Cara menganalisa pergerakan harga suatu aset di pasar finansial menggunakan perangkat statistik, seperti grafik (bar, line, atau candlestick) dan rumus matematis.
Cara menganalisa pergerakan harga aset di pasar finansial berdasarkan data dan berita ekonomi tertentu. Dalam forex, analisa fundamental berkaitan dengan berita yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.
Analisa fundamental yang digunakan untuk Trading Emas?
Untuk Rojali,
1. Anda dapat melihatnya pada data OHLC (Open High Low Close) yang ada di History Center. Untuk mengaksesnya, silahkan klik menu Tools > History Center pada aplikasi Meta Trader Anda. Selanjutnya silahkan pilih pair mata uang yang ingin Anda lihat datanya. Untuk mengetahui seberapa besar pergerakan (naik ataupun turun) dalam periode satu jam, maka alihkan timeframe ke periode H1 terlebih dahulu. Untuk mengetahui pergerakan naik, Anda bisa hitung selisih jarak dari harga open ke harga high. Begitu pula sebaliknya, untuk mengetahui pergerakan turun, Anda bisa hitung selisih jarak dari harga open ke harga low.
2. Perihal perdagangan emas fisik dengan trading online sebenarnya saling mempengaruhi. Sehingga jika permintaan (demand) sedang naik dikarenakan faktor tertentu sehingga membuat penawaran (supply) menipis, tentu saja akan membuat harga emas naik. Begitu pula sebaliknya, jika permintaan menurun sehingga menyebabkan penawaran menumpuk, maka tentu saja akan berdampak pada kemerosotan harga. Hal ini tentu juga berpengaruh terhadap harga emas pada trading online. Baik pada perdagangan emas fisik ataupun trading online, keduanya tetap berlaku asas penawaran dan permintaan (supply and demand).
Semoga bisa membantu.
@ Sugandi:
Karena harga emas dikurs dengan USD yaitu XAU/USD, sedangkan The Fed adalah bank sentral AS yang mana statement dan keputusannya akan berpengaruh langsung pada USD.
@ Denjaka:
Bias dalam trading artinya kecenderungan arah pergerakan harga. Ada bias bullish, bias bearish dan bias netral. Bias bullish maksudnya harga cenderung bergerak bullish atau bergerak uptrend, bias bearish maksudnya harga cenderung bergerak bearish atau bergerak downtrend, sedangkan bias netral maksudnya harga cenderung bergerak sideways atau bergerak dalam range tertentu. Bias netral biasanya terjadi ketika pelaku pasar sedang konsolidasi.
@ Syahroni:
Karena harga emas dikurs dalam USD (XAU/USD), maka pergerakannya sangat dipengaruhi oleh perekonomian AS. Biasanya yang berdampak pada pergerakan harga emas adalah suku bunga The Fed, inflasi, tenaga kerja, pengangguran dan juga penjualan ritel di AS. Komentar dan pernyataan para pejabat The Fed juga akan berpengaruh. Selain itu, faktor geopolitik seperti perang juga akan sangat mempengaruhi status emas sebagai asset safe haven (asset yang aman).
bagaimana dengan dampak perang antara rusia vs ukraina saat ini pak, apakah akan berdampak tinggi pada harga emas?
@ Syahroni:
Seperti tampak pada pergerakan harga XAU/USD, perang di Ukraina berdampak tinggi. Ketika perang mulai terjadi, XAU/USD langsung berberak bullish, dan ketika perang mereda mengalami koreksi bearish.
Pada sekolah menengah, kita memperoleh pelajaran ekonomi di mana kita diberitahu bahwa harga terbentuk dari pertemuan antara penawaran dan permintaan. Penawaran dan permintaan pula lah yang menjadi faktor fundamental paling berpengaruh pada harga emas.
Ketika permintaan atas emas meningkat sedangkan penawarannya tetap atau berkurang, harga emas cenderung meningkat.
Ketika penawaran atas emas meningkat sedangkan permintaannya tetap atau berkurang, harga emas cenderung menurun.
Beberapa contoh konkret:
Pada skala internasional, dinamika permintaan dan penawaran tercermin dalam bentuk harga pada pasar emas berjangka (commodity futures). Para pembeli dan penjual yang berpartisipasi dalam pasar ini merupakan perusahaan-perusahaan dan para trader berskala besar yang mungkin membeli dan menjual emas untuk kebutuhan perhiasan, logam industri, peralatan medis, simpanan, dan lain-lain. Ada pula bank-bank sentral yang membeli dan menjual emas untuk menambah atau mengurangi cadangan devisa negara masing-masing.
Adanya covid-19 dan perang rusia vs ukraina ini bagaimana ya kak pengaruhnya terhadap harga emas?
Untuk mengetahui pengaruhnya, kita teliti saja dari segi permintaan dan penawaran emas itu sendiri. Apa yang terjadi pada permintaan dan penawaran emas saat COVID-19 dan perang terjadi?
Selaras dengan adanya peningkatan dalam permintaan dan gangguan pada sisi penawaran, harga emas cenderung meningkat.
Faktor fundamental apa yang dapat berpengaruh pada harga emas di pasar forex?
Mengapa keputusan The Fed sangat berpengaruh ke emas?
Di sebuah analisa, ada yang menuliskan judul "Emas berbias netral" itu maksutnya seperti apa ya kak?
Selain The FED, beriata apa yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap pergerakan harga emas
Akhir2 ini sering terjadi fenomena ketika harga emas turun, indeks dolar juga lesu. Lalu kemana orang2 menyimpan uangnya? Saya kira emas gerakannya berbanding terbalik dengan dolar?
Harga emas terutama dipengaruhi oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran emas itu sendiri. Jadi, THE FED sebenarnya justru tak terlalu berdampak pada harga emas.
Beberapa berita yang berpengaruh paling besar adalah:
Perlu diketahui bahwa aset investasi di dunia ini sangat banyak ragamnya, bukan hanya dolar dan emas saja. Masih ada juga obligasi, saham, komoditas selain emas, kripto, dll.
Ketika dolar lesu, mata uang lain biasanya menguat. Contohnya euro, pound sterling, rupiah, dan seterusnya.
Emas juga bukan satu-satunya aset lindung nilai (safe haven) yang bisa dipilih oleh trader. Masih ada obligasi.
Belakangan ini obligasi semakin banyak dicari, karena bank-bank sentral dunia sedang berlomba-lomba menaikkan suku bunga mereka. Kenaikan suku bunga bank sentral = kenaikan suku bunga obligasi. Trader dan investor jadi lebih memilih berinvestasi pada obligasi yang dapat memberikan bunga lebih besar, daripada emas yang tidak memberikan bunga sama sekali.
Harga emas memang sering berbanding terbalik dengan dolar AS, tetapi korelasinya tidak absolut. Hal itu hanya akan terjadi jika semua hal lainnya tidak berubah. Sedangkan kita tahu sendiri bahwa saat ini ada faktor suku bunga yang terus meningkat.
Banyak orang merekomendasikan bahwa emas adalah aset safe haven saat krisis ekonomi. Ketika ekonomi AS sedang lesu atau tidak sehat, maka harga emas naik. Apakah benar harga emas naik saat ekonomi AS lesu?
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi harga emas. Faktor utama adalah penawaran dan permintaan, sama seperti halnya barang lain (ingat hukum permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi).
Umpamanya jika diadakan eksplorasi tambang emas baru yang melimpah, sedangkan permintaan emas tak berubah, maka harga emas mungkin akan turun.
Atau jika bank-bank sentral meningkatkan pembelian emas mereka, sedangkan pasokan emasnya tidak berubah, maka harga emas mungkin akan naik.
Dalam hal ini, "krisis ekonomi" ataupun "ekonomi AS" hanyalah salah satu variabel yang kemungkinan mempengaruhi harga emas. Kalau terjadi krisis saja, atau ekonomi AS sedang lesu saja, maka harga emas mungkin naik. Tapi setiap saat pasti ada lebih dari satu variabel yang mempengaruhi harga emas. Kita juga perlu menengok bagaimana kondisi penawaran emas secara global dan bagaimana permintaan emas di kawasan lain. Jadi, ekonomi AS lesu saja tidak menjamin harga emas akan naik.
alo mas admin
1. untuk melihat kalao xua/usd atau gbp/usd dalam satu jam saja sudah naik, beberapa point. lihat nya di sebelah mana, di software mt4
2. ada berita iran menangkap kapal tanker inggris, mas fisik perhiasan naik 3000 ribu, apakah akan berpengaruh juga ke trading emas.
Analisa fundamental digunakan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas dan membuat keputusan trading yang informatif. Berikut adalah beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam analisa fundamental untuk trading emas:
Inflasi dan suku bunga: Kondisi ekonomi yang stabil dan tingkat suku bunga yang rendah biasanya mendorong harga emas naik, sementara tingkat inflasi yang tinggi dan suku bunga yang meningkat dapat memperlambat permintaan emas.
Kepercayaan pasar: Kepercayaan pasar yang rendah dapat memperkuat permintaan emas sebagai aset safe haven, sementara kepercayaan yang kuat dapat memperlambat permintaan.
Permintaan global: Permintaan emas dari negara-negara seperti China dan India dapat mempengaruhi harga emas.
Kondisi geopolitik: Peristiwa geopolitik seperti perang, konflik, dan krisis keamanan dapat memperkuat permintaan emas sebagai aset safe haven.
Kondisi pasar saham: Fluktuasi pasar saham dan volatilitas dapat mempengaruhi permintaan emas.
Kondisi pasar valuta: Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi harga emas.
Kondisi pasar komoditas: Harga komoditas lain seperti perak, tembaga, dan minyak mentah dapat mempengaruhi harga emas.
Aisha: Sore kak, bila dibandingkan antara 2 aset safe haven yaitu emas dan USD, manakah yang lebih aman/ lebih unggul untuk mempertahankan nilai aset? SElain itu kekurangan dan kelebihan kedua aset safe haven tersebut apa? Terima kasih!!
@ Sirui:
Perlu dibedakan antara berita dan data ekonomi berdampak tinggi.
Jika yang dimaksud berita, biasanya mengacu pada pernyataan atau komentar para pejabat bank sentral (The Fed) mengenai prospek suku bunga atau stimulus. Berita-berita seperti ini akan berdampak tinggi terhadap peregerakan US Dollar dan akan mempengaruhi pergerakan harga emas (XAU/USD).
Jika yang dimaksud adalah rilis data ekonomi berdampak tinggi, maka yang sangat berdampak terhadap US Dollar adalah statement dan suku bunga The Fed, data ketenagakerjaan seperti Non Farm Payrolls, upah dan pengangguran, data inflasi terutama CPI dan juga data GDP dan penjualan ritel (retail sales).
Wahyu:
Permasalahannya di sini, kamu butuh "safe haven" untuk apa? Karakteristik setiap aset itu berbeda-beda, sehingga akan cocok untuk orang yang berbeda pula.
Coba lihat dua contoh ini:
Ada seorang ibu rumah tangga ingin berinvestasi aman untuk keluarganya, tetapi dia tidak mau kena risiko besar. Dalam hal ini, "safe haven" paling cocok untuknya adalah emas fisik.
Sang Ibu bisa menggadaikan emas ketika butuh uang, kemudian menebusnya lagi setelah punya uang. Dalam jangka panjang, ia bisa mewariskannya pada anak-cucu. USD nggak berguna buat dia, karena dia toh nggak paham valas.
Ada seorang trader yang sudah punya banyak pengalaman, portofolio terisi oleh banyak sekali jenis aset dari seluruh dunia. Dalam hal ini, "safe haven" paling cocok untuknya adalah dolar AS.
Si Trader bisa menggunakan USD sebagai persediaan cash saat gejolak ekonomi, kemudian langsung dibelikan aset baru lagi saat situasi membaik. Emas fisik nggak berguna buat dia, karena lebih susah dikonversi ke aset lain dibandingkan USD.
Jadi, suatu aset "safe haven" yang aman dan unggul bagi satu orang itu belum tentu berkhasiat sama untuk orang lain.
So, apakah emas atau USD yang paling aman/paling unggul untuk mempertahankan nilai aset? Yaaa, kembali lagi kepada kamu sendiri. "Aset" yang sudah kamu punya itu apa. Tujuan investasi kamu itu apa. Dan tujuanmu ingin punya safe haven itu untuk apa.
Mau bertanya nihh, mungkin agak sedikit kluar dari topik pembahasan. Jadi emas kan meruapakn safe haven dan trnyata setelah sy telusuri, perak jga merupakan alternatif lain dari safe haven emas dan harganya jauh lebih murah daripada emas.
Pertanyaan saya sdrhana aja sihh, utk fundamental dari emas apakah akan sama dengan fundamental dri silver? Dan ada ga korelasi silver dengan mata uang lainnya seperti USD?? Makasih
Robert:
Sorry, beda pendapat nih.
Menurut saya aja nih, perak bukan alternatif dari safe haven emas.
Coba lihat bank2 sentral dunia, logam mulia apa yang mereka borong tiap tahun? Emas.
Adakah bank sentral yang pegang perak? Nggak ada.
Cadangan devisa apa yang disimpan bank sentral? Emas dan valas.
Adakah bank sentral yang menyimpan cadangan devisa dalam perak? Nggak ada.
Dus, perak nggak bisa menjaga nilai investasi kita dan bukan termasuk safe haven.
@ Robert:
- Pertanyaan saya sdrhana aja sihh, utk fundamental dari emas apakah akan sama dengan fundamental dri silver?
Mungkin maksudnya apakah analisa fundamental untuk perak sama dengan analisa fundamental untuk emas? Jawabnya sama.
- … Dan ada ga korelasi silver dengan mata uang lainnya seperti USD??
Emas dan perak mempunyai korelasi yang positif. Jadi kalau harga emas naik maka harga perak juga akan naik, dan sebaliknya kalau harga emas turun maka harga perak juga akan turun.
Robert: Emas memang dikenal sebagai safe haven, tetapi perak juga dikenal sebagai alternatif safe haven yang lebih murah daripada emas. Keduanya memiliki beberapa kesamaan dalam hal dianggap sebagai investasi yang relatif aman dan nilai intrinsik yang tinggi.
Namun, ada perbedaan fundamental antara emas dan perak. Secara umum, emas dianggap sebagai logam mulia yang paling stabil dan memiliki nilai yang lebih tinggi daripada perak. Hal ini karena emas lebih jarang ditemukan daripada perak dan permintaannya lebih tinggi. Emas juga cenderung lebih stabil dalam jangka panjang karena permintaan global yang konsisten untuk kegunaannya sebagai penyimpanan nilai dan alat perdagangan.
Di sisi lain, perak lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti permintaan industri dan produksi global. Selain itu, perak juga digunakan sebagai bahan dalam berbagai aplikasi teknologi tinggi, sehingga permintaannya dipengaruhi oleh tren inovasi teknologi.
Terkait korelasi antara perak dan mata uang, termasuk USD, ada hubungan yang cukup kuat. Seperti halnya emas, harga perak dipengaruhi oleh nilai tukar USD. Ketika nilai tukar USD naik, harga perak cenderung turun dan sebaliknya. Hal ini karena perak adalah aset global yang diperdagangkan dalam USD, sehingga perubahan dalam nilai tukar USD dapat mempengaruhi harganya.
Jawaban untuk Hardi Atminto:
Ada beberapa faktor fundamental yang dapat berpengaruh pada harga emas di pasar forex, di antaranya:
Jawaban untuk Denjaka:
Emas berbias netral maksudnya harga emas cenderung bergerak sideways/ranging pada rentang harga tertentu.
1. Saya mau nanya bagaimana caranya atau analisa yang digunakan dalam menentukan posisi supply and demand pada saat trading?
2. Apakah posisi supply and demand akan terus sama dari waktu ke waktu atau ada kemungkinan posisi tersebut berubah-ubah?
Untuk Alif,
Jika harga belum mencapai area yang Supply / Demand, anda bisa memasang Order pending Sell Limit dan Buy Limit.
Jika harga sudah mencapai area Supply / Demand anda bisa langsung Sell / Buy.
Resiko 1. dari semuanya harga berbalik arah/ atau melanjutkan menguat/melemah. Anda bisa mesang Stop Loss.
Resiko 2. harga berbalik arah/ atau melanjutkan menguat/melemah namun kemudian berbalik arah kembali (pullback)
Terima kasih.
Untuk Hizkia,
1. Silahkan baca :
2. Zona supply atau demand akan tetap sama dari waktu ke waktu selama zona tersebut masih fresh atau masih belum pernah diuji/retest. Sebuah zona tentu akan berubah range-nya jika harga telah menguji zona tersebut. Dan sebuah zona akan menjadi tidak valid atau sudah tidak berlaku hanya jika harga mampu mempenetrasinya.
Semoga bisa membantu.
@KangEwok: Sore kang Ewok, salam kenal. Pengukuran area supply and demand memakai analisis supply and demand mas. Materi supply and demand juga banyak referensinya, silahkan semuanya temukan di situs ini.
@Fadhal Ahmad: Tidak ada patokan khusus atau aturan terperinci dalam menggambar area SnD. Menggambar zona SnD bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan zona SnD tersebut. Satu-satunya aturan yang perlu diingat dan ditanamkan dalam menggambar zona SnD adalah:
Zona SnD adalah saat OHLC (open, high, low, close) saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris sejajar dan rapi.
@aldi wakid: Cara menggambar area supply and demand ada 2. Pertama menggunakan OHLC candle saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris dengan sejajar dan rapi. Kedua, menggunakan candlestick seperti pin bar dan engulfing.
Silakan baca baik-baik dan perbanyak latihan karena area supply and demand ini memang bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan area supply and demand tersebut.
Salam kenal, dan salam profit untuk Anda bung Yulius.
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih terlebih dahulu atas apresiasi Anda selama ini terhadap media kami. Selain disini (Inbizia), Anda juga bisa mengunjungi media Seputar Forex untuk mempelajari materi-materi lain yang berkaitan dengan trading forex.
Semoga bisa membantu.
Apakah Supply And Demand dan Support And Reistance itu memiliki cara kerja yang sama?
Untuk Fugari,
Prinsip penerapan antara level support/resisten dan zona supply/demand pada dasarnya hampir sama. Keduanya digunakan untuk mencari pentujuk apakah terdapat reaksi harga yang mengindikasikan akan adanya breakout ataupun reversal.
Semoga bisa membantu.
@Alfanura:
Betul pak. Memang banyak sekali versi Supply And Demand yang beredar di Internet sekarang. Baik itu artikel gratisan ataupun Course berbayar. Kalau ditanya yang benar, semua sebenarnya benar kok pak. Perbedaan nama itu biasanya muncul karena perbedaan preferensi dari pembuatnya saja. Tapi yang penting sebenarnya bapak paham sama konsep dari masing-masing SND. Konsepnya secara umum ada 3.
Pertama, ada Supply And Demand yang memanfaatkan Equillibrium atau zona keseimbangan. SND ini umumnya memanfaatkan prinsip Breakout yang terjadi pada zona keseimbangan yang terbentuk saat harga Sideway. Ada juga beberapa yang menggunakan konsep Retest, dll. Untuk lebih lengkapnya, bapak bisa baca pada artikel tentang zona Supply And Demand untuk pemula berikut.
Kedua, ada Supply And Demand yang memanfaatkan zona Imbalance atau zona ketidakseimbangan. Beda dengan zona keseimbangan, SND yang satu ini memanfaatkan zona-zona yang terbentuk saat harga dalam keadaan extreme atau tidak normal. Umumnya ada pada Swing High Swing Low harga. Prosedur tradingnya sendiri lebih ke arah Retest ke zona Imbalance tersebut untuk mencari sisa-sisa order yang masih ada di sana. Untuk lengkapnya bisa bapak coba baca di artikel Supply And Demand untuk trader pro ini.
Ketiga dan yang paling banyak dibahas di internet saat ini adalah Supply And Demand yang memanfaatkan zona manupulasi. Berbeda dari kedua pendahulunya di atas, kalau zona manipulasi ini memanfaatkan konsep harga yang sering dimanipulasi untuk menipu trader-trader Breakout ataupun Retest. Pola dan prosedurnya secara singkat merupakan gabungan dari kedua SND di atas. Pola-pola ini sekarang sering dikenal dengan nama Quasimodo Level, Diamond Level, dll. Contohnya sebagai berikut:
Jadi mengenai mana yang benar, semua yang bapak baca dan pelajari tersebut sudah benar. Mengenai mana yang paling menguntungkan, jika digunakan dengan disiplin dan konsisten semuanya akan menguntungkan kok pak. Secara pribadi sendiri, zona keseimbangan biasanya menawarkan cara yang paling aman, zona imbalance menawarkan ringkat Risk:Reward Ratio yang stabil, sedangkan zona manipulasi menawarkan tingkat Win Rate yang paling tinggi.
Terima kasih, semoga bisa membantu.
Betul sekali pak, memang metode yang paling mudah dalam menentukan zona SnD adalah dengan melihat pola Candlestick reversal yang terbentuk sebelumnya. Hanya saja metode ini hanya bisa digunakan jika bapak berpatokan pada zona-zona Imbalance tempat dimana harga berpotensi membentuk Reversal. Oleh karena itu pola-pola Candlestick yang digunakan juga biasanya berpatokan dengan pola candlestick Reversal. Mengenai pola mana yang lebih baik, menurut pengalaman saya pribadi ada 2 pola, yaitu:
a. Bullish/Bearish Engulfing
Yang pertama dan utama adalah pola Engulfing baik itu Bullish ataupun Bearish Engulfing. Selain bisa digunakan untuk melihat titik-titik pembalikan trend, pola ini juga bisa menjadi patokan Retrace sebagai titik-titik penerusan trend. Kelebihan utama pola ini karena akan banyak order-order yang muncul di sekitaran pola tersebut muncul sebagai upaya untuk menunggu Retest. Namun perlu diingat, pola ini jauh lebih efektif semakin cepat harga melakukan Retest atau Retrace ke sekitaran pola/zona.
b. Morning/Evening Star
Pola selanjutnya yang juga memiliki tingkat Winrate yang tinggi sebagai tempat terbentuknya zona SnD adalah Morning/Evening Star. Berbeda dengan Engulfing, Pin Bar dan beberapa pola reversal lainnya, pola ini memiliki tingkat akurasi tinggi sebagai zona SnD karena memang jarang sekali terbentuk terutama pada time frame H4 ke atas. Sehingga tidak akan banyak False Signal atau zona yang bisa menipu terbentuk dari pola candlestick satu ini.
Selain pola-pola di atas, pola Candlestick reversal lainnya seperti Pin Bar, Doji juga tetap bisa digunakan sebagai patokan zona. Hanya saja seperti yang ibu ketahui memang, pola-pola ini bisa muncul dimana dan kapan saja sehingga bisa sedikit menipu.
Terima kasih atas pertanyaannya, semoga bisa sedikit membantu.
saya mau bertanya..
bagaimana cara menggambar garis suply dan demand yg benar??
Karena saya bingung sekali
Hallo Mas erik.. salam kenal.. saya Yulius dari Jambi..
Saya baru menemukan blog ini tadi malam, sy juga trader, masih pemula.. 1 tahun terakhir sy trading menggunakan S&D dan sy kira tulisan ini cukup menambahbah wawasan saya tentang itu.. sy inin menanyakan apakah forum di blog ini masih aktif,,,? atau barangkali ada media terbaru tentang forex yang mas erik kelola akhir2 ini... Terima kasih..
Selamat malam, saya mulai mengenal Supply And Demand beberapa bulan belakangan dari ebooknya Samibegod dan mulai mendalami sejak saat itu. Tapi semakin belajar, kenapa banyak sekali versi SND ya? Dan berbeda-beda jatuhnya. Terlebih lagi ketika mulai masuk banyak jenis-jenis Setup. Ada yg namanya sama tapi berbeda, ada yg jenisnya sama tp justru namanya berbeda. Sebenarnya versi mana yang benar dan menguntungkan? thx
bagaimana menyikapi supply atau demand yang sudah di break / bahkan setelah di retest?
Mohon bantuan, di buku snd yang saya pelajari ada banyak sekali pola candlestik yg bisa dipake untuk zona snd. Dari semua pola candle itu, adakah pola-pola yang memang lebih tinggi akurasinya daripada yang lain? Terima kasih
Kak, untuk mengetahui supply atau demand itu kuat dr mna nya ya? Terkadang di dlm satu chart ada snd yg saling berdekatan. Nah untuk mngetahui kuat atau tidaknya itu gmn?
@Adi Permana: Ada 2 hal yang Anda gunakan untuk melihat kuat tidaknya S&D.
1. Panjang candle setelah S&D terbentuk.
Semakin penjang candle yang terbentuk setelah S&D maka semakin kuat S&D-nya begitupun sebaliknya.
2. Cepatnya harga berbalik (reject) setelah mengenai S&D tersebut.
Semakin cepat harga berbalik dari S&D maka semakin kuat S&D tersebut, begitupun sebaliknya.
Apabila terdapat 2 S&D kuat yang berdekatan, cari parameter baru yang menguatkan contohnya garis trendline atau bisa juga menggunakan fibonacci retracement.
Bagaimana sebenarnya orang tahu bahwa di satu zona terdapat pending order tersisa yang bisa membuat harga bereaksi hingga akhirnya menemukan strategi snd ini pak. mohon pencerahannya
@Muhammad Hilmi: Jawaban pastinya tidak ada yang benar-benar tahu pada zona tersebut ada pending order tersisa sehingga harga bisa pantul pada level tersebut.
Pertama, ini dulu dipahami, karena banyak yang salah kaprah menganggap cara ini seperti holy grail. Setiap zona harus pantul, maka apabila beberapa kali loss mereka sudah mundur.
Padahal kalau dilihat secara keseluruhan winrate zona tersebut berkisar 55-60%. Sudah cukup baik tinggal dikombinasikan dengan rasio risk/reward yang diatas 1/2.
Kedua, jawaban dari yang bapak/mas inginkan butuh banyak latihan untuk menjawabnya.
Salah satu cara yang saya gunakan untuk melihat zona S&D yang bagus bukan hanya dari zona tapi strukturnya.
Untuk menjelaskannya hal ini cukup susah karena harus berhadapan chart dan menjelaskannya satu persatu.
Kalau mau lebih jelas, nanti bisa tanyakan di grup telegram Seputarforex Belajar sistem trading: https://t.me/belajarsistemtrading
Saya akan menjelaskan dengan rinci jawaban ini.
Kriteria level Supply Demand yang kuat itu seperti apa kak?
@Nirwana: Berikut beberapa kriteria level supply/demand yang kuat.
1. Candlestick memiliki body panjang dan shadow kecil (atau tanpa shadow) setelah membuat base supply/demand
Candlestick dengan body panjang dan shadow kecil ini menandakan adanya tekanan salah satu pihak (seller atau buyer) yang dominan dan akan menjadi level ini apabila tersentuh.
2. Candlestick body panjang tersebut berhasil menembus (break) level support/resisten
Jika candlestick body panjang (poin 1) ini berhasil menembus level support/resisten artinya salah satu pihak mengalami kerugian cukup besar karena biasanya stop loss trader diletakkan pada level support/resisten tersebut.
Akibatnya, jika hal ini terjadi maka peluang harga akan melanjutkan arah menjadi lebih besar dan peluang harga pantul pada saat datang kembali ke level supply/demand juga lebih besar.
3. Terjadi rejection yang kuat pada level supply/demand tersebut sebelumnya
Rejection yang kuat ini adalah berbentuk shadow panjang saat memasuk level supply/demand.
Hal ini menandakan adanya seller/buyer yang sangat kuat dan menjaga level tersebut. Oleh karena itu, level seperti ini patut kita tandai sebagai level supply/demand yang kuat.
Halo selamat sore mas Rizki, Saya baru dalam dunia trading, dan pengetahuan saya masih minim. Bila berkenan berbagi ilmu nya, pengukuran demand zone dan supply zone dari analisis apa ya? Terimakasih. Wassalam.
Saya sudah mempelajari SND di artikel Supply And Demand Untuk Pemula tapi saya masih belum paham dalam menggambar garis SND ini, apakah dalam menggambar garis SND memiliki patokan khusus ?
@ Fadhal Ahmad:
Pada dasarnya area supply dan demand adalah resistance dan support. Jika supply dan demand biasanya direpresentasikan dalam bentuk area, maka resistance dan support direpresentasikan dalam level. Tetapi fungsinya sama. Area demand menyatakan level-level support, dan area supply menyatakan level-level resistance.
Untuk menentukan level-level support dan resistance (demand dan supply), silahkan baca: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance
@Nirwana:
Ada banyak kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kekuatan sebuah zona. Namun beberapa yang penting adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan harga saat membentuk zona
Kekuatan ini dapat dilihat dari bagaimana cara harga meninggalkan zona pasca pembentukan. Jika harga bergerak kuat tanpa terseok-seok pasca pembentukan maka bisa dipastikan zona tersebut juga memiliki status yang kuat. Namun jika harga bergerak lambat pasca pembentukan maka zona juga bisa dinilai lemah.
2. Terjadi Break pada level tertentu
Jika pada poin pertama dilihat bagaimana cara harga bergerak pasca zona terbentuk, maka poin kedua adalah apa yang telah harga capai pasca zona tersebut terbentuk. Hal ini bisa apa saja yang berhubungan dengan Key level dari Break pada level SnR, Break pada zona yang berlawanan, Break pada level indikator, dll.
3. Berapa kali harga telah Retest pada zona
Poin terakhir adalah telah berapa kali harga menyentuh, masuk ataupun melakukan Retest pada zona. Semakin sering harga Retest pada zona, maka akan semakin kecil pula kemungkinan zona tersebut akan bekerja di kemudian hari.
Sebenarnya ada banyak lagi hal-hal yang bisa dipantau seperti seberapa jauh jarak pergerakan harga, seberapa lama zona tersebut telah terbentuk, dll. Hanya saja ketiga poin yang telah disebutkan di atas merupakan poin yang paling penting dan harus selalu diperhatikan dalam menilai kekuatan sebuah zona.
@Adi Permana, @Kiki R:
Bener ini. Lihat aja body candle terdekat. Body candle gede, berarti S&D kuat. Body cancle makin tipis, makin lemah lesu.
Jawaban untuk Pandu Wicaksono:
Ada. Beberapa pola candlestick mempunyai akurasi area S&D yang lebih tinggi daripada yang lain.
Contoh pola candlestick untuk area S&D yang memiliki akurasi tinggi adalah pola engulfing.
Muhammad Hilmi:
Semua upaya membaca grafik itu pada dasarnya "perkiraan berwawasan", alias "informed prediction", berdasarkan fluktuasi harga yang terjadi pada masa lalu. Tapi, orang yang memprediksi itu sendiri tidak tahu persis bagaimana kondisi saat ini: baik berapa banyak pending order tersisa, berapa banyak yang buy, berapa banyak yang sell, dan seterusnya.
Ini berlaku untuk analisis SND, juga penggunaan alat analisis teknikal lainnya.
Jadi, bagaimana orang bisa bisa tahu ada zona ini dan itu untuk menjalankan strategi snd? Yaa, dengan memiliki wawasan yang cukup untuk memprediksi kondisi pasar.
salam master mau tanya timeframe berapa yang paling bagus dalam menganalisa satu candlestick dan grafik candlestick. mohon pencerahannya.thanks
@ nur hidayat:
Arah pergerakan harga atau trend tidak dilihat dari formasi candlestick, tetapi dari indikator teknikal. Contoh indikator untuk melihat arah pergerakan harga (trend) adalah simple moving average (sma). Pada time frame berapapun Anda trading, untuk menentukan arah trend Anda harus melihat ke time frame yang lebih tinggi.
Misal Anda trading pada tf H1 (1jam), maka untuk menentukan entry buy atau sell Anda harus melihat arah trend di tf daily atau H4. Kalau di tf daily uptrend (bullish) maka Anda bisa open buy dan kalau downtrend (bearish) Anda bisa open sell. Berikut ini contoh melihat arah trend dengan indikator sma 200 pada time frame daily:
Ketika harga berada diatas kurva sma 200 maka trend cenderung bullish (Anda bisa open buy) dan ketika berada dibawah kurva sma 200 trend cenderung bearish (Anda bisa open sell).
Formasi candlestick menunjukkan sentimen pasar. Anda bisa gunakan formasi candlestick untuk menentukan momentum entry yang tepat setelah Anda tahu ingin open buy atau open sell. Berbagai formasi candlestick disebut dengan price action.
Saya kira Anda harus punya metode trading yang terdiri dari minimal 2 indikator yaitu indikator untuk melihat arah trend dan indikator untuk menentukan momentum entry. Indikator arah trend bisa dengan sma (bisa dikombinasi dengan MACD), dan indikator untuk momentum entry bisa dengan RSI atau stochastics. Semoga bisa membantu.
Yang perlu di ketahui 1 candle mewakili TF yang di gunakan. Jika Menggunakan H1 bearti 1 candle adalah mewakili pergerakan selama 1 jam. berrarti selama 24 jam ada 24 candle. TF manapun bisa di gunakan. dan hal ini tergantung dari sistem yang digunakan. perhatikan saat open. gunakan awal awal awal time. Salah satu sistem candle yang disajikan oleh seputar forea adalah Trade With Pin Bar.
Anda bisa mempelajari pola-pola lainnya di Grafik Candlestick dan Pola Candlestick.
Thanks
@lalu dadank: Perlu diketahui bahwa dalam buku tentang analisa pola candlestick time frame Daily digunakan sebagai time frame utamanya. Namun dalam penggunaanya, kita tentu bisa gunakan di time frame lainnya. Semakin besar time framenya, semakin bagus akurasi pola candlesticknya, sedangkan semakin kecil time frame maka semakin berkurang akurasi pola candlestick.
Saya menyarankan memakai pola candlestick paling minimal di time frame H4, karena penggunaan pola candlestick dibawah H4 mempunyai akurasi yang kecil karena banyak fake signal.
Terima Kasih.
Bisa, hanya saja tingkat keakuratannya bisa berbeda beda. pada Umumnya sebagain besar trader menggunakan di H1-D1.
Namun demikian yang perlu di perhatikan time server dari tiap broker bisa berbeda. Hal ini bisa disebut wajar, karena pembukaan dan penutupan tiap broker berbeda. Seperti halnya perbedaan waktu Indonesia dengan negara tetangga.
Anda bisa melakukan pengamatan dengan beberapa broker, dengan TF yang sama namun dengan time server yang berbeda.
Thanks.
@ Fadli:
Formasi candle hammer yang mengisyaratkan pergerakan bullish setelah downtrend, dan shooting star (kebalikan dari hammer) yang mengisyaratkan pergerakan bearish setelah uptrend bisa berlaku untuk semua time frame karena formasi tersebut menunjukkan sentimen pelaku pasar pada saat tertentu, bisa dalam jangka pendek (time frame rendah) maupun jangka menengah panjang (pada time frame tinggi).
Berikut contoh formasi hammer pada AUD/USD daily dan 15 menit (M15) :
Baik di time frame daily maupun time frame M15 formasi hammer menunjukkan perubahan arah (reversal ataupun koreksi) dari downtrend ke uptrend.
@ Edwin widianto:
- Pada time frame berapa yah pak untuk menentukan titik entri yg ideal?
Semua time frame bisa untuk entry, asalkan ada sinyal dari price action yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal.
- Dan jenis candlestick apa yg harus di cari untuk kita entry??
Mengenai hal ini Anda bisa mempelajari price action. Single candle bisa pin bar atau doji, double candle bisa engulfing, tweezer, double top / bottom dsb, lebih dari 2 candle akan membentuk pola seperti morning star, evening star dsb.
Baik pak. Terima kasih atas jawabanya...
Baik pak. Terima kasih yah pak atas kebaikan bapak yang selama ini sudah membantu saya.
Mau tanya, apakah time frame besar akan menghasilkan candlestick yang lebih besar-besar (Bukan doji)?
@Wahyu Chris: Kalau Anda membandingkan antara time frame M1 dengan time frame H4 ke atas maka jawabannya ya.
Time frame M1 biasanya candlenya terlihat kecil dan kurang padat (berisi) terutama pada sesi yang sepi seperti Asia. Pada sesi yang padat/ramai seperti Eropa dan Amerika, candlenya mulai padat (berisi).
Jika menggunakan strategi swing trading, candlestick pada timeframe berapa yang perlu digunakan?
Permisi pak. Pada time frame berapa yah pak untuk menentukan titik entri yg ideal? Dan jenis candlestick apa yg harus di cari untuk kita entry?? Terimakasih.
Apa semua jenis-jenis formasi candlestick dan hubungannya dengan pergerakan harga dapat diaplikasikan pada semua time frame?
apakah candle hammer berlaku buat time frame H4 keatas atau berlaku juga buat time frame H4 kebawah?
master, sudah 2imggu ini aku semakin bingung dan rugi, tolong ajari saya tentang candlestick saya selalu salah arah master, trs untuk candlestick ini biar aku gak salah arah harus lihat TF brapa ya????tolong ya master
@Ganapatih: Weeky-Daily-H4.
Time frame Weekly-Daily untuk melihat struktur harga dan level penting. Sedangkan H4 sebagai time frame entry.
Pada timeframe dan pair apa trader dapat dengan mudah menemukan pola pin bar dan engulfing?
@Yahya Bin Slamet: Pola engulfing ada pada semua pair, dari major, cross sampai exotic pairs.
Untuk time frame, semakin rendah time frame, semakin banyak pola candlestick yang akan Anda temui namun kualitas akurasinya juga kecil.
Jadi, cara terbaik menggunakan pola candlestick adalah menguji akurasinya terlebih dahulu agar mengetahui ekspektasi yang benar apabila trading menggunakan pola candlestick.
Adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak? atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan? trims pencerahannya.
Adakah trader forex yang menggunakan timeframe weekly hingga monthly? Kalau ada, mengapa menggunakan timeframe sebesar itu?
@Nino Araf: adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak?
Ada hubungan, karena masing-masing pair memiliki karakter tertentu.
atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan?
Tidak, suatu pola candlestick mempunyai akurasi yang bervariasi jika diuji pada beberapa pair. Oleh karena itu, kita sebaiknya menguji akurasinya terlebih dahulu.
@Mandra: Adakah trader forex yang menggunakan timeframe weekly hingga monthly?
Ada, trader ini biasa disebut position trader dan lama posisinya bisa ditahan berminggu-mingu hingga beberapa bulan.
Kalau ada, mengapa menggunakan timeframe sebesar itu?
Alasannya, karena mereka trading dengan dana yang sangat besar sehingga memanfaatkan pergerakan harga di time frame besar.
Diatasnya position trader adalah investing yang menahan posisi hingga bertahun-tahun.
Jika trader dengan modal minim, apakah perlu menggunakan timeframe besar weekly untuk menganalisa trend?
@Romli: Menggunakan time frame Weekly atau tidak kembali ke tipe si trader, bukan modalnya.
Kalau dia adalah swing trader, tentu bisa menggunakan time frame Weekly. Sedangkan kalau intraday trader tidak perlu melihat trend di time frame Weekly.
Lalu bagaimana dengan modal?
Gunakan saja akun cent. Deposit $10 yang terlihat di akun $1,000 (dikali 100).
Nanti tinggal sesuaikan jarak pips SL-nya dengan money management.
Jadi, tidak ada alasan trader modal minim tidak bisa trading jangka panjang. Sudah ada akun cent, bisa untuk modal kecil bagi yang ingin trading jangka panjang dengan modal kecil.
Yang paling susah buat trader jangka panjang atau menengah bukan modalnya, tapi psikologinya.
Bisa enggak berhari-hari sampai seminggu tidak entry dan pas sudah entry nahan sampai lebih seminggu?
Yang seperti ini susah bagi trader kebanyakan yang mau langsung profit dalam waktu cepat.
Bagaimana cara melakukan analisa multi timeframe untuk mendapatkan sinyal entry? Konsepnya seperti apa?
@Felicia: Konsep analisa multi timeframe pada dasarnya menggunakan 3 poin penting, yaitu:
Struktur harga adalah proses menentukan apakah harga sedang trending atau sideways. Trading pada kondisi market sideways tentu berbeda dengan trading pada kondisi market trending.
Proses ini bisa menggunakan price action dengan melihat harga tertinggi dan harga terendah atau bisa juga menggunakan indikator berjenis tren seperti moving average, MACD, dst.
Setelah menentukan struktur harga yang sedang terjadi, selanjutnya menentukan di level mana area entry yang akan Anda gunakan.
Proses menentukan level bisa menggunakan banyak tools seperti fibonacci retracement, pivot point, support/resisten, supply/demand, atau indikator overbought/oversold seperti RSI.
Terakhir, barulah Anda masuk ke sinyal entry.
Jadi, mencari sinyal entry adalah langkah paling akhir, bukan langsung mencari sinyal entry di market tanpa melihat arah dan levelnya terlebih dahulu.
Banyak cara yang bisa Anda gunakan untuk melihat sinyal entry, bisa menggunakan pola candlestick, indikator stochastic, persilangan garis MA, divergence, dst.
Time frame lebih besar akan menghasilkan candlestick yang berukuran lebih besar. Namun, candle yang kecil seperti doji itu bisa muncul pada time frame berapa saja, baik time frame menitan, jam, ataupun harian. Hanya saja, frekuensi kemunculan doji pada timeframe lebih tinggi itu tentu akan lebih jarang daripada timeframe lebih rendah.
cek aja di chart lah ya, bisa dicek sendiri kok
males banget udah jadi trader tapi nanya ginian
tinggal buka mt4, eurusd misalnya, trus ganti chart jadi candlestick, trus ganti ganti TF nya, ntar juga keliatan
@ Felicia:
- Sinyal untuk entry diamati dari time frame utama yang Anda gunakan. Jadi tentukan dulu time frame utamanya, misal H1 (1 jam), dan amati apakah ada sinyal dari price action.
- Untuk konfirmasi arah trend, amati time frame yang lebih tinggi, misal time frame daily (D1).
- Untuk mendapatkan monentum atau saat entry yang tepat, amati time frame yang lebih rendah, misal time rame M15 (15 menit)
M Singgih: Hallo master saya mau bertanya ..
Apabila dari TF W1 ada sebuah pola bearish engulfing dan langsung open sell apabila sudah terbentuknya pola bearish engulfing dan target RR di tentukan di TF daily apakah itu masih termasuk day trading atau swing.
Saya termasuk day trading apakah itu sudah melanggar kedisiplinan master?
@ Masut Gostoni:
Menurut saya termasuk swing trading karena analisanya pada chart weekly (W1) dan menemukan sinyal entry juga di time frame W1. Masalah melanggar kedisiplinan dsb itu tidak ada aturannya. Dalam hal ini Anda termasuk swing trader, dan karena entry berdasarkan time frame W1, maka nunggunya untuk mencapai exit point akan relatif lama.
Perlu diketahui bahwa dalam hal ini Anda bisa entry pada time frame daily (D1) untuk mencari momentum yang pas, tetapi stop loss (SL) dan juga target profit (TP) harus ditentukan pada time frame W1, termasuk risk/reward ratio (RR)nya, karena dalam hal ini time frame utama Anda adalah W1.
Halo mastar, saya pemula yang baru saja belajar trading Forex. Saya ingin bertanya mengenai Timeframe itu sendiri. Sebagai pemula, apa saja yang harus diperhatikan dalam pemlihan time frame itu sendiri? Dan berdasarkan pengalaman mastar mastar disini, timeframe itu lebih cocok dipsangkan dengan analisis ato trading tools apa saja selain anlisis pola candlestick?
Selain itu, saya juga ingin bertanya, emngapa disetiap timefrane yang berbeda, chart grafik juga akan mengalami perubahan ya? Krna itulah saya sendiri agak bingung timeframe mana yang menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya? Makasih!
@ Wilson:
- … Sebagai pemula, apa saja yang harus diperhatikan dalam pemlihan time frame itu sendiri?
Tergantung dari rencana trading Anda, apakah akan trading jangka pendek atau jangka menengah panjang. Kalau ingin trading jangka pendek, dunakan time frame rendah seperti M5 hingga M30 untuk scalping, atau M30 dan H1 untuk day trading. Kalau ingin trading jangka menengah panjang gunakan time frame H4 dan D1 (daily).
- … Dan berdasarkan pengalaman mastar mastar disini, timeframe itu lebih cocok dipsangkan dengan analisis ato trading tools apa saja selain anlisis pola candlestick?
Analisa time frame mengacu pada analisa teknikal. Jadi kombinasikan dengan indikator-indikator teknikal yaitu indikator trend dan indikator momentum yang biasanya berupa oscillator (RSI, stochastic, CCI). Selain itu tentu saia alat bantu (tools) seperti Fibonacci baik retracement maupun expansion, serta analisa pivot bisa diterapkan. Yang penting adalah pengamatan price action untuk mengetahui arah sentimen pasar.
- … Selain itu, saya juga ingin bertanya, emngapa disetiap timefrane yang berbeda, chart grafik juga akan mengalami perubahan ya?
Karena setiap time frame ditentukan berdasarkan periode waktu yang berbeda, sehingga harga Open, High, Low dan Close setiap candlestick berbeda sesuai dengan periode waktu dari time frame tersebut.
- … Krna itulah saya sendiri agak bingung timeframe mana yang menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya?
Sesuai dengan keterangan dari jawaban sebelumnya, semua time frame menunjukkan harga yang sebenarnya, hanya saja harga Open, High, Low dan Close setiap candlestick berbeda sesuai dengan periode waktu dari time frame yang digunakan.
Jawaban untuk Wilson:
Pemilihan time frame didasarkan pada gaya trading yang Anda gunakan. Sebagai contoh gaya trading scalping menggunakan time frame kecil seperti M1, M5 atau M15. Sedangkan day trading menggunakan time frame H1, H4 dan Daily.
Pola candlestick lebih cocok dipasangkan dengan indikator oscillator sebagai konfirmasi entry. Contohnya menggunakan pola candlestick di time frame tinggi seperti Daily dan Weekly lalu menggunakan konfirmasi entry dari indikator stochastic di time frame H1. Posisi entry harus searah dengan arah pola candlestick yang terbentuk di time frame tinggi.
Terakhir, setiap time frame itu menunjukkan keadaan chart yang sebenarnya. Saya kasi ilustasi dari jam analog sebagai perbandingan dengan time frame dalam trading:
- Time frame yang lebih rendah (contoh: 1-menit, 5-menit): Bayangkan jam analog dengan jarum detik yang terus bergerak. Anda dapat melihat perubahan harga secara cepat seperti pergerakan detik pada jam analog. Namun, fluktuasi harga yang cepat dapat menjadi sulit diikuti dan memunculkan sinyal palsu.
- Time frame menengah (contoh: 1-jam, 4-jam): Bayangkan jam analog dengan jarum menit yang bergerak perlahan. Anda dapat melihat tren dan pola harga dalam jangka waktu yang lebih lama seperti pergerakan menit pada jam analog. Anda dapat mengidentifikasi tren yang lebih signifikan dan pola harga yang lebih jelas.
- Time frame yang lebih tinggi (contoh: harian, mingguan, bulanan): Bayangkan jam analog dengan jarum jam yang bergerak perlahan. Anda dapat melihat gambaran luas tentang pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang seperti pergerakan jam pada jam analog. Tren jangka panjang dan level support/resistance yang penting dapat terlihat lebih jelas.
Seperti halnya jam analog, masing-masing time frame dalam trading memberikan informasi yang berbeda tentang pergerakan harga dan semuanya adalah benar. Anda dapat memilih time frame yang paling cocok dengan strategi dan tujuan trading Anda.
Mandra:
Tentu saja ada. Salah satu alasan lain yang bisa mendasari keputusan ini adalah ketersediaan waktu trader itu sendiri. Ada beberapa trader yang tidak mampu atau tidak mempunyai waktu dengan melihat Chart setiap jam bahkan setiap hari. Dengan menggunakan time frame Weekly bahkan Monthly kita hanya perlu mengawasi Chart dalam rentang waktu minimal 1 minggu sekali untuk melihat perubahan dinamika harga.
@ Nino Araf:
- Adakah hubungan tertentu suatu pola candlestick dengan instrumen atau pair yang digunakan pak?
Tidak ada hubungannya. Setiap pair dimungkinkan membentuk pola-pola candlestick karena pergerakan harga yang terus-menerus. Misal pada pair EUR/USD beberapa kali terbentuk pola head and shoulders, demikian juga pair XAU/USD juga beberapa kali menunjukkan pola head and shoulders.
- … atau memang setiap pola akan selalu memiliki tingkat keuntungan yang sama dimanapun pola tersebut digunakan?
Win rate atau persentase profit atau tingkat keuntungan tidak tergantung pola candlestick yang terbentuk, tetapi tergantung dari persentase profit dari sistem trading yang Anda gunakan. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.