Review

Penuturan ibu itu mirip sekali dengan skema penipuan yang banyak beredar. Suatu pihak mengaku-aku memiliki akses ke sejumlah besar dana mangkrak, entah itu alasannya harta Sukarno lah, atau warisan apa lah, lalu minta bantuan dana untuk mencairkan dengan janji akan memberi imbalan di kemudian hari. Hal seperti itu jelas penipuan.  Sebagai perbandingan, jika menyimpan dana di lembaga bonafid, seperti misalnya di bank, maka sekalipun saat mencairkan karena suatu alasan terkena denda, maka biaya pencairan bisa dipotong dari dana pokok yang telah disimpan dan tidak perlu dana luar semacam sogokan untuk mencairkannya.

Bambang: Untuk izin lain selain Bappebti memang harus ada gan di broker. Jadi gini, untuk urusan regulasi (kebijakan, legal, dan aturan) memang dibawah Bappebti. Jadi ibarat Bappebti itu kasih izin usaha dan mengawasi para broker.

BBJ (Bursa Berjangka Jakarta) dan KBDI (Bursa Komidi Derivatif Indonesia) adalah tempat untuk melakukan transaksi jual beli kontrak derivatif atau tempat untuk melakukan transaksi seperti Forex, trading logam, dll yang bersifat CFD (Kontrak derivatif). Ibarat bursa saham lah kalau di saham.

Untuk KBI itu adalah pelaksana kliring dan penjaminan penyelesaian atas transaksi yang terjadi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) serta transaksi-transaksi yang terjadi di luar bursa yang dilakukan oleh anggota-anggotanya. (lebih lengkap baca disini : Kliring Berjangka Indonesia)

sedangkan ICH Juga memiliki fungsi yang sama seperti KBI yakni badan usaha yang membantu dan menjamin penyelesaian transaksi perdagangan berjangka di Bursa Berjangka sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Apakah selain Monex, broker lain juga ada? Ya, selama teregulasi oleh Bappebti, maka wajib untuk broker menjadi anggota badan pengawas tersebut.

Gw sih baru aja memulai di HSB yaa. Sejauh ini, sih jujur ya ga ada mslh trading (mngkn krna gw akun demo). Yang buat gw terkesan itu webtradernyaa. Asli enteng bnget, dan worth it bnget utk trading meski trading toolnya ga sebanyak metatrader (jujur, ya terbatas bngt dan hanya ad indikator sprti MA, BBI, BOLL, MIKE, dan PBX. Untuk drawing toolsnya cuma ada 2 yakni tanda panah ama garis trend.

Nah utk timeframenya memang cukup lengkap dri 1 menit hingga bulanan. Dan yang jdi keunggulannya yakni aplikasi ama webtradernya cukup ringan dan enak digunakan selain itu nih tuk chartnya trutama di webtrader itu bnr-bnr jelas bngt.

In my opinion, kekurngn dri HSB ya di sekitaran toolsnya lahh tpi kelebihannya adalh chart dan intterface yang ringan bngt

Berikut tamplian di webtradernya ya

Richard:

Menurut aku,yang paling harus diperhatikan dari HSB terutama di aplikasi trading adalah Talent Board. Mengapa? Karena fungsinya seperti copy trading seperti di broker luar negeri tetapi yang jadi pembedanya adalah, kita ga perlu bayar fee ke trader yang kita follow kemudian kita diberikan kebebasan untuk mengikuti trading atau tidak, sedangkan, kalau di copy trading , yang terjadi biasanya adalah kita membayar fees kepada trader kemudian menbiarkan akun kita secara otomatis mengikuti trading dari trader yang kita ikuti.

Hal kyak gini copy otomatis buat kita terkdng rugi krnaa kalau kita tidak bisa menentukan kapan harus trading, apakah analisis trader ang kita ikuti benar atau tidak dan lain sebagainya. Copy trading lebih mirip EA aja kalau diluar negeri. Sedangkan Talent Board dari HBS memang murni untuk komunitas Forex untuk melakukan copy trading tapi tidak otomatis

Jared: Bantu jawab, kebetulan gw ini pengguna Maxco. Trading signal sihh 50 : 50 yaa krna akurasi bisa tinggi tpi bisa aja meleset jga. Namanya jga trading signal, terus di Maxco, untuk ngakses trading signal cuma bisa di Maxco Mobile aja yaa. Berikut ini tampilan trading signalnya :

Baca jga detail review jujur tentang trading signal Maxco disini ya : Menjadi Pro Trader dengan Pandangan Analis Maxco

Secara singkat n jelas sih, artikel di atas udah dtulis klu pemisahan akun. Berarti dana akan disimpan di akun bank yg berbeda dngn dana opreasional broker meskipun pada praktiknya itu nama akun segregate masih atas nama broker.

Di Indonesia sndiri, pemisahan akun itu unik yakni 70% simpan di PT KBI (Selengkapnya baca : Mengapa Kliring Berjangka Penting?), dan sisanya dissimpan di bank kustodian ato bank yg udah ditunjuk ama BAPPEBTI. Biasanya tuh utk ngebuktiin klu dana 30% yg dismpan itu ga dipake buat broker, diadakan audit klu perbadingan 70% dan 30% itu balance ga. Klu misalkan keiitung ada penyelewengan dana, langsung bakal dibekukan tu broker.

Nah, di Monex jga diberlakukan kyk gt krna udah aturannya seperti itu sehingga ya bsa dibilang double layer lah keamanan segregate akunnya.

Ini mah berdasarkan sudut pandang dari trader. Bsa aja author dari beberapa artikel yg elo baca itu authornya berbeda2 gan. Jd ada yg ngeliat dari sudut pandang resiko dan pengelolaannya. Nah, sudut pandang macam gini biasa menganggap leverage dimulai dari 1:100 ke atas tu termasuk tinggi buat pemula dan biasanya mereka nyaranin utk hindarin soalnya resiko bakalan lbh besar dri modal yg disiapin.

Kmudian ada yg berdasarkan pengalaman trading. Klu mereka udah nyicipin leverage mana yg terbaik, shngga leverage ada yg 1:100 di anggap aman, ato 1:500 bahkan dianggap aman. Kmudian yg terakhir adalah modal trading dmana sudut pandang ini ngeliat, mana leverage yg mengoptimalkan modal trading si trader.

Ya blik lagi ini preferensi masing2 trader

KLu menrut gue, apa yg disampaikan author udah oke sihh. Soalnya gue sendiri ngerasa klo leverage 1:100 bakalan agak terbatas tradingan gue, sdngkan modal gue cma $100 aja. Lain hal nya dngn leverage 1:200 dimana gue ngerasa modal gue yg $100 itu bsa sedikit terbantu daya belinya serta ga gitu free. Jadi kyk garis pembatas trading di panjangin jdi 2 kali lipat.

Maka dari itu, leverage 1:200 bakalan cocok buat gue krna ga gitu gede, segede 1:500 yg resiko agak besar sedangkan 1:100 itu kyknya agak kekecilan krna leverage yg ditawarkan agak kecil. Maka dari itulah, gue ngerasa leverage ini bakalan cocok buat gue