Mohon maaf, bisa dijelaskan tidak mengapa biaya trading di Monex bisa didapat diangka $12? Dan spread sebenarnya diberlakukan seperti apa dan komisi bagaimana cara charge nya ke kita. Soalnya aku jadi agak serem kalau belum apa-apa dibebankan biaya ini itu yang menurut ku cukup memusingkan. Apalagi aku yang masih memulai untuk trading, yang benar-benar awam.
Dan juga diakhir artikel ada ditulis mengenai cara trading apa yang sesuai dengan biaya trading Finex dan DCFX. Memangnya ada kaitannya ya antara cara trading dengan biaya trading? Terus, klu akun demo sendiri ada ga diberlakukan biaya spread dan komisi secara "virtual"?
Spread diberlakukan setiap order buka posisi trading di Forex baik itu buy maupun sell. Misalkan kakak order buy/sell sebanyak 10 kali maka spread yang dicharge juga 10 kali. Sedangkan komisi biasanya diberlakukan ketika trading udah mencapai jumlah tertentu dan biasanya si pas udah kena 1 lot.
Antara cara trading yang punya pengaruh terhadap biaya tentu aja ada. Kalau scalping biasa milih yang pips nya rendah biar biaya order per transaksi ringan dan begitu juga dengan gaya trading lainnya mungkin milih spread tinggi untuk menghindari komisi trading yang besar.
Terima kasih ya kak Wilson, apakah bisa dijelaskan cara menghitung biaya trading. Untuk broker Monex tadi saya baca di artikel ini https://www.inbizia.com/4-karakteristik-eurusd-menurut-mifx-293916. Tadi tertulis biayanya sebesar $12 sedangkan aku sendiri bingung cara ngitungnya gimana.Terus aku cari broker lain dan baru dapatin Finex VS DCFX.
Dan kebetulan ada bahas juga biaya trading jadi nya aku kepikiran buat nanya tentang broker Monex yang artikel tadi sebutin angka $12.
Bantu jawab ya kak, Untuk kondisi biaya trading di Monex dengan Akun Ultra Low memiliki ketentuan sebagai berikut (Sumber : Akun Trading MIFX) :
Sedangkan untuk artikel inbizia yang kakak kirimkan sepertinya mengasumsikan size trading yang dipakai 0.1 pips.
Untuk biaya spread per 1 transaksi 0.1 lot dengan spread sebesar 0.2 pip adalah 0.2 x 1 = $0.2. Untuk mencapai 1 lot maka diperlukan 10 kali trading. Maka tinggal dikalikan antara $0.2 dengan jumlah trading, hasilnya $2.
Sedangkan karena mencapai 1 lot maka komisi yang dibebankan adalah $10. Jadi total biaya trading adalah $10+$2 = $12.
Dan perhitungan ini juga berlaku di Finex ataupun DCFX. Yang diubah tinggal angka volume trading yang digunakan dan komisi serta spread juga.
Mia H: "klu akun demo sendiri ada ga diberlakukan biaya spread dan komisi secara "virtual"?"
Secara umum, setau saya yaa, utk trading di akun demo emang ga memberlakukan spread dan jga komisi tetapi ada jga yang memberlakukan spread dan komisi tetapi dngn virtual yaa, dngn tujuan agar pengalaman trading di akun demo terasa lbh nyata.
Baik ada atau tidak, akun demo memang ditujukan utk menguji strategi dan kemampuan trading tnpa harus mengeluarkan uang dan akun demo bsa dijadikan sarana bagi yg ingin belajar trading
Gw smpt membandingkan trading aset di MIFX dan DCFX di masing2 website dan ternyta nih MIFX ga nyediaiin shm tetapi Indeks saham CFD disitu ada, sedangkan DCFX sndiri trnyata ada saham CFD dan Indeks shaam, persis yg tertulis di artikel.
Gw sbtulnya pengen bngt coba saham CFD di DCFX tetapi krna kendala dana, gw ngurungin niat buat itu. Sdngkan gw jga tempted utk cobain indeks saham jga tetapi di MIFX krna cma RP 500,000 aja udah bsa trading disana. Terlepas dari adanya saham dan indeks saham di kedua broker nih min, kira2 saham dan indeks saham itu lbh beresiko yg mana?
Izin ngejawab ye, ini murni dri pengalaman gue. Saham itu kan artinya kepemilikan perusahaan, dan ada nilainya. Nah krna ini nilainya spesifik tertuju pada satu perusahaan aja, maka klu ada apa2, saham lain ga bakal terpengaruh n hanya saham ini aja yg terpengaruh. Jdi nilainya jatuh n bisa berdampak pada portofolio kita.
Sdngkn indeks saham kan gabungan rata2 saham. Ketika salah satu prusahaan jatuh, nilai, maka nilai ksesluruhan aset indeks itu ga berpengaruh shingga ga berdampak pada portofolio kita.
Jdi secara teknis ya, saham lbh beresiko dibandingkan indeks saham.
Memang berbeda jika seorang trader pro dengan trader pemula membaca sebuah artikel. seperti saya, waktu pertama kali saya membaca, saya kaget tentang penjelasan Jenis Spread mengambang dan spread tetap dalam poin Spread biaya Broker Finex, dan Zero spread yang ditawarkan di broker DCFX. Namun tidak ada salahnya untuk bertanya bukan? walapun saya yakin ini pertanyaan cukup simple untuk trader, tapi saya sungguh belom tau tentang spraed yang memiliki beberapa type atau jenis.
Yang ada dibenak saya hanya broker yang menawarkan trading dengan spread ketat dan rendah. Mana saya tau kalo spread memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu Spread tetap, mengambang, dan zero yang sebutkan dalam artikel ini. Bisakah kalian para trader pembaca bantu jelaskan Apakah spread Spread tetap, mengambang, dan zero itu? sebenarnya ada berapa jenis spread dalam trading, dan manakah yang lebih menguntungkan untuk trading? Terima kasih sebelumnya...
Okey, sebelum saya menjelaskan terkait Jenis jenis spread dan lein sebagainya. saya akan menjelaskan apa itu Spread? Secara sederhana, spread forex adalah selisih antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) dari nilai mata uang yang kita gunakan dalam trading. Untuk memudahkan kita memahami definisinya, kita bisa ambil contoh saat kita menukarkan uang di money changer. Saat menukarkan uang, kita harus menyesuaikan antara kurs tukar dan kurs beli, hal tersebut dipengaruhi oleh nilai mata uang yang sedang berlaku saat kita melakukan penukaran. Selisih dari kurs tukar dan kurs beli merupakan spread dalam konteks penukaran uang. Dalam konteks perbankan juga terdapat istilah spread bank.
Terdapat selisih harga yang menjadi kewajiban setiap trader untuk dibayar agar bisa melanjutkan transaksi trading forex. Contoh spread EURUSD di atas juga merupakan contoh sederhana dalam cara menghitung bid ask spread. Pada umumnya, perhitungan nilai spread dibagi menjadi tiga jenis, yaitu fixed spread, floating spread, dan zero spread.
Setiap jenis spread memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda dapat memilih broker dengan jenis spread yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda masih bingung dalam memilihnya, Anda dapat mencoba satu per satu ketika belajar forex melalui akun demo terlebih dahulu. Biasanya setiap broker menawarkan akun demo didalamnya termasuk Finex dan DCFX. Saya sarankan untuk mencoba di broker DCFX terlebih dahulu mengingat di broker tersebut memiliki beberapa akun dengan spread rendah, seperti zero spread dan akun dengan spread tetap sekitar 1.2 pip agar Anda bisa memperoleh peluang keuntungan trading secara maksimal.
Ingin bertanya aja seputar komisi yg diterapkan di DCFX. Jd dikatakan bahwa DCFX itu memiliki komisi dngn sistem persentase dmana biaya nya adalah 0.40% per lot saham yg ditradingkan. Sedangkn di Finex itu memiliki komisi sebesar 3 USD, dan dikatakan bahwa dngn komisi yg ditawarkan ama DCFX, itu termasuk sangat rendah dan cocok utk trader yg memiliki kemampuan modal yg kurang.
AKu sbnrnya kurang mengerti arti dari 0.40% dan sebenarnya klu dikonvesrsi ke USD itu kita mesti bayar berapa besar, krna klo ga dlm bentuk USD kita masih kurang tau bayar berapa dan kita ga tau cara antisipasi utk menekan berapa USD yg mesti kita bayarkan ke broker. So, ada yg bsa jelasin ga nihh arti dari komisi 0.40% per lot dan berapa USD yg perlu dibayar ke broker?
Halu! Gue bantu jelasin yaa! Komisi 0.40% itu artinya DCFX bakal ngambil 0.40% dari nilai total lut saham yang lu tradingin sebagai biaya komisi. Contohnya, kalu lu trading saham senilai $10 per lut, komisinya bakal 0.40% dari $10.
Kalu lu mau ngitung berapa USD yang harus lu bayar ke broker, lu tinggal pakai rumus sederhana aja. Gini nih caranya:
Komisi dalam USD = (0.40% / 100) x Nilai total lut saham
Contohnya, kalu lu trading saham senilai $10 per lut:
Komisi dalam USD = (0.40 / 100) x $1000
= 0.004 x $10
= $0.04
Jadi, untuk setiap lut saham senilai $10, lu harus bayar komisi sebesar $0.04 ke broker DCFX.
Mkaa dari itulahh, kondisi trading sperti ini dngn komisi yg sebesar itu, DCFX memiliki komisi yg sangat rendah utk trading saham bila dibandingkan dngn Finex
Sebagai catatan tmbhn aja nihh, utk 1 lot saham itu bsa berbeda2 penggunaan marginnya. Misalkan di saham A itu 1 lot memiliki nilai sebesar $100, shngga utk membukukan 1 lot, kita perlu modal sebesar $100, tetapi di saham B, 1 lot itu memiliki nilai sebesar $50, maka kita perlu modal sebesar $50 utk sahham B.
Jd, smkin tinggi nilai suatu saham per lot, maka komisi semakin tinggi. Berbeda dngn Finex yg menetapkan komisi 3 USD utk stiap lot, shngga kita tidak perlu mengira2 kira2 komisi yg di tradingkan di saham A dan B itu berapa krna perhitungannya sama yakni 3 USD.
So, utk trader yg ga mau ribet2 ngitung lagi, Finex mngkn lebih baik meski dari segi komisi agak berat. Tetapi utk trader yg benar2 ingin menekan biaya meski agak ribet, bsa trading dngn DCFX!
Klo dari komentar2 yg ada serta pembahasan di artikel, sbnrnya ada 1 hal yg mngkn ga diperhatikan ama readers disini. Yakni adalah platform trading selain aplikasi DCFX dan HSB yakni Metatrader 4 dan Metatrader 5. Tentunya kita sbagai trader udah mengenal bahwa metatrader itu selain versi dekstop, terdapat jga versi webtrader dan jga versi mobile phone yg tentunya ga kalah menarik.
Cma yg ingin kutanyakan, antara Metatrader 4 dan Metatrader 5, perihal ke modern an nyaa, kira2 apakah metatrader 4 masih bsa bersaing dngn metatrader 5 mengingat Metatrader 4 seprtinya ga diupdate lagi ama Metaquotes.
Sbnrnya masih bisa bersaing kok. Ibarat nya nihh, metatrader 4 tuh kayak veteran di dunia trading. Dia udah lama banget jadi favorit para trader. Meskipun dia udah ga diupdate lagi ama Metaquotes, tapi dia tetap kuat dan masih bersaing kok sama Metatrader 5.
Metatrader 4 ini tuh kayak "the classic choice" buat banyak trader. Antarmukanya yang familiar, fitur analisis teknisnya yang oke banget, dan juga dukungan buat Expert Advisors (EA) yang bisa ngebantu trading otomatis. Jadi, banyak trader yang masih setia sama MT4. Selain itu bnyk user yg ngembangin plugin tambahan buat Metatrader 4 mengingat ini kan open source lahh istilahnya. Makanya dari situ, MT4 masih bsa banget buat trading (baca : )MetaTrader 4, Platform Trading Andalan Trader Dan Broker Forex
Setuju! Emang bahwa, metatrader 5 juga punya daya tarik sendiri. Dia lebih advanced dibanding MT4. Dia bisa handle trading saham, komoditas, dan indeks selain forex. Fitur analisisnya juga lebih canggih dan bisa test strategi dengan lebih baik. Tetapi, mengingat bahwa trading yg tersedia di Indonesia (yg teregulasi ama BAPPEBTI itu cma trading forex, saham, dan indeks, blm ada kripto)
Tetapi, MT4 seperti yg dikatakan diatas bahwa fiturnya cukup sederahana, simple, dan usernya cukup bnyk. Shngga apakah MT4 msih bsa digunakan, jawbaannya tentu aja masih bahkan utk beberapa taon ke depan, itu usernya masih bnyk dan ga bakalan punah cepat. Kcuali smua broker mulai migrasi ke MT5
Halo gan, ane mau tanya, Saya fikit aplikasi MAXCO menyediakan leverage mencapai 1:500 yang jauh lebih tinggi dari pada DCFX, dengan 1 : 100, jika saya telah mendaftar akun trading dalam aplikasi Maxco, apakah leverege pada akun trading tidak bisa diubah lagi? Saya berencana mau menurunkan leverage akun trading saya. Ada yang tau bagaimana caranya? Kalau trading modal setara dengan $2.500, lebih ideal leverage 1:500 atau atau malah? Dengan modal dan leverage yang sudah diketahui, berapa keuntungan setiap kali trading pak? Terima kasih
Tentang besaran leverage, biasanya kita tidak bisa mengubahnya sendiri. Ketika kita membuka akun, besaran leverage akan ditetapkan. Jika kita ingin mengubahnya, kita perlu menghubungi broker dan meminta perubahan. Kalau permintaan kita disetujui, maka broker akan mengganti leverage sesuai dengan yang kita inginkan.
Dalam dunia trading, tidak ada patokan pasti tentang besaran leverage yang paling sesuai. Biasanya, trader memilih leverage yang moderat, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Menurut saya, memilih leverage sekitar 1:500 adalah pilihan yang cukup baik.
Perlu diingat bahwa besaran keuntungan (profit) tidak tergantung pada leverage, melainkan bergantung pada ukuran lot saat membuka posisi. Misalnya, jika Anda trading 1 lot EUR/USD dan berhasil profit sebesar 50 pip, maka profitnya adalah $500. Namun, jika Anda trading 0.1 lot EUR/USD dan juga profit 50 pip, maka profitnya adalah $50.
Ukuran lot yang bisa Anda gunakan saat membuka posisi tentu saja tergantung pada modal yang Anda miliki. Semakin besar modal Anda, semakin besar pula ukuran lot yang bisa Anda gunakan. Dalam hal ini kami sarankan agar Anda mempelajari dasar-dasar perhitungan dalam trading forex.
Ketika bicara soal memilih leverage, menurutku itu tergantung pada kebutuhan masing-masing trader. Aku sendiri masih pemula, dan saat ini aku menggunakan leverage sebesar 1:500. Menurutku, semakin tinggi leverage-nya, semakin nyaman, karena tidak banyak modal yang terikis untuk margin, dan margin level-nya juga jadi besar. Prinsipku dalam trading adalah tidak menggunakan lebih dari 2% dari total saldo sebagai margin, dan aku selalu menjaga margin level di sekitar 30.000%, jauh dari risiko margin call.
Apa yang perlu aku sampaikan di sini adalah bahwa leverage bukanlah semacam hutang. Leverage meningkatkan modal secara proporsional. Misalnya, jika kita trading dengan leverage 1:100, maka kita bisa bertransaksi seolah-olah memiliki modal 10 ribu dolar, meskipun laba dan rugi yang kita alami juga akan disesuaikan dengan rasio 1:100 itu. Jadi, jika kita mendapatkan keuntungan sebesar 100 dolar dalam trading, maka yang bisa kita ambil pulang hanyalah 1 dolar (karena sesuai dengan rasio 1:100).
Leverage diungkapkan dalam bentuk rasio perbandingan, seperti 1:1, 1:100, 1:500, dan lain sebagainya. Artinya, jika kita memiliki dana sebesar $100 dengan leverage 1:100, maka $100 itu memiliki kekuatan setara dengan $10.000. Jika menggunakan leverage 1:500, maka $100 tersebut bisa melakukan transaksi setara dengan $50.000 atau 500 kali lipat lebih besar dari jumlah dana yang kita miliki.
Baca Juga: Trader Berpengalaman Pakai Leverage Kecil?
...
|
Loading |