Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Euro Dan Sterling Berusaha Bangkit Jelang Data GDP Q2 AS

Bisnis Berjangka 27 Aug 2015
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #euro   #sterling   #gdp
Pada perdagangan hari Rabu kemarin, indeks dollar AS melejit hingga ke level 95.475, terhitung sebesar 50% dari penurunan sebelumnya. Sedangkan untuk mata uang Euro, sebagai rival dollar AS, terpantau sempat mencetak harga terendah di level 1.12915.

Indeks dollar AS mendapatkan kesempatan untuk rebound dari keterpurukannya setelah data Durable Goods Order periode bulan Juli menunjukkan kenaikan yang secara tak terduga menjadi 2.0%, sedangkan perkiraan para ekonom turun sebesar 0.4%. Data Core Durable Goods mengalami kenaikan menjadi 0.6% dari perkiraan sebelumnya hanya naik sebesar 0.3%.

Positifnya kedua data tersebut, membangkitkan kembali optimisme mengenai pemulihan ekonomi AS dan memberikan satu dukungan kembali untuk prospek kenaikan suku bunga AS pada tahun ini. Namun di sisi lain, Presiden Fed new York, William Dudley, berpendapat bahwa kenaikan suku bunga bullan depan nampaknya belum tepat dilakukan, guna mencegah tekanan lebih berat pada perekonomian AS di tengah kondisi ekonomi global yang suram.

Fokus pasar saat ini kembali tertuju pada potensi kenaikan suku bunga AS di bulan September, dengan mencermati data rilis kedua (revisi) untuk GDP-Q2 AS nanti malam Pk. 19.30 WIB dengan perkiraan mengalami pertumbuhan sebesar 3.2% dari sebelummnya 2.3%. Jika data berhasil melampaui perkiraan ekonom, makan sentimen positif akan kembali berpihak pada indeks dollar AS.

EUR/USD

EURUSD 27 Agtklik gambar untuk memperbesar

Pada perdagangan hari Rabu kemarin, indeks dollar AS melejit hingga ke level 95.475, terhitung sebesar 50% dari penurunan sebelumnya. Sedangkan untuk mata uang Euro, sebagai rival dollar AS, terpantau sempat mencetak harga terendah di level 1.12915. Kini, para trader dapat menempatkan harga terendah Rabu kemarin menjadi level support untuk hari ini dan melakukan aksi buy untuk memenfaatkan rebound Euro menuju level 1.13650 hingga 1.14380. Pengambilan aksi buy ini didukung dengan indikator RSI yang sudah berada di wilayah oversold (RSI
Sebalinya jika terjadi penembusan di bawah level 1.12915, para buyer wajib melekukan cut loss dan switching dengan membuka short selling position sebagai antisipasi penurunan lanjutan Euro menuju level 1.11790 hingga 1.10170. Teori analisa teknikal, jika suatu harga mengalami penurunan yang melebihi level Fibonacci Retracement 61.8% maka penurunan tersebut dapat berlanjut ke level yang lebih rendah lagi, dan trend dapat dikatakan berbalik menjadi bearish,penurunan tidak dianggap sebagai koreksi semata.

Perhatikan data ekonomi kawasan Zona Eropa mengenai M3 Money Supply y/y yang akan dirilis pada Pk. 15.00 WIB, dengan perkiraan akan mengalami sedikit penurunan menjadi 4.9% dari sebelumnya 5.0%. Dan tentu saja, pasar masih akan memantau perkembangan permasalahan di Yunani serta akan mencermati pelaksanaan Pemilu ulang di Yunani.

GBP/USD

GBPUSD 27 Agtklik gambar untuk memperbesar

Sedangkan untuk pergerkan mata uang Pound Sterling terpantau seirama dengan pergerakan mata uang Euro yang mencoba rebound dari keterpurukan sebelumnya. Sterling mencatat harga terendah di level 1.54524 pada hari Rabu kemarin. Kini level tersebut menjadi level support kunci untuk penentuan arah pergerakan selanjutnya. Signal oversold yang diberikan oleh indikator RSI yang sudah berada di bawah 30, memberikan peluang rebound bagi Sterling dan dapat dimanfaatkan oleh para trader dengan menempatkan buy position di harga running saat ini. Rebound Sterling diperkirakan akan menuju level 1.55920 hingga 1.56800.

Sebaliknya, jika terjadi penembusan di bawah level 1.54520, para buyer siap mengambil tindakan pembatasan resiko dengan melakukan cut loss. Selanjutnya, para trader dapat memengambil peluang bearish lanjutan Sterling dengan menempatkan sell stop order di bawah level 1.54520 dengan target keuntungan di level 1.54000 hingga 1.53300.

Terkait Lainnya
 

Kirim Komentar Baru