XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 hari, #Emas Fundamental | EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 hari, #Forex Teknikal | EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 hari, #Forex Teknikal | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 1 hari, #Saham Indonesia

3 Tips Sukses Trading Dengan Pair Cross

Nandini 29 Jan 2021
Dibaca Normal 6 Menit
forex > belajar > #sukses-tips
Trading dengan pair cross bisa mendatangkan lebih banyak profit? Eits, tunggu dulu! Ada 3 hal yang harus diperhatikan untuk mengantisipasi risikonya.

Pasar valuta asing atau yang biasa disebut "forex" (foreign exchange) dikenal sebagai pasar keuangan terbesar di dunia. Menariknya, transaksi di pasar forex bisa dilakukan di berbagai macam pair atau pasangan mata uang. Umumnya, pasangan mata uang yang sering digunakan dan menjadi favorit di kalangan para trader adalah pair mayor atau major currency pairs.

Akan tetapi, tak sedikit trader yang kemudian beralih atau sekedar tertarik mencoba trading dengan pair cross atau cross currency pairs. Peluang profit yang lebih menggiurkan menjadi alasan utama, karena range pergerakan harga di pair cross relatif lebih besar ketimbang pair mayor.

Sebenarnya, apa sih pair cross itu? Pasangan mata uang cross adalah pasangan mata uang mayor yang tidak melibatkan atau menggunakan Dolar AS di dalamnya. Sebaliknya, transaksi mata uang mayor yang melibatkan Dolar AS disebut dengan pasangan mata uang mayor.

Mata uang mayor yang biasanya dipasangankan dengan Dolar AS adalah Euro (EUR), Yen (JPY), Pound (GBP), Dolar Australia (AUD), Dolar Kanada (CAD), Franc Swiss (CHF), dan Dolar New Zealand (NZD). Nah, ketika ketujuh mata uang tersebut saling diperdagangkan satu sama lain, mereka akan dikenal sebagai pasangan mata uang cross atau pair cross.

Lebih jelasnya, contoh pasangan mata uang mayor di antaranya: GBP/USD, EUR/USD, USD/JPY, USD/CHF dan lain sebagainya. Sementara untuk pasangan mata uang cross antara lain: EUR/JPY, GBP/JPY, EUR/GBP, AUD/JPY dan seterusnya.

Apakah Anda termasuk salah satu trader yang ingin mencoba peruntungan di pasangan mata uang cross? Jika iya, ada baiknya untuk memperhatikan tiga tips sukses trading berikut ini.

1. Pahami Latar Belakang Pair Cross Yang Ditradingkan

Dalam kondisi tertentu, misalnya saat terjadi krisis, trading dengan pair cross bisa lebih menarik perhatian sebab memungkinkan kita untuk trading dengan selisih fundamental yang lebih mudah dibaca.

Contohnya saat terjadi insiden referendum Brexit di mana Inggris ingin keluar dari Uni Eropa. Pada saat itu, perdagangan di mata uang EUR/GBP volumenya melejit hingga miliaran dolar setiap hari. Likuiditas yang meningkat seperti ini akan membuka peluang profit yang luas bagi trader.

Sampai saat ini, pasangan EUR/GBP menjadi cross currency pair terbaik. Memang saat terjadi isu Brexit akan mendatangkan profit besar, tetapi jika isunya sudah longgar, belum tentu juga perdagangan di pasangan mata uang ini masih ramai.

Untuk itu, tips yang bisa Anda lakukan agar tidak mengalami loss besar saat trading dengan pair cross adalah selalu memantau situasi fundamental dari mata uang-mata uang yang diperdagangkan. Hal ini dimaksudkan agar Anda tidak terjebak dalam kondisi likuiditas yang menipis dan mengakibatkan pergerakan ekstrem.

Perlu Anda ketahui bahwa volatilitas dan likuiditas dalam pair cross dapat berfluktuasi lebih tajam dibandingkan mata uang mayor. Ada baiknya juga Anda mematok level Take Profit dan Stop Loss secara lebih longgar.

2. Pahami Tentang Settlement Transaksi

Apa itu settlement? Settlement merujuk pada teknis eksekusi pembukaan dan penutupan suatu posisi trading. Dalam transaksi forex, settlement berhubungan dengan perhitungan transaksi mata uang yang ditradingkan dengan mata uang dasar akun.

Contohnya, seseorang bernama Anton memiliki akun forex dengan saldo akun bermata uang dasar Dolar AS, sementara dia akan melakukan trading dengan pair cross EUR/GBP. Setelah transaksinya untung, profit yang dia dapatkan akan diberikan dalam Euro atau Pound, baru kemudian dikonversikan ke Dolar AS. Nah, di mata uang dasar itu, belum tentu juga Anton akan mendapatkan profit, sebab semua akan bergantung pada kurs-nya.

Jika ditinjau, settlement di atas akan jadi lebih rumit jika Anton ingin trading dengan pair cross lain yang melibatkan mata uang dengan kurs lebih fluktuatif terhadap Dolar AS. Lain halnya jika dia trading dengan pair mayor, pasti perhitungannya akan sederhana, tidak perlu rumit menghitung konversi untung rugi berdasarkan nilai kurs tertentu.

Tips untuk menghindari kerumitan settlement transaksi dan agar trader lebih untung yaitu membuka akun dengan mata uang dasar selain USD. Pastikan pula untuk memilih mata uang akun yang berhubungan dengan pair cross pilihan Anda. Misalnya jika Anda sering trading dengan pair EUR/GBP atau EUR/JPY, maka pilihlah Euro sebagai mata uang dasar di akun Anda.

3. Waspadai Spread

Faktor utama yang memengaruhi spread adalah likuiditas dari suatu pair mata uang. Untuk pasangan mata uang mayor, mereka memiliki spread yang bisa dibilang lebih tipis. Bahkan, spread untuk pasangan mata uang seperti EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY bisa jauh di bawah 1 pip. Besaran spread biasanya bergantung pada kebijakan broker forex.

Jika trading dengan pair cross, Anda perlu mengetahui jika ada dua karakteristik spread yang ditawarkan, yaitu: spread lebih besar dan spread yang lebih volatile (mudah melebar dan menyempit).

Spread pada pasangan mata uang cross bersifat volatile karena besar kecilnya bergantung pada likuiditas pair cross yang ditradingkan. Likuiditas ini dapat dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan sesi perdagangan. Semisal Anda melakukan trading di sesi Asia, mata uang seperti EUR, CAD, dan GBP pasti akan sepi. Namun jika trading di sesi Eropa atau Overlap, maka pergerakan harga bisa berubah dengan cepat dan mengakibatkan pelebaran spread yang tidak biasa.

Baca juga: 4 Waktu Trading Yang Paling Tidak Tepat Untuk Bermain Forex

Untuk melindungi diri dari risiko spread volatile dan menjaga profit, biasanya broker akan mengenakan spread yang lebih besar pada pasangan mata uang yang sedang tidak likuid tersebut. Oleh karena itu, trader diharapkan untuk lebih memperhitungkan risiko ini dan jangan buru-buru berburuk sangka ke broker serta menuding mereka melakukan rekayasa ketika spread tiba-tiba melonjak.

Nah, itulah tiga tips sukses trading dengan pair cross. Memang profit yang ditawarkan lebih besar dan menggiurkan, tetapi perlu Anda ingat bahwa trading tetaplah berpegang pada hukum "High Risk, High Profit". Oleh karena itu, Anda harus paham dulu seluk-beluk pasangan mata uang yang akan ditradingkan dan memperhitungkan risikonya. Sebelum Anda menerapkan strategi di akun riil, ada baiknya untuk berlatih dulu di akun demo dan mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin bisa terjadi.