Cara

Indra: pergerakan 1 pip di Gold biasanya sih sama dengan perhitungan di major direct pair dimana USD itu dibelakang pasangan mata uang. Jadi size tick x jumlah unit, dimana kalau di Maxco sendiri size tick 0.1 x 100 = $10.

Memang di website Maxco sndiri ga jelasin mengenai hal itu tetapi lsng memberikan hasil pergerakan 1 pip = $10.

Untuk troy ounce sendiri memiliiki arti sbb :

• Troy itu sistem massa logam mulia di Eropa. Jadi pakenya Troy, bukan gram. 1 Troy sendiri ada yang 1 Troy Pound dan 1 troy Ounce. 1 Troy Ounce sendiri memiliki 31,300 gram
• Jadi 100 Troy ounce memiliki berat 313 gram,dalam arti kata setiap 1 lot trading emas di Maxco, maka transaksi emas yang dilibatkan adalah sebesar 313 gram
• Mengenai harga emas di konvert ke gram, per 10 Februari adalah di 1868.82 USD/1 Troy Ounce. Dan utk 1 gram bisa dhitung dengan 1868.82 / 31.3 = $59.70/gram aatau bila dikalikan dengan Rupiah (Rp 15.100); maka harga emas sekitar Rp 900.000

Kesimpulannya, trading emas di broker Forex seperti Maxco sendiri memiliki harga pasar emas yang real dan sesuai dengan harga emas saat ini

Marhendra: Tambahan gan, "CMIIW", biasanya emas Antam memiliki nilai yang sedikit lebihh tinggi dikarenakan udah dihitung dengan biaya produksinyaa.

jadi emas murni tadi kan mesti dibentuk jadi emas batangan dan itu perlu biaya. Makanya untuk menutupi biaya tsb, maka ditambahkan ke nilai baik beli maupun jual emas ANTAM.

Sdngkn, trading emas online karna ga melibatkan fisik/aset emas maka harga emas yang ada itu benar-benar murni tanpa biaya apapun

Bantu jawab ya,,
"apakah toko emas bisa mainin harga emas?"

Jawabannya : Tentu aja

Sepengetahuan saya ya, biasanya emas, terutama perhiasan, entah itu 24K atau ndak, biasanya akan diitung tanpa ongkos. Jadi simplenya gini, misalkan nih belli emas 24 K gitu 1 gr = 900.000; nahh, entar elu bakal dikenakan biaya "bersih" atau isitilahnya biaya "cuci emas" misalkan Rp 80.000/ gr. Kalau misalkan loe belinya 10 gr, maka modal yg perlu dikeluarkan itu Rp 9 juta untuk emas + ongkos 10 gr 800.000; Totalnya Rp 9.800.000.

Kemudian loe berencana jual kembali di toko emas yg sama. Misalkan 1 thun kemudian pas diharga 1 gr = Rp 945.000 . Maka toko emas akan hitung cuma harga 1 gr tanpa ongkos yng dibebankan saat beli. Jadi jual 10 gr,dapatin uang cuma Rp 9.450.000; rugi Rp 430.000. Ini pengalaman saya ya, dan ini biasanya berlaku di perhiasan dan saya ga tau kalau emas batangan itu apakah diberlakukan sama atau tidak.

Nah, lain halnya dngn trading emas, jadi klu hanya nilainya berarti ga perlu fisik, ga ada biaya cuci emas dll. Dan biaya spread dan komisi juga murah bngt dibandingkan perlu nggu 1 tahun dan masih rugi kyk emas fisik td. Tapi saran yaa, krna ini trading yg bisa untung kapapnpun, ada baiknya sih trading emasnya sifatnya jgn telalu lama mengingat ada biaya swap jga. Meski biayanya ga sebanding dngn biaya cuci tadi, tpi kita sebagai trader harus maksimalin potensi yg adaa

Tobing:

Ijin nambah saran ya para senior..

Klo km emang tertarik dg trading emas, seblm trading bagusnya km pelajari dl bagaimana cr trading emas di forex. Skrg kan udah bnyak tuh tutorial, bljr online, webinar atau ebook utk bljar investasi. Hmpr smua broker punya tuh fasilitas berlajar, tinggal pilih aja.

Trus saran sy klo modal yg km investasikan dlm trading emas cm km diemin aja sudah psti keuntungannya gak bs maksmal. Ya sbnrnya ttp untung sih, tp emang gak untung2 bngt. Krna dlm trading emas, ada masanya km hrs menjual atau membeli di waktu yg tepat agar bs dpt keuntunganmu bs maksimal.

Utk tau waktu yg tepat, km hrs mantengin hrg emas, jd pas hrg emas sdg ngalamin tren turun, sebisa mgkin km beli sebanyak2nya. Trus pas tren harga naik, km jual tuh emas sebanyak2nya.

Selain hrs memantau pergerakan harga emas, km jg butuh pengalaman agar bs tau kapan waktu yg tepat utk menjual dan membeli. Sebisa mungkin jual ketika hrga emas brada di level tertinggi dan beli saat level emas brada di titik terendah.

Trus saran kedua, klo emang km mau inves di emas fisik, lbh baik jgn inves dg beli emas perhiasan. Lbh bgus klo emas batangan. Skrg kan udah bnyak bank atau pegadaian yg memiliki produk investasi emas batangan, bahkan bs dg cara dicicil.

Tp prlu dicatat klo km inves emas btngan berarti inves tsb utk jgka panjang, minimal 7-10 thn, utk kelihatan untungnya. Trus klo km inves emas btangan dg cara dicicil, keuntungannya km bs inves scr dikit demi dikit, dan trus brtambah.

Mslnya, km tiap bln beli atau nyicil emas btngan dg brat 1gr, nah dlm jgka 5-10 thn sdh pasti inves km trus bertambah bgtu jg dg keuntungannya. Cuma klo km inves emas btngan, sdh psti km hrs punya tmpat pnyimpanan yg aman.

Jd sbnrnya, mau inves emas online atau btngan sma2 ada kelebhan dan kekurangan masing2. Klo emas btngan bs keliatan utng besar dlm jgka watku yg lama, sdgkan emas online bs utng besar dg waktu lebih singkat, asal jgn cm didiemin aja. Thanks All.

David: Klu mau jujur, ini pendapat saya.

Broker yang teregulasi di FCA , NFA, maupun ASIC dianggap cukup aman utk melakukan trading karena regulator tsb adalah badan pengawas keuangan yang terkenal dan diakui secara internasional atau istilahnya tier 1 regulator. Dan bila dibandingkan dengan BAPPEBTI, tentu aja regulasi FCA, NFA, dan ASIC lebih baik krna diakui secara internasional.

Namun ada kekurangannya, yakni soal payung hukum. Krna broker luar itu sbnrnya kan menjamin trader yg ada di negara yg teregulasi dan kita pling dikenakan perlindungan dana saja. Selain itu trading diluar negeri ini dapat berisiko dan dapat menghadapi masalah hukum di masa depan. Sama seperti hukum di Amerika yng ngelarang tradernya buat trading dngn broker luar bahkan broker luar jga dilarang utk menerima trader dari US. Jadi ini balik lagi ke kelegalan dan perlindungan hukum. Bila terjadi masalah dengan broker yang ga teregulasi ama BAPPEBTI, maka urusannya udah diluar negeri dan dalam beberapa kasus, masalah bisa diselesaikan hanya di kantor dimana teregulasi (contoh: trader perlu ke Inggris untuk selesain kasusnya atau cabang terdekat).

Akan lebih baik untuk trading dengan broker yang teregulasi dengan BAPPEBTI secara sekarang syarat trading juga dilonggarkan sehingga modal kecil dengan leverage tinggi udah bisa dirasakan oleh trader Indonesia seperti GKInvest dengan minimal deposit $200 saja.

Jawaban untuk Risna:

Benar, Relative Volatility Index (RVI) lebih baik digunakan bersama dengan indikator atau tools lainnya untuk mengonfirmasi sinyal dan meningkatkan akurasi. Berikut ini Beberapa indikator yang cocok untuk digunakan bersama dengan RVI.

Kalo masalah memeilih leverage yang tinggi atau yang rendah, menurut ku tergantung kebutuha trader masing masing. saya pemula, saat ini saya pake leverage 1:500. menurut saya leverage makin tinggi makin enak, karena balance tidak tergerus banyak untuk kebutuhan margin, dan margin level juga jadi besar banget. aturan saya setiap trading total margin yang kepake tidak lebih dari 2% dari total balance. dan menjaga margin level saya di kisaran 30.000% jadi jauh dari MC.

Ada yang perlu saya tekankan disini kalo MEKANISME LEVERAGE BUKAN MEKANISME HUTANG. Leverage itu kan meningkatkan modal secara proposional.

Contoh: Ketika trading dengan leverage 1:100, maka kamu yang punya modal 100 dolar saja bisa trading seolah-olah punya modal 10 ribu dolar. Tapi hasil laba dan rugi kamu juga akan disesuaikan dengan rasio 1:100 tadi. Umpama kamu dapat untung 100 dolar saat trading, maka realisasinya nanti kamu cuma bisa bawa pulang keuntungan 1 dolar (karena disesuaikan dengan rasio 1:100).
Leverage dinotifikasikan sebagai rasio perbandingan, misal 1:1, 1:100, 1:500, dan sebagainya. Artinya, kalau ada dana $100 di leverage 1:100 maka $100 tersebut memiliki kekuatan setara $10.000. Jika leverage 1:500, maka dana $100 tadi memiliki kemampuan untuk melakukan transaksi setara $50.000 atau 500x lipat lebih besar dari nominal dana itu sendiri.

Tentang leverage, biasanya kita nggak bisa mengubahnya sendiri. Leverage ini udah ditetapkan waktu kita buka akun. Kalau kita mau ubah leverage, kita perlu ngehubungin broker dulu. Kalau mereka setuju, mereka akan ubah sesuai permintaan kita.

Nah, soal besarnya leverage, nggak ada aturan pasti yang bilang idealnya berapa. Biasanya trader pilih leverage yang standar, nggak terlalu besar dan nggak terlalu kecil. Menurut saya, lebih aman pilih yang standar aja, misalnya 1:500.

Tapi yang perlu diingat, besarnya profit di trading nggak tergantung dari leverage, tapi tergantung dari ukuran lot waktu buka posisi. Contohnya, kalau kita trading 1 lot EUR/USD dan bisa dapet 50 pip, profitnya USD 500. Tapi kalau trading 0.1 lot EUR/USD dan dapet 50 pip, profitnya USD 50.

Jadi, ukuran lot yang kita buka nantinya bakal tergantung dari modal kita. Semakin besar modalnya, semakin besar ukuran lot yang bisa kita buka. Makanya, penting juga buat belajar cara ngitungnya dalam trading forex.