Saya coba memberikan pandangan saya ya Dek Fadli Umbara.
Efisiensi biaya pada intinya kan menekan biaya yang digunakan untuk operasional. Nah, bayangkan jika misalnya biaya operasional perusahaan A adalah seribu rupiah, lalu pendapatan perusahaan itu adalah seribu lima ratus.
Dalam gambaran singkat di atas, laba bersih = pendapatan - pengeluaran, yaitu 1500 - 1000 = 500
Lalu bandingkan jika dilakukan efisiensi biaya, sehingga pengeluaran biaya produksi jadi lebih rendah menjadi lima ratus misalnya, tapi dengan tetap mengacu atau menargetkan pendapatan yang sama.
dalam gambaran simpelnya, laba bersih = pendapatan - pengeluaran, yaitu 1500- 500 (pengeluaran baru karena efisiensi) = 1000
Berangkat dari di atas: NPM awal = laba bersih/pendapatan
NPM awal = 500/1500 * 100 persen = 3,33 persen
NPM setelah dilakukan efisiensi = 1000/1500 * 100 persen = 66,6 persen.
Nah dengan NPM yang tinggi, terlihat perusahaan mana yang dapat menekan biaya produksinya sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi pula dengan pengeluaran yang lebih sedikit.
Kira-kira seperti itu simulasinya menurut saya. Semoga teman-teman yang lain bisa memberikan gambaran lain agar dapat lebih dimengerti.