Pada sesi New York semalam, indeks dollar menguat terhadap Pound Sterling dari harga terendahnya, setelah rilis data Consumer Confidence AS yang dirilis sebesar 94.5, jauh melebihi ekspetasi ekonom sebesar 87.4. Rilis data ini juga didukung oleh sentimen positif indeks dollar AS berkaitan dengan prediksi bahwa The Fed akan mengakhiri program pelonggaran kuantitatif (QE) dalam sidangnya nanti malam.
Pada sesi new York semalam, indeks dollar menguat terhadap Pound Sterling dari harga terendahnya, setelah rilis data Consumer Confidence AS yang dirilis sebesar 94.5, jauh melebihi ekspetasi ekonom sebesar 87.4. Rilis data ini juga didukung oleh sentimen positif indeks dollar AS berkaitan dengan prediksi bahwa The Fed akan mengakhiri program pelonggaran kuantitatif (QE) dalam sidangnya nanti malam. The Fed juga diprediksi masih akan menunggu dalam jangka waktu lama untuk menaikkan suku bunganya, yang diperkirakan pertengahan tahun 2015.
klik untuk memperbesar
Terlihat di dalam grafik, rally Sterling terhenti dan membentuk double top ketika memasuki level resistance 1.61830, sebagaimana analisa sebelumnya. Koreksi atas rally yang terjadi pada Sterling didukung juga dengan adanya komentar dovish dari salah satu anggota dewan Bank of England, Jon Cunliffe, yang mendukung juga komentar dari anggota dewan lainnya, Minouche Shafik, yang mengubah pandangannya bahwa kenaikan suku bunga masih akan menunggu lemahnya pertumbuhan upah dan inflasi yang masih membebani pemulihan negara Ratu Elizabeth tersebut.
Secara teknikal, selama Sterling tidak mampu bergerak di atas 1.61830, pergerakan koreksi akan menguasai Sterling. Koreksi Sterling akan mencoba tes 1.60850 sebagai support terdekat. Waspada mengenai hasil keputusan kebijkan The Fed nanti malam. Jika terjadi breakout di atas level 1.61830, kita dapat memanfaatkan peluang untuk melakukan long position, dengan target 1.62270 - 1.62875.
Resistance : 1.61830 - 1.62875
Support : 1.60850 - 1.59930