Ini mah survei halu aja dari para pelaku pasar kripto. Kalau untuk pasar Indonesia, belum adalah keinginan banyak orang untuk membeli rumah dengan kripto.
Bukan apa-apa, tren pelaku kredit bangsa Indonesia itu masih terbatas. Mereka menganggap kredit itu seharusnya simpel, kayak KPR lewat bank.
Lah ini, lewat kripto, yang jenis uangnya aja setengah goib menurut anggapan masyarakat Indonesia. Gimana mungkin 17 persen dari 200 juta konsumen ingin beli rumah secara kripto?
Tujuh belas persen dari 200 juta itu kira-kira 34 juta penduduk. Konyolnya, pengguna kripto di Indonesia saja cuma 16,27 juta penduduk berdasarkan survei dataindonesia. Jadi, setengah penduduk lagi yang katanya mau bayar pake kripto itu makhluk goib kali ya.
Mending kalau mau bikin survei itu yang beneran aja atau mau markup agak masuk akallah dikit.