NZD/USD: Bisa uji area support psikologis di sekitar harga 0.6100, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Kenaikan GBP/USD dapat mempertahankan kendali setelah data AS lemah, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD dapat terkoreksi lebih rendah sebelum melanjutkan tren naik, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar AS tetap berada di bawah tekanan setelah aksi jual pasca IHK, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Elnusa Tbk (ELSA) menetapkan pembagian dividen sebesar Rp201 miliar atau 40% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 (dividend payout ratio), 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen sebesar $800 juta atau 48.74% dari laba bersih tahun buku 2023, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) menargetkan pendapatan bersih perusahaan bisa mencapai Rp65.40 miliar di tahun 2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Hillcon Tbk (HILL) akan kembali membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp103.19 miliar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

GBP : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

M Singgih 15 Aug 2014
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #gbp
Rabu lalu GBP melemah tajam karena BoE menurunkan prediksi kenaikan upah untuk tahun ini sehingga suku bunga tidak akan naik dalam waktu dekat. Bagi yang punya posisi buy GBP, prediksi BoE tersebut tentu mengecewakan, dan lebih kecewa lagi dengan pernyataan Carney yang tidak konsisten.

Pound Sterling melemah tajam terhadap sejumlah mata uang utama Rabu 13 Agustus kemarin menyusul rilis data Jobless Claims, tingkat pengangguran, laporan inflasi BoE dan konperensi pers Mark Carney. GBP/USD melemah tajam lebih dari 150 pip dan saat artikel ini ditulis telah mendekati kurva indikator moving average 200 day (sma-200 day) sebagai support kuat. Sma-200 day sering digunakan sebagai acuan trader untuk mengidentifikasi pergantian arah trend. Biasanya pasar akan bereaksi dengan kuat bila harga menyentuh atau menembus garis kurva indikator tersebut.

GBP : Sudah Jatuh Tertimpa

Awal pelemahan GBP terjadi saat rilis data tenaga kerja. Meskipun tingkat pengangguran turun 6.4% sesuai dengan perkiraan dan Jobless Claims berkurang lebih banyak dari perkiraan (33,600 versus 29,700), tetapi data Average Weekly Earning atau upah mingguan rata-rata bulan Juni turun 0.2%, lebih rendah dari perkiraan yang akan turun 0.1% , dan lebih rendah dari bulan Mei yang naik 0.4%. Turunnya tingkat upah ini adalah yang pertama kali sejak tahun 2009. Data yang menunjukkan perubahan upah mingguan termasuk bonus ini dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) bersamaan dengan Jobless Claims dan tingkat pengangguran. Biasanya data ini kurang berdampak dan yang lebih diperhatikan adalah Jobless Claims dan tingkat pengangguran.

Pelaku pasar memperkirakan laporan inflasi BoE yang akan dirilis 1 jam kemudian akan cenderung hawkish sehingga GBP masih sempat menguat sekitar 40 pip versus USD. Namun setelah rilis laporan inflasi keadaan berubah, GBP/USD merosot dengan cepat. Bank sentral Inggris itu menurunkan prediksi kenaikan upah untuk tahun 2014 ini dari 2.5% ke 1.25%. Yang lebih signifikan BoE menurunkan prediksi pertumbuhan (GDP) untuk kwartal ke 3 tahun ini dari sebelumnya 0.9% ke 0.7%.

Meskipun BoE menaikkan perkiraan pertumbuhan tahun ini dari +3.4% ke +3.5%, tingkat pengangguran yang akan turun dibawah 6.0% dan tingkat inflasi yang diharapkan +1.8% dalam 2 tahun mendatang, tetapi ekspansi ekonomi menghadapi masalah dengan turunnya tingkat produksi dan pendapatan riil. Turunnya produksi tampak pada data Preliminary GDP yang dirilis 25 Juli lalu dimana sektor produksi hanya naik 0.4% dibandingkan kwartal sebelumnya yang naik 0.8%, juga rilis Manufacturing Production 6 Agustus lalu yang dibawah perkiraan.

Prospek kenaikan suku bunga
Dengan menurunkan perkiraan kenaikan upah, bank sentral melihat kemunduran aktivitas ekonomi, dan Carney cs yakin akan dibutuhkan waktu yang agak lama untuk mengatasinya (menurut perkiraan Carney sekitar 3 tahun). Suku bunga sangat erat hubungannya dengan percepatan aktivitas ekonomi dan tingkat pendapatan riil, jadi jangan mengharapkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat atau bulan Pebruari 2015 seperti yang diperkirakan pasar. Pernyataan bank sentral yang berbalik dovish ini diperkirakan akan cenderung memperlemah GBP.

Tidak ada estimasi waktu kenaikan suku bunga
Baru 2 bulan berselang ketika Mark Carney mengatakan bahwa suku bunga mungkin akan naik lebih cepat dari yang diperkirakan, tetapi Rabu kemarin dalam laporan inflasi-nya yang ke 3 tahun ini ia mengatakan ‘no comment’ untuk kenaikan suku bunga tanpa penjelasan sama sekali mengenai estimasi waktu kenaikan seperti yang diharapkan pasar. Malah sebaliknya ia mengatakan bahwa pernyataannya bulan Juni lalu terlalu optimis (over optimistic).

Bagi yang punya posisi long (buy) GBP karena terlalu optimis, laporan inflasi BoE Rabu lalu tentu mengecewakan, dan lebih kecewa lagi dengan pernyataan Carney yang tidak konsisten.
Sudah jatuh tertimpa tangga.

Sumber : www.investing.com
                    www.forex.com : BOE Inflation Report – it’s all about the money, money, money…


Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
NZD/USD: Bisa uji area support psikologis di sekitar harga 0.6100, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Kenaikan GBP/USD dapat mempertahankan kendali setelah data AS lemah, 16 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD dapat terkoreksi lebih rendah sebelum melanjutkan tren naik, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar AS tetap berada di bawah tekanan setelah aksi jual pasca IHK, 16 jam lalu, #Forex Fundamental

PT Elnusa Tbk (ELSA) menetapkan pembagian dividen sebesar Rp201 miliar atau 40% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 (dividend payout ratio), 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen sebesar $800 juta atau 48.74% dari laba bersih tahun buku 2023, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) menargetkan pendapatan bersih perusahaan bisa mencapai Rp65.40 miliar di tahun 2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Hillcon Tbk (HILL) akan kembali membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp103.19 miliar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru