Saham-saham top gainers LQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) +2.17%, PT Bank Pacific Tbk (BRPT) +2.04%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) +1.93%, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG melanjutkan penguatannya pada pagi ini, naik 0.21% ke level 7,114, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Aneka Tambang (ANTM) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp3.07 triliun. Cum date untuk dividen ANTM dijadwalkan pada pekan depan, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan mengambil keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023 lewat RUPST yang digelar hari ini (14/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia

ECB Kembali Tegaskan QE Tanpa Indikasi Nyata

Fatma Adriana 5 Dec 2014
Dibaca Normal 5 Menit
forex > analisa >   #ecb
Mario Draghi kembali menegaskan komitmennya terkait program penambahan stimulus, tanpa dibarengi pernyataan yang menjelaskan tentang apa dan kapan program tersebut akan dilaksanakan. Sentimen terhadap Zona Euro terancam memburuk terkait dengan masih kaburnya rencana QE dari ECB untuk memerangi deflasi.

Dalam konferensi pers ECB yang digelar Kamis (4/11) malam lalu, Mario Draghi kembali menegaskan komitmennya terkait program penambahan stimulus, tanpa dibarengi pernyataan yang menjelaskan tentang apa dan kapan program tersebut akan dilaksanakan. Padahal, Zona Euro selalu gagal mencapai target inflasi 2% dalam 2 tahun terakhir ini.

Komitmen ECB Masih Dipertanyakan

Meski belum mengindikasikan program pembelian aset secara detail, Draghi justru menekankan bahwa ECB tidak berniat menunda pelaksanaan mandat dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan apapun yang diperlukan jika keadaan semakin memburuk. Ini tentu berbeda dengan kenyataan yang terjadi saat ini, mengingat pernyataan Draghi pada konferensi pers semalam belum menegaskan langkah ECB yang akan diambil untuk mengatasi perekonomian Zona Euro yang belum pulih.

Inflasi Rendah Butuh Penanganan

Saat ini, inflasi tahunan Zona Euro terpantau berada di level 0.3%, atau lebih rendah dari pencapaian 0.4% di bulan sebelumnya. Ekspektasi terhadap laju inflasi kemungkinan akan terus turun, bahkan sampai di level 0% jika harga minyak terus melemah. Mengetahui penurunan tersebut, ECB  memotong target inflasi menjadi 1.6% pada 2016 nanti. Ekspektasi terhadap angka pertumbuhan untuk tahun ini dan 2 tahun ke depan pun juga dipangkas masing-masing menjadi 0.8% dari level 0.9% untuk 2014, 1% dari 1.6% untuk 2015, dan 1.5% dari 1.9% untuk 2016. Penurunan ekspektasi ECB tersebut bahkan terjadi sebelum harga minyak anjlok.


Inflasi Zona Euro

Tingkat Inflasi Zona Euro

 

Draghi memperingatkan bahwa momentum pertumbuhan yang semakin lemah di Zona Euro, serta resiko konflik geopolitik akan menyurutkan kepercayaan bisnis terutama di sektor investasi swasta. Jika ECB tidak segera mengambil tindakan untuk menangani permasalahan inflasi ini, Zona Euro berpotensi untuk mengikuti jejak Jepang yang terjebak dalam stagnasi selama beberapa dekade terakhir akibat deflasi. Hal ini dikarenakan, inflasi rendah mempersulit perusahaan untuk menaikkan harga barang guna menambal biaya produksi mereka. Pada akhirnya, kondisi ini dapat memicu perusahaan untuk memotong gaji karyawan dan mengurangi penambahan pegawai baru. Analisa ini sudah mulai terbukti dengan tercapainya tingkat pengangguran di level tinggi 11.5% pada Oktober lalu. Meski sudah berkurang dari perolehan tertinggi di 12%, namun level 11.5% masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pengangguran Jerman yang hanya berada di level 6.6%.


Tingkat Pengangguran Zona Euro

Tingkat Pengangguran Zona Euro

 

QE Akan Tetap Dilakukan Meski Tanpa Persetujuan Bulat

Walaupun Draghi masih belum menjelaskan secara lebih terperinci, namun QE akan tetap dilaksanakan meski tidak mendapat persetujuan bulat dari dewan ECB. Dalam hal ini, Jerman memang terkenal santer dalam menyuarakan keberatannya terhadap program penambahan stimulus. Padahal, ECB berencana untuk melebarkan neraca di angka 3 triliun Euro, yang nantinya akan membutuhkan dukungan dari program pembelian aset. Untuk menekankan komitmennya ini, Draghi mengisyaratkan adanya kemungkinan pengambilan keputusan secara konsensus walaupun ada anggota dewan yang tidak setuju.

Komitmen Draghi untuk melakukan aksi ini sebetulnya hanya merupakan pengulangan dari pernyataan-pernyataan di bulan sebelumnya. Pada konferensi pers tadi malam, Draghi menekankan beberapa alasan untuk mengalihkan perhatian dari detail QE tersebut. Salah satu komponen yang menjadi fokus utama ECB saat ini adalah merosotnya harga minyak dunia. Sebelum melakukan stimulus lebih lanjut, ECB rupanya perlu menimbang-nimbang lebih jauh dampak dari jatuhnya harga komoditi tersebut. Pengaruh langsung dan tidak langsung dari pelemahan harga minyak akan menjadi aspek yang dipertimbangkan, mengingat harga minyak telah berkurang sampai 30% dalam hitungan Euro.

Selain itu, ECB juga masih perlu melihat kinerja stimulus berskala kecil yang telah mereka lakukan sebelum mengambil lompatan kontroversional untuk memberlakukan program pembelian aset. Sebelumnya, ECB telah melangsungkan pembelian ABS, tetapi sampai sekarang belum begitu berpengaruh. Sementara itu, rencana stimulus yang kerap dikumandangkan sejak berbulan-bulan lalu ini dinyatakan akan segera dilaksanakan dalam skala besar, atau setara dengan program QE The Fed beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, permasalahan ini masih akan dikaji ulang dalam rapat ECB Januari 2015 mendatang. Satu hal yang pasti, ECB tidak memasukkan penjualan persediaan emas dalam pertimbangan rencana QE mereka.

Ketidakpastian ECB Dapat Memperburuk Sentimen Pasar

Setelah kembali menyuarakan hal yang sama dalam beberapa bulan terakhir, ECB disinyalir tidak akan mampu mempertahankan kepercayaan pasar jika apa yang mereka tekankan tidak segera diwujudkan. Nicholas Spiro, Direktur Pengelola dari Spiro Sovereign Strategy berpendapat bahwa tindakan Draghi ini akan semakin menurunkan kepercayaan investor. Apabila ECB tidak segera mengambil langkah pasti untuk mengalihkan deflasi, aksi mengulur waktu ini justru dapat memicu sentimen negatif terhadap Zona Euro.

Banyak pihak memperkirakan jika Draghi dan anggota dewan lainnya masih menunggu pengaruh penurunan harga minyak dalam pertumbuhan ekonomi Zona Euro sebelum bertindak. Jika efeknya positif, program pembelian aset mungkin tidak perlu lagi untuk dilaksanakan. Akan tetapi, semakin lama ECB mengulur waktu, semakin besar dampak yang akan ditimbulkan oleh rendahnya inflasi, dan makin tinggi pula peluang Zona Euro untuk terjun ke jurang deflasi.

Ekonom dari Moody's Analytics, Mark Zandi berujar jika cepat atau lambat, ECB akan kehilangan kredibilitas bila terus mempertahankan situasi ini. Zona Euro sekarang sedang berada di area rawan resesi, sehingga langkah yang mantap dan konsisten dari Bank Sentral tersebut sangat diperlukan untuk memberi kepastian terhadap upaya ECB dalam memerangi deflasi.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Saham-saham top gainers LQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) +2.17%, PT Bank Pacific Tbk (BRPT) +2.04%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) +1.93%, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG melanjutkan penguatannya pada pagi ini, naik 0.21% ke level 7,114, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Aneka Tambang (ANTM) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp3.07 triliun. Cum date untuk dividen ANTM dijadwalkan pada pekan depan, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan mengambil keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023 lewat RUPST yang digelar hari ini (14/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Hubungan AS-Tiongkok menjadi fokus menjelang pengumuman tarif yang diharapkan, 22 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CHF pertahankan posisi di atas level 0.9050 saat dolar AS tetap lebih kuat, 22 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/JPY naik ke dekat level 168.00 di tengah berlanjutnya perbedaan suku bunga, 22 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USD: Terlihat hambatan di sisi atas yang krusial akan muncul di level 1.0790-1.0800, 22 jam lalu, #Forex Teknikal

Pergerakan mingguan Indeks Dolar AS tampak tidak pasti setelah membentuk pola Inside Bar, 1 hari, #Forex Teknikal

Dalam fase konsolidasi, breakout bullish Indeks Dolar mungkin terjadi jika harga melampaui garis tren dan resistance horizontal di level 105.81, 1 hari, #Forex Teknikal

Harga emas naik cukup tajam pada minggu lalu dan membentuk bullish engulfing, 1 hari, #Emas Teknikal

Meski sedikit melemah pada akhir pekan, peluang buy emas masih terlihat di penembusan level 2400 atau retracement dari level-level support di atas 2290, 1 hari, #Emas Teknikal

Pasangan mata uang GBP/USD diperkirakan membentuk area support potensial di level 1.2449, 1 hari, #Forex Teknikal

Momentum bullish USD/JPY mulai berubah menjadi konsolidasi di bawah level 156.00, 1 hari, #Forex Teknikal

Pelemahan Dolar terhadap Yen Jepang kemungkinan berlanjut hingga minggu depan karena bias hawkish dari BoJ, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/USD terindikasi membentuk pola bullish Wolfe, namun sinyal Moving Averages masih menunjukkan tren bearish, 1 hari, #Forex Teknikal

EUR/USD diperkirakan menguji support di sekitar 1.0685 dengan potensi rebound menuju 1.1205, 1 hari, #Forex Teknikal

Konfirmasi bullish EUR/USD membutuhkan break resistance di 1.0845, 1 hari, #Forex Teknikal

Apabila EUR/USD melewati support di 1.0435, maka harga berpotensi turun lebih lanjut, 1 hari, #Forex Teknikal

Secara teknikal, AUD/USD sedang terkoreksi dalam pergerakan Downtrend Channel, 1 hari, #Forex Teknikal

Dolar Australia dapat menguji resistance di sekitar 0.6670 sebelum melanjutkan penurunan di bawah 0.6085, 1 hari, #Forex Teknikal

Outlook pelemahan AUD/USD akan terkonfirmasi jika harga turun dari batas atas Downtrend Channel, 1 hari, #Forex Teknikal

USD/CAD membentuk pola pembalikan Head and Shoulders. Harga diproyeksikan menguji resistance 1.3745 sebelum memantul ke bawah hingga melewati 1.2995, 1 hari, #Forex Teknikal

Konfirmasi penurunan Dolar AS terhadap Dolar Kanada dapat dilihat pada pengujian garis tren di indikator RSI, 1 hari, #Forex Teknikal

Bitcoin gagal melanjutkan pemulihan setelah pernyataan seorang pejabat The Fed meredupkan potensi pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat, 1 hari, #Kripto Fundamental

BTC/USD tertekan di bawah $61,000, namun indeks sentimen Fear and Greed masih mengindikasikan minat beli yang cukup potensial, 1 hari, #Kripto Teknikal

Mayoritas Altcoin cenderung berkonsolidasi seiring dengan pergerakan bearish Ethereum di bawah $3000, 1 hari, #Kripto Teknikal

Setelah mendapat keuntungan hingga $80 juta dari Bitcoin, Jack Dorsey (eks-CEO Twitter) mengumumkan akan menginvestasikan kembali 10% dari keuntungan tersebut ke aset-aset terkait Bitcoin, 1 hari, #Kripto Fundamental

Grup peretas asal Korea Utara, "Kimsuky", dikabarkan telah menggunakan varian malware baru bernama "Durian" untuk menyerang dua perusahaan kripto Korea Selatan, 1 hari, #Kripto Fundamental



Kirim Komentar Baru