Ini sih berarti kalau wallet yang non custodial ibarat dompet pribadi kita yang biasa kita kantongin kemana-mana. Kalau jatuh atau hilang kita ga bisa pakai uang yang didalamnya dan kalau diambil oleh orang ya ludes isi didalamnya. Sedangkan untuk yang custodial berarti kayak bank ya, jadi uang kita titip kesana aja, mau ngakses ya pake buku tabungan atau kartu atm. Semacam itulah ya.
Cuma kalau privasi nih, yang custodial privasi ga? Maksudnya oihak yang buat nih custodial wallet bisa tau ga crypto yang kita simpan jumlahnya berapa dan dipakai buat apa gitu? Kalau serangan hack, lebih rentan tidak? Kalau saya mengandai-andaikan kalau dompet yang non ini saya tau passwordnya dan saya simpan dengan benar.
Setau gw nih ya, kalo yg custodial itu pihak penyedia wallet bakal tau, soalnya untuk bisa pake wallet custodial itu ente harus verifikasi diri dan setuju dengan syarat anti money laundry dan pendanaan terorisme. Jadi otomatis mereka tahu pergerakannya ke mana. Dan untuk bisa lepas dari pantau begitu susah, kan mereka sudah tahu identitas kita
Saya setuju dengan artikel di atas, bahwa investasi emas dalam bentuk perhiasan bisa menjadi investasi emas yang halal, walaupun terkadang merugikan bagi investor. Tapi dalam beberapa kasus, kebanyakan orang membeli perhiasan bukan untuk berinvestasi.
Kebanyakan orang yang sering membeli perhiasan bukan untuk berinvestasi tapi biasanya hanya untuk tabungan. Sebagian orang berpikir bahwa daripada menyimpan uang sebagai tabungan lebih baik menyimpan emas.
Karena biasanya ketika orang menyimpan uang, walaupun itu di bank, sering kali tergoda untuk mengambil uang tersebut sehingga sedikit demi sedikit menjadi terkikis, dan habis tanpa meninggalkan bekas.
Tapi ketika mereka membeli perhiasan, walaupun uang tidak tersisa tapi masih meninggalkan bentuk perhiasan emas. Kemudian perhiasan tersebut dapat dijual atau digadaikan ketika mereka kepepet dan membutuhkan uang.
Selain itu perhiasan yang mereka beli juga digunakan untuk perhiasan tubuh sebagaimana fungsi perhiasan tersebut. Jadi sebagian besar orang yang membeli perhiasan memang tidak untuk berinvestasi, apalagi dalam jangka panjang.
Sangat jarang orang membeli perhiasan emas untuk berinvestasi. Apalagi saat ini sudah banyak investasi emas berbentuk emas batangan, seperti yang disebut dalam artikel emas murni. Sehingga orang yang benar-benar ingin berinvestasi emas, akan lebih memilih investasi emas murni atau logam mulia.
sejujurnya gw ga ngerti mengapa sih broker harus sampai benar-benar cek validitas kita. Maksud gw sih kalau meminta KTP, NPWP dan cover buku tabungan sih ga masalah. Ya, namanya juga buka akun yang berkaitan dengan uang. Cuma untuk detail-detail seperti Nama Ibu Kandung dan status kepemilikan rumah serta kontak darurat juga rasanya agak privasi ya. Terutama untuk nama ibu kandung yang biasa Bank juga meminta verifikasi data diri saat pengajuan aduan.
Jadi gw rasa kok perlu ya broker sampai meminta data diri dengan sedetail itu padahal kita yang mendepositkan uangnya ke broker lho, lain hal dengan bank dimana kita menyimpan uang disana sekaligus menerima pinjaman uang dari bank kalau kita mengajukan pinjaman.
Wilson: Prosedur pembukaan akun live di broker memang sesuai dengan ketentuan dari Bappebti dimana broker harus mempelajari identitas dari tradernya atau istilah KYC (Know Your Customer).
Bukan hanya di dalam negeri, tetapi diseluruh dunia, broker yang teregulasi memang harus mengetahui identitas dari trader. Hal ini bertujuan untuk menghindari sanksi dari PBB dimana perusahaan, apapun itu bentuknya, bila ketahuan berurusan dengan oknum tertentu seperti teroris, kriminal, ataupun orang yang terkena sanksi dan embargo dari beberapa negara.
Nah, orang-orang seperti ini biasanya sangat dekat dengan yang namanya pencucian uang dan bila broker berurusan dengan mereka maka sanksi berat akan menanti. Untuk itu, daripada harus terkena sanksi, broker lebih baik menggali informasi yang jelas dari trader.
Cahyadi: Ga hanya faktor tadi sihh, KYC jga bertujuan agar bisa ngelacak, identitas trader itu valid atao ga, terus apakah trader ada masalah finansial ga sblmnya, seperti misalkan ada utang bank yg ga dibayar (makanya ada disuruh foto tabungan). Selain dri hal hal gede yg agan Cahyadi sampaikan. Terus jga mau pastiin alamat jga apakah ada atau ga. ini sih ibarat nya kita bertransaksi dngn orng lain, dan orng trsbt klu pake alamat palsu, kitanya jga tkt bukan.
Kemudian utk hal kecil sprti nama akun hrs sesuai dngn nama akun bank jga diperhitungkan agar ga terjadi pencucian uang aja. Sbtulnya broker jga menjaga nama dan reputasinya, n lebih aman bila menolak klien yg berpotensi ngerusak reputasi mrekaa.
Izin bertanya, aku kan au mencoba mendaftar di broker live biar bsa ngerasain langsung trading itu sprti apa dan merasakan jga profit yg didapatkan dari trading. Tetapi melihat syarat broker yg mewajibkan adanya bank, NPWP, KTP, serta data kontrak yg terkait, brrti kyknya usia jga harus jadi patokan dong. Krna utk dapatin KTP dan NPWP itu minimal usia kan harus 17 tahun ke atas dan selain itu ngebuka akun bank jga perlu usia matang jga meski ada beberapa bank yg nawarin usia dibawah 17 an bsa buka tabungan juga.
Mengapa sihh kita usia dbawah itu ga diperbolehkan trading Forex? Pdhl akses ke broker sbnrnya gampang lho
Bantu jawab yee! Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa usia minimum untuk trading forex mungkin berbeda-beda di setiap negara dan diatur oleh hukum setempat. Dalam hal ini , trading di Indonesia itu dibutuhkan umur minimal 18 tahun dan ini udah diatur ama BAPPEBTI.
Ada beberapa alasan mengapa usia minimum harus dipenuhi. Yang utama dan terutama itu perlu diingat bahwa trading forex tu ngelibatin risiko yg tinggi dan kompleks yg emang perlu deep pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan untuk mengambil keputusan trading yang tepat. Masalahnya klu anak2 ama remaja kan ga mngkn bsa ambi keputusan matang dan pengetahuan market mereka terbatas kan? Meski gw akuin kyknya ada yg bsa mealkukan hal tsb
Selain itu, beberapa negara juga mengatur usia minimum untuk membuka rekening bank, mendapatkan KTP dan NPWP, dan kontrak hukum lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi anak-anak dan remaja dari penyalahgunaan dan penipuan keuangan.
Eh, tambahan aja nih! Elo bisa tetap follow the trading dngn cara buka akun demo. Jujur krna ga diperbolehkan trading justru bisa jadi waktu utk mealkukan dan mempljarai trading dngn akun demo dngn batas hingga elo dah capai usia matang utk trading.
Bayangin, elo misalkan 15 tahun mau belajar di akun demo. Butuh 3 tahun belajar agar bsa traidng live ktika dah genap 18 thun. Pro trader aja butuh waktu bertahun2 belajar n elo dah ngelakuinnya lho. Ini bsa jadi advantage buat elo yg usia dibawah standard agar bsa trading demo akun dan bsa mematangkannya selama mngkn. So, jgn aggap remeh akun demo lho
Izin nnya yaa. Misalkan di deposito itu kan dikatkaan sbagai investasi yg cukup aman krna selain memberikan return yg cukup tinggi bila dibandingkan dngn tabungan biasa, kita juga dijamin ama jaminan simpanan hingga 2 Milyar dan dana kita diawasi ama Lembaga Penjamin Simpanan ato LPS.
Misalnya aja nihh, klu dana kita ternyata kalap, maka jaminan uang yg bakal dikembalikan itu maksimal 2 Milyar kan? Nah, kira2 misalkan aku itu tabung deposito di beberapa bank, misalkan masing2 2 Milyar, apakah sy dapatkan jaminan 2 Milyar di tiap bank ato 2 Milyar ini adalah total keseluruhan deposito saya di beberapa bank? Mau dipastiin dlu nihh, sistem jaminan di LPS itu kyk gmana, apakah 2 Milyar ini per individu ato per bank. Mohon penjelasannya, terima kasih
Halo! Saya coba menjelaskan terkait pertanyaan Anda ya!
Sistem jaminan simpanan yang diatur oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berlaku per individu dan per bank. Artinya, jaminan maksimal yang akan diberikan oleh LPS adalah sebesar 2 Milyar Rupiah per nasabah di setiap bank yang terdaftar di LPS.
Jadi, misalkan Anda memiliki deposito di beberapa bank dan masing-masing deposito sebesar 2 Milyar Rupiah, maka Anda akan mendapatkan jaminan sebesar 2 Milyar Rupiah untuk setiap deposito tersebut. Jika suatu saat terjadi kebangkrutan pada salah satu bank tempat Anda memiliki deposito, maka LPS akan mengganti kerugian Anda hingga batas maksimal jaminan per nasabah, yaitu 2 Milyar Rupiah per bank.
Namun, penting untuk diingat bahwa jaminan simpanan LPS hanya berlaku untuk produk tabungan, deposito, dan tabungan berjangka, serta bukan untuk jenis investasi lainnya seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain sebagainya. Jadi, apabila Anda memiliki investasi di instrumen keuangan selain tabungan atau deposito, maka investasi tersebut tidak akan tercover oleh jaminan LPS.
Semoga membantu ya!
Izin nambahin, maksimal 2M yg dimaksudkan itu adalah tabungan dan deposito yg bsa dibayarkan ama LPS. Misalkan elo pnya 2,1 M misalnya dan bank tersebut trnyata bangkrut, maka yg bsa didapatkan itu cma 2 M aja, sisa 100 juta yaa bye2 gan.
Mka dari itu, bnyk bngt orng yg berduit itu tabungannya ada dimana2. Jd ga hnya berpatokan ama 1 bank, dan deposito mereka juga seperti itu. Jd, bsa aja dia pnya deposito di bank A, tetapi tabungan di bank B, dan ada sebagian lagi di bank C. Hal ini agar dana mereka tetap terjamin bila bank mengalami kebangkrutan ato gagal bayar. Meskipun bank itu jarang bngt ada yg ngalamin hal sprti itu, mreka itu antisipasi aja dngn cara seperti melakukan diversifikasi bank dimana dana mereka disimpan disitu
|
...
|
Loading |