Euro mendapat serangan aksi panic selling pasar yang membawa Euro mencetak harga terendah di level 1.09540 pada sesi Asia pagi tadi. Aksi Panic Selling ini dipicu oleh kekhawatiran investor menjelang sidang para petinggi Zona Eropa yang akan memutuskan apakah Yunani akan dinyatakan gagal bayar (default) pada hari Selasa tanggal 30 Juni besok, di mana Yunani harus membayar hutang sekitar EUR1.7 miliar kepada IMF.
EUR/USD
Euro mendapat serangan aksi panic selling pasar yang membawa Euro mencetak harga terendah di level 1.09540 pada sesi Asia pagi tadi. Aksi Panic Selling ini dipicu oleh kekhawatiran investor menjelang sidang para petinggi Zona Eropa yang akan memutuskan apakah Yunani akan dinyatakan gagal bayar (default) pada hari Selasa tanggal 30 Juni besok, di mana Yunani harus membayar hutang sekitar EUR1.7 miliar kepada IMF. Tidak tercapainya kesepakatan reformasi antara Yunani dengan para kreditur internasionalnya hingga kini telah memicu bank run (serbuan pada bank), keraguan mengenai kontrol modal, dan keraguan menganenai masa depan kawasan Zona Eropa. Selain itu, langkah yang mengejutkan dari PBOC yang memangkasi suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4.85% semakin menambah aksi sell off pada mata uang Euro di awal pekan ini.
Setelah melemah terhadap dollar AS hingga menyentuh level terendah di 1.09540, pasar tampaknya berbalik melakukan aksi taking profit pada sesi Eropa ini. Euro berusaha melakukan rebound dengan melakukan penembusan di atas level 1.11120 menuju level 1.11765 hingga 1.12350. Perhatikan level 1.10325 sebagai support penentu pergerakan Euro di sesi Eropa dan sesi New York nanti malam. Rebound Euro akan berlanjut jika tidak terjadi penembusan di bawah level support tersebut, sebaliknya jika terjadi penembusan di bawah level support tersebut tidak menutut kemungkinan Euro akan menguji kembali level terendah tadi pagi di level 1.09540 hingga level psikologis 1.09000.
GBP/USD
Pergerakan Sterling terpantau pada grafik H4 Meta Trader cenderung bearish dalam bearish channel yang dibentuk. Level 1.57700 menjadi level resistance kunci yang perlu diatasi Sterling jika hendak menyatakan bullish, dengan target 1.58500 hingga 1.59300. Namun perhatikan level suport 1.56650, jika terjadi penembusan di bawah level support tersebut maka peluang kelanjutan bearish Sterling akan terbuka kembali. Jika bearish, Sterling diperkirakan dapat menyentuh level 1.56000 hingga 1.55500.
Perhatikan data ekonomi AS Pending Home Sales yang akan dirilis pada Pk. 21.00 WIB nanti malam diperkirakan akan menggerakan pasar mata uang. Pending Home Sales AS m/m diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi 1.3% dari sebelumnya 3.4%. Untuk pekan ini, pasar juga akan mencermati data pekerjaan AS (non-farm payrolls) yang akan dirilis pada hari Kamis, 2 Juli 2015, Pk. 19.30 WIB, satu hari lebih cepat dari biasanya karena adanya libur Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli 2015. Data diprediksi akan menunjukkan penembahan 232.000 di bulan Juni setelah sebelumnya mencatat lonjakan 280.000, yang menunjukkan perbaikan pasar tenaga kerja AS dan memperkuat signal kenaikan suku bunga AS di tahun 2015 ini. Data Unemployment Rate AS diperkirakan akan menurun ke levell 5.4% di bulan Juni, sebelumnya 5.5%.