang dirilis semalam masih mendukung pandangan akan dinaikkannya suku bunga AS tahun ini.

Bank sentral Eropa (ECB) pada hari Rabu malam tidak mengubah suku bunga acuannya di level 0.05%, sedangkan untuk tingkat deposito dipertahankan di level -0.20%. ECB melihat adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi di seluruh kawasan Zona Eropa, ECB menaikkan perkiraan inflasi tahun ini menjadi 0,3%, proyeksi tahun 2016 sebesar 1.5% dan tahun 2017 sebesar 1.8% tidak mengalami perubahan.

Pulihnya laju pertumbuhan pasar tenaga kerja AS periode bulan April 2015 berdampak pada penguatan indeks dollar AS pada perdagangan akhir pekan kemarin. Data Non-Farm Payrolls AS dirilis naik menjadi 223.000 dari data bulan sebelumnya yang direvisi menjadi 85.000, Data Unemployment Rate AS mengalami penurunan dari 5.5% menjadi 5.4%, sedangkan untuk data Average Hourly Earning AS dirilis melemah 0.1% dari sebelumnya 0.2%.

Mata uang Inggris, Pound Sterling, menghentikan rebound setelah Gubernur BOE, Mark Carney, memberikan gambaran bias mengenai prospek kenaikan suku bunga Inggris dalam pidatonya. Rebound terukur hanya mendekati Fibonacci retracement 50% dari tren penurunan sebelumnya.

Data dan peristiwa penting minggu ini adalah Retail Sales, Jobless Claims dan indeks UoM AS, Inflation Report BoE dan konperensi pers Carney.

Sesuai dugaan, BOE kembali menunda kenaikan suku bunga, dan memutuskan untuk mempertahankannya di tingkat 0.50%. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum BOE benar-benar memutuskan untuk meningkatkan suku bunganya. Berikut adalah beberapa sebab yang masih menjadi bahan pertimbangan BOE untuk memperketat kebijakan moneter mereka

Mata uang Pound Sterling jatuh mendekati level terendah 18 bulan terhadap dollar AS setelah data ekonomi AS menunjukkan adanya kemajuan di sektor tenaga kerja AS. Di tengah derasnya aksi short selling GBP/USD, ada suatu signal kejanggalan yang diberikan oleh indikator MACD pada grafik M30 yang menunjukkan signal Bullish Divergence.

Data dan peristiwa penting minggu ini adalah CPI Flash Estimate kawasan Euro, NFP dan tingkat pengangguran AS, notulen meeting FOMC.

Mata uang Poundsterling tertekan setelah apiknya data ekonomi amerika pada jumat pekan lalu. Alhasil Poundsterling ditutup melemah sebanyak 1.6% dari harga pembukaan. Turunnya harga minyak juga menjadi salah satu faktor kecemasan investor akan terganggunya inflasi di Inggris.

Minimnya data ekonomi AS dan Inggris pada pekan ini membuat para trader berpikir kembali apakah penguatan yang terjadi setelah data tenaga kerja AS yang dirilis di bawah dari estimasi para ekonom akan berlanjut, ataukah hanya merupakan koreksi dari bearish trend sebelumnya.