Isu anggaran Italia membuat Euro terus fluktuatif. Namun, drama Italia hanyalah temporer dan Euro berpeluang bullish bila masalah ini selesai.
Setelah mengalami tekanan jual selama kuartal kedua, Euro mulai stabildi akhir kuartal ketiga. Sejauh ini, pemulihan ini lebih disebabkan oleh karena koreksi pada Dolar. Namun sebenarnya, ada tekanan datang dari masalah rancangan anggaran Italia. Euro yang sempat mecapai $1,18 akhir September, jatuh kembali karena gejolak politik di Italia.
Perselisihan antara Italia dan Uni Eropa disebabkan oleh polemik RAPBN. Pemerintah Italia ingin menambah defisit untuk memenuhi janji kampanye peningkatan belanja dan penurunan pajak. Namun dengan utang yang sudah mencapai 130% dari PDB (terbesar kedua di Eropa setelah Yunani), rencana tersebut membuat Uni Eropa geram. Pasalnya, Italia diharuskan menjalankan program penghematan (austerity) dalam rangka menyehatkan kondisi fiskalnya yang sudah carut marut.
Para analis mengatakan Italia bermasalah dengan Uni Eropa karena rancangan anggarannya tidak sesuai dengan anjuran. Awalnya, Italia berencana menargetkan defisit 2.4% dari PDB untuk tiga tahun ke depan. Rencana itu langsung ditentang oleh Uni Eropa. Kemudian, Italia mengumumkan rencana memangkas defisit ke 2% sampai tiga tahun ke depan, tapi tetap mempertahankan defisit 2.4% dari PDB. Rancangan ini pun ditolak oleh Uni Eropa.
Dengan yield obligasi yang terus menanjak, biaya pinjaman tentunya semakin mahal untuk pemerintah. Pejabat Uni Eropa beranggapan langkah Italia ini dapat mempengaruhi stabilitas Zona Euro. Tak pelak, ketidakpastian terkait Italia menyebabkan Euro jatuh.
Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pihaknya tidak akan melakukan tindakan apapun, bila kondisi Italia semakin memburuk. Namun dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali, Draghi optimis jika kompromi bisa dicapai. Ia pun menganjurkan semua pihak untuk tetap tenang. Menurutnya, situasi ini didramatisir, mengingat Italia bukanlah negara pertama yang membandel soal anggaran.
Kabinet Italia akan menyetujui RAPBN hari ini. Reaksi keras keluar dari Komisi Eropa, yang mengancam akan tetap menolaknya. Jika rancangan tersebut benar-benar ditolak, perdebatan antara Roma dan Brussels kemungkinan masih berlanjut, dan ini bisa menjadi faktor yang menekan Euro. Meski demikian, isu anggaran ini hanyalah sementara dan suatu saat kesepakatan bisa dicapai. Drama anggaran Italia bisa selesai bila Uni Eropa menerima rancangannya. Kalau bukan minggu ini, bisa di minggu-minggu selanjutnya.
Di lain pihak, pergerakan Euro bisa juga dipengaruhi oleh perkembangan Brexit. Uni Eropa akan menggelar pertemuan minggu ini untuk membahas Brexit. Berita terbaru menyebutkan deal bisa dicapai minggu ini, yang tentunya bisa berdampak positif pada Euro. Akan tetapi, memperkirakan jika tekanan bisa muncul kembali jika deal tertunda.
Ulasan Teknikal
Tren masih bearish, tapi Euro mulai menunjukkan sinyal reversal setelah minggu lalu mampu bertahan di atas resistance 1.15254. Level tersebut kini akan menjadi area support terdekat. Jika support tersebut bertahan, harga kemungkinan berpeluang kembali meguji resistance berikutnya di 1.16375, yang sekaligus akan mengkonfirmasi tren bullish jangka pende. Target kenaikan lanjutan ada di kisaran 1.18143.
Sementara itu, jika support tersebut ditembus, maka tren bullish jangka pendek yang saat ini terbentuk bisa batal. Konfirmasi bearish continuation didapat jika kemudian harga bergerak ke bawah support kuat di 1.14314, untuk fokus pada penurunan lanjutan di kisaran 1.13002.
Minggu ini, GKInvest pergerakan Euro kami perkirakan akan bergerak di rentang:
- Support: 1.15254, 1.14314.
- Resistance: 1.16375
GKInvest adalah broker Indonesia yang terdaftar di BAPPEBTI. Selain legal, GKInvest menawarkan biaya transaksi yang paling murah di Indonesia serta beragam fasilitas yang dapat mempermudah transaksi Anda seperti MT4 Booster, VPS dan Signal Trading gratis. Pelajari tentang GKInvest.