Pasar Kripto

Jakarta Islamic Index merupakan 30 saham syariah paling likuid. Saham syariah itu sendiri bersumber dari Daftar Efek Syariah (DES) yang disusun melalui kerjasama otoritas bursa dengan MUI, kemudian ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Otoritas akan memeriksa operasional dan kinerja emiten secara berkala untuk menentukan apakah mereka masih memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai Efek Syariah atau tidak. Hasilnya akan dipublikasikan dalam DES setiap bulan Mei dan November.

Apa saja kriteria saham syariah? Kriteria saham syariah terkini dapat dibaca pada situs IDX atau OJK. Per 25 November 2022, syaratnya antara lain:

• Emiten tidak melakukan kegiatan usaha perjudian; perdagangan yang dilarang menurut syariah; jasa keuangan ribawi; jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir), seperti asuransi konvensional; memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau menyediakan barang haram atau merusak moral; melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah).
• Emiten memenuhi rasio-rasio keuangan antara lain: total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45%; total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%.

DES selalu diperbarui. Demikian pula dengan Jakarta Islamic Index yang merupakan 30 saham syariah paling likuid.

Daftar saham dalam Jakarta Islamic Index per 25 November 2022 adalah sebagai berikut:

ADRO
ANTM
BRIS
BRPT
CPIN
EMTK
ERAA
EXCL
HRUM
ICBP
INCO
INDF
INKP
INTP
ITMG
JPFA
KLBF
MDKA
MIKA
MNCN
PGAS
PTBA
SCMA
SMGR
TINS
TLKM
TPIA
UNTR
UNVR
WIKA

Namun, kembali lagi, ingat bahwa isi daftar ini dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan situasi pasar dan pembaruan DES.

Ini maksudnya bapak bagaimana? Kalau memang pasarnya lagi jelek dan harga akan turun, posisi sell jelas akan menguntungkan bapak.

Jadi begini, spread itu biaya yang biasa dikenakan oleh broker ketika kita buka posisi trading. Nah, biasanya spread ini ada 2 jenis, yaitu fixed spread dan floating spread. Kalo fixed spread, itu artinya spread-nya tetep dan ga berubah-ubah, jadi kalo misalnya kita buka posisi trading, kita udah tau persis berapa spread yang bakal kita bayar.

Tapi kalo floating spread, itu artinya spread-nya berubah-ubah tergantung situasi di pasar. Jadi kalo lagi volatilitas tinggi atau likuiditas rendah, maka spread-nya bisa naik terus dan bikin kita kena biaya tambahan yang ga diharapkan.

Nah, terus tadi kan kita udah bahas kalo broker dapat keuntungan dari spread dan komisi, jadi kalo dibandingin antara fixed spread dan floating spread, menurutku sih keduanya bisa menghasilkan keuntungan buat broker. Tapi floating spread ini lebih fleksibel, karena bisa menyesuaikan keadaan pasar dan memberi peluang bagi broker untuk menetapkan spread yang lebih tinggi. Lebih tinggi dalam hal ini adalah starting pipsnya, dimana pips bisa dimulai dari 1 pips juga sehingga ketika mengembang, broker kemungkinan bisa untung paling tidak 1 pips. Dan bila 0.5 pips, maka ketika floating, paling ga broker udah untung minimal 0.5 pips. Itu menurut gue ya!

Dan kalo kamu tanya apakah pasar forex itu menerapkan fixed spread atau floating spread, jawabannya adalah floating spread. Pasar forex itu dinamis dan berubah-ubah terus, jadi broker butuh spread yang fleksibel buat menyesuaikan keadaan pasar.

Tambahan aja. Bebicara tentang spread ini , kalau kita melihat spread 0 pada pair mata uang tertentu, sebenarnya itu hanyalah sebuah istilah yang digunakan oleh broker untuk menarik minat trader. Spread 0 berarti bahwa tidak ada spread yang dikenakan oleh broker pada saat tertentu, sehingga transaksi bisa dilakukan dengan biaya yang lebih rendah. Namun, perlu diingat bahwa pasar forex adalah pasar yang selalu bergerak, bahkan pada saat pasar tenang sekalipun sehingga untuk mengharapkan benar2 0 pips itu ga mudah didapatkan.

Ketika pasar sedang tenang, biasanya spread yang ditawarkan oleh broker juga cenderung kecil shngga berpengartuh ke pendapatan broker. Namun, ketika terjadi pergerakan harga yang lebih besar, spread bisa melebar dan bahkan bisa melebihi dari spread biasanya sehingga potensi keuntungan broker jga meningkat. Tapi emang, klu Forex itu selalu ga tenang shngga broker bsa mendapatkan keuntungan lebih dan sbagai timbal balik, mereka mngkn mneyediaakan tools atau tambahan layanan lain utk trader itu sndri.

William: Mnrt ane mahh ini tergnting preferensi masing2 utnuk ngambil spread yg fix ato ngembang ya. Krna gini, ada orng yg ngereasa nyman dngn fix spread, tetapi ada jga yg lbh pengen make spread mengembang. Ini jdi ga bsa kita dijadikan parameter perbadnignan

Untuk spread mengembang apakah scara garis besar lbh tinggi dari spread tetap saat market konsolidasi? Jawabnnya gak, krna market konsolidasi berarti ga bgitu ada fluktuasi shngga malah spread yg mengembang itu bsa menjadi minmal spread (Misalkan minimal spread 0.1 lot, maka ntar elo bakalan dpt mini 0.1 lot jga)

So yeah balik lgi prefernsi masing2 yaa mgnai mana yg trerbaik

Andien: Sbnrnya sihh yg paling umum terjadi ketika pasar ngalamin volatilitas super tinggi itu adalah spread yg awalnya fixed spread bsa jadi floating spread yg tetap. Misalkan fixed spread 1 pips, dan ketika terjadi volatilitas super tinggi, maka spread tetap bsa menjadi 10 pips misalnya. Dan hal ini wajar terjadi krna spread yg terjadi di pasar Forex itu adalah spread mengembang. Dan cukup luar biasalah bagi broker yg bsa nwawarin spread tetap. Makanya jarang banget ada broker yg tawarin spread tetap.

Sedangkan di GKInvest yg 0.8 pips serta javaFX 3 pips itu sangat rendah lho nlai fiXed spread mereka. Maka dari itu ketika terjadi volatilitas super tinggi, spread merkea bakalan sesuaikan ama keadaan pasar. Tetapi ada jga lho broker yg mempertahankan spread tetap mreka. So, alangkah baiknya elo cba nnya2 aja di CS kedua broker ini. Mreka cukp sigap dan cepat kok.

Dinanto: Agan benar, saat pasar mengalami volatilitas tinggi, spread pada pasangan mata uang dapat melebar secara signifikan. Spread adalah perbedaan antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) suatu pasangan mata uang. Pada kondisi normal, broker seringkali menawarkan spread tetap, misalnya 1 pip, yang artinya selalu ada selisih tetap antara bid dan ask.

Namun, saat terjadi volatilitas yang tinggi, seperti saat berita ekonomi penting dirilis atau ada peristiwa besar di pasar, permintaan dan penawaran dapat menjadi tidak seimbang, menyebabkan pergerakan harga yang cepat dan tajam. Dalam situasi seperti itu, broker seringkali mengubah spread tetap menjadi spread mengambang (floating spread), yang artinya spread dapat melebar dan menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Hal ini wajar terjadi karena broker juga harus menghadapi risiko saat menghubungkan trader dengan pasar. Spread mengembang adalah cara bagi broker untuk mengantisipasi risiko yang lebih tinggi saat volatilitas meningkat, sehingga mereka dapat mempertahankan likuiditas dan kestabilan dalam operasional mereka.