Indikator Trend Finder adalah salah satu indikator leading yang disinyalir memberikan sinyal paling akurat saat ini. Pasalnya, indikator ini mampu memprediksi trend, mengidentifikasi titik jenuh market, dan memberikan alarm saat sinyal sudah muncul. Perhatikan chart GBP/USD berikut ini.Indikator Trend Finder tersusun dari dua buah garis, sekilas tampak seperti MA. Garis default berwarna merah menunjukkan bearish, sedangkan garis warna biru menandakan bullish. Apabila garis merah melewati garis biru sehingga posisinya berada di atas, artinya Downtrend akan segera berlangsung. Jika garis biru yang berada di atas garis merah, berarti trend sebaliknya yang akan terjadi.Saat Anda melihat garis merah mulai melewati garis biru, segera persiapkan order sell. Jika yang terjadi sebaliknya, maka lakukanlah order buy. Tak perlu khawatir ketinggalan sinyal karena indikator ini juga dibekali dengan alarm yang otomatis berbunyi saat terjadi sinyal crossing. Untuk pengaturan time frame, Anda bebas menggunakan time frame apapun. Namun, time frame besar lebih direkomendasikan karena efek false signal-nya cukup kecil.
Indikator Mid Pivot adalah tool indikator, sama seperti pivot lain pada umumnya. Indikator ini hanya memberikan informasi batas level yang diduga sebagai daerah breakout atau pembalikan harga. Jadi, acuan indikator Mid Pivot tetap pada time frame Daily.Perhatikan penggunaan indikator Mid Pivot pada chart EUR/USD berikut ini.Indikator Mid Pivot memiliki warna yang beragam, ada ungu, kuning, dan hijau. Garis putus-putusnya pun berbeda di setiap level pivot, mulai dari R0.5, R1, dan seterusnya.Gunakan indikator Mid Pivot sebagai alat bantu pivot, terutama jika Anda merasa market terlalu ranging sehingga jarak antar garis-garis support, pivot, dan resistance yang didapat terlalu jauh. Dengan bantuan Mid Pivot, jarak-jarak tersebut tidak akan terlalu jauh lagi sehingga didapat support dan resistance yang lebih dekat.Indikator ini akan cocok digunakan saat terjadi konsolidasi dan kurang cocok saat trending. Pada pasar sideways, indikator Mid Pivot dapat menambah potensi keuntungan.
Sesuai namanya, indikator MAStoch adalah hasil "perkawinan" antara Moving Average dengan Stochastic. Keunggulan yang bisa diperlihatkan dari indikator ini adalah mampu mengetahui adanya pembalikan market. Selain itu, MAStoch juga bisa mendeteksi trend jangka panjang. Uniknya, signal yang dihasilkan indikator ini teruji valid dan akurat. Jadi, trader bisa lebih mudah dan sigap membuka posisi begitu signal muncul.Perhatikan visualisasi indikator MAStoch pada chart AUD/USD berikut ini.Indikator MAStoch tergolong oscillator. Meski dibuat berdasarkan MA dan Stochastic, indikator yang cocok untuk segala jenis time frame ini termasuk leading karena dapat mendeteksi trend lebih awal. Bentuknya mirip seperti candlestick, tetapi hanya terdiri dari badan tanpa sumbu. Jika trend market sedang naik, warna indikator akan berubah hijau. Saat trend turun, warnanya menjadi merah. Saat terjadi perubahan warna, entah dari hijau ke merah atau merah ke hijau, trader bisa segera mempersiapkan order. Sebelum itu, pastikan dua hal berikut ini:
Indikator MAStoch sudah sesuai arah signal
Perubahan warna indikator tidak cepat, tetapi grafik batangnya berangsur-angsur mengecil
Apabila trend saat ini sedang naik dan indikator memunculkan warna hijau, segera lakukan order buy. Jika warna merah yang muncul dan trend saat ini sedang turun, lakukan order sell. Jangan lupa untuk selalu menggunakan stop loss untuk memperkecil risiko kerugian. Jika salah prediksi, jangan ragu untuk cut loss.
Indikator VROC mudah digunakan dan tidak sulit diaplikasikan. Signal dari indikator VROC akan memberikan informasi mengenai pergerakan harga di masa depan. Namun secara umum, indikator VROC tergolong lagging. Indikator Volume Rate of Change (VROC) digunakan untuk mengukur tingkat fluktuasi volume pasar. Indikator ini memberikan representasi visual mengenai tingkat perubahan volume suatu aset. Karena VROC tidak menampilkan sinyal BELI/JUAL pada grafik, maka Anda disarankan untuk menggunakannya sebagai konfirmasi atau alat mengantisipasi saat pasar berada pada level kritis. Sebagai contoh, tingkat perubahan volume yang tinggi dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya breakout kuat dari level support/resistance (misalnya garis tren, dll.). Demikian pula, harga mungkin berbalik ke dalam zona support/resistance ketika tingkat perubahan volume rendah.
Indikator RSI SIG adalah salah satu variasi dari RSI. Keunggulan indikator ini adalah dapat menentukan support dan resistance serta mampu mendeteksi trend dengan divergence. Selain itu, indikator RSI SIG juga bisa memberikan arah informasi trend menggunakan trendline secara otomatis. Inilah keistimewaan yang hanya dimiliki oleh indikator RSI SIG. Perhatikan chart EUR/USD berikut ini.Indikator RSI SIG bersifat leading, sama seperti RSI pada umumnya. Tampak pada chart di atas, garis RSI-nya berwarna hijau cerah dengan titik support berwarna merah dan titik resistance berwarna biru.Cara menggunakan indikator ini cukup mudah. Anda tinggal memastikan titik support indikator sudah muncul saat terjadi trend naik maupun turun. Gunakan titik support tersebut sebagai patokan.Untuk mendeteksi trend, Anda akan disuguhkan dengan garis trendline yang mengindikasikan trend bullish atau bearish. Hal ini akan sangat membantu Anda untuk melihat apakah trend masih berlanjut atau tidak saat terjadi pelemahan. Garis trendline akan bergerak dan memprediksi arah market sesuai kondisi saat ini. Meskipun demikian, indikator RSI SIG juga dapat digunakan untuk kondisi market yang sedang sideways dengan melihat keadaan titik support dan resistance pada indikatornya.Pada chart di atas, time frame yang digunakan adalah H1. Anda bebas mengaturnya menjadi time frame kecil, sekitar M5, atau time frame sedang seperti H1. Jika ingin melihat trend besar, maka atur menjadi Daily. Dengan kata lain, tidak ada batasan tertentu terkait penggunaan time frame saat memanfaatkan indikator RSI SIG.
Indikator Afstar adalah salah satu indikator paling sederhana. Pasalnya, indikator ini hanya terdiri dari dua anak panah kecil: ungu dan biru. Fungsinya juga sangat simple dan mudah dipahami, bahkan bagi trader pemula yang baru belajar trading sekalipun.Perhatikan penggunaan indikator Afstar pada chart EUR/USD berikut ini.Indikator Afstar tergolong leading. Indikator ini mampu mendeteksi arah trend sekaligus membantu Anda untuk menentukan titik entry dan exit. Perhatikan area harga yang ditandai dengan anak panah.
Anak panah ungu di atas harga berarti sinyal buy
Anak panah biru di bawah harga berarti sinyal sell
Dengan memperhatikan kedua tanda tersebut saja, Anda bisa mendapatkan sinyal trading yang sudah cukup akurat. Indikator Afstar akan ideal jika diterapkan pada kondisi pasar yang sedang trend. Jika Anda menggunakannya di pasar sideways, sebaiknya hati-hati karena terkadang sinyalnya kurang valid.Indikator ini tidak memiliki sifat repaint. Setelah harga close, maka indikator tidak bergerak kembali. Jadi, Anda bisa memanfaatkannya untuk mendeteksi arah pasar dengan lebih mudah.