XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 hari, #Emas Fundamental | EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 hari, #Forex Teknikal | EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 hari, #Forex Teknikal | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 1 hari, #Saham Indonesia

Saham Preferen Vs Saham Konvensional, Mana yang Lebih Baik?

Nandini 28 Apr 2022
Dibaca Normal 8 Menit
bisnis > saham > #saham-preferen #saham-konvensional
Pernahkah kalian mendengar soal saham preferen? Apa bedanya dengan saham biasa? Mana yang lebih baik untuk dikoleksi pemula? Temukan jawabannya pada artikel ini.

DI

Hari gini siapa sih yang tidak tahu saham? Investasi yang satu ini memang banyak peminatnya karena bisa dibilang cukup mudah untuk dilakukan. Saham sendiri adalah surat bukti kepemilikan sebagian modal dari suatu perusahaan. Surat bukti inilah yang menjadi tanda penyertaan modal seseorang atau bisa kita sebut pemegang saham.

Cara kerja investasi saham ini cukup mudah. Kita hanya perlu membeli saham, lalu menyimpannya untuk sementara waktu (dalam jangka waktu tertentu, misalnya lima tahun). Nantinya, kita akan mendapatkan penambahan nilai atau capital gain. dari pembagian keuntungan perusahaan (dividen).

Selain keuntungan dari dividen, kalian juga bisa memperjualbelikan saham dengan memanfaatkan fluktuasi harga. Yang bisa dilakukan adalah investasi saham dengan menyimpannya atau menjualnya saat harga meroket.

Saham yang baik bisa kita bedakan. Jika perusahaan itu sehat, sudah tentu harga saham akan memiliki nilai jual tinggi dan para pemegang akan mendapatkan dividen sesuai dengan term yang disepakati. Sebaliknya, jika perusahaan tidak sehat, bisa dibilang sahamnya kurang bagus dan nilai jualnya rendah.

Simak juga: Panduan Sederhana Memilih Saham Terbaik Bagi Pemula

Selanjutnya, kalian mesti tahu bahwa saham ada beberapa jenis. Sebagai permulaan, yang sering dilirik investor hanya ada dua, yakni saham biasa (konvensional) dan saham preferen. Lantas, apa pengertian dari kedua saham tersebut? Mari kita ulik informasinya di penjelasan berikut ini.

Apa Itu Saham Preferen?

Saham preferen atau preferred stock adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan di mana pemegangnya ini memiliki hak yang lebih tinggi atas aset dan laba. Saham ini merupakan gabungan obligasi dan saham biasa.

Pemilik saham preferen bisa dibilang memiliki hak istimewa atau privilege. Mengapa demikian? Itu karena mereka bisa mendapatkan dividen lebih awal dan suara mereka lebih didengarkan dibanding pemilik saham biasa.

Saham preferen berasal dari kepercayaan perusahaan penerbit untuk menghimpun modal lebih besar dan menguntungkan. Pada dasarnya, saham preferen diterbitkan juga karena besarnya permintaan investor.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa saham preferen jauh berbeda dengan jenis saham lainnya, khususnya saham konvensional atau saham biasa. Selain itu, tingkat kerugian di saham preferen relatif lebih kecil.

Simak juga: Daftar Saham Paling Rugi Hari Ini

Keuntungan Saham Preferen atau Hak Istimewa Saham Preferen

Nah, sekarang kita akan mengupas apa saja keuntungan memiliki saham preferen. Di atas, kita sudah menyebutkan bahwa pemilik saham ini akan mendapatkan privilege karena mendapatkan pembagian dividen lebih awal dan suara mereka lebih didengarkan.

Apakah hak istimewa mereka hanya sebatas itu saja? Tentu saja tidak! Masih ada sejumlah keuntungan lain yang bisa didapatkan jika memiliki saham jenis ini. Apa saja itu?

  • Dividen dibagikan dengan nominal yang sama dan lebih besar daripada saham biasa, serta dibayarkan dengan teratur.
  • Jika perusahaan penerbit bangkrut, pemegang saham preferen akan diprioritaskan dengan mendapatkan aset.
  • Saham preferen bisa ditukarkan ke saham konvensional.
  • Jika perusahaan ada likuiditas, bagi hasil diutamakan ke pemilik saham preferen.

Kerugian Saham Preferen

Tidak lengkap rasanya membahas keuntungan saham preferen tanpa mengulik juga kerugiannya. Meski saham ini istimewa, investasi tetaplah ada minusnya. Berikut beberapa kelemahan dari preferred stock yang bisa menjadi bahan pertimbangan:

  • Pasarnya tidak luas karena jumlahnya yang terbatas, sehingga likuiditas lebih kecil.
  • Meski memiliki hak istimewa dalam hal pemberian suara, sifatnya hanyalah sebagai tambahan saja (tidak memengaruhi voting dalam Rapat Umum Pemegang Saham).
  • Fluktuasi lebih besar.

Baca juga: 5 Alasan Orang Takut Investasi Saham

Karakteristik Saham Preferen

Berbicara mengenai karakteristik saham, saham preferen juga memiliki karakteristiknya sendiri. Berikut beberapa karakteristik dari preferred stock:

  • Bersifat kumulatif. Kita bisa menyebut saham preferen sebagai saham yang dividends in arrears. Artinya, perusahaan bisa menahan pembayaran dividen untuk sementara waktu, tetapi dividen tersebut dibayarkan sebelum pembagian tahun berikutnya dilakukan.
  • Bisa ditebus. Saham preferen bisa ditebus pada waktu dan harga yang sudah ditentukan di awal kesepakatan. Penebusan ini disebut dengan callable.
  • Bisa dibalik. Selain bisa ditebus, kita bisa membalik saham preferen jika sewaktu-waktu ingin memilikinya kembali. Namun, pembalikan ini ada perjanjian dan peraturannya.
  • Bersifat konvertibel. Artinya, saham ini bisa ditukarkan dengan saham biasa; seperti yang sudah disebutkan di poin keuntungan memiliki saham ini.

Jenis - Jenis Saham Preferen

Kita sudah membahas seluk beluk pengertian dan karakteristik dari saham preferen di atas. Sampai di sini, apakah kalian makin tertarik untuk membelinya?

Sebelum membeli, alangkah baiknya kalian mengetahui jenis-jenis saham preferen yang ada. Berikut beberapa jenisnya:

Saham Preferen Partisipasi (Participating Preferred Stock)

Saham jenis ini memungkinkan pemegang saham untuk mendapatkan tambahan profit (diberikan reward) saat perusahaan mendapatkan sejumlah profit tertentu. Jadi, pemegang saham ini seperti mendapatkan dividen tambahan.

Simak Juga: Meraup Dividen Saham Dengan Tepat, Keuntungan Jadi Berlipat

Saham Preferen Konvertibel (Convertible Preferred Stock)

Saham convertible adalah saham yang bisa ditukarkan ke beberapa saham biasa. Penukaran ini hanya dapat terjadi jika perusahaan mengizinkan dan mengeluarkan dua jenis saham (saham preferen dan saham biasa).

Saham Preferen Disesuaikan (Adjustable Rate Preferred Stock/ARPS)

Janis saham preferen ini berfokus pada dividen yang dibayarkan ke pemegangnya. Kita tahu bahwa kebanyakan dividen saham preferen dibayarkan teratur dengan jumlah yang sama. Namun, adjustable stock ini berbeda.

Cek di sini: Jadwal Dividen Saham Indonesia

Pasalnya, saham yang mereka bagikan nilainya bervariasi, tergantung pada kurs dan suku bunga acuan. Jika suku bunga tinggi, dividen yang diterima akan tinggi pula. Sebaliknya, jika suku bunga acuan turun, bisa saja dividennya juga turun.

Saham Preferen yang Dapat Ditebus (Callable Preferred Stock)

Sama seperti karakteristiknya yang callable, saham ini berkaitan dengan penebusan. Jadi, saham ini bisa ditebus atau dibeli kembali sebelum jatuh tempo. Artinya, perusahaan diperbolehkan untuk membelinya kembali sebelum mereka mencapai harga pengembalian yang dijanjikan.

Jika menyetujuinya, kalian akan mendapatkan pengembalian yang tinggi. Namun jika menolaknya, kalian harus tunduk dan patuh dengan aturan perusahaan karena memiliki saham ini.

Saham Preferen Kumulatif (Cumulative Preferred Stock)

Beberapa mengatakan saham ini adalah saham dengan tempo yang singkat, biasanya tiga bulan. Maksudnya, saham jenis ini memungkinkan perusahaan untuk membayarkan dividen setiap tiga bulan.

Bagaimana jika perusahaan tidak bisa membayar? Untuk saham seperti itu, dividen yang belum dibayarkan terakumulasi untuk tanggal pembayaran di masa depan. Jadi, nantinya perusahaan akan mencicil pembayaran layaknya mencicil utang.

Contoh Saham Preferen di Bursa Efek Indonesia

Di atas, kita sudah sempat menyinggung bahwa saham preferen di Indonesia tidak banyak diperjualbelikan oleh perusahaan. Bagi kalian yang tertarik untuk membeli saham ini, ada ciri khusus untuk mengenalinya.

Saham preferen biasanya ditawarkan dengan satu kode, yakni ditambahkan huruf "P" (Preferred) di akhirnya. Selain itu, kode dari saham ini bisa lebih panjang dari common stock.

Di Indonesia sendiri, saham ini diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa contohnya adalah PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMIP), PT Bayer Indonesia Tbk (BYSP), PT Hanson International Tbk (MYRXP), PT Century Textile Industry Tbk (CNTX), dan PT Squibb Indonesia Tbk (SQBI).

Simak Juga: Jenis-Jenis Indeks Saham BEI Yang Perlu Diketahui Investor

Berbanding terbalik dengan Indonesia, saham preferen luar negeri lebih sedikit jumlahnya. Beberapa contoh dari saham ini adalah General Electric, Bank of America, dan Georgia Power. Perusahaan tersebut biasanya khusus mendanai proyek-proyek internal.

Cara Beli Saham Preferen

Membeli saham preferen tidaklah semudah yang kita bayangkan, karena jumlahnya sangat sedikit dan modal yang dikeluarkan pun besar. Jadi, perorangan atau individu harus berpikir dua kali jika ingin memilikinya.

Kebanyakan yang membeli saham ini adalah sebuah organisasi atau institusi karena dalam pembeliannya harus dalam jumlah yang besar. Inilah yang menjadi alasan kenapa perusahaan mau mengeluarkan saham preferen.

Saham Preferen Vs Konvensional, Pilih Mana?

Dari beragam pembahasan di atas, dapat disimpulkan jika saham preferen memiliki beberapa perbedaan yang bisa dibandingkan dengan saham konvensional, di antaranya:

  1. Dividen yang diterima. Pemilik saham preferen akan menerima dividen yang teratur dengan nominal yang sama. Sementara, pemegang saham biasa tidak demikian halnya; jumlah dividen yang mereka terima akan berbeda tergantung pada hasil keuntungan perusahaan saat itu.
  2. Fluktuasi harga saham. Karena pemegang preferred stock lebih istimewa kedudukannya, maka mereka tidak akan terganggu dengan fluktuasi harga. Lagipula, harga saham preferen biasanya lebih tinggi dari saham biasa.
  3. Keadaan jika perusahaan mengalami kebangkrutan. Apabila perusahaan mengalami pailit, pemegang saham preferen lebih diuntungkan. Kenapa? Itu dikarenakan mereka bisa mengklaim pembayaran atau ganti rugi.

Terlepas dari keuntungan-keuntungan yang dimilikinya, saham preferen relatif langka karena kurang ideal bagi investor ritel pada umumnya. Bagi kita yang hanya perorangan, lebih baik untuk menghindari saham preferen. Alasannya sederhana, saham preferen butuh modal yang cukup menguras kantong.

Jika dihadapkan dengan keterbatasan keuangan, kita lebih baik memilih saham konvensional saja. Meski hanya saham biasa, kita bisa tetap mendapatkan keuntungan dari dividen yang dibagikan, kok. Bahkan, investor saham dengan modal kecil juga bisa cuan jika mengetahui cara main yang tepat.