Bac

@Rian:

Betul pak. Lebih baik lagi jika dibuatkan garis pada bagian harganya juga sehingga benar-benar tampak divergence-nya.

Halo kak Ningsi,

Memang benar kak, biaya swap bisa menjadi keuntungan bagi trader yang sudah menguasai teknik carry trading. Jadi, secara umum, biaya swap tidak direkomendasikan untuk pemula. Selain itu, karena biaya swap juga dianggap sebagai riba, maka fitur free swap bisa menjadi referensi utama dalam memilih broker bagi trader yang beragama muslim.

Jason: Gan izin jawab, untuk besaran nilai pips itu bisa dihitung dengan size tick dikalikan size contract. Dimana size tick biasanya terdapat di website broker dibagian informasi instrument tradingnya.

Secara umum, untuk Forex, pergerakan pips untuk Direct Pair dapat menggunakan rumus diatas, Untuk direct pair sendiri adalah pasangan mata uang yang belakangnya ada USD. Contoh seperti GBP/USD; EUR/USD; AUD/USD.

Sedangkan kalau indirect pair dimana USD berada didepan maka perhitungannya akan berbeda lagi. Untuk perhitungannya dihitung dengan rumus : size tick x ukuran lot dibagi dengan Rate sekarang. Contoh indirect pair seperti USD/JPY; USD/CFH; USD/CAD.

Selain cara perhitungan manual, Maxco sendiri udah menghitung nilai pip di website mereka. Dapat dilihat di bagian menu instrument trading Forex, dilihat di pip value :

Nah, misalkan nih trading EUR/USD dimana pip value = $10, maka setiap trading 1 lot EUR/USD, pergerakan 1 pip nya adalah sebesar $10. Dan misalkan trading dengan 0.1 lot maka 1 pip = $1.

Begitu juga dengan biaya spread, misalkan 1 pip dalam standard lot kita juga bayar ke broker sebesar $10, dan bila di 0.1 lot maka kita membayar $1. Dan ini khusus untuk direct pair ya kak

Yansen: Izin nyanggah, buat sekedar info aja. Major pair ada yang direct pair dan indirect pair. Untuk direct pair bisa dihitung dngn pemaparan @Yansen. Tetapi utk indirect pair agak berbeda dimana bisa dihitung dengan rumus :

Size tick x lot standard, hasilnya dibagi dengan Ask/Bid Price

Contoh : bila anda trading dengan USD/JPY, dengan memasang di sell position, maka harga yg digunakan adalah ask price (Contoh : 134.40), maka 1 pips standard bisa

dihitung dngn 0.01 x 100.000 = 1.000 pips / 134.40 = $7.34 (volume trading 1 lot)

NB : Di Maxco udah diitung langsung size tick standard USD/JPY yakni di angka 1000, cuma karena tergantung harga bid/ask juga makanya ditulis angka 1000

Menurut saya, Maxco udah cukup informatif soalnya nilai pergerakan pips. Salut buat broker Maxco

Pertama2 saya setuju sekali mengenai langkah yang anda tempuh, yakni trading jangka panjang ditambah diversifikasi portofolio itu bisa menjadi strategi yang baik untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi profit. Ini berarti anda tidak hanya memilih satu jenis aset saja, tetapi mencoba berinvestasi pada berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, komoditas, dan sebagainya. HFX menawarkan lebih banyak pilihan aset daripada Finex, jadi jika diversifikasi portofolio penting bagi Anda, maka HFX bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Namun, coba pertimabgkan asset yang akan dipilih. Misalkan ternyata sama-sama disediakan di kedua broker, maka FInex mungkin lebih cocok karena banyaknya aset belum tentu aset yang ditradingkan akan dibabat semua. So, saya sarainin pertimbangkan dulu asset yang mngkn akan dicba dan liat apakah asset tersebut di kedua broker tersedia atau tidak.

Benny: Yoi, gue ngerti maksud lu. Jadi, pilihan stop out itu tergantung sama lu sendiri. Kalo stop out rendah, kayak 20% atau 50%, lu bisa nahan posisi lebih lama kalo harga lagi turun. Jadi, ada kesempatan buat harga balik arah dan lu nggak keburu kena stop out. Tapi, risikonya kalo harga tetep jatuh dan nyampe level stop out, lu bakal kehilangan lebih banyak.

Kalo stop out tinggi, misalnya 80% atau 100%, lu bakal cepet banget ngebatasin kerugian. Jadi, posisi lu langsung ditutup begitu kerugian nyampe level itu. Ini jaga akun trading lu dari kerugian yang lebih gede. Tapi, kelemahannya adalah lu nggak punya kesempatan buat ngasih posisi waktu buat balik arah.

Buatan lu milih stop out rendah atau tinggi tergantung dari gaya trading lu, berapa risiko yang bisa lu tanggung, dan strategi yang lu pake. Buat pemula, saran gue mending mulai dengan stop out rendah. Lu bisa belajar pasar dengan risiko yang lebih kecil dan ngembangin strategi trading lu tanpa rugi besar. Tapi tetep, lu harus pinter-pinter mengelola risiko dan nggak lupa manajemen risiko yang baik, walaupun stop out rendah.