Dengan revisi pertumbuhan, dan tingkat pengangguran yang masih dianggap tinggi serta inflasi yang cenderung melemah, diperkirakan RBNZ akan tetap mempertahankan suku bunganya pada 3.50% sepanjang tahun ini, dan NZD diperkirakan akan melemah terhadap hampir semua mata uang utama.
Kenaikan suku bunga sebesar 25 basis point sebanyak 4 kali berturut-turut membuat Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) sebagai satu-satunya bank sentral negara mata uang utama yang menjalankan kebijakan uang ketat selama tahun 2014 lalu. Namun demikian prospek perekonomian Selandia Baru agak meragukan setelah biro statistik Selandia Baru merevisi turun estimasi pertumbuhan untuk tahun 2014. Dengan tingkat pengangguran yang masih dianggap tinggi dan inflasi yang cenderung melemah, diperkirakan RBNZ akan tetap mempertahankan tingkat suku bunganya pada 3.50% sepanjang tahun ini, dan NZD diperkirakan akan melemah terhadap hampir semua mata uang utama.
Pada kwartal ke 3 tahun 2014 ekonomi Selandia Baru tumbuh 1.0% (q/q) , lebih tinggi dari kwartal kedua yang naik 0.7%. Pertumbuhan tersebut dipicu oleh meningkatnya aktivitas sektor primer yang naik 5.8% dan sektor manufaktur yang naik 2.0%. Pertumbuhan sektor konstruksi masih lemah akibat tersendatnya pembangunan kembali wilayah Canterbury yang mengalami kerusakan akibat gempa tahun 2011 lalu. Biro statistik Selandia Baru telah merevisi pertumbuhan tahun 2014 dari +3.9% ke +3.2%. Dalam tahun 2015 ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi tidak akan mengalami perubahan yang signifikan. Disamping tersendatnya pembangunan kembali wilayah Canterbury, harga ekspor produk olahan susu yang merupakan komoditi andalan diperkirakan akan cenderung turun sehingga mengurangi pendapatan nasional.
Jumlah imigran diperkirakan akan naik 60,000 dalam tahun 2015, yang akan menyebabkan meningkatnya populasi sebesar 2% year over year untuk pertama kali sejak tahun 1974. Kenaikan populasi di Selandia Baru seperti pedang bermata dua, disatu sisi akan meningkatkan pengeluaran konsumen, tetapi disisi lain menaikkan permintaan tenaga kerja yang akan menekan tingkat upah. Meski demikian pasar tenaga kerja mengalami perbaikan secara bertahap. Pada kwartal ke 3 tahun lalu jumlah tenaga kerja naik 0.8% dibandingkan dengan kwartal kedua yang naik 0.5%, dan tingkat pengangguran turun ke 5.4% dari 5.6% pada kwartal kedua. Pembangunan kembali kota Christchurch akibat gempa tahun 2011 telah menaikkan jumlah perekrutan tenaga kerja dan booming pasar perumahan menyebabkan aktivitas pekerjaan konstruksi meningkat. Namun demikian tingkat pengangguran yang 5.4% tersebut dianggap masih tinggi disamping kenaikan tingkat upah yang relatif masih rendah.
Inflasi tahunan cenderung terus turun. Data terakhir menunjukkan angka 1.0% yang adalah batas bawah target bank sentral sementara untuk kwartal ke 3 tahun lalu inflasi kembali berada pada angka 0.3%. Dalam statement-nya pada bulan Desember lalu RBNZ menyatakan bahwa turunnya harga minyak dunia, disinflasi global dan nilai tukar NZD yang tinggi adalah 3 faktor penyebab rendahnya inflasi. Sepanjang tahun 2015 ini diperkirakan tingkat inflasi akan berada dibawah angka 1.0% dan RBNZ akan terus berusaha memperlemah nilai tukar NZD, baik dengan intervensi ke pasar ataupun secara verbal.
Selain itu RBNZ diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunganya sepanjang tahun ini dan baru akan mengisyaratkan kenaikan pada tahun 2016.
Sumber : www.actionforex.com : 2015 FX Outlook – NZD To Weaken From 'Unjustified' And 'Unsustainable' Levels