Ada banyak sekali ragam dompet digital yang ditawarkan oleh vendor-vendor ternama baik lokal maupun mancanegara. Satu hal yang penting diingat adalah bagaimana pengguna bisa mengelola dompet digital dengan benar.
Di era digital seperti saat ini, masyarakat lebih sering menggunakan metode pembayaran cashless melalui dompet digital. Apalagi, mayoritas vendor dompet digital kini kian berlomba-lomba memanjakan penggunanya melalui tawaran promosi dan diskon yang menggiurkan.
Meski membuat transaksi lebih mudah, tetapi ada satu hal yang harus diperhatikan oleh para pengguna dompet digital, yakni kalap cenderung serakah. Lantas, upaya apa yang bisa kita lakukan agar tidak boros? Simak ulasan berikut ini.
DI
|
Daftar Isi |
- Apa Itu Dompet Digital?
- Apakah Dompat Digital Aman Digunakan?
- Dompet Digital Dalam Skala Global
- Mengenal Dompet Digital Masa Kini
- 7 Cara Bijak Mengelola Dompet Digital
- Cash VS E-Wallet, Manakah Yang Lebih Baik?
- Sebelum Pilih Dompet Digital, Kenali Hambatannya
- Apa Saja Kelebihan Dompet Digital?
- Kesimpulan
Apa Itu Dompet Digital?
Istilah dompet tentu identik sebagai tempat menyimpan uang maupun nota-nota belanja dalam sebuah wadah berbahan dasar kulit, canvas, atau sejenisnya. Bila ingin melakukan pembayaran, cukup keluarkan uang tunai sesuai nominal yang diminta oleh penjual. Namun, bagaimana dengan dompet digital?
Sama dengan dompet fisik, dompet digital alias e-wallet juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan uang. Bedanya, uang yang disimpan dalam dompet digital berbentuk saldo. Di tengah pandemi seperti saat ini, masyarakat dituntut untuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain, dimana salah satu perantaranya ialah melalui uang cash. Karena alasan itulah, penggunaan dompet digital kian menjamur dan digandrungi, sehingga tercetuslah istilah cashless payment alias pembayaran non tunai.
Apakah Dompat Digital Aman Digunakan?
Faktor keamanan adalah hal paling krusial ketika menggunakan dompet digital. Biasanya, pengguna akan diminta untuk mengisi data informasi rekening bank, nomor kartu kredit atau debit ketika mulai mendaftar di beberapa platform dompet digital. Dalam hal ini, pastikan data yang Anda isikan sudah benar, serta selalu cek S&K sebelum menyetujui akses informasi dari dompet digital.
Sayangnya, transmisi data melalui jaringan seluler bisa menjadi "celah" ketidakamanan data yang Anda submit. Ada pula risiko kebocoran data hingga penipuan apabila ponsel Anda hilang atau dicuri. Oleh karena itu, tanggung jawab dan kewaspadaan diri selama menggunakan dompet digital penting untuk ditanamkan.
Dompet Digital Dalam Skala Global
Selama beberapa tahun terakhir, dompet digital telah muncul sebagai instrumen pembayaran yang berkembang pesat dan dapat digunakan untuk banyak hal, seperti pembayaran tagihan, isi ulang ponsel, tagihan taksi, tiket nonton, dan sebagainya. Dompet digital bahkan sudah digunakan dalam skala global, mengingat kemudahannya dalam hal penyimpanan uang secara lebih instan dan sederhana.
Pada tahun 2021, pembayaran non tunai yang menggunakan jaringan seluler di seluruh dunia diperkirakan melampaui USD1 triliun Dolar. Bahkan pada momen Black Friday 2020 AS, penjualan online dari perangkat seluler mencapai USD1.2 miliar. Jumlah ini meningkat sebanyak 33% dibandingkan tahun lalu; menunjukkan betapa populernya fasilitas satu ini.
Mengenal Dompet Digital Masa Kini
Dengan berbekal dompet digital di smartphone, pengguna dapat dengan mudah melakukan transaksi tanpa perlu menambahkan kartu kredit, kartu debit, bahkan uang tunai. Mengingat ada banyak sekali jenis dompet digital yang ditawarkan di Indonesia, berikut penulis jabarkan tiga jenis dompet digital terbaik di Indonesia.
1. GoPay
Salah satu alasan mengapa GoPay digemari oleh milenial adalah banyaknya promo khusus yang bisa dinikmati, mulai dari promo diskon GoRide, promo GoFood, dan masih banyak lagi. Selain itu, GoPay juga telah terdaftar di Bank Indonesia serta OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
2. OVO
Selain GoPay, OVO juga menjadi pilihan utama golongan milenial. Hal ini tidak lain karena OVO sudah menguasai lebih dari 70% pusat perbelanjaan di Indonesia. Menariknya lagi, dompet digital ini mempunyai aplikasinya sendiri tanpa harus mengunduh Grab selaku partnernya.
3. Dana
Jika kedua dompet digital sebelumnya selalu diidentikkan dengan aplikasi transportasi online, Dana sepenuhnya berbeda. Dompet digital satu ini bisa terhubung dengan layanan dompet digital lain, seperti Samsung Pay.
Kemudahan bertransaksi menggunakan dompet digital kerap membuat penggunanya kalap. Ingin beli ini tinggal klik, beli itu tinggal transfer, akhirnya muncul sikap konsumtif dan cenderung boros. Untuk itu, perhatikan dulu bagaimana cara mengelola dompet digital dengan bijak dan tepat.
7 Cara Bijak Mengelola Dompet Digital
Mengelola keuangan di era digital saat ini memang tidak mudah. Butuh komitmen dan konsistensi karena godaannya banyak sekali. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan agar lebih hemat saat berbelanja.
1. Tetapkan Budget Bulanan
Pertama-tama, Anda perlu menentukan lebih dulu berapa anggaran dompet digital dalam sebulan, misalnya Rp500,000. Untuk Anda yang gemar berbelanja, usahakan lebih teliti dan "waspada" saat mengatur budget. Semakin besar anggaran e-wallet, semakin banyak pula yang ingin Anda beli.
2. Gunakan Seperlunya
Agar tidak boros, sebaiknya gunakan dompet digital saat dibutuhkan. Tetapkan juga untuk apa dompet digital Anda digunakan; apakah hanya membayar transportasi online atau membayar tagihan bulanan.
3. Hindari Transaksi Semua e-Wallet Bersamaan
Khusus untuk Anda yang memiliki lebih dari satu e-wallet, sebaiknya hindari menggunakannya secara bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan pemborosan. Dalam prakteknya, akan timbul keinginan untuk melakukan pembelian karena banyaknya dompet digital yang Anda miliki.
4. Pandai Memilah Promo e-Wallet
Memiliki lebih dari satu e-wallet tentunya akan menyulitkan Anda untuk mengontrol keuangan. Nah untuk menyiasatinya, gunakan salah satu e-wallet saja dengan tawaran promo terbesar.
5. Jangan Sering Top-Up
Top-up kecil tidak disarankan karena justru menyebabkan pemborosan, apalagi hampir semua bank mengenakan biaya administrasi. Meski nominalnya hanya Rp1,000 atau Rp2,500, tapi kalau dihitung top-up 10 kali jumlahnya lumayan kan?
Untuk itu, sebaiknya anggarkan budget bulanan sebagaimana dijelaskan pada poin pertama. Jika saldo e-wallet Anda habis pada akhir bulan, jangan lakukan top up karena sudah mencapai budget maksimal.
6. Hindari Penggunaan PayLater
Fitur Paylater sebenarnya sangat bermanfaat saat saldo dompet digital Anda sedang sekarat. Namun yang jadi permasalahan adalah adanya biaya administrasi sebesar 2-5% yang harus Anda tanggung saat menggunakan fitur ini. Jika memang bukan keperluan mendesak, sebaiknya hindari fitur yang satu ini.
7. Monitor Pengeluaran e-Wallet Secara Berkala
Langkah terakhir ialah pantau pengeluaran e-wallet Anda secara berkala. Memantau saldo e-wallet akan memberikan gambaran tentang pengeluaran Anda dari waktu ke waktu. Jadi, Anda dapat membandingkan besar pengeluaran setiap bulannya.
Cash VS e-Wallet, Manakah Yang Lebih Baik?
Pembayaran menggunakan e-walletdinilai lebih praktis karena pelanggan tidak perlu menyiapkan uang tunai atau cash. Akan tetapi, penggunaan uang cash masih tinggi di Indonesia. Lantas, antara metode pembayaran cash dan pembayaran digital, manakah yang lebih baik digunakan saat melakukan transaksi pembayaran?
1. Cash Lebih "Pandai" Membatasi Pengeluaran
Pembayaran tunai dinilai lebih hemat karena Anda bisa mengontrol item apa saja yang akan dibeli. Anda juga dapat membatasi pengeluaran dengan membedakan antara kebutuhan dengan keinginan. Dengan begitu, Anda tidak akan membeli di luar keperluan yang dibutuhkan.
Lain halnya jika Anda menggunakan e-wallet yang di dalamnya menawarkan berbagai promo dan diskon. Karena tergiur, Anda pun cenderung bersikap konsumtif dan tidak dapat mengontrol keuangan.
2. Uang Cash Dimiliki Oleh Semua Lapisan Masyarakat
Uang cash atau tunai dimiliki oleh seluruh kalangan, sehingga Anda dapat menggunakan uang tersebut sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, semua gerai atau warung pasti bisa menerima pembayaran menggunakan uang tunai.
Sayangnya, membawa terlalu banyak uang cash dalam dompet fisik dapat mengundang kejahatan kriminal. Jadi, tetap berhati-hati ya...
3. Dompet Digital Memiliki Keamanan Tingkat Tinggi
Metode pembayaran digital sangat membantu dan memudahkan para penggunanya. Selain itu, menggunakan dompet digital juga lebih aman dan nyaman karena Anda tak membutuhkan banyak uang tunai dalam dompet.
4. Jika Dompet Hilang, Uang Juga Hilang
Pembayaran tunai mengharuskan Anda membawa uang kemana-mana. Namun, jika dompet hilang, uang Anda juga otomatis hilang. Bahkan, kartu-kartu penting lainnya bisa turut raib karena dompet hilang.
5. Tidak Semua Orang Bisa Menggunakan e-Wallet
Salah satu kelemahan dari dompet digital adalah tidak semua orang menggunakan e-wallet, entah karena tidak memiliki ponsel atau tidak paham bagaimana cara menggunakannya. Bagi orang tua, metode pembayaran paling ringkas dan mudah masih disematkan pada uang tunai.
Baik pembayaran secara cash maupun cashless menawarkan potensi kerugian dan keuntungan masing-masing. Namun, ini semua kembali lagi pada kebijakan pengguna selama menggunakan dompet sesuai kebutuhan.
Sebelum Pilih Dompet Digital, Kenali Hambatannya
Secara umum, hambatan penggunaan dompet digital dapat Anda simak pada ulasan berikut.
1. Masalah Akses Seluler
Idealnya, dompet digital berjalan baik dengan teknologi jaringan 4G. Pelanggan yang berbelanja di area dengan jaringan buruk bisa jadi gagal checkout karena koneksi tersendat.
2. Tidak Banyak Pengguna Dompet Digital
Untuk skala global, perusahaan analisis ComScore menyurvei lebih dari satu juta konsumen mengenai dompet digital. Hasilnya, mayoritas dari mereka sudah familiar dengan PayPal, sementara setengah lainnya mengaku pernah mendengar aplikasi lain seperti Level Up, Square, V.Me, atau Google Wallet.
Dari sejumlah responden tersebut, jumlah penggunanya ternyata masih amat kecil, yaitu 12% saja. Adapun peringkat dompet digital global paling banyak digunakan secara berurutan adalah PayPal kemudian Google Wallet. Di pasar lokal, GoPay dan OVO menjadi penguasa pasar dompet digital.
Apa Saja Kelebihan Dompet Digital?
Setelah Anda memahami cara kerja dompet digital, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa perlu beradaptasi dengannya. Apa saja kelebihannya?
1. Faktor Kenyamanan
Kelebihan satu ini tentu tak perlu diragukan lagi. Jika sebelumnya Anda harus menenteng dompet kemana-mana, kini uang Anda bisa disimpan secara aman dan nyaman melalui dompet digital. Apalagi, smartphone kini seolah-olah menjadi "sahabat karib" yang setia menemani aktivitas Anda kapan saja dan di mana saja.
2. Kecepatan Akses
Keunggulan kedua yang ditawarkan dompet digital adalah kemudahan menemukan fitur hanya dalam beberapa klik. Katakanlah Anda ingin membayar tagihan bulanan atau listrik token. Bila Anda menggunakan uang cash, Anda harus membawa nomor token dulu berikut uang tunainya. Sementara di dompet digital, Anda hanya tinggal geser menu ke kiri-kanan atas-bawah untuk menemukan halaman pembayaran. Mudah sekali bukan?
3. Pembayaran Online Mudah
Daripada harus menarik kartu dari dompet dan memasukkan nomor, tanggal kedaluwarsa, alamat penagihan dan sebagainya, bukankah lebih menyenangkan dengan hanya mengklik beberapa menu di dompet digital?
4. Keamanan Terjaga Dengan Baik
Keamanan dompet digital jelas tak perlu diragukan lagi, asal Anda bisa mengatur password yang aman dan "anti maling". Lain halnya bila yang tercuri adalah dompet fisik; Anda pasti panik dan buru-buru memblokir semua kartu kredit atau debit yang ada di dalamnya.
Dengan dompet digital, Anda mungkin tidak perlu melakukannya. Informasi kartu kredit Anda tidak pernah disimpan di ponsel, melainkan dienkripsi dan disimpan di cloud. Jika Anda kehilangan ponsel atau dicuri, tidak ada yang bisa mengumpulkan informasi apa pun tentang kartu kredit atau informasi pribadi Anda.
Kesimpulan
Dengan berkembangnya e-commerce, perangkat seluler, dan peningkatan keamanan, pembayaran seluler pasti akan meningkat dan kemungkinan akan melampaui metode pembayaran tradisional dalam beberapa tahun mendatang. Demikian pula kasus penipuan, fraud dan sebagainya terkait penggunaan teknologi seluler tetap merupakan risiko yang perlu disadari dan diambil oleh penyedia pembayaran seluler serta konsumen, betapapun sederhananya.
Namun diluar itu semua, sebenarnya yang paling penting diantsisipasi adalah godaan untuk boros. Jadi berhati-hati saja dalam penggunaan dompet digital agar bisa berhemat di tengah berbagai kemudahan yang diberikan di jaman teknologi canggih ini.