Keuangan

Jika ada manipulasi laporan keuangan perusahaan. Kita bisa lapor ke siapa?

Terbukti kalau cryptocurrency masih agak kurang aman dan reliable seperti mata uang asli. Agak agaknya masih banyak yang mengambil kesempatan yang kubilang seperti bubble dimana banyak bermunculan, untuk melakukan penipuan. Padahal cryptocurrency prospeknya cerah dan sudah terbukti ada pasarnya sendiri di dunia.

Dan kurasa masih belum cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang juga ya salah satunya ya kasus diatas. Gila loh bisa menipu dengan jumlah yang banyak dan sampai saat ini ga ketangkap. Dan rata-rata yang kena tipu ini berinvest disana. Seharusnya perlu ada regulasi pemerintah bila suatu badan usaha/keuangan mau menciptakan alat pembayaran.

Kalau udah meyakinkan banget seperti onecoin, sudah seminar dimana-mana, punya "teknologi" yang menyerupai, terbukti kasih keuntungan, adanya website, dan sistem yang katanya bagus seperti itu, kurasa orang bakal percaya lho bahkan untuk orang yang pengetahuan akan crypto udah lumayan familiar.

Tadinya mau ikutan, tapi melihat artikel di atas kayaknya bakal ada embel-embel kalau penerima beasiswa harus melakukan syarat-syarat tertentu yang berkaitan sama kripto ya?

Pertama, saya baru tahun depan lulus SMA. Terus, buta sama sekali perihal kripto-kripto ini. Kedua, aku masih nggak yakin deh Kripto ini bisnis atau investasi yang seperti apa. Kata papaku sih bisnis tanpa bentuk, sangat diragukan kehalalannya. Ketiga, pengen tahu sejauh apa pihak Triv akan ikut campur tangan sama pilihan mata kuliah yang kita ambil. Keempat, eh baru nyadar ternyata ini dikhususkan untuk mahasiswa yang tertarik untuk literasi keuangan ya? dan penerima beasiswa akan jadi memberi edukasi di lingkup kemahasiswaan. walah, jadi makin curiga beasiswanya ternyata buat dididik jadi agen kripto toh? ujung-ujungnya jangan-jangan disuruh jualan lagi sama triv? oalahhh, kirain benar-benar sumbangsih yang bakti guna demi memajukan pendidikan dan membantu orang-orang yang kesulitan membayar uang kuliah. waduuh, semoga saja aku salah asumsi deh. tapi, aduuh bentar deh aku pikir-pikir dulu dan tanya papaku dulu deh.

Sekelas Paul Rotter saja tidak menyarankan scalping di zaman sekarang. Mungkin apa karena pengaruh ekonomi dunia yang tidak baik-baik saja atau karena pasar keuangan sudah gampang diakses sehingga tingkat/jumlah/volume perdagangan meningkat menyebabkan pasar menjadi sangat fluktatif?

Sedangkan mungkin di zaman Paul Rotter sendiri pasar mungkin hanya dapat diakses oleh lembaga keuangan ataupun perusahaan raksasa kali ya. Memang berbeda banget sih kalau kita orang awam, memperhatikan bahwa mudahnya akses pasar keuangan saat ini. Mungkin ini sisi negatifnya keterbukaan pasar keuangan.

Ketimbang membandingkan biaya kedua trading serta minimal deposit dan leverage yg ditawarkan kedua broker, saya lebih tertarik dengan tahun berdirinya FInex dan JavaFX. Sebagaimana di tuliskan, di Finex itu didirikan sejak tahun 2013 , dalam artian sudah 10 tahun melayani trader2 Indonesia dan di JavaFX lebih lama lagi, di kisaran tahun 2005 atau sudah 18 tahun ada dan beroperasi di Indonesia.

Nah, dikarenakan udah puluhan tahun berada di Indonesia, maka seharusnya kualitas dan keamanan serta kehandalan dlm mengelola keuangan serta menjaga kredibilitas perusahaan seharusnya bukan mslh bagi kedua broker.

However nih, omong2 soal puluhan tahun beroperasi, bagaimana dengan izin BAPPEBTI yang ada di kedua broker? Apakah izin ini ada diupdate ato tetap memakai izin dari tahun pendirian kedua broker?

Berbicara emas itu emang menarik, cman yg ane perhatiin itum terkadang trading gold itu kyk bukan trading emas CFD, tpi lebih mirip ama traidng Forex gitu. Dalam arti, XAU/USD ini lbh mirp EUR/USD ato GBP/USD dbndingkan trading komoditas lainnya. Krna mirip

dan mnrt ku mirip ya, aku agak penasaran, apakah dlm trading gold itu, kita harus memperhatikan dari sisi fundamental ga? Misalkan kyk laporan keuangan, trus kbijakan2 gitu, sam a ngeperhatiin kalender ekonomi gitu?

KLu iya, apa fitur2 yang mendukung sisi fundamental dari gold yg disedaiiin ama HFX dan Maxco. Terlepas dri sisi biaya trading, platofrm yg digunakan, leverage, deposit, dan jga adanya akun demo. Krna ane rasa, dari biaya trading dll itu, kita sbagai trader pasti carinya yang biaya trading dan deposit rendah serta leverage ga gitu rendah biarr ga gitu bnyk modal yg diperlukan gitu. mohon inffonya, makasih bnyk