Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 20 jam lalu, #Saham Indonesia

5 Teknik Mengatur Risiko Trading Ala Broker Finex

Damar Putra 29 Jan 2023
Dibaca Normal 5 Menit
forex > broker > panduan >   #broker-finex   #risiko   #trading
Mulai dari rasio risk/reward hingga strategi hedging, broker Finex membeberkan 5 teknik paling ampuh untuk mengatur risiko trading.

5 Teknik Mengatur Risiko

Salah satu kunci utama kesuksesan trader forex adalah memiliki manajemen risiko yang baik. Manajemen risiko adalah sebuah metode untuk mengelola potensi kerugian trading agar trader dapat mempertahankan modalnya dalam jangka panjang. Trader bisa saja mengklaim memiliki strategi trading paling ampuh, namun akan sangat percuma jika diterapkan tanpa memiliki manajemen risiko yang baik.

Bagi trader profesional, kemampuan mengatur risiko sangat wajib dikuasai. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengatur risiko trading, dan broker Finex merangkum 5 teknik pilihan berikut ini.

Baca Juga:

Best Platforms for Pro Forex Traders

 

1. Mengatur Rasio Risk/Reward

Konsep manajemen risiko paling populer di kalangan trader adalah dengan menggunakan hitungan rasio risk/reward. Singkatnya, rasio risk/reward adalah perbandingan antara risiko dan hasil profit yang dinginkan trader. Dengan metode ini, trader dapat menentukan berapa toleransi risiko maksimal dalam setiap kali entry posisi. Dengan perhitungan risk dan reward yang memadai, sangat memungkinkan trader memperoleh hasil profit yang konsisten walaupun win rate sistem trading tidak terlalu tinggi.

Sebagai contohnya, jika trader menggunakan rasio 1:3 untuk risiko sebesar $100, maka keuntungan yang ditargetkan adalah sebesar 3x lipatnya atau $300. Dengan demikian, beberapa kerugian yang didapat bisa tercover dengan 1x kemenangan.

Rasio risk/reward ini tentu bisa diubah sesuai selera. Untuk pemula, sangat disarankan agar tidak menggunakan rasio risk/reward terlalu besar ataupun kecil. Risk/reward terlalu besar akan membuat trader sangat sulit untuk mencapainya, sedangkan rasio terlalu kecil juga akan mendatangkan keuntungan yang kurang memadai dalam jangka panjang.

Baca Juga:

Your Guide to Trade with Risk/Reward Ratio

 

2. Menentukan Exit Plan

Teknik mengatur risiko trading berikutnya adalah merencanakan exit plan. Umumnya, trader hanya fokus pada strategi entry posisi dan kerap melupakan momentum keluar dari market. Padahal, exit plan juga sama pentingnya dengan strategi entry karena di sinilah trader menutup posisi dengan hasil profit atau loss.

Pada dasarnya, exit posisi trading bisa dilakukan dengan dua metode, yakni manual atau otomatis. Exit dengan cara manual artinya trader sendirilah yang memutuskan kapan saat tepat menutup sebuah posisi pada platform trading. Di sisi lain, exit otomatis adalah dengan memanfaatkan fitur stop loss, take profit, dan trailing stop.

Exit manual biasanya cocok untuk trader yang punya waktu untuk memantau pergerakan harga di pasar, bisa bereaksi cepat, dan tidak mudah terpengaruh secara psikologis oleh volatilitas yang bersifat temporer. Sementara itu, exit otomatis sering direkomendasikan untuk trader yang tidak punya banyak waktu memantau chart dan mentalnya masih mudah terpengaruh oleh fluktuasi harga di pasar.

 

3. Melakukan Cut Loss

Strategi Cut Loss ini berarti trader menerima kekalahan dalam batas tertentu. Dalam hal ini, broker Finex memposisikan Cut Loss sebagai teknik mengurangi risiko untuk membatasi kerugian lebih besar. Jadi ketika harga bergerak beberapa pips berlawanan arah dengan posisi yang diambil, trader harus sigap menerima kekalahan dan menutup posisi tersebut.

Contoh penerapan teknik ini adalah ketika trader membuka posisi Buy pada pair USD/JPY pada harga 116.000. Ketika harga justru bergerak ke arah 115.500, trader segera menutup posisi tersebut dan tidak menahannya lebih lama karena yakin jika trend bearish memang lebih dominan. Kerugian pun bisa dibatasi di 50 pips. Bayangkan jika ternyata USD/JPY terus merosot hingga 114.000 dan trader tersebut tidak berani Cut Loss, kerugian yang didapatkan pun akan sangat membengkak dan bisa-bisa menggerus akun tradingnya.

 

4. Memasang Stop Loss

Hampir sama dengan konsep Cut Loss, strategi stop loss juga merupakan salah satu teknik mengatur risiko yang paling populer digunakan oleh trader. Jika pada Cut Loss trader melakukan penutupan secara manual, maka stop loss merupakan strategi menutup posisi secara otomatis. Trader hanya perlu menentukan area mana yang akan dijadikan sebagai penempatan stop loss.

Suka atau tidak, stop loss akan sangat berguna untuk trader dalam mengatur risiko dan menjadi bagian dari strategi Money Management. Namun, tidak ada metode baku dalam menentukan besarnya stop loss. Setiap trader bisa dengan bebas menentukan level Stop Loss sesuai dengan analisa kondisi pasar, tapi harus logis dan obyektif. Beberapa cara yang sering digunakan antara lain Equity Stop, berdasarkan pola (chart pattern), Margin Stop, dan berdasarkan volatilitas harga pasar.

Baca Juga:

Don't Wait! Learn Forex Stop Loss Before It's Too Late

 

5. Hedging Sebagai Stop Loss

Banyak trader yang masih kurang nyaman dengan stop loss konvensional karena dianggap kurang cocok untuk mengantisipasi gejolak yang terjadi di market. Nah, bagi para trader yang masih menganggap stop loss terlalu kaku, ada alternatif lain untuk membatasi kerugian yaitu setrategi Hedging.

Ringkasnya, hedging adalah salah satu strategi yang sering digunakan para trader untuk mengatur risiko kerugian dengan cara menyeimbangkan posisi-posisi yang dibuka. Trader akan membuka dua posisi yang berkorelasi negatif atau arah pergerakan harganya saling berlawanan, sehingga jika ternyata ada satu posisi yang tidak menguntungkan, masih ada posisi kedua sebagai cadangan untuk meraih peluang profit.

Menurut broker Finex, Hedging biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu Instant Execution dan Pending Order.

Instant Execution atau eksekusi langsung adalah membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sedang mengalami floating minus di suatu pair tanpa menutup dahulu posisi sebelumnya. Cara ini digunakan untuk mengunci posisi yang sedang floating minus.

Cara selanjutnya adalah dengan memasang Pending Order pada harga tertentu sebagai pelindung dari sebuah posisi yang diambil. Sehingga kalaupun harga bergerak di luar prediksi pada saat kita tidak sedang memantau chart, Pending Order akan otomatis aktif untuk melindungi kerugian atas posisi yang telah dibuka sebelumnya.

 

Hedging memang menjadi salah satu teknik mengelola risiko terbaik. Namun perlu diketahui, tidak semua broker menyediakan kondisi trading yang cocok untuk teknik ini. Jika tertarik menggunakan metode hedging, simak baik-baik Daftar Broker Lokal Untuk Hedging Terbaik.

Terkait Lainnya
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 12 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 12 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 20 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 20 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 20 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 20 jam lalu, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Ronny |  6 Oct 2015

Sya mncobakan demo trading dgn mnggunakan fasilitas sinyal autochartis.com. Selama sya demo tsb, kndala yg mau sya tanyakan:

1. Bgaimana dgn entry pointnya? Krna sinyal yg dberikan d sini tdk mncantunkan entry point yg spesifik. Apakah kita hrus tunggu closed di candle periode tertentu dan OP di candle baru brikutnya atau OP lgsung saat sinyal diberikan? Sya masih bingung untuk entry pointnya

2. Apakah kebanyakan sinyal yg dberikan dr sana adlah untuk trading jngka panjang? Bgmn memfilter sinyal yg dhasilkan agar bisa dipakai daytrader sprti saya?

3. Penentuan SL? Penentuan SL yg wajar dan tdk terlalu besar bgmn jika risk ratio saya 1:2 ?

Trima kasih banyak atas penjelasan bpk.

Lihat Reply [21]

@ Ronny:
1. Setahu saya Autochartist menampilkan sinyal trading berdasarkan kombinasi pola chart dan Fibonacci retracement, jadi hanya petunjuk arah pergerakan harga saja, untuk entry point-nya bisa menggunakan bantuan indikator teknikal yang biasa Anda gunakan, dalam hal ini untuk menentukan momentum entry yang tepat.
2. Itu bergantung pada time frame yang Anda gunakan dimana sinyal tersebut muncul. Kalau Anda day trader gunakan time frame 1 jam (H1), dan ketika sinyal trading muncul maka sinyal itu adalah untuk jangka pendek. Tetapi untuk time frame trading yang semakin rendah biasanya akurasi sinyalnya juga rendah karena banyaknya noise pada time frame rendah.
3. Stop loss bisa ditentukan dengan level support atau resistant terdekat, atau dari upper band atau lower band indikator Bollinger Bands, atau dari formasi price actionnya.
Anda tentukan SL dulu baru target atau take profit (TP). TP juga ditentukan dari level support atau resistant terdekat, atau dari level-level Fibonacci retracement, dan risk/reward ratio sebaiknya memang lebih besar dari 1:1. Untuk  kondisi pasar yang trending risk/reward ratio bisa 1:2 atau 1:3.
Untuk keterangan lebih lanjut bisa baca:
Beberapa Teknik dalam Menentukan Stop Loss

M Singgih   8 Oct 2015

@Master
seberapa sering master pakai autochartist ini?

Raz’if Anaqi   5 Apr 2020

@ Raz’if Anaqi:

Kalau saya pribadi tidak menggunakan Autochartist, tetapi langsung dari pengamatan.

M Singgih   20 Apr 2020

@ Jamaludin:

Autochartist adalah sebuah software untuk alat bantu dalam trading. Biasanya software auochartist disediakan oleh broker yang telah bekerjasama dengan Autochartist sebagai fasilitas untuk trading.

Dengan alat bantu software Autochartist, maka trader bisa mengetahui secara realtime pola-pola chart yag sedang ataupun yang telah terbentuk, level-level Fibonacci, dan juga analisa volatilitas. Dengan demikian bisa membantu trader untuk mendapatkan sinyal untuk entry.

M Singgih   15 Dec 2021

Apakah sinyal dari Autochartis akurat?

Rindaman   2 Feb 2022

@ Rindaman:

Setahu saya tidak ada sinyal yang seratus persen benar atau akurasinya mutlak. Sinyal yang dihasilkan dari indikator teknikal maupun price action menunjukkan kemungkinan atau probabilitas.

M Singgih   3 Feb 2022

Kadang di broker ada fitur yang namanya autochartist, itu untuk apa ya?

Jamaludin   15 Dec 2021

Broker mana yang menyediakan sinyal Autochartist?

Jamil   22 Jun 2022

Untuk dapat layanan yang teregulasi Bappebti, Anda bisa mengakses layanan Autochartist melalui broker-broker berikut:

1. Monex

Dilengkapi dengan fitur MXTT Autochartist yang bisa mengidentifikasi peluang profit berdasarkan pola harga real time. Selain itu ada juga tools Monex Trading Analytics dan  Monex Economic Calendar Impact. 

 

2. GKInvest

Broker yang berdiri lebih dari 15 tahun ini punya fitur Kalender Ekonomi, Autochartist, analisa harian dari Trading Central, dan update berita pasar terkini.

 

3. Valbury

Aplikasi Autochartist di broker Valbury dapat digunakan pada forex, saham, indeks, Futures, Equity Metal, minyak, serta komoditas. Cara memakainya tinggal download di App Store atau Google Play.

Ananta   29 Jun 2022

Berapa lama main akun demo min? Apa ada batasan waktunya klo akun demo itu? Misal setahun pakai akun demo yg sama gitu?

Zulkan   29 Jun 2022

@Zulkan: Main akun demo tidak ada batasan waktu. Tujuan akun demo adalah untuk menguji performa dari sistem trading yang Anda gunakan apakah profitable dalam jangka panjang atau tidak.

Kalau selama setahun Anda menggunakan akun demo performa trading Anda belum profitable, jangan terburu-buru masuk ke akun real.

Sebaliknya, meskipun baru 3 bulan di akun demo namun performa tradingnya sudah bagus, Anda bisa mencobanya di akun real.

Jadi, kembali ke tujuan awal akun demo itu sendiri.

Kiki R   30 Jun 2022

Untuk apa sih kegunaan software autochartist? terima kasih…

Yusuf   20 Jul 2022

@Yusuf: Autochartis adalah aplikasi yang melakukan scanning ke grafik dan memberikan sinyal sell, buy dan take profit berdasarkan parameter tertentu.

Parameter ini seperti pola grafik, pola fibonacci, Key Levels serta volatilitas.

Kiki R   21 Jul 2022

Apakah Autochartis ini gratis untuk selamanya kak?

Denjaka   22 Aug 2022

@Denjaka: Untuk broker yang menyediakan autochartist, maka layanan autochartis gratis untuk selamanya.

Namun, tidak semua broker menyediakan layanan autochartist. Oleh karena itu, perhatikan terlebih dahulu apakah broker yang Anda gunakan menyediakan layanan autochartist.

Kiki R   23 Aug 2022

Autochartist bisa dipakai untuk aset apa saja ya? Apakah cuma forex? Saya saat ini sedang tertarik untuk trading kripto, tapi belum tahu cara pakainya di Autochartist. Siapa tahu memang bisa, mohon panduannya, terima kasih. 

Achmadijaya   25 Nov 2022

Autochartist dapat dipergunakan untuk semua aset, baik forex maupun crypto. Namun, hal itu tergantung pada ketersediaan aset pada platform broker kamu. 

Bagaimana cara menggunakan Autochartist untuk trading kripto? Silakan tanyakan pada broker kamu tentang bagaimana cara menghubungkan platform trading-nya dengan Autochartist. 

Aisha   1 Dec 2022

@Achmadijaya:

Untuk Update terbaru saat ini, AutoChartish sudah bisa digunakan sebagai Tools tambahan pada MT4 dan MT5. Penggunaannya tidak seperti dahulu lagi yang bergantung pada hanya broker-broker yang berkerja sama dengan Autochartish saja. Jadi semua aset yang ada pada MT4/5 di broker yang bapak gunakan sejatinya bisa diaplikasikan ke Autochartist.

Nur Salim   21 Dec 2022

@Denjaka:

Untuk saat ini Autochartist tidak memungut sepeserpun biaya pada user untuk dapat mengoperasikannya. Mengenai kedepannya akan terus gratis tentu saja kita tidak bisa tahu. Jika memang Value yang ditawarkan baik dan dapat meningkatkan kualitas seorang trader, maka bukan tidak mungkin suatu saat kelak Autochartist akan memungut biaya.

Nur Salim   25 Dec 2022

Izin bertanya, untuk autochartist sendiri ada disediakan gak oleh broker di Indonesia? Apa-apa saja broker yang menyediakan. Dan saya amati dari pembahasan bapak-ibu diatas, berarti autochartist mesti pasang sendiri di platform kita ya. Untuk pemasangannnya bisa dijabarkan tidak cara-cara pemasangan autochartistnya itu sendiri?

Terima kasih

Widianto   26 Dec 2022

@ Widianto:

Untuk broker dari Indonesia (broker lokal) yang menawarkan sinyal Autochartist, silahkan baca: Broker Lokal yang Menyediakan Sinyal Autochartist

Untuk tutorial cara penggunaan Autochartist di platform Metatrader 4, silahkan baca: Tutorial Menggunakan Autochartist di MetaTrader 4 (MT4)

M Singgih   27 Dec 2022
 Siswoyo |  13 Nov 2015

bagaimana cara entry trading dg trend supaya tdak slh masuk, sudah entry buy tapi trendnya malah ganti turun atau entry sell malah trendnya berubah naik

Lihat Reply [36]

Untuk Siswoyo,,,

Aktivitas pasar terjadi karena ada kekuatan seller dan buyer. Dua kekuatan inilah yang menjadikan market menjadi hidup. Trending Market adalah di mana harga umumnya bergerak dalam satu arah. Bull market trend yang bergerak  ke atas, sementara bear market tren menuju ke bawah. Pasar trending dapat diklasifikasikan seperti itu baik untuk jangka pendek, menengah atau panjang.

Thanks

Basir   16 Nov 2015

@ siswoyo:
Yang Anda perkirakan salah masuk sebenarnya adalah Anda masuk tidak pada momen yang tepat. Dalam hal ini Anda masuk saat akan terjadi retracement (koreksi) atau reversal (pembalikan arah trend). Karena Anda seorang trend follower (trading dengan mengikuti arah trend) maka hindari trading dengan time frame rendah (biasanya dibawah 1 jam atau H1) karena kurang akurat.
Trading berdasarkan trend (trend follower) harus menggunakan indikator trend, yang umum adalah exponential moving average (ema), ADX, MACD dan Parabolic SAR (pSAR).
Berikut contoh pada EUR/USD H4:



Entry sell pada momentum yang tepat (perhatikan garis berwarna kuning), yaitu ketika:
1. Harga menembus support kurva ema 55
2. Titik indikator pSAR berada diatas harga, menunjukkan sentimen bearish.
3. Kurva MACD memotong kurva sinyal (berwarna merah) dari atas dan bergerak dibawahnya dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak dibawah level 0.00.
4. Garis histogram indikator ADX berubah ke warna merah yang menunjukkan dominan bearish.
Kekuatan trend bisa dilihat pada level indikator ADX saat itu. Biasanya ADX antara 20-25 bisa dianggap trend sedang kuat.

Exit juga pada momentum yang tepat, yaitu ketika (perhatikan garis berwarna kuning):
1. Harga gagal menembus support kuat 1.1000.
2. Titik indikator pSAR berada dibawah harga, menunjukkan sentimen bullish.
3. Kurva MACD memotong kurva sinyal (berwarna merah) dari bawah dan bergerak diatasnya dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.00.
4. Garis histogram indikator ADX berubah ke warna hijau yang menunjukkan dominan bullish.

M Singgih   17 Nov 2015

Untuk Sumitro

Konsep dasar tentang tren (trend) ialah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa pasar yang berbasis kepada analisa teknikal. Semua tool yang digunakan chartist seperti level support dan resistance, price patterns, moving average, trendline, dll. Semuanya bertujuan sama yaitu untuk membantu dalam mengukur tren yang sedang terjadi dipasar, dalam rangka berpartisipasi dalam tren tersebut. Anda mungkin sering mendengar istilah populer seperti always trade in the direction of the trend, never buck the trend, atau the trend is your friend.

Kondisi pasar forex atau mata uang sangat di pengaruhi oleh kondisi dari negara yang bersangkutan. Data fundamental dari sebuah negara seperti laporan ekonomi, data tenaga kerja, eksposr impor, trade balance, kondisi politik  investasi, serta Inflansi ikut berperan besar didalamnya.

Namun dalam kondisi tertentu, pembalikan pasar menuju trend penurunan bisa saja terjadi dengan alasan-alasan tertentu semisal positifnya data data negara AS sehingga dapat memperkuat mata uang AS. Maka trader bisa segera exit atau menutup dari open buy, kemudian melakukan open sell.

Arah Pasar Forex dapat berubah dalam waktu yang sangat cepat  Trend Up dan Trend Down. Dalam Kondisi seperti itu, maka mengikuti arah pasar  bisa menjadikan bertambahnya balance, equty atau modal kita. Namun tidak sedikit pula para trader yang justru melakukan open posisi yang justru bertentangan dengan arah trend pasar. Contohnya: dalam perdagangan jangka pendek biasanya penganut aliran m singgihgale  adalah mereka yang melakukan posisi dengan Melawan Arah pasar.

Thanks.

Basir   10 Dec 2015

@ Herli:

Menurut saya time frame M1 tidak bisa digunakan sebagai time frame utama maupun time frame untuk patokan entry karena noise (false signal) yang banyak dan fluktuasi harga yang relatif tinggi. Jika Anda bermain scalping, minimal gunakan time frame 5 menit (M5) sebagai acuan untuk entry.

Untuk memastikan pergerakan harga benar-benar sedang uptrend baik di tf H1 atau H4, Anda harus konfirmasikan dengan indikator ADX, moving average atau MACD. Tanpa konfirmasi mungkin saja pergerakan harga sedang koreksi atau retracement.

Untuk menentukan level entry sebaiknya Anda melihat sinyal dari price action yang dikonfirmasikan dengan indikator, dan juga level-level resistance atau support terdekat.
Misal jika price action membentuk candle bullish engulfing, untuk entry buy bisa menunggu bar berikutnya menembus level resistance terdekat, dan indikator RSI berada diatas level 50.
Untuk entry yang akurat harus melihat arah sentimen pasar (price action) dan juga konfirmasi indikator teknikal, tidak hanya melihat arah trend secara sekilas.

- … harga saat itu bid/ask : 1.13458/1.13469 sebaiknya kita membuka posis buy di saat harga menyentuh berapa?

Jawaban:

Untuk entry buy usahakan harga pada Ask yang serendah mungkin.

M Singgih   3 Jan 2018

Untuk menentukan support dan resistence lebih baik menggunakan time frame berapa?

Herli   3 Jan 2018

@ Herli:

Tergantung dari Anda ingin trading di time frame berapa. Kalau scalping mungkin saja di tf M5 (5 menit) atau M15, kalau day trading bisa di tf M30 atau H1 dst.

Level-level support dan resistance yang Anda gunakan sebagai patokan harus mengacu pada time frame dimana Anda trading, karena Anda juga menggunakan sinyal trading yang muncul pada time frame itu. Misal Anda trading di tf H1 maka tentunya Anda akan entry ketika ada sinyal pada tf H1, bukan tf H4 atau daily.
Untuk setting stop loss dan take profit juga harus mengacu pada level-level support dan resistance pada time frame trading Anda.

Hanya saja, jika Anda trading di tf H1 kebawah, sebaiknya tentukan level-level support dan resistance-nya pada tf yang lebih tinggi yaitu daily, lalu H4, H1 dst, agar Anda tahu mana level-level support dan resistance yang mayor (kunci) dan minor.

M Singgih   5 Jan 2018

@ Muhammad Yusuf:

Saat ini (30 November pagi) GBP/USD baik yang time frame D1, H4 maupun H1 sedang uptrend. Tanggal 28 November tf H4 downtrend (koreksi) dan H1 juga downtrend.

Kalau time frame trading utama Anda di H1, lihat trend di H4 dan ambil momentum entry di tf M15 dengan indikator oscillator. Sesuaikan posisi entry dengan arah trend.

Kami sarankan agar selalu menggunakan money management. Setiap mau ambil posisi (buy atau sell), tentukan besarnya resiko sesuai dengan yang Anda inginkan, biasanya antara 1% sampai 5% dari equity. Kemudian sesuaikan besarnya lot dengan resiko (stop loss).

M Singgih   30 Nov 2017

@ Nanda:

Price action bisa berupa single candle atau beberapa candle yang membentuk pola tertentu. Diantara single candle atau pola candle tersebut ada yang mengisyaratkan pembalikan arah trend (trend reversal), atau penerusan arah trend (trend continuation).

Untuk single candle yang bersifat trend continuation, biasanya berupa pin bar yang muncul searah dengan arah trend yang sedang terjadi.

Untuk pola candle yang bersifat trend continuation, biasanya berupa segitiga simetris, flag dan pennant, juga wedge (irisan).

Meski demikian, untuk mengetahui validitas isyarat dari price action, sebaiknya juga dikonfirmasikan dengan indikator trend seperti MACD, ADX, atau Bollinger Bands.

M Singgih   18 Mar 2019

Untuk Stefanie,

Pergerakan emas hingga saat ini (18 Januari 2021) terlihat masih ditekan oleh sentimen bearish. Dengan begitu, untuk saat ini tentu saja posisi sell akan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi dibandingkan posisi buy. Sedangkan mengenai dimana letak titik entry/exit-nya, Anda dapat menyimak ulasan analisa emas harian yang tersaji disini.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   18 Jan 2021

@Nanda:

Untuk strategi berbasis Breakout atau sering dikenal dengan nama Trend Following sendiri sejatinya bisa digunakan pada time frame dan instrument manapun. Hanya saja memang semakin kecil time frame maka akan semakin banyak pula Noise yang bisa menyebabkan False Breakout. Banyaknya Noise ini juga selain menimbulkan kerugian dari Loss, juga menyebabkan kerugian-kerugian lain dari biaya trading yang membengkak seperti Spread, komisi jika menggunakan ECN, serta Slippage. Sehingga memang sangat sulit mendapatkan strategi Trend Following yang baik di time frame kecil.

fb-1

Untuk yang cocok dengan strategi trend following bisa dicoba di time frame H4 dan Daily pak. Di time frame yang lebih besar, False Breakout semakin sedikit terjadi, serta trend berlangsung lebih lama jika dibandingkan dengan time frame kecil. Sehingga selain jumlah profit yang didapat bisa lebih besar Pipsnya, biaya-biaya seperti Spread, komisi dan Slippage juga bisa dikurangi. Hanya saja kekurangannya ada di risiko yang jauh lebih besar karena Range pergerakannya juga lebih luas.

Selain mengganti time frame, jika menggunakan indikator berbasis trend seperti MA, BB, dll. Bapak juga bisa mencoba pendekatan lain yaitu memperbesar periode perhitungan indikator yang digunakan. Meskipun tidak seefektif mengganti time frame, metode ini terbukti mampu menghilangkan False Breakout dengan efektif. Cara lain yang tidak kalah efektifnya adalah bapak bisa menambahkan Moving Average kedua yang berfungsi sebagai filter dari False Breakout. Penggunaan strategi dengan 2 atau lebih MA ini biasanya dikenal dengan Golden Cross dan Death Cross.

fb-2

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   18 Feb 2022

@Shabrina Vira:

Tentu saja bisa bu. Oscillator ada banyak jenis dan macamnya, dan tidak semua Oscillator akan menggambarkan kondisi Overbought atau Oversold seperti Stochastics dan RSI seperti yang diketahui orang pada umumnya. Basic-nya, indikator dengan turunan langsung harga atau indikator yang dibuat dengan perhitungan rumus tertentu sehingga hanya akan menghasilkan nilai pada kisaran tertentu dapat disebut Oscillator. Contoh salah satu indikator Oscillator yang tidak bisa melihat kondisi Overbought dan Oversold adalah MACD, ATR, dsb.

Untuk penggunaan indikator Oscillator pada strategi trend following ada beberapa yang sering digunakan.

1. Average True Range

Strategi ini dipopulerkan oleh para Turtles. Strategi dirancang dengan menggunakan Donchian Channel dan ATR sebagai indikator tambahan atau konfirmasi sinyal serta perhitungan risiko yang digunakan. Mereka berpendapat bahwa Breakout yang valid biasanya terjadi saat market dalam keadaan Low Volatility atau nilai ATR-nya rendah.

osci-1

2. MACD

MACD ini juga banyak digunakan sebagai indikator tambahan dalam strategi yang berbasis Trend Following. Premisnya mudah, histogram yang ditampilkan oleh indikator MACD menggambarkan kondisi atau kekuatan pergerakan market saat itu. Jika histogram terus mencetak Higher High pada hasilnya, maka disimpulkan bahwa saat itu Buyer sedang memegang kendali. Cara lain yang biasanya sering digunakan adalah Crossover antara Histogram MACD dengan level 0. Jika harga Cross ke atas level 0 dari bawah, maka trend diartikan sedang dikuasai oleh Buyer begitu pula sebaliknya.

osdci-2

3. RSI

Selain bisa untuk melihat kondisi Overbought dan Oversold, RSI juga bisa digunakan pada strategi berbasis Trend Following. Cara penggunaannya biasanya dengan melihat Crossover nilai RSI terhadap level 50. Jika RSI naik ke atas level 50 maka trend dinyatakan Bullish, sedangkan jika turun ke bawah level 50 maka trend dinyatakan Bearish.

Selain itu masih banyak indikator Oscillator lain yang bisa ibu manfaatkan seperti Momentum, ADX, CCI, dll.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   28 Feb 2022

@Delta:

Malam bu, untuk trend following memang karakteristiknya seperti itu bu jika menggunakan sistem trading yang standar seperti Moving Average atau Breakout High/Low. Jadi kalau mau dihilangkan sepenuhnya itu tidak akan mungkin. Namun kalau untuk mengurangi kemunculan False Signal ada beberapa metode yang bisa ibu pakai.

1. Crossover 2 buah Moving Average

Jika ibu menggunakan Moving Average saat ini, metode yang paling mudah digunakan untuk mengurangi False Signal yang muncul adalah menambahkan satu buah Moving Average tambahan. Jadi selain Crossover antara harga dan Moving Average, sinyal akan disaring dengan Crossover dua buah MA tersebut. Metode ini juga biasa dikenal dengan Death Cross dan Golden Cross MA.

2. Triple Moving Average

Metode kedua ini merupakan pengembangan dari Crossover 2 buah Moving Average yaitu dengan menambahkan Moving Average ketiga. Prinsipnya kurang lebih sama dengan penggunaan 2 buah MA.

3. Menggunakan konfirmasi dalam bentuk Oscillator

Selain dengan menambahkan MA, ada juga metode penambahan indikator yang berjenis Oscillator sebagai konfirmasi. Namun tidak semua Oscillator bisa digunakan dalam hal ini. Biasanya yang dipakai adalah ADX, ATR, MACD,dll.

macd-breakout

4. Filter waktu

Filter yang pengaplikasiannya sebenarnya mudah namun membutuhkan riset yang lumayan rumit adalah waktu. Kecenderungannya, Breakout yang valid biasanya terjadi pada jam, sesi, hari, atau bahkan minggu dan bulan-bulan tertentu. Jadi sinyal yang terjadi tidak pada waktu yang ditentukan bisa dihilangkan.

Terima kasih, semoga bisa sedikit mencerahkan.

Nur Salim   28 Mar 2022

@Briano Sato: Sederhana, perbaiki sambungan internet Anda .

Anda tidak perlu koneksi super cepat untuk trading di MT4/MT5.

Dulu saat masih menggunakan speed (belum ada Indihome) koneksi internet lancar kok, trading manual dan pakai robot (EA) juga tidak ada masalah.

Kiki R   10 May 2022

Pastinya utk trading membutuhkan sinyal yg bagus, bagaimana jika saat open posisi namun tiba2 ada gangguan jaringan internet?
apa yg harus dilakukan?

Briano Sato   9 May 2022

Hallo pak, saya mau tanya emas naik sampe 1960 tiba-tiba dia turun lagi ke 1902. Apa kah nanti akan sell di posisi 2 ato di balik ke 1975? 

Stefanie   7 Jan 2021

Selamat malam master, boleh minta saran dan petunjuk tuk ngurangin false signal yg muncul saat pakai sistem trend following seperti moving average? thx b4

Delta Shaffiyah   28 Mar 2022

bisakah kita menggunakan oscillator untuk trend following seperti break out? Oscillator apa yang baik ya?

Shabrina Vira   28 Feb 2022

Untuk trading dengan trend following sederhana seperti menggunakan MA, channel, baiknya di tf berapa pak? saya sedang berusaha disiplin di tf m30 emas selama 1 bulan terakhir kok masih banyak lossnya. mohon arahan

Nanda   18 Feb 2022

Bagaimana cara trading mengikuti tren apa cukup bagus peluangnya?

Sumitro   10 Dec 2015

Bagaimana cara melihat trend akan berlanjut melalui candle price action bapak Martin?

Nanda   14 Mar 2019

coach, katakanlah saya menggunakan TF H1 untuk entry dan trendnya uptrend seperti GBPUSD saat ini, tapi di tf h4 terlihat sideways dan mendekati level resistance disana apakah ini bisa diartikan bahwa trend H1 akan berubah turun sampai menuju suport di H4?

Dan di TF D1 naik, saya masih kesulitan untuk mengambil keputusan bahwa trend yang saya ambil naik atau turun, saya berusaha semaksimal mungkin tujuan dan tahapan trading saya jelas coach. btw saya mengalami margin call tadi siang karena mengira GBP akan menguat lagi setelah false break di H1 dan memasang lot sebesar2nya. bagaimana masukannya master?

Muhammad Yusuf   29 Nov 2017

Jika trend dalam time frame H1 dan H4 sedang mengalami up trend dan pada M1 mengalami down trend dan harga saat itu bid/ask : 1.13458/1.13469 sebaiknya kita membuka posis buyi di saat harga menyentuh berapa?  

Herli   28 Dec 2017

Pergerakan harga suatu mata uang selalu berubah-ubah dan bergerak. Saat kondisi uptrend kuat, kita membuka posisi beli, namun tidak lama, harga malah justru berbalik turun. Bagaimana cara kita menentukan bahwa harga mencapai titik jenuh?

Abdul Ghani   18 Jul 2022

@Abdul Ghani: Anda bisa menggunakan indikator berjenis oscillator untuk menunjukkan kondisi jenuh beli dan jenuh jual (overbought dan oversold).

Contoh indikator ini seperti relative strength index (RSI) dan stochastic oscillator.

Selain itu, gunakan juga indikator ADX untuk mengukur kekuatan trend yang sedang terjadi. Masuk hanya pada kondisi trending kuat, angka ADX diatas 25.

Jangan entry apabila angka ADX dibawah 25. Cari pair lain atau tunggu sampai trend menguat.

Kiki R   19 Jul 2022

Herli:

Menentukan support-resistance dengan tf berapa? Lha, km sendiri tuh mau trading pakai tf berapa?

Kita cari support-resistance itu buat trading, biar tahu di mana buy, dimana sell, di mana TP, di mana SL. Semuanya itu lah yang dinamakan TRADING. Jadi seharusnya cari support-resistance ya dengan tf yang sama dengan yang mau dipakai trading.

Sahara   24 Aug 2023

Jawaban untuk Muhammad Yusuf: 1. Belum tentu. Harga yang menguji resisten H4 bisa jadi menembus atau bisa jadi memantul. Dalam hal ini, sebaiknya Anda melihat reaksi harga di level resisten H4 tersebut apakah terdapat ciri-ciri memantul (reversal) atau malah menembus (breakout).

2. Selalu gunakan money management, jangan trading dengan risiko seluruhnya. Cukup risikokan 1-2% saja dari setiap peluang trading yang muncul.

Ingat, tidak ada yang pasti di market. Yang tadinya naik kuat bisa saja tiba-tiba turun dengan kencang begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, Anda harus disiplin mengontrol risiko agar akun Anda bisa bertahan dalam jangka panjang.

Kiki R   25 Aug 2023

Jawaban untuk Herli: Sebaiknya Anda mengambil posisi buy karena searah dengan tren di H1 dan H4 yang sedang naik.

Namun, posisi buy masuk bukan di sembarang tempat tapi pada level harga yang penting seperti di support atau area demand.

Silakan Anda masuk ke time frame H1 dan tandai level support penting yang ada di time frame tersebut. Setelah tandai, Anda menunggu konfirmasi harga di level tersebut untuk entry.

Kiki R   25 Aug 2023

Jawaban untuk Sumitro: Trading mengikuti tren pada dasarnya sederhana yaitu mengambil posisi searah dengan tren pada level-level penting.

Sebagai contoh, trend di time frame Daily (D1) sedang naik maka untuk mengikuti tren yang naik tersebut Anda akan masuk posisi buy.

Namun, entry posisi buy pada level yang penting contohnya level support atau level demand. Di level support/demand inilah Anda menunggu konfirmasi untuk entry buy.

Trading dengan mengikuti tren secara umum peluangnya lebih bagus daripada melawan tren. Selain itu, trading mengikuti tren juga menawarkan rasio risk/reward yang lebih tinggi.

Baca juga:

Kiki R   25 Aug 2023

@ Briano Sato:  

Tunggu sampai jaringan internet kembali normal.

M Singgih   30 Aug 2023

@ Delta Shaffiyah:

Ketika pergerakan sedang trending dan harga telah menembus level resistance atau level support, harus diamati apakah harga benar-benar breakout atau sebaliknya akan bouncing (fake breakout atau false break).

Untuk itu yang paling aman adalah mengamati price action yang terbentuk ketika break level resistance. Price action adalah patokan untuk entry, yaitu sebagai sinyal untuk entry

Jika misalnya setelah break level resistance terbentuk pola tweezer top, maka bisa saja itu false break atau fake breakout. Untuk itu perlu dikonfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX, dan juga MACD.

Kalau terkonfirmasi misal kurva indikator MACD di atas kurva sinyal dan kurva indikator ADX berada di atas level 20, maka uptrend akan berlanjut dan Anda bisa entry buy. Kalau tidak terkonfirmasi jangan entry buy dulu karena bisa saja itu false break akibat dari pola tweezer top. Tunggu sinyal berikutnya.

Jadi kesimpulannya ketika terjadi breakout amati price action yang terbentuk pada level resistance atau level support sebagai sinyal. Kemudian konfirmasikan dengan indikator trend. Kalau terkonfirmasi Anda bisa entry.

M Singgih   30 Aug 2023

@ Shabrina Vira:

Tidak bisa. Ketika pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka abaikan penunjukkan overbought dan oversold dari indikator oscillator. Overbought dan oversold hanya berlaku ketika pergerakan harga sedang sideways. Ketika trending tidak berlaku.

Ketika pergerakan harga sedang trending, maka Anda bisa mengamati apakah terjadi divergensi pada indikator oscillator tsb. Untuk penjelasan mengenai divergensi silahkan baca: Divergensi Indikator Teknikal

M Singgih   30 Aug 2023

@ Abdul Ghani:

Tidak ada titik jenuh pada pergerakan harga yang sedang trending dengan kuat.

Untuk entry disarankan mengamati sinyal yang diberikan oleh price action yang terbentuk, kemudian konfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX dan juga MACD.

Kalau terkonfirmasi Anda bisa entry, kalau tidak atau belum terkonfirmasi, silahkan tunggu sampai terkonfirmasi atau tunggu sinyal berikutnya.

M Singgih   1 Sep 2023

Jawaban untuk Herli: Penentuan time frame bergantung pada tipe trader.

Untuk daytrader, penentuan level support/resisten biasanya pada time frame H1 atau H4.

Untuk swing trader, penentuan level support/resisten biasanya pada time frame Daily atau Weekly.

Kiki R   5 Sep 2023

Jawaban untuk Nanda: Melihat kelanjutan tren dari price action adalah dengan mengamati apakah terbentuk pola candlestick atau pola grafik penerusan tren.

Contohnya saat tren sedang turun, salah satu tanda tren akan turun kembali adalah terbentuknya pola candlestick bearish engulfing di resisten.

Kiki R   5 Sep 2023

Jawaban untuk Nanda: Untuk bisa profit konsisten anda butuh sistem trading yang menyeluruh. Sistem trading ini meliputi kriteria entry, money management, dan kriteria exit.

Saya menyarankan Anda trading dengan melihat struktur harga di time frame H1 atau H4 lalu masuk di time frame M15 atau M30.

Jadi Anda menggunakan dua time frame, 1 time frame yang lebih tinggi untuk melihat struktur harga sedangkan time frame yang lebih kecil untuk entry. Entry di time frame yang lebih rendah bertujuan agar stop loss lebih kecil sehingga rasio risk/reward jauh lebih baik.

Sebagai contoh, pair EURUSD H1 dalam tren turun dimana harga berada di bawah garis MA. Selanjutnya Anda tinggal menentukan level resisten yang signifikan lalu menunggu reaksi harga di level tersebut pada time frame M15.

Kiki R   5 Sep 2023

@ Herli:

Penentuan level-level resistance dan support bisa dilakukan pada semua time frame, hanya saja semakin rendah time frame maka akan semakin banyak level resistance dan support minor, dan tidak tampak mana level-level resistance dan support mayor yang penting.

Untuk itu sebaiknya penentuan level-level resistance dan support dimulai dari time frame yang paling tinggi kemudian turun ke time frame yang lebih rendah agar tampak jelas mana level-level resistance dan support mayor dan mana yang minor. Level-level resistance dan support mayor lebih penting dari yang minor.

Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance

M Singgih   6 Sep 2023
 Karisa |  30 Nov 2015

Master, sistem trading apa yang paling mudah dan profitable?

Lihat Reply [30]

@ Anjas A:

Saya belum pernah tahu sistem trading yang dengan skor. Pada umumnya sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management. Metode memang menggunakan indikator, strategi entry bisa breakout atau bouncing, dan  money management meliputi besarnya resiko per trade dan risk/reward ratio. Mungkin skor yang dimaksud adalah persentase profit / loss selama periode waktu tertentu.

M Singgih   18 May 2018

Untuk Azka,

Anda dapat memilih untuk menggunakan sistem trading yang paling cocok dan paling nyaman untuk Anda. Namun sebelum Anda memutuskan untuk menggunakannya pada akun real, Anda sebaiknya menguji (backtesting atau forward test) terlebih dahulu. Hal ini untuk mengetahui seberapa besar akurasi keberhasilan dari sebuah sistem trading.

Setelah Anda menguji dan mengetahui persentase keberhasilan dari sebuah sistem trading tersebut layak untuk digunakan (persentase keuntungan lebih besar dari pada kerugian), maka Anda boleh menggunakannya di akun real.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   5 May 2016

Hal ini tergantung dari sistem trading dari yang ingin saudara bagun. Setiap trader memilki karakter tersendiri. Apa tipe Scalper, Daily atau longtrem ?.



Disisi lain ada sistem Averaging, Hedging dan m singgihgale sebagai salah satu cara mengamankan atau menyelamtkan posisi trading. Maka yang pertama kali untuk dibanguan adalah, ketahui karakter/tipe trading saudara kemudian sesuaikan dengan modal yang dimiliki.

Untuk pemula penggunaan Pivot point cukup membantu dalam menganalisa pergerakan harga. tak perlu banyak indikator yang dipasang. Karena hal ini bisa membuat pusing saudara. Saat sistem yang anda bangun mengalami kegagalan, maka jangan berganti indikator atau sistem. Pahami apa kelebian nya dan kekurangnnya. Ada banyak trader yang saat sistem tersebut tidak mengunutngkan ia mencari sitem yang lain. dan Seterusnya.

Disisi lain, mengetahui karakter mata uang perlu juga diketahui. Kapan kondisi sideways, kapan meluncur, kapan runing akan menghasilkan keputusan .. kapan saya masuk pasar, kapan saya keluar pasar.

Saudara bisa membuat jurnal trading, atau semacam Diary trading anda.

Misal :
"Saat ini ada berita High impact berpotensi bisa membuat Bulish atau Bearish EUR/USD. Saya harus berhati-hati. Jika pun harus masuk pasar ada baiknya saya menggunakan Lot kecil dulu. Atau membiarkan harga bergerak dahulu. lalu saya masuk setelahnya..."

Lalu anda evalusia kinerja anda tersebut. lalu anda buat catatan kembali. dan seterusnya dan seterusnya.

Dari sini anda akan mendapat dan bisa membangun sebuah SISTEM TRADING berdasarkan karakter anda. Nyaman dan menguntungkan. Tanpa harus tertekan atau ikut-ikutan dengan model trading trader lain. Semoga membantu.

Thanks

Basir   19 Feb 2017

Untuk Karisa...

Perlu diketahui, semua sistem trading merupakan alat untuk menganalisa harga. Kadang bisa benar, bisa juga keliru. Sistem trading yang mudah dan profitable adalah sistem trading yang membuat si penggunanya merasa nyaman. Bagi para trader sebeumnya akan memakai/menggunakan/mencoba berbagai macam sistem trading setaleh akhirnya menemukan sistem trading yang menurutnya menguntungkan.

Seiring dengan berjalannya waktu, seorang trader akan mengetahui, tipe trader apakah dirinya. Scalper, daily atau longterm?



Anda bisa mengevalusi terlebih dahulu dengan menggunakan diagram diatas.

Sekedar pengalaman, sistem trading yang saya gunakan saat dulu pertama kali terjun di dunia forex, adalah dengan menggunakan pivot point. Karena menurut saya dengan bantuan pivot, bisa mengetahui level-level psikologis dalam trading.

Thanks

Basir   30 Nov 2015

@ Bambang:
Tidak bisa. Karakteristik suatu pasangan mata uang bisa berubah. Kalau persentasi profit dari strategi trading yang Anda gunakan sudah mulai berkurang (setelah sekian kali trade), maka Anda harus mengevaluasi kembali metode trading dan money management-nya. Strategi trading terdiri atas metode trading dan money management (besarnya resiko dan risk/reward ratio), sedang sistem trading terdiri dari strategi dan rencana trading yang terintegrasi. Selain itu sebuah sistem trading yang bisa profitable pada suatu pasangan mata uang belum tentu profitable pada pasangan mata uang lainnya.

M Singgih   4 Mar 2016

Kenapa nggak bisa, toh sudah profit konsisten(dalam hitungan bulan/tahun mungkin bisa mengalami drawdown tapi toh itu bisa diatasi dgn money managemen yang baik mis per trade mm 2% mr 20 pip disiapkan 1000 pip.kalau sebulan kalah 20 kali berturut -turut money tinggal 60% dan resiko masih 600 pip, saya pikir pak m singgih agak lebay

Pak DE   6 Mar 2016

@ Pak DE:
Terima kasih atas masukannya.
Setahu saya tidak ada satu strategi trading (metode trading dan money management) yang bisa digunakan selamanya dan selalu menghasilkan profit pada suatu pasangan mata uang tertentu.

M Singgih   8 Mar 2016

Untuk Ahmas Hasan..

Sistem itu aturan, yang dalam trading disebut sistem trading. Yang mana hal ini mengacu kepada sebuah/jenis analisa yang di gunakan oleh trader untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan forex.  Ada banyak sistem trading yang bertebaran yang merupakan hasil temuan, racikan atau perpaduan. Anda bisa memilis sitem trading sesuai dengan karakter anda.

Yang perlu menjadi catatan, trading sistem yang simple bukan berarti mudah mencari keuntungan dalam bertrading. Sistem ini hanya memberikan gambaran kecil bagaimana sebuah trend berjalan. Di katakan simple karena tidak harus menggunakan banyak indikator dan hanya membutuhkan kesabaran serta ketelitian untuk pengambilan entry.

Style masing-masing trader tentunya berbeda. Setiap orang adalah unik, tidak ada dua orang memiliki sidik jari yang sama. Begitu juga dengan sistem trading, setiap trader memiliki keunikan dan gaya trading yang berbeda-beda, karena analisa adalah sebuah art (seni).

Sistem trading seseorang belum tentu cocok buat anda, baik dari jumah modal yang dimiliki, kemampuan menanggung resiko, banyaknya waktu untuk trading, hingga kepribadian atau pengalaman yang dimiliki. Jadi sistem trading terbaik untuk anda harus dibuat oleh orang yang benar-benar mengenal diri anda, yaitu anda sendiri. (Kutipan membangun Sitem trading). Dan bagi pemula, bisa mencoba sistem trading dengan menggunakan Pivot Point. Mengenai hal ini anda bisa menyimak ulasannya di mengenal sistem trading.

Thanks.

Basir   3 Mar 2016

Untuk Naga...

Ada banyak sistem trading yang bisa digunakan atau dipilih.  Di forex trading ada banyak sekali peluang (cara dan teknik trading) dalam menghasilkan dan mencari uang. Apa yang anda perlukan adalah mencari trading sistem personal anda sendiri, atau teknik trading forex yang terbukti profitable bagi anda, konsisten, dan dapat diandalkan (reliable). Jika anda telah menemukan trading system personal, maka gerbang kesuksesan telah ada di depan mata.

Anda bisa melakukan test terlebih dahulu di akun demo sebelum benar-benar menggunakannya diakun real. Dari sekian banyak sistem trading, secara garis besar di kelompokan menjadi lima yaitu:

1. Sistem Scalping
2. Sistem Daily atau Intraday
3. Sistem Long term atau Swing trading dan Jangka Panjang  
4. Sistem Averaging atau m singgihgale
5. Sistem Hedging

Diantara Scalping dan Daily ada: Sistim Switching.
Ada pula Sistem pending. Yang itu membuat order pending sebelum dirilis berita High.
Kemudian Sistem Gap, yaitu membut order pending diakhir pekan sebelum tutup pasar. Dengan harapan saat pembukaan pasar di awal pekan/senin, salah satu pendingnya ada yang tereksekusi. Selanjutnya Sistem Trade Balance. Dengan membukan dua akun trading atau lebih Membuka order pada kurs yang sama namun berlawanan. Ada juga Sistem pemanfaatan suku bunga atau Carry Trade, dan juga sistem lainnya.

Anda bisa melakukan semacam psikotest,  atau bisa cari sistem yang simple untuk bisa menemukan tipe dan karakter trading anda. Dibawah ini merupakan gambaran karakter dari para trader.

sistem trading

setelah mengetahui bagaimana karakter anda, silahkan cari sebuah sistem yang sesuai

Anda bisa menyimak ulasan lainnya di:
Panduan Menyusun Rencana Trading Forex

Thanks.

Basir   26 Apr 2016

@ heru purwanto:
Trading mingguan berarti Anda menggunakan time frame daily atau minimal H4.
Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

Metode entry dan exit menggunakan analisa teknikal, strategi entry bisa berdasarkan analisa teknikal atau analisa fundamental, sedang pengaturan money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry. Untuk risk management sepenuhnya tergantung dari Anda sendiri, berani resiko (loss) berapa setiap kali trade, sedang untuk risk/reward ratio seharusnya lebih besar dari 1:1 karena dalam jangka panjang akan profitable.

Metode entry bisa dengan indikator (gabungan indikator trend dan oscillator) atau dengan price action, atau gabungan keduanya. Mana yang sebaiknya digunakan tergantung dari kecocokan dan kebiasaan Anda. Ada yang hanya dengan indikator saja karena tidak cocok dengan analisa price action, atau yang dengan price action saja karena tidak suka dengan indikator. Mana yang paling tepat sepenuhnya tergantung Anda sendiri.

Untuk strategi entry berdasarkan analisa teknikal misalnya entry ketika pasar trending (saat terjadi breakout), atau yang buy the dip/sell the rally (saat terjadi bouncing), dsb, tergantung dari kecocokan Anda, dan tidak entry menjelang rilis news data penting.

Strategi entry yang berdasarkan analisa fundamental adalah entry pada saat atau beberapa saat setelah rilis news data berdampak tinggi. Strategi mana yang Anda pilih tentunya tergantung dari keinginan dan kecocokan Anda.

Kesimpulannya: tentukan metode entry dan exit, strategi entry, resiko per trade dan risk/reward ratio yang lebih besar 1:1, setelah itu lalukan test di akun demo.

M Singgih   16 Nov 2016

Tp ada ada pengaruhnya jg pak utk MM dg gaya trading yg akan qt masukkan di sistem? mksdx kalo scalper, MMnya sederhana aja yg ditulis di sistem. Kalau jd longterm, ya MMnya dibuat se detail mgkin, soalnya trade jangka pjg, bisa2 hold posisi berhari2 khan...

Puguh H   21 Oct 2020

@ Puguh H:

Untuk scalping, setahu saya trader tidak menggunakan aturan MM yang kompleks, bahkan bisa tanpa MM sama sekali. Scalping adalah cara trading dengan memanfaatkan volatilitas pergerakan harga dalam waktu yang singkat. Begitu profit langsung keluar, dan begitu loss langsung cut-loss. Oleh karena itu dibutuhkan spread yang sangat rendah.

M Singgih   22 Oct 2020

Spread dikatakn rendah itu brp master?

Aini Abdillah   23 Oct 2020

@ Aini Abdillah:

Spread yang paling rendah adalah nol. Anda bisa mendapatkan spread nol jika trading pada broker jenis ECN, tetapi tidak selalu nol, tergantung dari kondisi pasar. Meski demikian, spread di broker ECN relatif sangat rendah, tetapi jika trading di broker ECN, Anda akan dikenakan komisi setiap kali entry.

M Singgih   27 Oct 2020

para master, tolong bagi satu sistem trading yang agk lumayan donk,hehe
biar bisa profit hehe....,trims

Tirta   18 Feb 2017

Apakah sistem trading yang saat ini bisa profit konsisten akan bisa digunakan selamanya?

Bambang   2 Mar 2016

Bos, dari sekian system trading yang ada, manakah yang mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi dan tingkat loss yang rendah,banyaknya system trading yang anda ulas bikin saya bingung untuk memilihnya. thanx.

Azka   5 Jul 2016

Saya mau tanya, bagaimana sistem trading yang tepat untuk trading mingguan? plus money managemenya

Heru Purwanto   14 Nov 2016

Bagaimana akurasi menggunakan sistem pivot point untuk scalping dan atau intraday, pak? 

Supriadi   5 Jul 2022

@ Supriadi:

Pivot point tidak memberikan sinyal untuk entry, melainkan hanya batas-batas pergerakan harga berupa level-level support dan resistance yang perhitungannya berdasarkan level pivot. Level pivot sendiri berfungsi untuk melihat kecenderungan arah pergerakan harga. Jika harga berada di atas pivot point maka cenderung bullish, dan jika di bawah pivot point cenderung bearish, tetapi tidak memberikan sinyal kapan saat yang tepat untuk entry.
Jadi trading dengan hanya melihat pivot point beserta level-level support dan resistance jelas tidak akurat.

 

M Singgih   7 Jul 2022

Sistem trading seperi apa yang diperlukan untuk trader dengan gaya trading entry pada saat terjadi news?

Shakira   2 Sep 2022

@Shakira: Bukan sistem trading melainkan lebih ke jenis analisa.

Untuk trader yang entry pada saat news, maka Anda perlu belajar analisa fundamental untuk mengetahui arah pergerakan harga sebelum news keluar.

Kiki R   3 Sep 2022

Hah? News trading sih nggak butuh analisa fundamental. Beda lah dua hal itu...

Nuriah   13 Sep 2022

Ada tiga strategi entry untuk News Trading:

  • Trade The Number

SETELAH News dirilis, langsung buka posisi sebelum pasar bereaksi. Umpama Nonfarm Payroll melebihi ekspektasi, langsung open buy. Kalau Nonfarm Payroll meleset dari ekspektasi, langsung open sell.

Syarat untuk strategi Trade The Number: Kamu harus punya kanal berita dan koneksi internet yang super cepat. Oleh karenanya, biasanya strategi ini cuma bisa dilakukan oleh trader institusi.

  • Fade The News

SETELAH News dirilis dan pasar sudah bereaksi, trader pasang posisi yang berlawanan dengan reaksi pasar. Umpama Nonfarm Payroll melebihi ekspektasi dan EUR/USD anjlok, maka trader akan open buy pada bottom. Asumsinya karena reaksi pasar pada awal rilis news itu biasanya berlebihan, sehingga kita bisa untung ketika harga kembali ke tingkat normal.

  • Straddle Stop

Sekitar 1 menit SEBELUM News dirilis, pasang jebakan batman dengan open BUY STOP ORDER dan SELL STOP ORDER dengan jarak 10-15 pips dari harga saat itu. Setelah News dirilis dan harga melonjak ke salah satu arah, segera batalkan order yang berada di arah berlawanan. Sedangkan profit/loss pada order yang sudah open bisa ditunggu dengan memasang trailing stop.

Straddle Stop ini cara trading news paling gampang dan populer, tapi butuh koneksi internet yang bagus dan broker yang gercep. Kalau broker sering lambat atau freeze, trader bisa rawan rugi besar.

Aisha   13 Sep 2022
Pak saya mau tanya. Bagaimana cara mengetes, mengetahui atau mencari indikator atau sistem kalau indikator atau sistem itu cocok dengan kita ?
Naga   24 Apr 2016
Bang tolong jelasin ..maksudnya sistem tu yang gimana yaa..kan sistem juga kunci sukses forex
Ahmas Hasan   2 Mar 2016
bagaimana cara membentuk sistem trading yang pake skor itu ya pak? saya lupa namanya. Tapi saya pernah liat dikasih skor gitu setiap indikator. thx
Anjas A   17 May 2018

Thanks buat yang udah ngejawab, Apa benar news trading bisa dikatakan wait and see sebelum open sebuah posisi dan tergantung beritanya ya kak. Berarti selama periode sebelum kemunculan berita kita harus tetap pantengin pasar ya.

Untuk jenis news trading lebih cocok  digunakan trader intraday/swing ya kak? Dan apakah perlu analisa-analisa seperti fundamental dan teknikal kak?

Shakira   18 Dec 2022

saya pikir pak M. Singgih sebenarnya kebih ke was-was dan mungkin akan menyusun sebuah sistem baru atau memperbaiki sistem trading yang ada. Soalnya bila terjadi penurunan profit dan terjadi terus menerus atau berkali-kali mungkin there is something wrong dengan sistem yang ada. Seperti ibarat sebuah sistem komputer, bila anda ngerasa komputer anda memiliki kinerja yang sedikit lambat dari biasanya apa yang anda lakukan? Tentu paling gak scan apakah ada virus bukan? Atau bisa dengan contoh lain ambil saja contoh Facebook, mengapa tampilan Facebook dan softwarenya terus diupdate padahal penggunanya udah cukup banyak?

Jadi wajar saja ketika terjadi penurunan baik itu banyak maupun sedikit, kita langsung mengecek dan memperbaiki sistem trading kita karena pasar forex selalu bergerak.

Albert   18 Dec 2022

--->Apa benar news trading bisa dikatakan wait and see sebelum open sebuah posisi dan tergantung beritanya?

Tergantung strategi news trading-nya. Untuk Fade the News dan Trade the Number, memang News Trader harus menunggu hingga beritanya keluar, kemudian baru open posisi. Tapi Straddle Stop itu bisa buka jebakan sejak sebelum beritanya keluar.

Jadi ya, suka-suka aja, pilih mana yang lebih nyaman.

--->Untuk jenis news trading lebih cocok digunakan trader intraday/swing ya kak? Dan apakah perlu analisa-analisa seperti fundamental dan teknikal kak?

News Trading ini "sekte" yang berbeda dengan analisa fundamental atau teknikal biasa. Tapi, agar supaya trader bisa benar-benar sukses dalam news trading, butuh wawasan dasar-dasar analisa fundamental dan teknikal juga.

Aisha   19 Dec 2022
 Wijanarko |  6 Jan 2021

Apakah dengan lot segini sudah pas pak? Apakah ada masukan lagi?

untung sedikit

Ini saya tradingnya masih dengan full analisa teknikal, bagaimana cara mengaplikasikan analisa fundamental?

Lihat Reply [3]

@ Wijanarko:

Jika ingin ketahanan besar, dengan modal sekitar USD 10, Anda bisa trading dengan akun Cent. Dengan akun micro, jika Anda trading 0.01 lot pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD atau NZD/USD) maka ketahanan modal Anda sekitar 100 pip, yang mana pip value atau nilai per pip untuk 0.01 lot XXX/USD adalah USD 0.1.

Untuk 0.02 lot GBP/USD, maka jika modal sekitar USD 10, maka nilai per pip-nya adalah USD 0.2, sehingga ketahanan modal Anda hanya sekitar (USD 10) / (USD 0.2) = 50 pip.
Jika ingin trading pada akun micro, sebaiknya tambah modal.

- Ini saya tradingnya masih dengan full analisa teknikal, bagaimana cara mengaplikasikan analisa fundamental?

Jika Anda ingin trading berdasarkan rilis data fundamental, maka:
1. Perhatikan hasil actual versus forecast dan previous-nya.
Misal data Non Farm Payrolls (NFP) AS. Data previous 200,000 job, forecast 150,000 job:
- Jika hasil rilisnya (data actual) diatas data previous dan forecast (misal 250,000 job) maka kemungkinan besar USD akan menguat.
- Jika hasil rilisnya (data actual) dibawah data previous dan forecast (misal 100,000 job) maka kemungkinan besar USD akan melemah.
- Jika hasil rilisnya (data actual) diantara data previous dan forecast (misal 175,000 job) maka unpredictable, USD bisa menguat bisa melemah. Dalam hal ini sebaiknya tunggu arah sentimen pasar sebelum entry.

2. Perhatikan revisi data. Revisi data yang telah dirilis sebelumnya akan mempunyai dampak pada pergerakan harga saat ini, tetapi biasanya dampaknya tidak sebesar hasil rilis data actual. Jika data sebelumnya direvisi menjadi lebih baik maka akan berdampak positif pada mata uang negara tersebut, dan sebaliknya.

3. Hindari entry menjelang atau pada saat rilis data, untuk menghindari slippage (loncatan harga) yang mungkin terjadi akibat volatilitas yang tinggi. Entry sekitar 15-30 menit setelah rilis data, yang mana arah pergerakan harga sudah jelas.

 

M Singgih   7 Jan 2021

Maaf,

Bapak menyebut pairnya (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD atau NZD/USD) itu yang bapak maksud harus trading di pair mayor ya pak? Kalau di pair lain seperti EUR/GBP, GBP/JPY, NZD/CAD apakah tidak direkomendasikan?

Wah ternyata masih banyak ya yang harus dipelajari untuk fundamentalnya....dan kelihatannya lebih sulit daripada teknikal...

Apakah dampaknya besar pak, fundamental kalau di time frame kecil?

Terima kasih atas penjelasannya pak

Wijanarko   7 Jan 2021

@ Wijanarko:

- Pair XXX/USD sebagai contoh saja karena perhitungan pip value-nya mudah. Untuk cross pair seperti EUR/GBP, EUR/JPY dll. Perhitungan pip value-nya agak berbeda.

- Trading berdasarkan rilis data fundamental bisa pada semua time frame. Semakin rendah time frame maka volatilitas akan semakin tinggi, dan risiko terjadinya slippage (loncatan harga) juga semakin besar.

 

M Singgih   8 Jan 2021
 Bimo |  18 Mar 2021

Pak akun saya ini kenapa ya kok kalo login selalu gagal dan ada keterangan invalid login. Apakah akun saya kena hack? Soalnya kapan hari ada email masuk password sudah diganti, padahal saya tidak pernah melakukan itu.

Lihat Reply [16]

@ Bimo:

Mengenai hal tsb, silahkan Anda tanya langsung ke broker.

 

M Singgih   23 Mar 2021

Aku di hack 

May Joelprin Purba   6 Aug 2021

Apakah platform MT4 bisa dipasangi verifikasi 2 langkah dengan kode OTP seperti pada email?

Chiko   22 Sep 2021

@ Chiko:

Setahu saya tidak bisa.

 

M Singgih   24 Sep 2021

Kami informasikan hal ini membutuhkan verifikasi data customer terlebih dahulu. Mohon bantuannya untuk customer diarahkan ke live chat di mifx.com atau email ke support@mifx.com untuk pengecekan lebih lanjut.

MIFX Support   9 May 2022

Saya mengalami gagal login di akun trading monex karena lupa password. Gimana solusinya?

Acho   30 Aug 2021

Cara Recovery password di MetaTrader5 gimana ya caranya? Ada yang tahu?

Buggy   4 Jul 2022

@Buggy: Jika Anda lupa password MT5 akun Anda, silakan klik "forgot password?" atau "lupa password" saat login akun yang terletak di bawah kolom login.

Server akan mengirimkan email berisi password ke email yang Anda gunakan saat membuat akun MT5.

Kiki R   5 Jul 2022

Apakah trader bisa mengubah rekening withdraw setelah berhasil membobol akun trading saya?

Rohman   4 Aug 2022

@Rohman: Tidak.

Aturan deposit dan withdrawal broker saat ini mengharuskan rekening deposit dan withdrawal berasal dari rekening yang sama.

Saat deposit dan withdrawal berbeda, hal ini dianggap sebagai upaya cuci uang (money laundry) atau bisa juga dianggap pembobolan akun.

Kiki R   5 Aug 2022

Kalau akun di dana nasabah ditradingkan oleh pegawai broker, kemudian loss...apakah seperti itu bisa dikatakan scam? Apakah broker memperbolehkan cara seperti itu?

Capung   8 Sep 2022

@Capung: 1. Akun nasabah hanya boleh ditradingkan oleh nasabah, KECUALI jika terdapat perjanjian/kesepakatan diantara keduanya.

Pertanyaan 1: apakah tidak ada kesepakatan diantara keduanya (nasabah & pegawai broker)?

2. Jika terdapat keuntungan dan kerugian, maka dikembalikan ke perjanjian/kesepakatan keduanya.

- Profit - bagaimana pembagian saat profit?

- Loss - bagaimana pembagian saat loss?

Pertanyaan 2: bagaimana pembagian saat profit dan lossnya dalam perjanjian tersebut?

Dalam hal ini, kegiatan antara pegawai broker dan nasabah adalah kesepakatan pribadi bukan terhadap brokernya.

Jika terjadi loss seperti yang disebutkan di atas, ini BUKAN scam, melainkan LOSS trading.

Pegawai broker tidak boleh mentradingkan akun nasabah kecuali ada kesepakatan pribadi antara keduanya.

Kiki R   9 Sep 2022

@ Rohman:  

Tidak bisa. Identitas di rekening harus sama dengan identitas yang ada di akun trading.

 

M Singgih   15 Sep 2023

@ Capung:  

Tidak, broker dikatakan scam jika membawa kabur dana nasabah atau tidak membayarkan dana nasabah yang diwithdraw. Kalau mengenai ditradingkan oleh orang broker dan ternyata loss, itu bukan kesalahan brokernya, tetapi kesalahan trader.

M Singgih   18 Sep 2023

Jawaban untuk Chiko: Untuk saat ini MT4 belum bisa verifikasi 2 langkah.

Kiki R   23 Sep 2023

Buggy:

Recovery password di metatrader kayaknya nggak bisa yah. Kita cuma bisa reset password. Kalau udah lupa password lama ya udah, bikin password baru.

Pilihan caranya ada dua:

  • Ketika lupa password lama, klik aja tulisan "forgot password?" atau "lupa kata sandi?" yang biasanya di bawah kolom login metatrader. Setelah itu, server bakal ngirim link dengan password baru ke email yang sebelumnya dipakai buat bikin akun itu.
  • Masuk ke client area di situs broker, lalu ganti password lewat opsi yang ada di situ. Server bakal ngirim link dengan password baru ke email yang sebelumnya dipakai buat bikin akun itu.
  • Kalau dua cara di atas masih gagal, misalnya karena km sendiri nggak bisa login ke email km, maka pilihan terakhir: hubungi CS broker.
Aisha   11 Oct 2023
 

Komentar @inbizia

Minho: Tergantung dari tingkat resiko pak! Kalau bapak seorang trader pro, ukuran lot yang lebih baik (0.1 atau 0.01) tergantung pada berapa banyak risiko yang ingin bapak ambil.

Kalau pakai lot 0.1:

Lebih besar keuntungannya kalau berhasil, tapi juga lebih besar risikonya. Jadi, kalau harga bergerak ke arah yang salah, kerugiannya lebih besar.


Kalau pakai lot 0.01:

Lebih kecil risikonya per transaksi, jadi kalau harga bergerak salah, kerugiannya tidak sebesar lot 0.1.
Keuntungannya lebih kecil, tapi lebih aman buat pemula atau yang punya dana kecil.


Jadi, kalau bapak sudah punya pengalaman dan bisa atur risiko dengan baik, lot 0.1 mungkin oke. Tapi kalau mau lebih aman dan masih belajar, pakai lot 0.01 bisa lebih bijak. Ingat, pilihan ini harus cocok dengan dana dan rencana bapak. Yang penting, jaga risiko dan manajemen dana dengan baik.

Baca Juga:

 Agus |  28 Aug 2023
Halaman: Perbandingan Akun Pro Finex Dan Standard Monex

Mnrt gw sndiri sbnrnya $10 dengan leverage 1:500 serta lot 0.01 itu sih cukup tpi cuma 1 posisi aja. Misalkan nih kita itung aja margin yang akan dipakai, dengan kalkulator margin. Maka didapatin bahwa margin yg dipakai adalah sekitar $2.5. Jadi bisa bngt dipakai tetapi dngn catatan cuma bsa 1 kali aja dan itu jga sbnrnya agak kurang buat trading. Cuman klu misalkan agan sndiri ingin mncba setelah udah ngerasa oke di akun demo ya sah2 aja buat cobain dngn uang yg real. Tpi secara umum sih, broker Finex udah benaraan nyediaiin trading yg terjangkau buat smua kalangan gw rasa.

 Vadenia |  9 Sep 2023
Halaman: Tips Memilih Finex Vs Asiapro Untuk Day Trading

Alex: Gua lurusin aja ya. YG membuat broker Finex legal itu adalah BAPPEBTI gan sedangkan utk lembaga lain sprti misalkan ICDX dan Bursa Berjangka Jakarta itu adlh izin agar bsa meng offer instrumen2 kepada trader. Misalkan broker Finex itu nawarin Forex, Logam mulia, Minyak, Saham, Indeks Saham, itu smua adalah produk dri BBJ dan jga ICDX. Dngn adanya keanggotan ato izin dari ICDX dan BBJ, maka Finex berhak mendapatkan izin utk menawarkan instrumen2 yg ada di kedua lembaga tsb.

Dan perlu diketaui aja bahwa utk mendapatkan izin dari BAPPEBTI itu sndiri, broker wajib utk menjadi salah satu anggota entah dri ICDX maupun BBJ.

Alur sederhananya gini >>> menjadi anggota ICDX ato BBJ ato keduanya >>> Anggota Kliring Berjangka >>> Syarat BAPPEBTI terpenuhi shngga broker mendapatkan izin legalitas. Intinya bila broker terdaftar di BAPPEBTI maka dipastikan merka adalah anggota dri ICDX ato BBJ.

Moga jelas ya!

 Sandy |  20 Oct 2023
Halaman: Cara Verifikasi Akun Trading Finex Berjangka

Celine: Sebagai seorang pemula, punya trading plan yang bagus itu wajib, Bro/Sis! Trading plan ini penting banget buat ngatur target, manajemen risiko, dan biar nggak asal-asalan trading. Berikut beberapa alasan kenapa rencana trading itu penting:

  • Tujuan dan Fokus: Dengan trading plan, kita bisa tentuin tujuan trading kita. Entah itu buat jangka pendek atau panjang. Dengan tujuan yang jelas, kita bisa stay fokus sama strategi kita dan ngecek apakah kita mencapai tujuan itu.

  • Manajemen Risiko: Dalam trading plan, kita bisa atur berapa risiko yang siap kita hadapin di tiap transaksi. Termasuk nentuin berapa modal yang kita rela untuk kita risikoin dalam setiap trade dan sampai mana kita bakal cut loss kalau trading kita lagi minus.

  • Strategi Trading: Kita harus punya strategi trading yang jelas di trading plan. Ini termasuk masuk dan keluar dari pasar, strategi manajemen posisi, sama indikator yang bakal kita gunain. Trading plan membantu kita buat nggak trading cuma berdasarkan emosi doang.

  • Disiplin dan Konsistensi: Trading plan juga bantu kita buat tetep disiplin dan konsisten. Kita bisa ngikutin aturan dan strategi kita tanpa diganggu sama emosi yang bikin kita nggak jelas.

  • Evaluasi dan Pembelajaran: Trading plan juga ngejelasin gimana kita bakal ngevaluasi kinerja kita. Dengan memantau dan ngecek tiap trade, kita bisa belajar dari kesalahan dan perbaiki strategi kita seiring waktu.

 Liam |  20 Oct 2023
Halaman: Penyebab Eksekusi Trading Plan Gagal Menurut Mifx

Hal pling menarik di artikel ini adalah pendapat si author dmana menyatakan klo Bicara soal biaya dan minimal modal trading forex, tentu tidak ada patokan pasti, karena hal ini bergantung pada sebesar apa dana yang siap kalian risikokan.

Nah prtanyaan aku ckup sederhana aja, kira2 modal yg sbnrnya paling cocok utk ngelakuin trading itu berapaan sih? Apakah modal lbh kecil lebih memiliki keterbatasan dlm hal tertentu ato justru modal lbh kecil itu memiliki potensi keuntungan yg sama dngn modal yg lebh besar?

Mhn pencerahaannya saudara2 Inbizia. Soalnya Forex itu emang resiko tinggi, dan aku sndiri ga akan nyiapin modal yg cukup gede apabila emang klu modal kecil itu trnyata memiliki btsan2 trading yg cukup signifikan dibandingkan dngn modal yg lebh besar. Moohn jawabannyaa, makasih bnyk !

 Fidel |  23 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Biaya Trading Finex Dan Asiatrade Futures

Bima:

Yo 1 gan! Jangankan modal 50 juta, elo modal 1 juta dngn leverage 1:500 aja udah memiliki daya trading yg sangat tinggi. Utk kategori leverage tinggi itu umumnya di kisaran 1:100 ke atas. So, 1:500 itu termasuk leverage tinggi meskipun dngn modal yg agak kecil sekalipun.

Emang bahwa Leverage tinggi meningkatkan potensi keuntungan dan kerugian. Dengan leverage 1:500, risiko sangat besar apalagi dngn modal besar shngga bisa saja ada potensi kerugian besar, terus belm lagi lebih cepat terjadi margin call akibat overtrading, dan nyebabkan emosi yang tidak stabil.

Untuk mengelola risiko sihh cukup terapin manajemen resiko dan mnrt gue bisa dikombinasikan dngn stop loss:

  • Pilih leverage yang lebih rendah jika elo belum berpengalaman, bila ada pilihan leverage nya yee
  • Pahami pasar dan praktikkan dengan akun demo dlu.
  • Dan yg paling penting adalah hanya gunakan modal yang siap loe hilangkan alias uang dingin yg ga kepake.
 Voris |  23 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Akun Finex Pro Vs Hfx Premium

Kamus Forex

Swing Trading

Strategi trading yang menargetkan keuntungan semaksimal mungkin, dan dilakukan dengan menempatkan posisi Buy atau Sell pada titik pembalikan harga.

Accomodation Trading

Termasuk aktivitas trading ilegal karena satu pedagang mengakomodasi yang lain dengan memasukkan order pada harga yang tidak kompetitif.

Day Trading

Strategi yang dilakukan trader dengan membuka dan menutup posisi trading dalam hari yang sama, sehingga kepastian Loss/Profit dapat diketahui segera.

Carry Trade, Carry Trading

Strategi trading yang lebih memanfaatkan selisih suku bunga antara dua mata uang yang diperdagangkan, daripada perubahan nilai tukar.

Sinyal Trading

Update analisa trading yang memberikan saran untuk membuka posisi trading (buy/sell) pada harga dan jangka waktu tertentu. Sinyal trading biasanya ditawarkan oleh broker atau analis forex, baik secara berbayar maupun gratis.

Overtrading, Over Trading, Overtrade

Melakukan trading secara berlebihan, baik dengan membuka satu posisi trading dalam jumlah lot besar, atau membuka terlalu banyak posisi dalam satu waktu. Disebabkan oleh emosi trading yang kurang stabil, overtrading disebabkan oleh salah satu atau kedua skenario berikut:

  1. Serakah mengejar profit.
  2. Bernafsu mengganti kerugian dari posisi loss.
Platform Trading

Fasilitas trading yang memungkinkan trader mengatur dan mengeksekusi order secara real-time di pasar forex. Platform trading biasanya dipasang sebagai aplikasi di PC atau Smartphone, bisa pula dibuka sebagai halaman web di browser. Fasilitas ini wajib disediakan broker forex untuk para tradernya. Selain memiliki fitur untuk mengatur dan memasang order, platform juga umum dilengkapi dengan chart harga real-time dan berbagai tool analisa.

Contoh platform yang umum ditawarkan adalah MetaTrader (dari MetaQuotes), cTrader (dari SpotWare), dan jenis platform yang dikembangkan sendiri oleh broker (proprietary).

Quantitative Trading

Strategi trading yang bergantung pada perhitungan matematis untuk mendeteksi peluang trading. Fokus Quantitative Trading biasnaya tertuju pada Harga dan Volume. Termasuk dalam jenis strategi ini adalah High-Frequency Trading dan Algorithmic Trading yang sering diaplikasikan oleh institusi finansial dan lembaga Hedge Fund.

Broker Forex


Komentar[47]    
  Arka   |   30 Jan 2023

Dari artikel diatas saya mengambil kesimpulan Hedging itu adalah buka posisi berlawanan dengan posisi sebelumnya dan saya kira Hedging ini mudah diterapkan ya? Tapi ini pendapat saya sendiri, dan ada beberapa hal tentang Hedging yang saya agak bingung.

Untuk Hedging sendiri, saya pernah mencari beberapa broker dan kebanyakan tidak menyediakan hedging tetapi sebagian lainnya ada. Kira-kira kok bisa ya beberapa broker tersebut tidak menyediakan Hedging di fitur tradingnya, padahal untuk beberapa fitur lain yang sama dengan broker lain ada disediakan juga. Apakah hedging harus menyediakan kondisi eksekusi yang harus cepat agar broker bisa menyediakan fasilitas Hedging di fitur tradingnya. Dan pertanyaan untuk broker Finex sendiri, apakah ada menyediakan Hedging untuk trader?

Selain itu, fitur trading apa saja yang ditawarkan oleh broker Finex?

  Dirga   |   30 Jan 2023

Arka: Untuk Hedging sendiri memang ada beberapa broker yang tidak menyediakan fasilitas ini khususnya broker asal AS. Tapi setau aku, untuk broker lokal, Hedging sendiri masih diperbolehkan.

Penerapan Hedging itu ga mudah kak, dan bahkan trader-trader profesional juga hampir ga ada yang melakukan Hedging. Alasannya sederhana aja, karena resiko Hedging itu tinggi. Bayangkan aja bila membuka posisi buy, karena nilai turun, untuk mencegah kerugian, Hedging dilakukan dengan mengambil posisi sell. Tetapi nyatanya setelah sell, malah market kembali naik tetapi ga sampai titik open posisi buy tadi. Bisa jadi 2 kerugian secara bersamaan. Jadi untuk Hedging sendiri perlu strategi yang matang dan not recommended for pemula.

Ada beberapa artikel yang mungkin bisa jadi referensi tentang Hedging :

Untuk Finex sendiri, ada artikel yang bisa menggambarkan fitur trading di Finex secara lengkap : Review Broker Finex dan Kelebihan dan Kekurangan Broker Finex.

  Chandra   |   30 Jan 2023

Dari kelima teknik mengatur resiko dari Finex ini, saya paling sering menemukan isitilah stop loss dan cut loss. Nah, saya sering bingung mengenai pembahasan kedua teknik ini : cut loss dan stop loss. Hal ini dikarenakan saya baca dimanapun, kedua strategi ini kelihatan sama dan saya perhatiin kedua teknik ini sama-sama membatasi kerugian dengan cara close order. Jadi karena hal itu lah saya agak bingung karena bagi saya. Dan dari kedua teknik ini, mana yang lebih dipakai trader dan seberapa efektif kedua teknik ini dalam membatasi kerugian dalam trading?

Dan semoga ada yang bisa menjelaskan kedua perbedaannya tidak ? Terima kasih

  Kristoff   |   30 Jan 2023

Chandra: Beda banget kak antara stopp loss dan cut loss.

Gw jelasin dulu dari Stop Loss ya gan. Nah, dari artikel sebenarnya dah jelasin lumayan lengkap kalau Stop Loss itu menempatkan cut loss pada level tertentu. Nah, apabila terpasang berarti ada jaminan kalau misalkan floating loss sampai level yang di set maka trading akan langsung berhenti.

Sedangkan untuk Cut loss, itu adalah ketika floating loss dalam level tertentu dan trader merasa trading harus dihentikan. Maka trader akan langsung close tradingnya. Nah, teknik ini dinamakan cut loss dan ada kalanya ketika trader memasang stop loss kejauhan, dan trader merasa bahwa trading harus dihentikan maka trader akan menerapkan cut loss.

Nah, ini pendapatku aja, klu stop loss itu di set, kalau cut loss itu spontan.

Apakah penting? Kedua elemen ini penting banget kok dan bahkan kalau tanpa kedua hal ini, maka trader bisa ngalamin kerugian lebih besar lagi dan kedua teknik ini juga bisa membantu aturan risk/reward yang udah ditetapkan oleh trader.

  Yayan   |   30 Jan 2023

Wah, ternyata exit plan merupakan salah satu teknik mengatur resiko trading. Gw kira exit plan adalah salah satu cara agar trader ga trading berlebihan dan bisa ngatur emosi agar ga rakus dalam trading. Tapi harus gw akui, tanpa exit plan, trader bisa ga tau kapan harus berhenti trading atau ga yang ujung-ujungnya menjadi rakus ataupun kelelahan. Dan exit plan sendiri memang sangat sangat penting dalam trading dan mengajarkan ke kita bahwa yang namanya trading ga perlu dilakukan tiap hari dan tiap saat.

Artikel ini memang perlu mendapat apresiasi dan gw berharap trader pemula bisa membaca dan mengerti tiap teknik mengatur resiko karena langkah awal untuk sukses di trading adalah meminimalisir Resiko yang terjadi ditrading. Terima kasih Author!

  Budianto   |   6 Feb 2023

Permisi, saya mau nanya, saya sering sekali mendengar istilah Trailing Stop. Dan di artikel ini secara kebetulan juga menyinggung tentang Trailing Stop. Kira-kira itu teknik ngatur resiko kayak gimana ya? dan menurut agan-agan disini, apakah traling stop juga sangat efektif dalam mengatur resiko trading yang kita miliki?

Sementara itu kalau dibandingkan antara Stop Loss, Take Profit, dan Trailing Stop, kira-kira manakah yang bisa dijadikan pilihan untuk trader pemula seperti saya? Terima kasih! Mohon maaf bila ngespam pertanyaan di kolom komentar....

  Hendri   |   6 Feb 2023

Budianto: Izin jawab pak, Trailing Stop sesuai namanya adalah adalah teknik menggeser Stop Loss gan. Entar pas masukin traling stop, bakal dikasih beberapa pilihan point. Nah point yang dipilih akan menggeser stop loss bila terjadi kenaikan atau penurun harga sesuai dengan point pips yang telah ditentukan. Kalau buka entry di sell, dengan trailing stop 10 pips maka setiap harga turun 10 pips, maka Stop Loss akan juga akan turun 10 pips begitu juga sebaliknya.

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai traling stop bisa dibaca pak diartikel berikut ini :

Cara Kerja Trailing Stop dan Manfaatnya

Nah mengenai perbandingan, sepertinya ga ada yang bisa dibandingkan antara Take Profit, Stop Loss dan Trailing Stop karena

  • Take profit sendiri mencegah agar turunnya profit akibat kelamaan hold trading. Sedangkan,
  • Stop loss untuk mengurangi resiko loss dan dibantu dengan trailing stop.
  Taylor   |   6 Feb 2023

gw pernah mendengar tentang yang namanya win rate. Nah, kalau win rate tinggi, misalnya 60%, berarti dari 10 kali trading, 6 kali profit sedangkan sisanya 0. Sedangkan kalau Risk Reward kan misalkan loss $1 tetapi ntar selanjutnya harus profit $2 kan, bila di ratio 1:2 dan akan ditambah seterusnyaa.

Pertanyaan gw, kira-kira dengan gw yang sebagai pemula nih, sebaiknya gw menerapkan Risk Reward Ratio atau dengan menerapkan target win rate?

kalau bisa, dipaparkan dong gan gan suhu disini mengenai contoh yang benar dari penerapan risk reward dan win rate.. terima kasih

  Randi   |   6 Feb 2023

Taylor: Menurut ane, untuk penerapan antara Risk Reward Ratio dan Win Rate, sebaiknya harus saling melengkapi.

Gini, kita contohkan 10 kali trading. Bila menerapkan Risk Reward Ratio 1:2 maka trading akan seperti ini : Bila terjadi Loss maka tidak akan lebih dari Profit karena tingkat pengambilan profit disetting 2 kali lipat dari tingkat loss.

Agan bisa baca dulu mengenai risk dan reward disini :

Risk dan Reward Ratio Dalam Trading Forex

Kita contohkan saja sederhana, rugi $1 dan untung $2. Misalkan dalam 10 kali trading, ternyata ane loss 6 kali dan hanya profit 4 kali maka ane masih untung $2. Mengapa? Karena Loss 6 x $1 = $6 sedangkan win 4 x $2 = 8. Jdi win rate ane cuma 40%.

Nah sedangkan nih klaau ga menerapkan risk reward, katakanlah kalau ane untung rugi ambil $1. Misalkan dengan win rate yang sama maka ane rugi $2. Jadi mesti targeting win rate yang tinggi yakni 6 kali win, 4 kali loss. Permasalahannya win rate 60% termasuk susah untuk dicapai.

Lain hal kalau udah nerapin risk reward tetapi win rate cuma 30%, berarti cuma win 3 kali dengan profit $6 sedangkan rugi $7.

Makanya bisa dibilang saling berhubungan antara RRR dengan win rate

  Charles   |   18 Feb 2023

keluar topik yaa. Kbtulan gw lg cari broker yang menyediakan fitur fitur seprti artikel maupun video tutorial.

Stlh gw baca artikel ini, gw sndiri jdi tertarik bngt untuk learn lbh jauh tentang broker Finex. gw ada beberapa pertanyaan, semoga ada yang ngejawab yaa :

  • Apakah broker Finex menyediakan artikel sejenis ini di websitenya,
  • dan apa syarat buka akun di broker Finex (minimal deposit, minimal umur dll)
  • dan fasilitas trading yang disediakan oleh Finex apa apa saja.
  • Terakhir, apkaah FInex cocok untuk pemula dan jenis akun yang dapat dipilih apakah ada?

Terima kasihh

  Ryan   |   18 Feb 2023

Charles: Halo pak @Charles,

Finex ga menyediakan artikel tertulis di websitenya. Tetapi sebagai gantinya, fitur edukasi Finex menyediakan webinar dan seminar serta video edukasi yang dapat diakses langsung di websitenya.

Untuk membuka akun Finex, terlebih dahulu membuka akun demo kemudian dilanjutkan dengan membuka akun Finex dengan memlihih jenis akun. Langkah langkah membuka akun dapat di baca di artikel ini :Cara Buka Akun Live Di Finex

Fasilitas Trading di Finex beragam yaa, dimulai dari leverage 1:500, spread terjangkau, hingga instrument trading yang cukup bervariatrif. Lengkapnya bisa baca di sini :Review Broker Finex Berjangka

Apakah Finex cocok untuk pemula? Kebetulan ada pembahasan diartikel ini : Apakah Finex cocok untuk pemula?

semoga membantu!!

  Satya   |   18 Feb 2023

Aku pertama kali banget ngebaca tentang Hedging. Selama ini yg aku tau cuma scalping, day trading ya sejenis gitu gitu lahh. Hedging ini kan buka posisi berlawanan dikatakan. Berarti misalkan aku buka posisi buy, ternyata harganya turun terus. Untuk cega kerugian aku pasang posisi sell yaa buat nutupin kerugian dari posisi buy yang aku buka tadi.

Pertanyaannya, apakah hedging ini cocok utk pemula. Jadi stlh aku ppikir2, daripada masaang stop loss dimaan pemula seperti saya jga serring salah pasang posisi, mending sy pake hedging aja,, kyk lbh instant gt aja dripada pasang stop loss yang perlu nunggu2

  Jony   |   18 Feb 2023

Satya:

Menurut saya, justru Hedgin itu berpotensi menimbulkan resiko yang lebih besar karena membuka posisi berlawanan. Bisa dibilang kalau kebtulan buka 2 posisi berbeda, sallah satu posisi dapat menutup kerugian sihh okelahh. Cuma misalkan 2 posisi beralwanan, ternyata keduanya floating loss maka resiko loss jadi 2 kali lipat jumlahnyaa.

Hedging biasa digunakan oleh trader profesional dengan deposit yang lumayan bsr. Jadi ga banget digunakan oleh pemulaa dan ga disrananin buat pemula.

Monggo, baca deh mengenai hedging itu apa dan penerapannya di trading forex : Kupas Tuntas Hedging Dalam Trading Forex

  Milfa   |   23 Mar 2023

Maap ane pemula jadi agak bingung. Jadi di artikel ini kan emang ngebahas semua cara utk ngatur resiko trading tpi klu ane bilang sih ini bukan lgi ngatur resiko trading tpi lebih ke motong kerugian akibat trading krna klu pesanan di hold trus tkt klu ruginya makin jadi jadi.

Mengenai motong kerugian nih, ane pernah bngt cba2 broker luar terus dapatin welcome bonus lah. Dan krna ga tau apa2 ane langsung buka trading tnpa ada rencana matang ehh ujung2 sisa dikit nih uang ane tiba2 semua orderan langsung ketutup dan sisain dikit aja uang ane n ga bisa dipakai buat trading krna uang ga cukup. Ini kira2 fitur apa lagi yg terjadi krna kan posisinya ane ga nyuruh tutup posisi, ini malah ketutup semua. Apa ini jga termasuk teknik ngatur resiko trading jga?

  Nicky   |   23 Mar 2023

Mohon maaf nih itu bukan strategi tpi emang suatu keadaan yg maksa elo buat tutup smua posisi trading krna margin elo udah capai batas ato udah ngelebihin batas kerugian alias margin call. Ada broker yg nerapin margin call = stop out, jdi begitu margin call yaa goodbye posisi yg kebuka. Tpi ada juga yg nerapin stop out beda ama margin call jdi ketika margin udah kritis, biasa akan ada pemberitahuan Margin call (MC). Nahh MC ini sebagai alarm klu harga berlawanan lbh jauh dri posisi maka ywd akan stop out. Sehingga cranya ya deposit lagi klu ga ya tutup beberapa posisi. Tpi paling oke ya nambah deposit agik.

N sekali lg ini sih bukan strategi ya. Krna strategi itu trader yg tentuin bukan broker.

  Vallen   |   23 Mar 2023

Sedikit bingung nih min, sebagai trader biasanya kan pasti disuruh untuk memasang SL utk berjaga2, nah kok di artikel jga menyarankan cut loss. Krna klu dibaca lagi baik2, teknik cut loss ini sepertinya trader yg ngejaga lilin, terus bila terjadi rugi berapa pips langsung tradernya nutup posisi. Sedangkan pada prakteknya kbnykan trader kan masang SL jadi ga usah ngejaga lilin, bila tersentuh berapa pips otomatis akan tertutup.

Bila pada kasus cut loss, misalkan rugi 50 pips di cut loss, bisa aja kan masang stop loss di 50 pips biar bisa batasin kerugian tnpa harus nggu ato perhatiin chart. Jadi sbnrnyta trader lbh di prefer ke Stop Loss atao cut loss? Maaf ya klu bnyk nnya min, makasih!

  Ahmad   |   23 Mar 2023

Bisa kok digabungin antara metode cut loss dengan stop loss. Jadi klu ane ya nganggap klu stop loss itu sebagai metode utama dalm mengurangi resiko dalam trading. Jadi prakteknya cut loss itu jarang digunakan, cuma diperlukan aja. misalkan seperti yg dikatakan misalkan cut loss di 50 pips, bisa aaja stop loss nya di 60 pips. CUma krna gerakan harga dah ga memungkinkan lgi utk kasih profit ato trendnya terus berlawanan ama yg dipasang, ya udah di cut di 50 pips, dan menyelamatkan 10 pips dri kerugian.

Contoh lain misalkan agan buy posisi kemudian tempatin SL di 30 pips, ternyata nih harga bergerak turun ke 20 pips dan dari pergerakan akan bearish terus, ywd agan langsung ngelakuin cut loss. Jadi kira2 gitu lah penggunaannya

  Nita   |   23 Mar 2023

Tambahan nih pak, kalau diperhatikan sebenarnya artikel dari Finex ini sangat berurutan. Mulai dari pre trading seperti perencanaan risk/ reward dan menentukan exit plan hingga saat eksekusti trading dimana menggunakan 3 cara, Cut loss, Stop Loss, hingga Hedging. Bila diterapkan secara berurutan dari risk./reward, dan exit plan, kemudian menentukan stop loss dan cut loss, maka resiko trading bisa dipress. Khusus Hedging sedndiri saya ga saranin utk pemula karena agak beresiko dengan membuka posisi lagi, karena semakin bnyk posisi yg dibuka maka tingkat resiko semakin meningkat.

SEmoga membantu ya pak. Dan good luck buat tradingnya

  Phil   |   30 Apr 2023

Sebenarnya aku masih baru dalam dunia trading dan ya, saya jarang mendengar tentang broker yang menyediakan instrumen dan platform trading. hanya saja saat itu saya tidak begitu tertarik dengan broker tersebut. Untuk broker Finex, sejujurnya aku belum pernah mendengar tentang broker ini.

Dan ya, saya baru tahu di artikel ini, dan ya, yang dibahas di sini terkait dengan perdagangan saham yang disediakan oleh broker ini. Itu baru didirikan sejak 2012, tetapi telah menjadi broker terkemuka dan diakui untuk platform dan warna instrumen perdagangannya. tapi saya tidak bisa menilai dengan pasti apakah broker ini bagus dan aman.
Saya mohon penjelasan kepada teman-teman, apakah broker Finex aman untuk trading dan dana saya? Apakah data pribadi saya juga aman di sini? Kalau ada yang tahu, bisa tolong dijelaskan...Apakah Finex diatur?

  Ardyansyah   |   7 May 2023

Sebtulnya dari 5 teknik atur resiko mulai dari risk/reward, exit plan, cut loss, stop loss, hingga melakukan hedging itu pada dasarnya ngelindungi modal yg ada biar ga abis semua ato rugi terlalu bnyk saat trading bukan. Dalam hal ini berrarti dari kelima hal yg dijelasin di Finex itu semua ujung2nya berkaitan dngan modal trading.

Yang jdai pertanyaan saya adalah, modal trading utk Forex yang ideal itu sbnrya di kisaaran berapa sih? Dan leverage yang normal itu dikisaran berapa. Serta apakah benar semakin bnyk modal trading, maka dalam menentukan risk/reward ratio, risk management, dan money management lebih mudah diterapkan dibandingkan trading dengan modal cekak?

  Hermanto Lee   |   8 May 2023

Untuk pertanyaan pertama kamu benar, semua teknik pengaturan risiko dalam trading forex bertujuan untuk melindungi modal trading dari kerugian besar atau kehabisan modal.

Sementara, terkait dengan modal trading ideal, sebenarnya tidak ada angka pasti karena hal ini tergantung pada keadaan finansial dan toleransi risiko masing-masing trader. Namun, banyak trader dan ahli merekomendasikan untuk tidak mempertaruhkan lebih dari 2% hingga 5% dari modal trading pada setiap trading. Jadi contohnya kamu trading dengan modal $100, maka loss yang disarankan tidak boleh lebih dari 2%-5% atau tidak boleh loss $2-$5.

Sementara untuk leverage, umumnya broker forex menawarkan leverage mulai dari 1:50 hingga 1:500. Namun, disarankan untuk menggunakan leverage yang rendah dan sesuai dengan kemampuan finansial dan pengalaman trading masing-masing.

Dan pertanyaan mengenai semakin besar modal trading, maka trader memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menerapkan teknik pengaturan risiko dan manajemen uang itu benar. Namun, ini tidak berarti bahwa trading dengan modal kecil tidak memungkinkan untuk menghasilkan keuntungan, asalkan trader mampu menerapkan teknik pengaturan risiko dan manajemen uang dengan dengan lebih displin dan baik.

  Grendy   |   7 May 2023

Menurut broker Finex, Hedging biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu Instant Execution dan Pending Order. Apa perbedaan antara kedua metode entry trading ini ya? Dan dari perbedaan kedua ini, apakah fungsi dari Instant Exuction dan Pending Order? Selain itu ada tidak tipe execution lainnya yang terdapat dlm trading?

Dan khusus mengenai pending order, dikatkaan klu pending order itu ngaturin level dlu, klul harga bergrak n nyentuh level tsb maka order akan terisi. Nah, biasanya kan ane trading ketika klik buy ato sell lngsng keisi. Itu tipe iorder apa dan ada berapa macam tipe order jga? Mohon penjelasannya

  Nadeo   |   9 May 2023

gue bantu jawab ye! Mengenai Instant Execution sama Pending Order itu kayak gini : Jadi, Instant Execution itu kayak langsung eksekusi tradingnya saat klik tombol Buy/Sell. Sedangkan, Pending Order itu lo atur dulu level harganya, trus kalo harga udah sampe level yang lo set, baru deh ordernya terisi.

Fungsinya juga beda-beda, Instant Execution lebih cocok buat kondisi pasar yang volatil atau saat lo pengen cepet eksekusi trading. Sementara, Pending Order lebih cocok buat lo yang pengen ngatur trading dengan lebih spesifik, misalnya mau beli di harga tertentu atau jual di harga tertentu.

Oh iya, selain Instant Execution dan Pending Order, ada juga tipe execution lainnya di trading, yaitu Market Execution dan Stop Order. Tapi, gue nggak mau bikin bingung, jadi kalo pengen tau lebih lanjut bisa baca di artikel ini mengenai tipe ekskusi : Pilih Mana : Eksekusi Pasar atau Eksekusi Instant

Terus, kalo soal tipe order, ada beberapa macem, seperti Buy Limit, Sell Limit, Buy Stop, Sell Stop. Intinya, tiap tipe order punya kegunaan dan cara penggunaannya masing-masing, jadi tergantung kebutuhan lo saat trading. Jadi, lo bisa eksplorasi dan coba-coba sendiri, tapi jangan lupa pake akun demo dulu ya biar ga rugi!

  Leon   |   9 May 2023

Yo, menurut ane sebagai seorang trader, kalo lo baru mulai belajar trading, Stop Loss bisa jadi pilihan terbaik buat nahan resiko selain pake Risk/Reward ratio. Jadi intinya, kalo lo udah tentuin level stop loss nya sebelum buka posisi, lo bisa atur berapa maksimal loss yang siap ditanggung kalo ternyata pasar bergerak ke arah yang ga sesuai prediksi. Jadi ga ada lagi deh resiko loss yang ngelebihi kemampuan lo. Tapi inget ya, jangan cuma pake stop loss aja, lo juga perlu bikin plan B kalo ternyata posisi lo ga sesuai prediksi. So, stay smart and keep learning! By the way, thanks buat Finex yang udah nyediaiin artikel ini!

  Agam   |   14 May 2023

Ini sedikit pertanyaan aja. DI artikel pada paragraf awal tu, kita dikasih tau dalam mengatur sebuah resiko trading diperlukan risk management yang baik. Sddangkan di bagian tengah artikel juga sempat disinggung mengenai money management. Nah, sebetulnya apa perbedaan dari money management dengan risk management dalam suatu trading? Selain itu, apakah kita harus menerapkan salah satu dari risk management ato money management ato malahan, kita harus menerapkan keduanya agar bsa menjalankan suatu resiko trading? Selain itu juga, apa kaitan antara risk management dan moey management terhadap modal dan trading yang kita jalanin?

Mohon maaf bila terlalu bnyk pertanyaan, semoga ada yg bsa menjawab. Makasih bnyk

  Yoga   |   20 May 2023

Agam: Halo! Pertanyaan bgus nih! Jadi, gue jelaskan dngn bahasa lbh simple ya! SEmoga ngerti! Jadi, money management adalah cara kita mengelola dan mengatur modal kita dalam trading. So, apapun yg berkaitan dngn uang sperti berapa modal yg akan ditradingkan, modal per posisi berapa, dan mgnkn size dari trading pakaah 1 lot ato lbh kecil. Itu adalah contoh dri money management. Intinya yg berkitan dngn penggunaan uang di trading dan ngejaga modal kita (baca money management disini : Contoh Money Management)

Risk management, di sisi lain, berkaitan dengan cara kita mengelola risiko dalam trading. Seperti ngebatasi resiko tradng dngn cara masang SL, Hedging, dan berbagai cara seperti yg dipaparkan di artikel gan!

Kedua ini ada hubungan erat dngn trading yg dijalankan dan sling lenkapin satu sama lain. dngn menerapkan money management, kita dapat mengelola modal kita dengan efisien, membaginya dengan bijaksana antara posisi trading. Dan dengan menerapkan risk management, kita dapat mengontrol risiko dalam trading kita dan menghindari kehilangan besar yang dapat menghancurkan modal kita. So, kedua management ini sling bekerja sama satu sama lain n wajib bagi kita utk menerapkan keduanya di trading kita!

  Maisha   |   18 May 2023

Pagi besti2 dan senior semuanya

Maaf nih mau ikutan gabung komen ama nanya2 dikit. Dari artkl di atas gw tertarik dg teknik mengatur rasio risk/reward tp sy msh kurang paham dg ulasn yg ada di artkl.

Trus disitu disbtkn klo pemula dsrnkan tdk mggnakan rasio risk/reward trlalu besar atau trlalu kecil. Nah utk pmla lbh baik mnggnakan rasionya berapa ya?

Dan Bgimana cara mntukan risk/reward dlm trading utk para pemula kyk gw gini? Soalnya gw pikir mntukan rasio itu sngt penting utk pemula, ya maklum lah klo pemula gini kan gak mau rugi banyak apalagi smpe ilang modal hehehe. Tks before.

  Sari   |   18 May 2023

Maisha: gw bntu jawab ya kak

Sebenarnya ada bnyk perhitungan rasio risk/reward bukan hanya 1:2 atau 1:3 aja tp ada juga perbandingan 1:0.7 atau 1:0.3. Nah utk pemula emang disarankan jgn pake terlalu besar atau terlalu kecil.

Saran sy mgkin klo msh pemula pake rasio 1:1 udah cukup kok nanti klo kakak udh banyak pengalaman mgkin bs ditngkatin jd 1:2. Klo kakak berpikiran jika rasio 1:1 akan berimbang atau tidak untung dan tdk rugi, sbnrnya bukn spt itu kak.

Misalnya kakak entry buy EUR/USD pada level 1.1260 kayak hrs tentukan dg stop loss pada level 1.1240 (20 pips). Kmdian kakak hrs take profit pd level 1.1280 (20 pips).

Jk hal itu digunakan scr konsisten dg strategi trading yg sdh teruji, maka rasio risk reward tersebut dpt mnnjang profitabilitas trading kakak dlm jangka panjang.

Atau mgkin kakak bs belajar lbh dulu ttg management risiko di sini

  Olive   |   18 May 2023

Maisha: Min mo nambahin jwbn ya...

Utk mntukan risk/reward dlm trading sbnrnya gak trlalu susah kok kak. Prinsipnya gini kak riisko dihitung dr jrk dr hrg entry ke hrg stop loss. Trus reward dihitung dr jrk hrg entry ke hrg take profit.

Kmdian risiko dan rward ratio dihitung dri risko dibagi reward atau jarak ke stop loss dibagi jarak ke take profit.

Misal sebuah transksi dg jarak stop loss sbsar 20 pips dan jarak take profit juga sbsar 20 pips. Maka nilai risiko dan reward 1:1 (20 pips : 20 pips) spt yg sudah disebutkan kak @sari di atas.

Itu aja tmbhannya, tks yaa…

  Alex   |   25 May 2023

Gw kepikiran sesuatu nih, dan berkaitan dngn risk/reward yg dibicarakn di artikel. Jd, ane kan memakai sinyal trading nih, jadinya klu ada peluang, dia bakal nunjukin gitu, kapan entry, SL point dan TP Point.

Nah, sejatinya kan sering terjadi kyk gini. Sinyal tradingnya kbnyakan benar, bila ada potensi buy maka emang bakalan bullish, tpi karena ane make risk/reward ratio ditambah dngn risk management sbesar 3% (modal gw $100, maka batas resiko per trading itu $3, dan gw trading dengan 0.1 lot, maka 3 pips jadi batas resiko gw). Itu menurut gw terlalu dekat dnegn batas resiko gw yg cuma $3.

Pertanyaan gw adalah klu gw naikin ratio 2:4 gtu apa boleh? apalagi untuk gw yang pemula gini, soalnya klu 1:2 gitu terlalu dekat utk SL nya

  Putra   |   26 May 2023

Alex: Bro, mengenai pertanyaanmu, kalo lu mau naikin risk/reward ratiomu jadi 2:4, itu boleh banget, apalagi kalo menurut lu risk/reward ratiomu sekarang terlalu deket dengan batas risiko yang udah lu tentuin.

Jadi, kalo lu punya risk/reward ratio 2:4, itu artinya target profit (take profit) lu bakal dua kali lipat lebih gede dari risiko (stop loss) yang lu ambil. Misalnya, kalo risiko lu cuma 3 pips, berarti target profitnya jadi 6 pips.

Dengan ngatur risk/reward ratio yang lebih gede gini, lu bisa ngasih sedikit ruang lebih buat pergerakan harga sampe nyampe target profit sebelum nyampe stop loss. Tapi tetep, penting buat dipertimbangkan kekuatan sinyal trading yang lu pake dan analisis teknis yang mateng buat pastiin kalo strategi lu masih cocok sama kondisi pasar.

Tapi inget ya, gak ada risk/reward ratio yang jaminan selalu untung terus atau konsisten. Setiap strategi trading punya plus dan minusnya sendiri. Jadi penting buat terus ngetes dan evaluasi strategi lu, dan jangan lupa jaga manajemen risiko yang baik.

Khusus buat lu yang pemula, saran gue tetep mulai dengan risiko yang lebih rendah dulu dan hati-hati ngetes strategi tradingmu. Ingat, trading itu punya risiko, jadi penting buat punya rencana yang matang dan ikutin prinsip manajemen risiko yang bener buat melindungin modal lu.

  Aprianus   |   31 May 2023

Jdi ane kan cba2 belajar memasang SL jga. Nah, mslhnya ane cma punya kisaran $100 aja utk trading. Dan klu berdasarkan batasan resiko gitu, ane cma blh loss sekitar 1%-5% dri modal ane. yakni di kisaran $1-$5 aja. Brrti dalam hal ini, pips yg blh ane tempatkan dikisaran 10 pips kan krna dlam EUR/USD itu 0.01 lot brrti $0.1 kan?

Tpi dngn 10 pips rasanya ane agak sulit bergerak dan rencana mau naikin jdi 50 pips gitu (ambil maksimal) gitu Cma terkadang ane agak bngng aja mau tempatin SL nya dimana ato entry yg tepat dmana. Jdi kan , dlm trading itu ga selalu pas saat entry, terkadang analisa bsa meleset, dan kadang2 melesat ampe -60 pips tetapi tiba2 naik lgi gitu. Jdi kira2 ada tips ga mengenai kasus yg ane paparkan ini?

  Kenny   |   30 Jun 2023

Aprianus: Setting Stop Loss (SL) itu penting banget buat melindungi modal lo, tapi emang kadang bikin bingung saat menentukan levelnya.

Secara umum aja, kalo modal lo sekitar $100 dan batasan resiko lo antara 1%-5% dari modal, artinya lo cuma boleh kehilangan sekitar $1-$5 dalam satu trade. Kalo lo trading di EUR/USD dengan 0.01 lot, itu berarti per pips nilainya sekitar $0.1.

Kalo lo pengen tempatkan SL sekitar 10 pips, itu masih masuk akal dan cukup wajar. Tapi kalo lo ingin menaikkan SL sampe 50 pips, perlu diinget bahwa semakin besar SL, semakin besar juga potensi loss yang bisa lo alami.

Nah, masalahnya emang kadang analisa bisa meleset, pasar bisa bergerak naik turun dengan cepat. Tapi ada beberapa tips yang bisa lo pertimbangkan. Pertama, perhatikan volatilitas pasangan mata uang yang lo tradingin. Kalo volatilitas tinggi, lo mungkin perlu SL yang lebih longgar agar gak terkena stop out terlalu cepat. Kedua, lo bisa gunakan teknik manajemen risiko yang lebih fleksibel, misalnya trailing stop, yang bisa menyesuaikan SL secara otomatis saat posisi trading lo sudah menguntungkan.

(baca :4 Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex)

  Irvin   |   3 Jul 2023

Mau tnay aja, utk pemula, sebaiknya risk/reward yg rekomendasi buat trader itu apakah 1:3 cocok? Pertama, klo 1:3 itu kan berarti loss 3 kali baru bsa membuat profit 1 kali kita jadi 0. Misalkan kita 3 kali kalah $3, tetapi trading keempat kita profit 1 kali yakni $3. Maka kita ga bakalan rugi akibat trading. Cuma, terkadang 1:3 itu rasanya agak tinggi dan berat, cma terkadang 1:2 itu jg terlalu dekat karena ratio 1:2 itu cma bolh loss sbnyk sekali.

SO, yg terbaik utk pemula dan resiko paling kecil itu risk/reward ratio 1:3 ato 1:2 ya? Dan pertimbangan2 apa aja ketika kita tetapin risk/reward ratio kita?

  Ditta   |   21 Jul 2023

Halo min, mau tanya, apa aja fasilitas dari Finex yang memungkinkan trader utk mempraktekkan seluruh materi yg ada di artikel ini? Emang, berbicara broker yg membahasa tentang teknik2 utk mengurangi resiko, seharusnya broker tersebut jga menawarkan fasilitas tsb di kondisi trading mereka. Jd, aku ingin tnya mengenai fasilitas Finex dalm menyediakan instrument ato tools yg mngkn bsa membantu ngurangi resiko trading dan menerapkan materi2 yg disampaikan disana terutama dari sisi hedging. memang Finex itu memperbolehkan Hedging tetapi, apakah Finex ada fasilitas dlm memuluskan kita dlm mengeksekusi Hedging?

Dikatakan di artikel jga bahwa dlm mengeksekusi Hedging, kita bsa menggunakan 2 tipe order, yakni instant execution dan jga Pending Order. Di Finex sndiri apakah ada tipe order smacam ini, kmudian klu berbicara tipe order, terutama instant execution itu kan butuh broker yg emang cepat dalam mengeksekusi pesanan. Nah, bagaimana dngn Finex? Apakah broker ini menjamin kecepatan eksekusi mereka jga?

  Herry   |   23 Jul 2023

Halo, ini saya mencoba menjawab berdasarkan pengalaman saya sendiri ya, dan dengan list juga agar lebih mudah dipahami :

1. Apakah ada fasilitas dalam memuluskan ekskusi Hedging di Finex seperti Order Execution dan Pending Order?

Jawabannya ada! Finex sendiri adalah broker yang menggunakan Metatrader 4 sebagai trading platform mereka. Sehingga untuk fasilitas tipe order itu lengkap di Finex, termasuk 2 jenis tipe order tadi.

2. Apakah Finex menjamin kecepatan ekskusi mereka?

Iya! emang utk pernyataan anda mengenai order instant yang memang dibutuhkan kecepatan order yang tinggi, broker Finex tentunya menjamin kecepatan ekskusi mereka. Dikatakan di laman resmi mereka, Finex mengekskusi order dengan tingkat kecepatan dibawah 1 detik dengan tingkat keberhasilan 99%! Dan pengalaman saya selama ini, Finex memang terbukti cepat dan jarang terjadi requote ketika pasar mengalami volatilitas tinggi!

Semoga jawaban saya membantu!

  Enno   |   21 Jul 2023

Ini gue kan baru pemula yaa. Sbagai pemula, gue cuma tau dua hal yg terjadi di dunia trading utk saat ini. Yg pertama, trading itu biasanya untungnya cepat dan yg kedua, trading itu biasanya juga rugi dngn cepat. Dan kedua hal ini bsa terjadi dngn nilai yg cukup besar dan cukup kecil. Mengenai beberapa pembahsan di artikel Inbizia dan di forum2 terkait, gue yg masih blm berani belajar secara riil ini sering menemukan pembahsan mengenai cara mengurangi resiko dibandingkan cara profit. Memang ada beberapa pembahsan mengenai cara profit, tetapi lbh bnyk gue ngenemukan cara ngurangin resiko.

Sbtulnyaa, sbagai trader, apakah kita lebh mengutamakan ngurangin resiko dripada mementingkan profit dalam trading? Kbtulan aja pembahasan komentar disini bnyk, jdi gue menanyakan hal tsb di artikel ini.

  Angga   |   22 Jul 2023

Halo! Klu menrut saya sndiri yaa, sbagai sama2 pemulaa, kyknya emang gitu yaa. Dmana kyknya lbh bnyk pembahsan, materi, dsb nya yg berkaitan dngn pemotongan ato reduksi resiko trading. Mnrt sy wajar sihh, krna aktivitas trading itu mengandung resiko cukup tinggi. Dan klu kita bsa ngendaliin resiko, maka kyknya profit bakalan mendatangi kita deh.

Slein itu, emang basic dari trading itu kyknyaa mengurangi rsiko, krna kebanyakan kita ga bsa memprediksi nihh alur harga yg bakalan terjadi, dan emang kbnykaan dari kita sering loss dibdingkan profit. Nyatanya jga dalam traidng, kbnykan trader jga gagal dariopada yg berhasil. Jd mnrut saya, wjar2 aja ketika lebih bnyk yg belajar mengurangi resiko dbndingkan belajar profit.

  Hendra   |   23 Jul 2023

Kurang setuju sih! Mengenai pertanyaan apakah lebih mengutamakan mengurangi risiko daripada mencari keuntungan, jawabannya sebenarnya adalah keduanya sama-sama penting dan harus diimbangi dengan baik. Sebagai seorang trader, Trader harus memiliki strategi yg berfokus pada manajemen risiko yg baik serta strategi untuk mencari peluang keuntungan.

Klu kita belajar hanya mengurangi resiko saja, maka kita tidak akan bisa memaksimalkan profit yang ada. Tetapi sebaliknya kalau kita hanya belajar memaksimalkan profit, maka resiko yang ada akan semakin besar. Akibatnya, Trader akan berjalan di tempat saja. Maka dari itu, emang penting untuk belajar mengurangi resiko, tetapi kalau diimbangi dengan memaksimalkan profit, maka yang akan terjadi adalah, trader tersebut akan semakin berkembang!

  Warigin   |   4 Aug 2023

Salam gan , ane mau tanya perihal stop loss. Sebenarnya saya tidak berniat trading tanpa menggunakan stop loss sih gan. Saya setiap trading juga pasti menggunakan stop loss. Saya bertanya di sini, cuma penasaran saja, Apakah ada trader yang trading tanpa stop loss? Apakah ini bisa dilakukan dan tetap berhasil?

  Hirotada   |   5 Aug 2023

Halo,,,, Emmm, Tentu saja bisa. Tapi saya kurang menyarankan kamu trading tanpa stop loss. Ada beberapa cara trading tanpa stop loss dan tetap sukses yang bisa Anda lakukan.

  • kamu sudah memiliki mental stop loss. Alih-alih memasukkan stop loss pada platform trading, kamu akan menutup order secara manual jika harga bergerak terlalu jauh ke arah yang berlawanan.
  • kamu dapat melakukannya dengan trading dalam jumlah sangat kecil untuk menahan pergerakan harga merugikan yang besar. Misalnya, kamu dapat memperdagangkan ukuran lot yang tidak akan melebihi 1 atau 2% kerugian harian rata-rata.
  • melakukan teknik lindung nilai atau hedging yang dengan membuka posisi berlawanan dalam instrumen yang sama atau sangat berkorelasi untuk membatasi penarikan ekuitas. Kamu dapat melepas hedging ketika salah satu posisi memiliki prospek profit yang bagus.

Baca Juga: Teknik Memasang Stop Loss Terbaik Dalam Trading Forex

Namun secara keseluruhan, trading dengan stop loss adalah sebuah keharusan karena memiliki fungsi yang sangat krusial sebagai pengaman. Good luck kawan!

  Tari   |   6 Aug 2023

Salam kawan, Emang ada beberapa trader yang trading tanpa stop loss, tetapi ini klu menurut gw tindakan yang sangat berisiko dan rat rata ga direkomendasikan oleh kebanyakan trader. Intinya, trading tanpa stop loss mirip dengan bermain dengan api - bisa jadi sangat mengasyikkan tetapi juga sangat berbahaya.

Beberapa trader yang melakukan trading tanpa stop loss mungkin memiliki strategi trading yang sangat berbeda dari strategi trading konvensional. Mereka mungkin menggunakan teknik-teknik yang sangat agresif, seperti yang dikatakan ama bang @Hirotada. Tetapi, strategi semacam itu menurut ane sangat berisiko. Sementara ada beberapa trader yang berhasil melakukan trading tanpa stop loss, kebanyakan trader profesional dan sukses sangat menekankan pentingnya penggunaan stop loss dalam trading. Stop loss membantu trader mengelola risiko dan melindungi modal mereka dari kerugian besar.

  Paul   |   25 Sep 2023

Halo, Selamat Malam, permisi gan, ane mau tanya bagaimana cara kita keluar dari hedging yang aman tanpa loss minimal impas ? Menurut agan lebih menganjurkan pasang STOP LOSS atau HEDGING ?, selain itu ya gan, saya juga pernah denger nih kalo ada beberap broker yang tidang memperbolehkan Hedging. itu kenapa ya...?
Terima kasih.

  Ekhwan   |   26 Sep 2023

Stop Loss di gunakan sebagai cara untuk membatasi kerugian. Sedang Hedging termasuk penyelamatan. Dua cara ini memiliki resiko juga. Jika kita tidak ingin memasang SL, dan yakin bahwa harga akan kembali maka posisikan lot kita adalah lot kecil saja. Kita bisa melakukan averaging. Hedging bisa kita lakukan. dan kita bisa mengambil keuntungan dari pergerakan Turun naiknya harga. hanya saja tahap awal harus ada yang di korbankan. contoh :

BUY dan SELL secara bersamaan. dengan Lot Yang sama. Jika sudah mencapai 100 pips misalnya, kita closs yang minus, dan Biarkan yang profit. lalu kita buka posisi berlawanan kembali. Disini kita mempunya posisi hedging profit. mau naik atau turun kita hanya ambil SL profit.

Misal hedging profit

SELL AUD/USD di 0,9100
BUY AUD/USD di 0,9000

harga ada di tengah tengah. Jika harga naik BUY biarkan. pasang SL di 0.9085. Sell otomatis tereksekusi. jika dirasa aman kita sell lagi. Jika terjun siap siap kita pasang SL di BUY 0,9020 misalnya. SELL biarkan. jika terjun BUY tereksekusi. jika dilihat aman . kita BUY lagi. dan di handel oleh SELL. dan seterusnya. ini hedging aman. santai. dan bisa kita tinggalkan ( tanpa harus berjam jam di depan Chart )

  Yanto   |   27 Sep 2023

Larangan hedging diberlakukan oleh broker-broker AS dengan regulasi CFTC dan NFA. Peraturan tersebut diberlakukan pada pertengahan Mei 2009. Hedging pada pair yang sama dilarang, tetapi pada pair yang berlainan diperbolehkan, misalnya buy EUR/USD dan sell GBP/USD atau buy EUR/USD dan buy USD/CHF.
Hedging pada akun yang berlainan juga diperbolehkan, misal pada akun 1 buy EUR/USD dan pada akun 2 sell EUR/USD.

Alasan larangan tersebut tidak dijelaskan, menurut info karena hedging pada pair yang sama dalam satu akun akan cenderung mengakibatkan kerugian, karena pada dasarnya hedging pada pair yang sama adalah sebuah kerugian (posisi tersebut sudah minus), hanya saja trader belum mau menerima kerugian itu. Kalaupun Anda berusaha membuka hedging (locking) tersebut sama saja dengan membuka posisi baru, dan kalau salah posisi locking-nya bisa tambah lebar atau kerugiannya tambah besar dan kebanyakan trader yang membuka locking mengalami kerugian. Jadi larangan tersebut sebenarnya mencegah trader agar tidak menderita kerugian yang lebih besar.

Kalau Anda sebagai seorang trader memahami risiko dalam forex dan melakukan analisa dengan baik sebelum entry, maka pilihan untuk melakukan hedging sebenarnya bukanlah pilihan yang baik. Trading plan yang baik selalu jelas dan sederhana, mulai dari entry, stoploss, take profit, dan bagaimana trade management-nya.