Fitur

Halo kak Pandu,

Untuk fitur sinyal trading di MIFX ada 3 provider kak, yaitu Autochartist, Trading Central, dan Signal Centre. Untuk penggunaannya, kak Pandu tidak diharuskan memasangnya di Metatrader PC saja. Kak Pandu juga bisa pakai langsung di aplikasi MIFX Mobile kok.

Min, saya ini kan tipe trader males, sukanya pake sinyal trading kayak di telegram. Setelah tau ada fitur trading signal di MIFX, saya jadi tertarik. Tapi, omong" nih, sinyal dari Trading Central ama Autochartist lebih akurat mana ya? Apakah saya harus milih salah satu dari sinyal trading tersebut? Kalau saya pake semuanya apakah bisa?

Halo kak Winda,

Untuk tau perbandingan akurasinya, kak Winda bisa langsung lihat dari aplikasinya (seperti gambar screenshot di komentar sebelumnya). Kak Winda juga bisa langsung pakai ketiga sinyal trading yang ada kok, jadi probabilitas profit kak Winda bisa lebih besar. Semoga membantu.

Inbizia Support: saya butuh aplikasi yang bisa buat coba-coba indikator gitu paling cocok pake fitur yang mana ya, min? Mungkin bisa dijelaskan kalau setelah instal MIFX Mobile tuh lari ke menu yg sebelah mana ghitu. Lalu kalok dibandingkan antara 3 itu, yang paling akurat mnurut mimin yg mana? Trimzz.

Boboymen:Halo kak, untuk membuat dan mencoba-coba indikator, kakak tidak bisa pakai MIFX Mobile karena tidak ada fitur untuk itu. Jadi, untuk menguji indikator kakak bisa menggunakan platform trading seperti MetaTrader 4 atau 5 (MT4/MT5). Platform itu punya fitur backtest, baik untuk Expert Advisor (robot trading) maupun indikator. Semoga membantu.

Baca Juga:

• Tips Menggunakan EA Di Broker Lokal yang Perlu Anda Ketahui
• MetaTrader 4, Platform Trading Andalan Trader Dan Broker Forex
• Akankah MetaTrader 5 (MT5) Mengalahkan MetaTrader 4 (MT4)?
• 3 Indikator Paling Bermanfaat di MetaTrader 5
• MIFX Mobile: Trading Anti Ribet Dalam Genggaman

Market order itu adalah jenis order yg defaultnya trader jadi pas ngeklik buy ato sell maka yg akan langsung ke eksekusi disaat itu jg. Jadi misalkan ngeklik 1 maka dpt 1 jga. Jdi intinya yg kyk agan biasa make lahh. Market order ini cocok digunakan saat pasar yg so so ato stabil dan likuiditasnya tinggi, karena harga eksekusi bisa berubah dengan cepat saat kondisi pasar berubah.

Klu pending order ini sesuai namanya lah pending, jadi akan langsung ke buy ato sell saat harga nyentuh harga yg dah diset. Misalkan agan set nya di harga 5, disaat harga udah 5 langsung keeksekusi. Keuntunga make pending order ya, mcm fungsi SL lahh klu misalnya harga udah capai level itu langsung dpt, beda klu yg market order bisa berubah klu pasar lagi fluktuasi tinggi gan.

Additional info aja, klu mau pake order ini di MIFX mobile, caranya jga gampang. Tinggal klik tanda + kemudian klu defaultnya kan market order tuh biasa ada tombol order sekarang. Nah, tinggal aktifin pending order dan akan muncul kotak harga, disetting aja maunya level berapa dan bisa pake expiration date (NB : Expiration date itu di broker lain terkadang ga ada, jdi bisa ketutup otomatis di hari berikutnya ato akan terbuka terus, jadi fitur ini enak buat trader yg ga mau pending order terlaalu lama n teralalu cepat). Klu udah, setting dlu TP dan SL nya abis itu langsung Place Pending Order. Moga bantu yee

Ini krna tingkat resiko gan. Ini pandangan gw ya. Jadi makin tinggi modal, maka jumlah modal yg dikalikan dngn leverage itu mkin tinggi. Misalkan kita trading di MIFX dan kita deposit $10,000. Bila kita dapat leverage 1:500 maka jumlah daya beli kita sbsar $5,000,000, sdngkn bila ikut aturan Monex, yakni leverage 1:200. Maka jumlah daya beli sbsar $2,000,000. Selisih $3,000,000. Sekilas ini psti rasanya trader akan milih leverage 1:500 tetapi bgi broker, leverage selisih $3,000,000 bisa jdi problematik sndiri. Krna bila leverage ditawarkan tiggi maka klu trader tsbt mengalami kerugian, maka dana yang dimiliki trader tidak cukup untuk menutupi kerugian tersebut dan broker akan menanggung sisa kerugian yang terjadi. Bygnkan aja, broker mau mengganti rugi sberapa bnyk kan. Jadinya broker jga perhitungan dngn hal tsb n nerapin modal tinggi leverage makin rendah. Ini jga diterapkan di ampir smua broker yg gw temuin.

Keduanya ada kok, dan menja,pin klu misalkan terjadi saldo ngeatif maka akan langsung diubah ke saldo 0, dmana utang yg terjadi akibat trading langsung dibayar ama broker. Dan emang sihh krna ada perlindungan saldo negatif, khusus HFX, emang menmberikan leverage yg cukup kecil dngn minimum deposit yg besar utk mennghindari ketidak seimbangan neraca keuangan bila terjadi hal kyk gitu sih.

Dari pro ytrader sndiri pasti ada upaya penncehgahan jga seperti SL agar menjaga tradingnya ga sampai minus. Klu dah minus mahh, modal berrti benar2 abis, lain hal dngn stop out level.

Eh, kak. Izin nyanggah disini. Aku agak bingung mengenai margin call level dan stop out level. Dari yg aku ketaui kan Margin call itu kyknya dmana perdagangan bakal dihentiin krna saldo ga cukup utk nahan loss floating loss dari trading yg terjadi bukan? Nah klu stop out sndiri itu apa ya? mengapa level nya lbh rendah dari Margin call level? Bukankah margin level dah peringatan terakhir dan akan tutup trading, klu levelnya 50% dan stop out 20%, trading akan dihenttin dilevel mana? Maaf ya kak klu misalkan bnyk nnya soalnya cukp bngng dngn istilah margin call 50% dan stop out 20% di kedua broker dan apakah level ini udah standard dipakai di broker lain jga?

Gpp kak, saya bantu menjelaskan secara singkat aja.

Margin call level adalah level di mana broker akan memberikan peringatan kepada trader bahwa margin level di akun trading mereka telah turun di bawah batas yang ditetapkan. cara kerjanya cukup sederhana, jika margin level mencapai atau turun di bawah margin call level, trader akan menerima peringatan bahwa mereka harus menambahkan dana ke akun mereka untuk menghindari margin call dan kemungkinan likuidasi posisi oleh broker.

Stop out level adalah level di mana broker akan menutup secara otomatis satu atau beberapa posisi trader untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan melindungi sisa saldo di akun trader. Stop out level biasanya lebih rendah dari margin call level, dan ini disebabkan oleh fakta bahwa ketika margin level mencapai margin call level, trader masih memiliki kesempatan untuk menambahkan dana ke akun mereka dan menghindari margin call. Namun, ketika margin level mencapai stop out level, broker akan secara otomatis menutup posisi untuk mencegah saldo akun menjadi negatif.

Jadi, jika margin call level di Finex Pro adalah 50% dan stop out levelnya adalah 20%, artinya jika margin level jatuh di bawah 50%, trader akan menerima peringatan margin call. Jika trader tidak menambahkan dana ke akun mereka dan margin level terus turun, broker akan menutup posisi pada level stop out 20% untuk melindungi sisa saldo di akun trader. Dan kebijakan level ini berbeda2 tergantung dengan broker nya ya kak. Jadi ga ada batasan atau wajib di berapa persen bahkan ada broker yang menerapkan margin call = stop out dimana ketika margin call terjadi maka stop out juga langsung terjadi juga.

Oh, berarti dalam kasus yg aku dengar, bisa aja margin call level dan stop out level itu sama soalnya yg kudengar ketika margin calll terjadi maka akan langsung nutup trading yg ada. Pantesan aja aku agak bingung dngn stop out yg levelnya jauh lbh rendah dari margin call. Trnyata yg bikn tutp itu stop out lho. Okelah kak aku ngerti skrng mengenai margin call dan stop out di HFX dan Finex Pro dan bila diitung dngn level yg ada, 20% brrti dari $100 sisa $20 itu bakalan langsung autocut. Lumayan rendah sih sisa modal yg ada tetapi kebebasan trading sprtinya bertambah lumayan di 20% BTW. Makash bnyk ya kak

Halo! Utk HSB, itu memiliki kalender ekonomi yg bsa di akses via Metatrader 5 ya! Soalnya di saat artikel ini diterbitkan, HSB waktu itu emang msh dalam tahap perencanaan utk menggunakan Metatrader 5 dan baru2 ini udah dirilis trading platform Metatrader 5. Dan di metatrader 5 itu emang dari sananya udah ada fitur kalender ekonomi shngga kita bsa akses langsung via Metatrader 5..

Utk Monex, itu bsa di akses di laman resmi mereka dan mencari menu berita dan submenu Kalender.

Overall, kedua broker ini udah memenuhi standard sebagai broker dngn fitur2 yg banyak banget gan! Moga penjelasan ane jelas ya! Good Luck!

Halo! Setau saya, Data yg digunakan dalam Volatility Analysis biasanya diambil dari pergerakan harga historis dalam suatu rentang waktu tertentu. Autochartist menggunakan algoritma dan analisis matematis untuk menghitung volatilitas berdasarkan data historis ini. Dengan demikian, fitur ini memberikan informasi tentang seberapa besar kemungkinan harga akan bergerak dalam rentang waktu tertentu di masa depan

Volatility Analysis itu sendiri adlh fitur yg mengukur dan menganalisis tingkat volatilitas atau fluktuasi harga di pasar. Volatilitas merupakan ukuran dari tingkat perubahan harga suatu aset dalam suatu periode waktu tertentu. Tingkat volatilitas yg tinggi menunjukkan harga aset bergerak lebih banyak dan lebih cepat, sementara volatilitas rendah menunjukkan harga aset cenderung bergerak lambat dan stabil.

Kegunaan dari Volatility Analysis adlh membantu trader mengidentifikasi potensi peluang trading dengan memahami bagaimana pergerakan harga berfluktuasi dalam pasar. Dengan memperkirakan volatilitas, trader dapat menyesuaikan strategi trading mereka sesuai dengan kondisi pasar yg sedang berlangsung.

Misalnya, jika pasar sedang volatil (tinggi fluktuasinya), trader dapat memilih strategi yg lebih adaptif untuk menghadapi perubahan harga yg tajam. Sebaliknya, jika pasar sedang kurang volatil (rendah fluktuasinya), trader dapat memilih strategi yg lebih berfokus pada trend dan kondisi stabil.