Apa Perbedaan Saham NASDAQ Dan NYSE?
Apa yang menjadi pembeda saham yang terdaftar di NASDAQ dan NYSE?
NASDAQ dan NYSE adalah nama bursa saham di AS.
Ini ibaratnya mirip dengan di Indonesia dulu terdapat Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Bedanya, Indonesia dulu memutuskan untuk menggabungkan BEJ dan BES menjadi satu Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan AS membiarkan eksistensi banyak bursa efek yang dikelola oleh lembaga berbeda-beda.
Perlu diperhatikan, satu negara dapat memiliki lebih dari satu bursa efek. Ini lah yang terjadi di AS.
Perusahaan apa saja yang ingin IPO di AS dapat memilih ingin terdaftar di bursa NASDAQ atau bursa NYSE. Suatu perusahaan juga bisa memutuskan untuk mendaftarkan sahamnya pada dua-duanya, asalkan mampu memenuhi syarat dan biaya pendaftaran pada masing-masing bursa.
Jika ditanyakan tentang pembeda NASDAQ dan NYSE, maka perbedaannya akan berkaitan dengan lokasi, lembaga mana yang mengelolanya, prosedur IPO, dll. Daftar saham keduanya juga berbeda, karena tak semua saham AS terdaftar pada kedua bursa.
Namun, jika ditanyakan tentang pembeda "saham yang terdaftar" NASDAQ dan NYSE, maka ya...tidak ada perbedaan. Semuanya sama-sama saham yang go public di AS.
Ya, kita di Indonesia juga bisa beli saham NASDAQ atau saham NYSE. Tapi, kita harus terlebih dahulu mendaftar ke broker saham AS.
Platform bermacam-macam (karena broker saham AS juga ada banyak sekali). Selain itu, salah satu platform yang populer di kalangan investor saham Indonesia adalah aplikasi GoTrade.
GoTrade bukan broker saham asal AS, tetapi sebuah startup yang mengusung konsep fraksional baru untuk mempermudah perdagangan saham AS di berbagai negara non-AS. Orang-orang di luar AS dapat membeli saham AS secara aktual via GoTrade dengan modal lebih rendah dan pendaftaran lebih mudah daripada melalui broker AS.
Agim Sulung:
Sebenarnya tidak ada ukuran pasti lot yang disarankan untuk pemula saat berinvestasi saham luar negeri, karena ini bergantung pada berbagai faktor seperti tujuan keuangan, profil risiko, dan ukuran portofolio.
Namun, sebagai pemula, disarankan untuk berinvestasi dengan ukuran lot yang kecil (1 lot= 100 lembar saham) dan menambah investasi secara bertahap (compounding). Nah, seiring dengan peningkatan pengetahuan dan pengalaman baru upgrade besaran lot. Hal ini dapat membantu meminimalkan risiko kerugian dan membantu dalam mengelola risiko secara efektif.
Ghandie: saat ini sudah banyak broker lokal yang menyediakan trading saham luar negeri, contohnya saja Finex dan Pluang.
Supaya bisa memaksimalkan keuntungan, tentu saja dengan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli dan melepas saham-saham tersebut.
Selain itu, kita juga bisa trading indeks, jadi keuntungannya dari pergerakan harga dalam indeks tersebut, tidak perlu mempelajari emitennya satu per satu.
Izin bertanya dong seputar investasi saham gan!
Misalkan kita mau investasi saham, sebaiknya kita investasi ke saham luar negeri atau saham lokal kita ya?
Dan apakah tiap kali pembukaan pasar saham itu, nilai saham bakal volatile seperti yg terjadi pada pembukaan pasar Forex? Kmudian, mengapa dalam trading saham khususnya yang lokal itu ada waktu sesi pertama, waktu istirahat dan waktu sesi kedua sehingga membatasi untuk invest dan trading saham lokal itu hanya sampai jam 14.30 WIB aja?
Terima kasih ya!
Abdul:
-->Misalkan kita mau investasi saham, sebaiknya kita investasi ke saham luar negeri atau saham lokal kita ya?
Pemula sebaiknya belajar saham lokal dulu. Pasar saham lokal itu lebih simpel dan lebih affordable daripada saham luar negeri.
-->apakah tiap kali pembukaan pasar saham itu, nilai saham bakal volatile seperti yg terjadi pada pembukaan pasar Forex?
Tidak selalu volatile. Ada saham-saham yang volatile karena likuiditasnya tinggi. Ada juga saham-saham yang sepi-sepi saja karena likuiditasnya rendah.
-->mengapa dalam trading saham khususnya yang lokal itu ada waktu sesi pertama, waktu istirahat dan waktu sesi kedua sehingga membatasi untuk invest dan trading saham lokal itu hanya sampai jam 14.30 WIB aja?
Trading saham itu terpusat dan terbatas dalam satu negara saja. Umpama saham Indonesia, maka hanya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Saham yang terdaftar di Nasdaq AS, maka hanya bisa diperdagangkan di Nasdaq saja.
Jam kerja tiap negara itu terbatas, baik di Indonesia, AS, Inggris, atau manapun. Dengan sendirinya, jam kerja bursa juga terbatas.
Jam kerja di Indonesia umumnya jam 8.00 pagi sampai jam 16.00, dengan jeda istirahat siang selama sekitar 1 jam. Dengan sendirinya, jam trading saham akan kurang dari itu (karena pegawai bursa juga butuh waktu untuk persiapan dan lain-lain). Maka jam trading saham di Indonesia terbagi menjadi sesi 1, sesi 2, dan ditutup pada 14.30 (untuk pasar reguler).
Jam trading saham di AS dan negara-negara lain juga pasti sesuai dengan aturan jam kerja setempat.
@ Abdul:
- Misalkan kita mau investasi saham, sebaiknya kita investasi ke saham luar negeri atau saham lokal kita ya?
Menurut saya saham lokal, selain informasi perusahaannya mudah didapat, juga kita langsung trading di perusahaan pialang berjangka di dalam negeri.
- … Dan apakah tiap kali pembukaan pasar saham itu, nilai saham bakal volatile seperti yg terjadi pada pembukaan pasar Forex?
Volatile maksudnya pergerakan dengan volatilitas tinggi? Tidak selalu. Pasar forexpun tidak selalu bergerak dengan volatilitas tinggi pada saat pembukaan.
- … Kmudian, mengapa dalam trading saham khususnya yang lokal itu ada waktu sesi pertama, waktu istirahat dan waktu sesi kedua …
Ya, karena bursa saham tidak buka 24 jam seperti pasar forex. Bursa saham itu terpusat dan tentu saja ada waktu perdagangannya. Dalam hal ini tentu ada waktu istirahatnya.
Apakah beli saham AS seperti ini ada fitur leverage? Kira-kira berapa modal awalnya biar bisa trading saham dengan leverage, trus juga syarat apa saja yang dibutuhkan?
Caroline Sudjiwa: Halo! Sebenarnya, dalam konteks investasi saham tradisional, leverage tidak umum digunakan. Leverage biasanya lebih terkait dengan trading di pasar keuangan, seperti forex atau kontrak berjangka.
Dalam investasi saham, umumnya kita biasanya membeli saham dengan menggunakan modal sendiri. Artinya, 100% menggunakan dana yang sebenarnya dimiliki untuk membeli saham-saham tersebut. Tidak ada pinjaman atau penggunaan leverage yang terlibat dalam investasi saham tradisional.
Utk memulai investasi saham AS, bisa dimulai mencari beberapa broker saham yang melayani jual beli saham AS. Selanjutnya tinggal ikutin langkah2 yang ada di broker saham tersebut. Salah satu penyedia saham AS yang saya ketaui adlaah Pluang (Baca: Finex Vs Pluang, Mana yang Lebih Baik untuk Trading Saham? )