Review Broker

Apakah bagan yang dimaksud adalah seperti ini pak?

itu memang cara kerja broker tipe STP.

Jadi, broker meneruskan orderan dari client mereka ke likuiditas yang memiliki koneksi dengan likuiditas besar.

Lebih simplenya seperti ini : bapak buat orderan, orderan diteruskan broker ke Bank, dan Bank meneruskan orderan dari broker ke Bank Sentral misalnya. Jadi proses tersebut tidak langsung dan kalau broker serta likuiditasnya memiliki server yang ga memadai biasanya akan sering terjadi requote.

Untuk penjelasan lebih jelas mengenai broker STP bisa dibaca di artikel berikut ini :( mengenal apa itu broker STP dan keunggulannya )

Gan, untuk komentar diatas oleh pak @Timothy, gw ngelihat pernyataan yang dituliskan oleh MRG Mega berjangka:

"kami tidak pernah mengambil posisi bersebrangan dengan anda"

itu maksudnya apa ya? Kok bacanya agak ngeri, jadi seakan ada broker yang mengambil posisi bersebrangan dengan trader? Jadi mau ngelawan posisi yang dibuka trader gitu? Misalkan hal ini terjadi, ini rasanya agak rawan manipulasi jadinya kalau trading di Forex.

Mengenai pernyataan

"kami tidak pernah mengambil posisi bersebrangan dengan anda"

Itu adalah jaminan bahwa broker tersebut bukanlah broker bandar. Memang mekanisme broker bandar memang seperti itu, jadi bila kita buka posisi buy, maka broker akan membuka posisi sell dan bila kita ternyata loss maka broker akan profit atau broker akan menarikan trader lain yang membuka posisi bersebrangan dengan kita.

Apakah akan terjadi manipulasi? Iya! Apakah semua broker bandar melakukan manipulasi? Tidak juga, tetapi karena mekanismke kerjanya seperti itu banyak trader yang menghindari dan memilih broker STP. Tapi ada juga lho broker bandar yang mengklaim dirinya broker STP, biasanya broker ini juga ga teregulasi di Bappebti alias investasi bodong jatuhnya.

Heru: Baik Monex maupun HSB mengizinkan trading scalping dan hedging. Namun, untuk kecepatan menangani trading dalam jumlah besar, hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti likuiditas pasar, ukuran server broker, dan juga teknologi yang digunakan oleh broker tersebut. Kedua broker tersebut memiliki teknologi yang cukup baik untuk menangani trading dalam jumlah besar, namun tentu saja kinerja server dan teknologi broker tidak dapat dijamin 100% dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kondisi pasar yang sangat volatile atau masalah teknis lainnya. Untuk itu sebaiknya anda melakukan uji coba terlebih dahulu, selain itu ada batasan trading dalam jumlah besar yang mungkin diterapkan di akun-akun tertentu di kedua broker.

Bntu jawab yee, sbagai catatan aja ih gan. untuk smua produk dngn kontrak itu dinamakan berjangka. Jadi Broker itu kan smcam jembatan penghubung antara elo ama pasar. Shngga broker berjangka dlm arti luas meliputi smua transaksi berdsarkan kontrak shingga dibawah naungan BAPPEBTI.

Utk transaksi sndiri sbnrnya ga ada beda antara Solid Gold dngn Broker lain tetapi beda nya adalah penyerahan aset produk scara real antara pihak jual ama pihak beli. Contohnya produk ACF yg disediakan sma broker Solid Gold itu adalah jenis produk kopi Arabika dngn ketentuan 1 lot = 2 ton. Bulan transaksi yang tersedia di Maret, Mei, Juni, Juli, Seotember dan Desember. Terdapat jga mutu ato ketentuan yg berlaku jga dimana produk kpi arabika itu udah memenuhi SNI. Nah entar para pembeli bsa membli via Solid Gold kmudian ntar penjual bisa menyerahkan aset aslinya di tempat yg udah ditentukan. Tujuannya trading semacam ini utk hindari fluktuasi harga shingga produksi kopi arabika misalkan Merk "A" ini harganya tetap sampai kontrak expired.

tambahan ya gan! Sbtulnya trading berjangka itu jga adalah bentuk perdagangan yang melibatkan kontrak untuk membeli atau menjual suatu aset pada tanggal kedaluwarsa di masa depan dengan harga yang telah disepakati di awal. Dalam trading berjangka, penyerahan fisik aset yang menjadi subjek kontrak tidak selalu terjadi di tanggal kedaluwarsa kontrak, karena pada umumnya kontrak berjangka tidak dimaksudkan untuk melakukan pengiriman fisik aset tersebut.

Namun, pada beberapa jenis kontrak berjangka, seperti komoditas seperti kopi, penyerahan fisik aset tersebut bisa dilakukan pada saat tanggal penyelesaian kontrak. Hal ini tergantung pada peraturan dan kebijakan dari bursa tempat kontrak diperdagangkan.

Penyerahan fisik aset dalam kontrak berjangka bukanlah tujuan utama dari trading berjangka, melainkan untuk menghindari risiko fluktuasi harga aset yang mungkin terjadi di masa depan. Dalam hal ini, investor atau trader melakukan trading berjangka untuk mengunci harga aset tersebut dan meminimalkan risiko fluktuasi harga, sehingga mereka dapat melakukan manajemen risiko secara efektif. Tetapi ada beberapa investor lain juga memanfaatkan pergerakan pasar seperti trading pada umumnya dalam arti sebelum jatuh tempo, mereka akan menutup posisi mereka di bursa untuk mendapatkan keuntungan