Indikator ini seperti MACD asli bawaan MetaTrader, tetapi lebih unggul dalam soal warna. Indikator ini bisa digunakan untuk menemukan titik jenuh suatu trend, sehingga bisa dimanfaatkan untuk melakukan open posisi. Indikator SS 2009 B tergolong lagging indikator yang mampu mendeteksi harga setelah terjadi close candle. Indikator ini memiliki warna 2 warna dasar, yaitu merah dan biru. Saat muncul bar berwarna merah, maka pasar terindikasi untuk melemah, sehingga Anda bisa membuka posisi SELL. Di sisi lain, bar berwarna biru menunjukkan pasar yang sedang menguat, sehingga Anda bisa membuka posisi BUY.
Indikator Daily Range dapat dimanfaatkan untuk menghitung besaran range harga harian (daily range) dalam beberapa periode untuk mendukung analisis pasar. Hal ini juga berkaitan dengan keperluan untuk memprediksi besaran Stop Loss dan Take Profit.Indikator Daily Range adalah tool indikator yang dapat menghitung dan menampilkan rentang pergerakan harga dari satu hari hingga sebulan sebelumnya. Rata-rata rentang pergerakan harga tersebut dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan selama satu hari tertentu.Perhatikan visualisasi indikator Daily Range pada chart GBP/USD berikut ini.Secara keseluruhan, indikator Daily Range memiliki beberapa fungsi seperti berikut:
Average Daily Range: rata-rata rentang pergerakan harga dalam satu hari ini.
Prev (previous) 1, 5, 10, 20 Day Range: menghitung dan menampilkan rentang harga rata-rata pada 1, 5, 10, dan 20 hari perdagangan sebelumnya. Ingat, hari untuk trading forex hanya Senin-Jumat, sehingga jarak 20 hari perdagangan sebelumnya sudah mencakup waktu sebulan penuh.
Room Up/Room Down: proyeksi jarak potensi kenaikan/penurunan harga dari titik posisi saat ini.
Maximum Stop Losses: proyeksi yang dapat digunakan sebagai acuan Stop Loss maksimum untuk posisi buy (long) dan posisi sell (short) untuk hari ini di pair terkait.
Daily Low: Harga terendah yang telah tercapai hari ini.
Daily High: harga tertinggi yang telah tercapai hari ini.
Trader akan dapat menemukan titik jenuh pasar dengan mudah apabila harga sudah sampai di titik rata-rata. Sebaiknya, gunakan indikator ini dalam kondisi pergerakan yang tinggi. Level Stop Loss yang direkomendasikan indikator juga bukan hal yang mutlak. Trader bisa mengaturnya dengan bijak sesuai trading plan masing-masing.
Keltner Channel Pro merupakan indikator volatlitas yang telah dimodifikasi untuk bisa menunjukkan peluang entry dengan lebih jelas. Bisa dikatakan, Keltner adalah pengembangan dari indikator Bollinger Bands yang lebih responsif terhadap perubahan arah harga.
Open Buy apabila:
Channel bergerak ke atas
Middle band berwarna biru
Tanda bintang biru telah muncul
Open Sell apabila:
Channel bergerak ke arah bawah
Middle band berwarna merah muda
Muncul tanda bintang merah
Open order buy sebaiknya ditempatkan di candle berikutnya setelah kemunculan bintang biru, sementara sinyal untuk order terkonfirmasi di candle berikutnya setelah bintang merah muncul. Keltner Channel Pro bisa digunakan untuk trading di pair apa pun, tapi sebaiknya tidak diaplikasikan di time frame yang lebih tinggi dari D1.
Ngapain bayar mahal kalau ada indikator unggulan bebas biaya? Indikator Traditional MACD ini bisa Anda kombinasikan dengan Bollinger Bands untuk menghasilkan sinyal trading akurasi tinggi. Indikator Traditional MACD akan menunjukkan sinyal-sinyal Divergence sebagai petunjuk SELL/BUY, lengkap mulai dari Classic (Regular) Divergence sampai Hidden Divergence yang terlihat pada histogram.
Classic Bearish Divergence: warna garis merah tua, sinyal harga akan turun.
Classic Bullish Divergence: warna garis hijau tua, indikasi harga untuk mendaki.
Hidden Bearish Divergence: setting default merah, sinyal harga menurun.
Hidden Bullish Divergence: garis hijau terang, harga berpotensi naik.
Indikator Simple Trade Range (STR) adalah tool indikator yang dapat memberikan berbagai jenis informasi. Mulai dari informasi Stop Loss, Take Profit, hingga range rata-rata harian. Dengan bantuan indikator ini, Anda akan lebih mudah menentukan level Stop Loss dan Take Profit untuk posisi Anda saat ini.Perhatikan penggunaan indikator Simple Trade Range pada chart EUR/USD berikut ini.Cara kerja Indikator STR didasarkan pada kisaran harga yang dihasilkan selama periode waktu tertentu. Biasanya, indikator ini menggunakan data dari beberapa periode untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pergerakan harga. Range harga dapat dihitung dengan berbagai cara, seperti dengan mengukur perbedaan antara harga tertinggi dan terendah dalam periode tersebut atau menggunakan rumus matematika tertentu.Dengan menggunakan indikator STR, Anda dapat melihat range harga yang relatif stabil atau volatile selama periode waktu tertentu. Range harga ini dapat digunakan untuk menentukan level Support dan Resistance. Misalnya, ketika harga mendekati level Resistance, ini dapat menjadi sinyal untuk open sell, sementara ketika harga mendekati level Support, ini dapat menjadi sinyal untuk open buy.
SuperScalper merupakan gabungan dari beberapa sinyal trading yang terdiri dari crossover EMA, garis sinyal untuk menandakan perubahan trend jangka pendek, serta histogram untuk mengindikasikan momentum pergerakan harga. Sesuai namanya, indikator ini cocok digunakan untuk scalping sehingga sebaiknya diterapkan di time frame rendah (M1 atau M5).
Open buy apabila:
Garis sinyal Super Scalper berwarna biru
EMA 49 memotong EMA 100 dari bawah ke atas
Open sell apabila:
Garis sinyal Super Scalper berwarna kuning
EMA 49 memotong EMA 100 dari arah atas ke bawah
Jangan entry apabila harga bergerak di antara dua garis EMA. Indikator Fisher di bagian bawah tidak mempengaruhi pengambilan sinyal entry karena penggunaannya opsional. Trader bisa memanfaatkan sinyal Fisher sebagai konfirmator untuk memperkirakan target Stop Loss berdasarkan volatilitas harga. Apabila Fisher berwarna hijau dan cenderung naik, sebaiknya hindari Stop Loss yang terlalu sempit pada posisi BUY, begitu pula sebaliknya.