XAU/USD bullish efek hasil pidato the fed, 8 jam lalu, #Emas Fundamental | Pound Sterling pertahankan kenaikan karena dolar AS melemah jelang inflasi AS, 8 jam lalu, #Forex Fundamental | Dolar AS berjuang untuk menemukan permintaan karena fokus bergeser ke laporan inflasi, 8 jam lalu, #Forex Fundamental | NZD/USD menarik beberapa pembeli di atas level 0.6060, fokus pada data IHP dan IHK AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal | PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menyetujui sejumlah laporan tahunan dan keuangan tahunan dalam RUPST yang digelar pada Selasa (14/Mei), 14 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp5,5764 per saham kepada para pemegang sahamnya, 14 jam lalu, #Saham Indonesia | Saham-saham top gainers LQ45: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) +3.55%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) +1.64%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) +1.48%, 14 jam lalu, #Saham Indonesia | IHSG dibuka naik pada perdagangan Rabu (15/Mei) pagi, menguat 0.59% ke level 7,125, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Pergerakan Euro Dan Sterling Menanti Rilis Data Retail Sales AS

Bisnis Berjangka 13 Aug 2015
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa > #euro #sterling
Setelah melakukan penembusan pola symetrical triangle di hari kemarin, EUR/USD berhasil mencatat level tertinggi intraday-nya di level 1.12140, bertepatan dengan level fibonacci retracement 61.8% di mana level tersebut merupakan konfirmasi bullish lanjutan bagi EUR/USD.

Setelah menerima pukulan dari kejutan PBOC yang menetapkan midpoint rate yuan lebih rendah dari harga penutupan pasar di hari Selasa kemarin yang membawa dampak pelemahan Yuan terhadap indeks dollar AS sekitar 4% dalam 2 hari terakhir, kini pasar kembali dihadapkan dengan pertanyaan apakah devaluasi yuan akan mempengaruhi rencana kenaikan suku bunga the Fed pada bulan september mendatang. Indeks dollar AS terpantau terkoreksi hingga menyentuh level 96.000 di hari Rabu kemarin, demikian juga dengan yield Treasury AS. Tidak hanya itu, sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa langkah devaluasi yuan yang bertujuan memberikan dukungan di sektor ekspor China, namun juga memicu kekhawatiran dimulainya “currency war’ babak yang baru di tengah perlambatan perekonomian China. Keputusan PBOC ini menanggai ekspor China yang mengalami penurunan 8.3% untuk periode bulan Juli kemarin.

GBP/USD

klik gambar untuk memperbesar

Pergerakan GBP/USD terpantau mencetak level tertinggi intraday hari kemarin di level 1.56600 setelah berhasil melampaui resistance (berwarna biru). Kini GBP/USD terkoreksi dan mendekati level support terdekatnya 1.55990, resistance kemarin berubah menjadi support. Jika kita memperhatikan indikator RSI yang membentuk higher low meskipun GBP/USD terkoreksi, kita dapat memanfaatkan peluang rebound GBP/USD dengan menempatkan buy position dengan target 1.56600 hingga 1.569900. Tentu saja sebagai aksi pembatasan resiko, para trader dapat menempatkan sell stop order di bawah 1.55990, sebagai antisipasi bearish menuju 1.55340 jika terjadi penembusan level support tersebut.

EUR/USD

klik gambar untuk memperbesar


Setelah melakukan penembusan pola symetrical triangle di hari kemarin, EUR/USD berhasil mencatat level tertinggi intraday-nya di level 1.12140, bertepatan dengan level fibonacci retracement 61.8% di mana level tersebut merupakan konfirmasi bullish lanjutan bagi EUR/USD. Saat ini EUR/USD terpantau terkoreksi untuk menguji level support terdekatnya 1.10885 (level resistance symetrical triangle sebelumnya kini menjadi support terdekatnya). Penembusan di bawah level 1.10885 membuka peluang bearish pada EUR/USD, dengan target pelemahan pertama di level 1.09600 bahkan 1.09000. Sebaliknya penmbusan di atas level tertinggi intraday di hari kemarin akan memberikan dukungan bagi EUR/USD melanjutkan penguatannya menuju 1.12900 hingga 1.14360.

Pasar juga akan mencermati hasil voting parlemen Yunani untuk implementasi persyaratan bailout ketiga yang ditunda hingga hari Jumat besok. Pasar memperkirakan bahwa Yunani akan memperoleh persetujuan dari parlemen.

Selain itu, pasar akan mencermati data Retail Sles AS periode bulan Juli akan menjadi faktor penggerak untuk indeks dollar AS dan sejumlah mata uang rivalnya. Data diperkirakan bertumbuh 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspektasi ini lebih positif dibandingkan hasil bulan sebelumnya yang turun 0,3%. Sedangkan data Unemployment Claims diperkirakan masih stabil di kisaran 270k.

Terkait Lainnya
XAU/USD bullish efek hasil pidato the fed, 8 jam lalu, #Emas Fundamental

Pound Sterling pertahankan kenaikan karena dolar AS melemah jelang inflasi AS, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

Dolar AS berjuang untuk menemukan permintaan karena fokus bergeser ke laporan inflasi, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD menarik beberapa pembeli di atas level 0.6060, fokus pada data IHP dan IHK AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menyetujui sejumlah laporan tahunan dan keuangan tahunan dalam RUPST yang digelar pada Selasa (14/Mei), 14 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp5,5764 per saham kepada para pemegang sahamnya, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Saham-saham top gainers LQ45: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) +3.55%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) +1.64%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) +1.48%, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka naik pada perdagangan Rabu (15/Mei) pagi, menguat 0.59% ke level 7,125, 14 jam lalu, #Saham Indonesia