Indikator Mid Pivot adalah tool indikator, sama seperti pivot lain pada umumnya. Indikator ini hanya memberikan informasi batas level yang diduga sebagai daerah breakout atau pembalikan harga. Jadi, acuan indikator Mid Pivot tetap pada time frame Daily.Perhatikan penggunaan indikator Mid Pivot pada chart EUR/USD berikut ini.Indikator Mid Pivot memiliki warna yang beragam, ada ungu, kuning, dan hijau. Garis putus-putusnya pun berbeda di setiap level pivot, mulai dari R0.5, R1, dan seterusnya.Gunakan indikator Mid Pivot sebagai alat bantu pivot, terutama jika Anda merasa market terlalu ranging sehingga jarak antar garis-garis support, pivot, dan resistance yang didapat terlalu jauh. Dengan bantuan Mid Pivot, jarak-jarak tersebut tidak akan terlalu jauh lagi sehingga didapat support dan resistance yang lebih dekat.Indikator ini akan cocok digunakan saat terjadi konsolidasi dan kurang cocok saat trending. Pada pasar sideways, indikator Mid Pivot dapat menambah potensi keuntungan.
Indikator RBCI memiliki kelebihan mampu memberikan informasi trend dan titik jenuhnya terhadap market. Indikator ini bersifat leading. Artinya, ia mampu mengidentifikasi trend lebih cepat sehingga trader bisa mengetahui keadaan market lebih dini. Sekilas, indikator ini mirip dengan RSI, tetapi visualisasi grafiknya terlihat lebih sederhana sehingga trader bisa memahaminya dengan lebih cepat dan mudah dibanding membaca RSI pada umumnya. Perhatikan gambar penggunaan indikator RBCI pada chart GBP/USD di time frame M30 berikut ini.Indikator RBCI divisualisasikan dalam bentuk garis dengan warna biru. Untuk penggunaannya sendiri, trader dapat mengikuti rekomendasi berikut:
Gunakan indikator RBCI hanya saat harga benar-benar mengalami pembalikan atau sudah terlihat titik jenuhnya.
Selalu lihat trend yang sedang terjadi terlebih dahulu. Jika sedang Uptrend, fokuskan untuk open buy. Sebaliknya, jika sedang Downtrend, fokuskan untuk open sell.
Tidak ada batasan dalam penggunaan time frame. Namun, disarankan untuk menggunakan time frame M15 sampai H1 saja bagi para day trader atau scalper.
Pembalikan dapat dilihat dari grafik indikator yang naik atau turun secara drastis.
Indikator NRTR atau NRTR Color mirip dengan Moving Average biasa. Namun, indikator ini bisa mendeteksi area pembalikan atau penerusan sebuah trend. Cermati gambar indikator NRTR pada chart GBP/USD berikut ini.Indikator NRTR tergolong leading karena hanya akan bekerja memberikan signal ketika harga berganti candle. Tampak pada chart di atas, garis biru yang berada di bawah harga terputus dengan garis merah di atasnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa trend mengalami pembalikan dari yang sebelumnya bullish menjadi bearish. Visualnya yang mirip petir sedang menyambar menjadi ciri khas indikator NRTR ini.Rekomendasi penggunaan:
Gunakan indikator NRTR saat harga sedang mengalami gelombang trend. Misalnya, saat sedang ada news atau tingkat volume harga sedang tinggi.
Saat harga mulai menyempit, artinya akan ada tabrakan antara indikator dan harga.
Ketika harga masih naik dan garis indikator sudah berubah biru, segera lakukan order buy.
Sebaliknya, jika harga cenderung turun dan indikatornya berwarna merah, lakukan order sell.
Indikator ToR berfungsi untuk mendeteksi gejala trend yang terjadi di masa depan. Indikator ToR cukup diminati karena kemudahannya dalam mendeteksi signal ADX dari berbagai time frame, sehingga bisa menjadi pedoman yang cukup akurat untuk pengambilan posisi.Perhatikan indikator ToR pada chart EUR/USD berikut ini.Indikator ToR berada di bawah chart harga dengan keterangan ADX di time frame M5, M15, M30, H1, H4, dan D1. Warna hijau menunjukkan trend naik, warna merah menunjukkan trend turun, dan warna kuning menunjukkan sideways. Sementara itu, tanda panah di sebelah indikator menunjukkan sudut trend:
Panah 45 derajat: trend sedang dimulai
Panah 90 derajat: trend kuat sedang berlangsung
Garis berliku: tidak ada trend
Jika time frame M30 sampai D1 menunjukkan warna yang sama, entah hijau atau merah seluruhnya, maka Anda sudah bisa melakukan order. Akan lebih baik lagi jika warnanya sama dari time frame M5 sampai D1. Pasalnya, jika hampir seluruh time frame menunjukkan warna yang sama, trend bullish atau bearish yang terjadi sangat kuat. Apabila indikator menunjukkan sideways, Anda bisa menunggu beberapa waktu karena market sedang konsolidasi. Oleh sebab itu, indikator ToR akan lebih ideal digunakan untuk trading jangka menengah dan panjang saja.
Indikator Forex Box adalah sebuah alat bantu custom indicator yang berfungsi memberikan informasi tentang keadaan market. Indikator ini akan memberitahu Anda mengenai kapan market akan memasuki gerbang trend. Forex box bekerja paling baik pada kerangka waktu H1 serta dapat digunakan dalam berbagai gaya trading seperti scalping dan intraday. Indikator ini mampu membantu Anda dengan mudah mengidentifikasi level support atau resistance yang valid. Tak hanya berguna bagi trader pemula, trader berpengalaman juga mendapatkan manfaat karena indikator ini membuat analisis teknikal menjadi lebih mudah bagi mereka. Langkah penggunaan Forex box ialah menunggu harga untuk breakout/tertangkap kotak indikator. Apabila terlihat candle cenderung bergerak naik setelah melewati kotak, maka uptrend sedang berlangsung dan Anda bisa membuka posisi BUY. Jika candle bergerak turun setelah melewati kotak, maka pasar sedang mengalami downtrend sehingga Anda bisa buka posisi SELL.
Anda ingin mengetahui apakah harga bakal bergerak jenuh dan seberapa kuat momentumnya? Coba gunakan indikator ICWRA. Bisa dimanfaatkan di pair apapun maupun time frame manapun. Memiliki ciri khas garis yang sama persis seperti Fibonacci Retracement. Karena menyerupai Fibonacci Retracement, maka cara membacanya pun hampir sama. Garis-garis horizontal kuning di pojok kanan atas bisa diibaratkan sebagai titik-titik retracement:
Apabila harga memotong garis horizontal bagian atas, maka trend-nya semakin kuat.
Namun, apabila harga memotong garis horizontal di tengah, maka kekuatan trend-nya sedang.
Jika memotong garis horizontal bawah, maka kekuatan trend-nya lemah.
Jika harga memotong garis horizontal paling bawah, ada kemungkinan trend mengalami reversal.