Indikator Freeway bekerja secara harian sebagai "pemberi informasi" apakah market akan bullish atau bearish dalam satu hari ke depan. Selain itu, indikator Freeway ini juga bisa dimanfaatkan di segala kondisi pasar. Freeway didasarkan pada indikator CCI (Commodity Channel Index) karena menganalisis beberapa CCI dari berbagai time frame, yaitu: 15 menit, 30 menit, 1 jam, dan 4 jam yang diwakili oleh 4 lajur. Prinsip dari indikator ini adalah, Anda bisa masuk ke pasar ketika keempat CCI tersebut setuju pada suatu tren. Indikasinya adalah sebagai berikut:
Ketika keempat lajur berwarna hijau, Anda bisa entry Buy
Ketika keempat lajur berwarna merah, Anda bisa entry Sell
Detektor doji adalah salah satu indikator untuk mengidentifikasi candle doji di chart. Tampilan detektor doji sangatlah sederhana, yakni batang-batang di sub-window yang muncul bertepatan dengan posisi doji di chart. Visualisasi ini bisa mempermudah analisa trader yang sering kesulitan mengkonfirmasi formasi doji. Karena candlestick doji merupakan pola harga yang menunjukkan ketidakpastian pasar, tidak ada sinyal buy/sell ataupun bullish/bearish yang bisa diinterpretasikan dari detektor doji. Indikator ini hanya membantu trader lebih mudah dan sigap mengantisipasi doji, terutama jika pola tersebut muncul di level kunci seperti support dan resistance.Tips lengkap mengenai cara trading dengan formasi doji bisa dipelajari di "Formasi Doji Candlestick: Pengertian Dan Cara Menggunakan Dalam Trading".
Indikator Daily Data adalah tool indikator yang sangat membantu trader untuk memprediksi harga karena dapat menunjukkan harga sampai detik ini berada dalam keadaan Uptrend atau Downtrend. Selain itu, indikator ini juga punya keistimewaan lain, yaitu mampu memberikan informasi atas swap yang diberlakukan pada suatu pair tertentu.Perhatikan visual indikator Daily Data pada chart GBP/USD time frame H1 berikut ini.Tampak dari gambar di atas, informasi terkait range harian dan swap terletak di pojok kanan atas chart, membuat tampilannya terkesan simple sekaligus rapi. Gambar di atas juga menunjukkan bahwa harga GBP/USD saat itu berada di angka 1.5484. Apabila pergerakannya dirasa kecil, Anda bisa melakukan trading dengan melihat candle signal yang diberikan oleh indikator Daily Data.Saat candle signal memberi isyarat bahwa bullish lebih mendominasi, Anda bisa fokus untuk buka posisi buy. Jika candle signal memberi isyarat bearish lebih kuat, maka fokuskan ke posisi sell.
Indikator VROC mudah digunakan dan tidak sulit diaplikasikan. Signal dari indikator VROC akan memberikan informasi mengenai pergerakan harga di masa depan. Namun secara umum, indikator VROC tergolong lagging. Indikator Volume Rate of Change (VROC) digunakan untuk mengukur tingkat fluktuasi volume pasar. Indikator ini memberikan representasi visual mengenai tingkat perubahan volume suatu aset. Karena VROC tidak menampilkan sinyal BELI/JUAL pada grafik, maka Anda disarankan untuk menggunakannya sebagai konfirmasi atau alat mengantisipasi saat pasar berada pada level kritis. Sebagai contoh, tingkat perubahan volume yang tinggi dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya breakout kuat dari level support/resistance (misalnya garis tren, dll.). Demikian pula, harga mungkin berbalik ke dalam zona support/resistance ketika tingkat perubahan volume rendah.
Indikator Price Action bisa diterapkan di time frame apa saja. Indikator ini menghadirkan sinyal batang di setiap kemunculan pola-pola candle penting seperti Pin bar, Inside bar, dan Engulfing.Indikasinya:
Hijau terang: Pin bar up
Merah: Pin bar down
Hijau tua: Engulfing up
Merah muda: Engulfing down
Biru: Inside bar up
Oranye: Inside bar down
Bisa dilihat bahwa sinyal batang yang muncul memiliki panjang yang berbeda-beda. Dalam hal ini, panjang batang menandakan kekuatan Price Action. Semakin panjang batang yang muncul, semakin kuat sinyal pola candle-nya. Agar tidak mudah terjebak noise, Anda bisa menggunakan indikator ini di time frame besar (H4 ke atas).Selain itu, perhatikan pula posisi pola candle terhadap level-level kunci seperti Support Resistance. Pola candle pembalikan yang memantul dari Support atau Resistance tentu bisa memberikan sinyal yang lebih valid daripada pola-pola pada umumnya.
Indikator NonLag Zigzag memiliki visual dan pergerakan yang hampir mirip dengan indikator ZigZag di MetaTrader. Namun, indikator NonLag ZigZag dapat mendeteksi trend lebih cepat dibandingkan ZigZag standar. Meskipun demikian, indikator ini tetap tergolong lagging karena sifatnya yang repaint.Perhatikan pengaplikasian indikator NonLag ZigZag pada chart EUR/USD berikut ini.Indikator NonLag ZigZag sangat bagus digunakan saat harga sedang dalam konsolidasi atau sideways. Apabila kondisi pasar sedang bergerak tajam, tetapi pembalikannya juga tajam, maka indikator ini akan sangat membantu. Dengan kata lain, indikator ini akan cocok digunakan saat tidak ada news besar di pasar. Pasalnya, jika harga membentuk trend, zigzag akan terus mengikuti harga (repaint). Anda akan kesulitan untuk mengantisipasi repaint tersebut.Namun, bukan berarti Anda tidak boleh menggunakan indikator NonLag ZigZag saat pasar sedang trend. Anda tetap bisa menggunakannya di kondisi tersebut, asalkan Anda tahu arah harganya. Misal, apabila saat ini sedang Uptrend, Anda bisa fokus pada open buy, begitu juga sebaliknya.Pada chart di atas, time frame yang digunakan adalah H1. Anda bisa menempatkan indikator ini pada time frame yang lebih besar, seperti H4, dan bisa juga di time frame kecil. Untuk scalping, time frame M5 akan ideal.