XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 2 hari, #Emas Fundamental   |   EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 2 hari, #Saham Indonesia

Masa Depan US Dollar Sebagai Cadangan Devisa Dunia

M Singgih 21 Nov 2012
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #cad
Dari sekarang Amerika Serikat harus mulai berpikir apa yang akan terjadi jika mata uang dollarnya tidak lagi digunakan sebagai mata uang cadangan devisa di sebagian besar negara negara di dunia. Bisa jadi Amerika Serikat akan seperti negara-negara lain yang sedang mengalami kebangkrutan atau menuju kebangkrutan, dengan hutang yang sangat besar. Dengan demikian mungkin standard kehidupan

Dari sekarang Amerika Serikat harus mulai berpikir apa yang akan terjadi jika mata uang dollarnya tidak lagi digunakan sebagai mata uang cadangan devisa di sebagian besar negara negara di dunia. Bisa jadi Amerika Serikat akan seperti negara-negara lain yang sedang mengalami kebangkrutan atau menuju kebangkrutan, dengan hutang yang sangat besar. Dengan demikian mungkin standard kehidupan rakyatnya akan anjlok.

China dan Rusia sedang mengumpulkan emas dan ‘membuang’ US dollar
Ada berbagai bukti bahwa bank sentral beberapa negara besar dunia sedang mengumpulkan cadangan emasnya. Yang diumumkan ke publik adalah pembelian yang resmi (official purchases), tetapi sebagian besar emas yang dibeli oleh bank sentral tersebut tidak diumumkan. Transaksi pembelian dilakukan melalui pihak ketiga seperti perusahaan pialang perdagangan emas dan sejenisnya. Cadangan dalam US dollar dan surat hutang dengan denominasi US dollar telah diperdagangkan dengan emas hingga bisa menekan nilai mata uang US dollar. Disamping itu, baik China maupun Rusia telah meningkatkan produksi emas dalam negerinya yang tentunya sebagian besar akan dibeli oleh bank sentralnya.

                             Masa Depan US Dollar Sebagai Cadangan

Adalah mungkin jika China dan Rusia meningkatkan persediaan emasnya karena anggapan bahwa sistem keuangan ala barat akan mengalami kegagalan, tetapi yang membuat kita bertanya-tanya adalah beberapa bank di negara barat juga ikut membeli emas. Setelah menurun pada bulan Agustus 2012 lalu, impor emas China kembali naik pada bulan September. Menurut Hong Kong Cencus Bureau, impor emas China dalam bulan September naik sebesar 30% dari bulan sebelumnya dengan total 69.7 ton.

Dari data diatas, secara Year To Date (YTD) China telah mengimpor 582 ton emas, melebihi India (558 ton) dan Belanda. Total impor emas pada tahun 2012 ini saja telah menempatkan China dalam jajaran 10 besar negara-negara pemilik cadangan emas terbesar. Dengan demikian kita tentu tahu kemana larinya keuntungan yang diperoleh China dari surplus perdagangannya. Sangat disayangkan (terutama oleh Amerika Serikat) bahwa China tidak menempatkan keuntungan surplusnya pada surat berharga Amerika Serikat. Hal ini cukup penting untuk diketahui karena menunjukkan bahwa saat ini China tidak lagi membeli obligasi Amerika Serikat. Disamping itu beberapa negara yang  biasanya membeli obligasi Amerika Serikat juga cenderung menurun.    

The Fed membeli lebih dari 60% defisit fiskal tahun 2011
Amerika Serikat punya 3 cara untuk meningkatkan pendapatan pemerintah:
1. Menaikkan pajak warga negaranya.
2. Meminjam, dengan cara  menjual surat hutang atau obligasi.
3. Mencetak uang.

Opsi ke 3 adalah yang paling riskan dan berbahaya karena dapat memicu tingkat laju inflasi yang tinggi, dan pada tingkatan tertentu bisa membawa pada kebangkrutan sistem keuangan suatu negara. Opsi pertama telah sering dilakukan. Lalu opsi ke 2, siapakah yang akan membeli obligasi? Ya, tentu saja The Federal Reserve yang akan membelinya. The Fed telah membeli lebih dari 60% defisit fiskal tahun 2011.

Nah, dengan adanya krisis fiskal atau fiscal cliff di Amerika Serikat saat ini, apakah akan semakin mengurangi kepercayaan dunia pada mata uang US dollar, yang berarti juga akan menekan nilai US dollar?

Sumber : Reuters - freedombunker.com

 

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru