Pada perdagangan sesi Asia, pergerakan Aussie (AUD/USD) mendapat dukungan dari koreksi indeks dollar AS dari level tertinggi 11 tahun terhadap sejumlah rival utamanya, keputusan bank sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunga di level 2.25%, serta kenaikan data GDP Australia menjadi 0.5%.
Pada perdagangan sesi Asia, pergerakan Aussie (AUD/USD) mendapat dukungan dari koreksi indeks dollar AS dari level tertinggi 11 tahun terhadap sejumlah rival utamanya, keputusan bank sentral Australia (RBA) mempertahankan suku bunga di level 2.25%, serta kenaikan data GDP Australia menjadi 0.5% untuk bulan Februari, lebih tinggi dibandingkan revisi bulan sebelumnya 0.4%.
Meski rilis data GDP tersebut di bawah dari estimasi para ekonom 0.7%, pergerakan AUD/USD sempat menyentuh level 0.78333, mendekati level resistance kunci 0.78450. Namun perhatikan indikator oscillator RSI yang memberikan signal bearish divergence akan melemahkan performa AUD/USD, terutama jika terjadi penembusan di bawah level 0.77920.
Menurut analis JP Morgan, Niall O’Connor, reversal rebound yang dilakukan AUD/USD bersifat sementara, target AUD/USD di 0.74500 – 0.72000. Seorang ekonom ANZ juga mengutarakan bahwa RBA dapat melanjutkan program pelonggaran di pertemuan bulan berikutnya. RBA diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan April mendatang.