Data GDP China Q1 naik melebihi ekspektasi berkat permintaan pasar domestik dan lonjakan ekspor. Di samping itu, penjualan ritel China juga melambung.
Biro Statistik Nasional China pada hari Selasa (18/April) melaporkan data GDP tumbuh 4.5% secara tahunan (Year-over-Year) pada kuartal pertama 2023. Angka tersebut melampaui ekspektasi ekonom yang memperkirakan pertumbuhan 4.0% saja. Laju GDP yang impresif ini memperkuat sinyal pemulihan ekonomi China.
Kenaikan GDP juga terlihat dalam basis kuartalan (Quarter-over-Quarter) yang tercatat meningkat 2.2%. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan 0.6% yang dicapai pada kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi China tidak terlepas dari pulihnya aktivitas ekonomi domestik dan kenaikan pesat permintaan luar negeri. Apalagi, ekspor China naik sebesar 14.8% secara tahunan menjadi 315.6 miliar USD. Selama bulan Maret, ekspor China ke ASEAN memang melonjak sebesar 35.4% dari tahun sebelumnya.
"Setelah tiga tahun tertekan oleh dampak pandemi, perekonomian semakin pulih. Saya merasa cukup optimis terhadap prospek ekonomi China ke depannya, setidaknya kondisi saat ini jauh lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya karena kebijakan pembatasan sudah dicabut pemerintah," kata Natalie Yang, salah satu eksportir yang diwawancara SCMP belum lama ini.
NBS juga mempublikasikan beberapa data ekonomi China lainnya dengan hasil yang cukup positif. Investasi aset tetap (Fixed Asset Investment) tercatat naik 5.1% secara Year-to-Date pada bulan Maret. Angka ini berada di bawah estimasi konsensus yang mencapai 5.7% dan lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 5.5%.
Lebih jauh, data Industrial Production China tercatat naik 3.9% secara tahunan pada bulan Maret. Realisasi tersebut lebih rendah daripada konsensus ekonom yang mencapai 4.0%. Kendati berada di bawah ekspektasi, angka ini masih lebih baik daripada kenaikan 2.4% pada bulan Februari dan bulan Januari yang mencapai zona negatif.
Sementara itu, penjualan ritel China menorehkan pencapaian yang sangat impresif. Data Retail Sales tercatat melonjak 10.6% selama bulan Maret. Angka ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan 3.5% pada periode sebelumnya, sekaligus melampaui ekspektasi ekonom sebesar 7.4%.