EUR/USD stabil di atas level 1.0700 di tngah pergeseran ke momentum kenaikan, 53 menit lalu, #Forex Teknikal | USD/CAD berada dalam tekanan jual di bawah level 1.3650 karena dolar As yang lebih lemah, 54 menit lalu, #Forex Teknikal | Yen Jepang rally setelah dugaan intervensi, fokus pada inflasi Jerman, 56 menit lalu, #Forex Fundamental | The Fed kemungkinan akan pertahankan suku bunga dan peringatkan risiko penundaan pemangkasan, 56 menit lalu, #Forex Fundamental | GBP/USD berupaya mendekati level 1.2500, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Zona resistance GBP/USD terlihat di level 1.2490, sementara support di sekitar 1.2480 hingga 1.2470, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | GBP/USD diproyeksikan bergerak dalam rentang 1.2450 dan 1.2530, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | EUR/USD menghadapi pengujian di resistance 1.07, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Kenaikan Euro kemungkinan masih terbatas karena penguatan Dolar AS, 6 jam lalu, #Forex Fundamental | AUD/USD terindikasi bearish dengan resistance di level 0.6665 dan support di 0.5855, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Dolar Australia bisa melemah lebih jauh jika menembus 0.6245, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CAD membentuk pola pembalikan Head and Shoulders yang mengindikasikan tren bearish, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Resistance USD/CAD terlihat di level 1.3735, sementara support di 1.3165, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Waspadai level 1.3545 sebagai konfirmasi penurunan USD/CAD lebih lanjut, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Tren bullish USD/JPY bergerak dalam pola Ascending Channel, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Area support USD/JPY terlihat di 152.35, sedangkan resistance di 164.85, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Dolar kemungkinan koreksi ke level support sebelum menguat lebih lanjut terhadap Yen, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Penurunan di bawah level 148.75 akan mengkonfirmasi reversal bearish pada USD/JPY, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | NZD/USD terindikasi bearish dengan resistance di 0.6005 dan support di 0.5445, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Level 0.5805 akan menjadi konfirmasi bearish NZD/USD lebih lanjut jika terpenetrasi, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CHF membentuk pola pembalikan Head and Shoulders, namun analis memperkirakan tren sideways pada pergerakan berikutnya, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Resistance USD/CHF terlihat di 0.9165, sedangkan support di 0.8495, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/CHF berpeluang terkoreksi ke resistance sebelum turun lebih lanjut. Level 0.8965 akan menjadi konfirmator, 6 jam lalu, #Forex Teknikal | Bitcoin gagal keluar dari zona konsolidasi dan cenderung melemah sepanjang pekan lalu, 6 jam lalu, #Kripto Teknikal | BTC/USD kini tertahan di level $62,744, level terendah sejak 19 April lalu, 6 jam lalu, #Kripto Teknikal | Market cap Bitcoin mulai surut di pasar kripto. Analis Crypto Potato mencatat dominasi Bitcoin terhadap Altcoin kini sudah turun ke 50.1% saja, 6 jam lalu, #Kripto Fundamental | Berbeda dari Bitcoin, Ethereum sempat menguat lebih dari 6% dan diperdagangkan di atas $3300, 6 jam lalu, #Kripto Teknikal | Seiring dengan pelemahan Bitcoin dan trend positif pada Altcoin, para pelaku pasar kripto optimis jika saat ini adalah "Altseason" terbaik sejak 2017 silam, 6 jam lalu, #Kripto Fundamental | PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) membukukan penjualan Rp405.6 miliar di kuartal I/2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia | Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 2.70%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 2.29%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 1.89%, 7 jam lalu, #Saham Indonesia | IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, naik 0.26% ke 7,054, 7 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp165 per saham, dijadwalkan pada pekan ini, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

Yen Jepang Makin Garang: Mungkinkah Intervensi?

Nadia 11 May 2016
Dibaca Normal 5 Menit
forex > analisa > #yen
Perbincangan soal apresiasi Yen terhadap Dolar AS semenjak awal tahun 2016 ini makin memanas di tengah pasar keuangan. Alih-alih menambah pelonggaran mengapa Jepang lebih memilih intervensi? Lantas mengapa tak segera mengeksekusi langkah tersebut? Apa yang dibutuhkan agar intervensi efektif?

Perbincangan soal apresiasi Yen terhadap Dolar AS semenjak awal tahun 2016 ini makin memanas di tengah pasar keuangan, terutama sejak mata uang Jepang tersebut sempat menyentuh level terendah sejak tahun 2014, pasca kebijakan moneter Bank Sentral Jepang akhir April 2016 lalu.


USD/JPY sudah tumbang sekitar 13 persen sepanjang tahun ini berlangsung. Penguatan Yen makin menjadi-jadi karena BoJ, yang diprediksi luas akan segera menggelontorkan stimulus, ternyata tak melakukannya. Belum lagi keengganan intervensi yang sempat mereka tunjukkan sebelum putusan kebijakan BoJ tersebut.

Para investor pun dibuat gemas akan kebijakan moneter bank sentral Jepang yang ternyata di luar dugaan tersebut, hingga akhirnya mereka pun memburu Yen secara membabi buta dan mendorong pair Yen-Dollar terjun bebas ke level terdasar dalam hampir dua tahun. Menteri Keuangan AS bahkan memasukkan nama Jepang ke dalam daftar negara yang menjadi pengawasan mereka bersama dengan China, Korea, Taiwan, dan Jerman.

Dari sinilah para pejabat sektor keuangan Jepang mulai menunjukkan reaksi. Tak bisa dipungkiri, semua resah. Penguatan Yen - terutama yang gila-gilaan semacam yang terjadi belakangan ini - sejatinya adalah momok bagi Jepang yang sedang berupaya menggenjot sektor eskspor dan memerangi deflasi yang sudah melanda dalam lebih dari satu dekade.

Namun, para pejabat - dalam hal ini yang paling vokal adalah Menteri Keuangan Jepang - hanya menyatakan keprihatinannya akan penguatan Yen dan mewacanakan untuk siap intervensi.

Inilah yang menjadi tanda tanya besar. Alih-alih menambah pelonggaran mengapa Jepang lebih memilih intervensi? Lantas mengapa tak segera mengeksekusi langkah intervensi tersebut? Jikapun pada akhirnya terpaksa dilakukan, apa yang dibutuhkan agar intervensi efektif?

BoJ "Berteriak" Tapi "Tak Bertindak, Pasar Pun Gusar

Kathy Lien, analis senior di BK Asset Management, pada awal April lalu sempat memprediksi 4 alasan yang membuat pemerintah Jepang menahan diri dari intervensi. Pertama, mereka akan menunggu hasil pertemuan G7. Kedua, mereka menunggu stimulus fiskal baru. Ketiga mereka menunggu pasar untuk melakukan kapitulasi lebih dulu. Dan keempat, mereka menunggu tambahan stimulus moneter dari BoJ.

Keempat event yang dinantikan tersebut sudah lewat. Hasilnya? Yen masih duduk manis di level tingginya terhadap Dolar AS. Intervensi pun tak kunjung dilakukan. Kemunduran Yen hingga ke 109 dua hari lalu pun terasa tak sebanding dengan apa yang sudah diperolehnya.


Goldman Sachs bahkan merilis catatan tentang Yen yang diberi judul: "Kehilangan Kesabaran". Analis Robin Brooks, sang penulis catatan tersebut dengan satir menuliskan bahwa BoJ nampaknya sedang tekun mengajarkan "kesabaran" pada para pelaku pasar.

Mereka (BoJ) menurunkan prakiraan inflasi namun lagi-lagi tak mengambil tindakan apa-apa. Menurut pandangan Goldman Sachs, apa yang dilakukan BoJ tersebut adalah suatu kesalahan kalkulasi yang fatal. Mengejutkan pasar terus menerus agar tak ada lagi pertanyaan tentang komitmen target inflasi bukanlah hal yang bijaksana.

Intervensi terhadap pasar mata uang - masih menurut analis Goldman Sachs - sesungguhnya adalah sebuah ide buruk. Menurut mereka, intervensi hanyalah sebuah pengingkaran dari aturan kebijakan moneter yang selama ini menjadi fokus Jepang, dan dapat berakibat menjerumuskan USD/JPY lebih hebat.

Satu-satunya cara mujarab untuk mengembalikan USD/JPY ke 120-an adalah dengan memperluas program pembelian aset dan menyingkirkan loan books dari neraca keuangan bank, tutup Goldman Sachs.

Intervensi BoJ Akan Efektif Jika ...

Taro Aso, Menteri Keuangan Jepang, sudah dua kali memberikan ancaman untuk melakukan intervensi dalam pekan yang diawali tanggal 9 Mei ini. Ia menyatakan akan melakukan upaya yang tegas dan mencegah yen maju lagi. Dampaknya? Ironis, hanya sebentar. Yen memang sempat diperdagangkan hingga harga 109 per Dolar AS namun kemudian atret lagi. Bagaimana bisa demikian?


Langkah intervensi memang menuai kontroversi. Untuk itulah Jepang tak bisa melakukannya dengan 'grasa-grusu'. Alex Frangos dari Wall Street Journal, pada dasarnya menyiratkan pendapat yang senada dengan Goldman Sachs, bahwa intervensi yang dilakukan tanpa perhitungan matang akan menjadi bumerang bagi Jepang. Agar efektif, intervensi harus mendapatkan dukungan dan berkoordinasi dengan bank-bank sentral lainnya.

BoJ bisa saja melakukannya sendiri, lagipula sepanjang sejarah intervensi pun sudah pernah dilakukan oleh BoJ, namun efeknya bakal hanya sekejap. Federal Reserve pun tampak masih ogah-ogahan untuk membantu, dimana dinyatakan bahwa nilai yen saat ini belum terlalu parah karena "masih" 5 yen. (Baca: Resapi Wacana Intervensi, Reli USD/JPY Terus Berlanjut) Inilah yang membuat intervensi masih menjadi "jawboning" saja dari Taro Aso.

Yen Akan Melemah Jika...

Lantas apa yang harus dilakukan BoJ? Wall Street Journal mengamini Goldman Sachs: pelonggaran kebijakan BoJ tambahan dalam bentuk pembelian aset. (Suku bunga negatif Januari lalu tampaknya juga tak terlalu berpengaruh). Kebijakan BoJ April lalu merupakan "senjata makan tuan" meskipun Menteri Aso dan PM Abe masih punya senjata lain, yakni kebijakan fiskal.

Menurut Wall Street Journal, skenario terbaik bagi mereka yang bertaruh pada melemahnya yen dan saudara kembarnya, kenaikan pasar saham, adalah menganggap pernyataan ancaman intervensi Aso sebagai taktik "mengulur-ngulur" waktu saja. Pasar lebih disarankan untuk memperhatikan kebijakan pajak akhir Mei ini dan rapat kebijakan moneter BoJ berikutnya. Namun, bila intervensi adalah satu-satunya "lauk dalam piring" maka lupakan saja harapan akan pelemahan Yen.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
EUR/USD stabil di atas level 1.0700 di tngah pergeseran ke momentum kenaikan, 53 menit lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD berada dalam tekanan jual di bawah level 1.3650 karena dolar As yang lebih lemah, 54 menit lalu, #Forex Teknikal

Yen Jepang rally setelah dugaan intervensi, fokus pada inflasi Jerman, 56 menit lalu, #Forex Fundamental

The Fed kemungkinan akan pertahankan suku bunga dan peringatkan risiko penundaan pemangkasan, 56 menit lalu, #Forex Fundamental

GBP/USD berupaya mendekati level 1.2500, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Zona resistance GBP/USD terlihat di level 1.2490, sementara support di sekitar 1.2480 hingga 1.2470, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

GBP/USD diproyeksikan bergerak dalam rentang 1.2450 dan 1.2530, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USD menghadapi pengujian di resistance 1.07, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Kenaikan Euro kemungkinan masih terbatas karena penguatan Dolar AS, 6 jam lalu, #Forex Fundamental

AUD/USD terindikasi bearish dengan resistance di level 0.6665 dan support di 0.5855, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar Australia bisa melemah lebih jauh jika menembus 0.6245, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD membentuk pola pembalikan Head and Shoulders yang mengindikasikan tren bearish, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Resistance USD/CAD terlihat di level 1.3735, sementara support di 1.3165, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Waspadai level 1.3545 sebagai konfirmasi penurunan USD/CAD lebih lanjut, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Tren bullish USD/JPY bergerak dalam pola Ascending Channel, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Area support USD/JPY terlihat di 152.35, sedangkan resistance di 164.85, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar kemungkinan koreksi ke level support sebelum menguat lebih lanjut terhadap Yen, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Penurunan di bawah level 148.75 akan mengkonfirmasi reversal bearish pada USD/JPY, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

NZD/USD terindikasi bearish dengan resistance di 0.6005 dan support di 0.5445, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Level 0.5805 akan menjadi konfirmasi bearish NZD/USD lebih lanjut jika terpenetrasi, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CHF membentuk pola pembalikan Head and Shoulders, namun analis memperkirakan tren sideways pada pergerakan berikutnya, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Resistance USD/CHF terlihat di 0.9165, sedangkan support di 0.8495, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CHF berpeluang terkoreksi ke resistance sebelum turun lebih lanjut. Level 0.8965 akan menjadi konfirmator, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Bitcoin gagal keluar dari zona konsolidasi dan cenderung melemah sepanjang pekan lalu, 6 jam lalu, #Kripto Teknikal

BTC/USD kini tertahan di level $62,744, level terendah sejak 19 April lalu, 6 jam lalu, #Kripto Teknikal

Market cap Bitcoin mulai surut di pasar kripto. Analis Crypto Potato mencatat dominasi Bitcoin terhadap Altcoin kini sudah turun ke 50.1% saja, 6 jam lalu, #Kripto Fundamental

Berbeda dari Bitcoin, Ethereum sempat menguat lebih dari 6% dan diperdagangkan di atas $3300, 6 jam lalu, #Kripto Teknikal

Seiring dengan pelemahan Bitcoin dan trend positif pada Altcoin, para pelaku pasar kripto optimis jika saat ini adalah "Altseason" terbaik sejak 2017 silam, 6 jam lalu, #Kripto Fundamental

PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) membukukan penjualan Rp405.6 miliar di kuartal I/2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 2.70%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 2.29%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 1.89%, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, naik 0.26% ke 7,054, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp165 per saham, dijadwalkan pada pekan ini, 7 jam lalu, #Saham Indonesia