Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Test

EUR/USD Test Level Support MA 50, Awasi Potensi Rebound
Red Team     20 Feb 2018
Euro mengetes batas level support dinamis penting di area MA50, potensi rebound di depan mata. Manfaatkan peluang ini untuk Buy EUR/USD
#usd  #support  #eur  
Test Kedua Support Aussie 0.82200
Bisnis Berjangka     12 Dec 2014
Para scalper trader dapat memanfaatkan rebound sesaat Aussie dari level terendah kemarin hingga menunggu data ekonomi dan menunggu konfirmasi tren dengan signal penembusan support dan resistance tersebut. Namun hati-hati jika terjadi penembusan di bawah level 0.82200, Aussie akan melanjutkan bearish tren menuju level 0.81500 - 0.80600.
Euro Tidak Perlu Cemas Akan Test Stress Perbankan
Bisnis Berjangka     27 Oct 2014
Pergerakan Euro terpantau naik terhadap dollar AS seiring dengan menurunnya kecemasan mengenai kesehatan keuangan sektor perbankan Zona Eropa. Bank Sentral Eropa (ECB) melaporkan dari 130 bank di Zona Eropa, hanya 25 bank yang tidak lolos melewati bank Stress Test, sampai dengan akhir tahun 2013.
#emas  #euro  #bank  
Forum

Kumpulan Forum @inbizia #test_

Ambar   3 Dec 2018

selamat siang min, saya ambar mau tanya berhubungan stress test sebaiknya metode apa yang cocok untuk stress test tekanan nilai rupiah thdp USD ?

Komentar

Kumpulan Komentar @inbizia #test_

  M Singgih   |   5 Feb 2017   |   Artikel

@ Rubi:
Kalau untuk time frame dibawah D1 (jangka pendek) memang lebih akurat digunakan EMA (Exponential Moving Average) yang responsnya lebih cepat, karena kalau Anda trading jangka pendek tentu Anda menginginkan respons yang lebih cepat untuk bisa memberikan sinyal entry sesegera mungkin.


Namun periode ema-nya tidak harus 50 dan 200, tetapi disesuaikan dengan time frame yang digunakan, semakin rendah time frame semakin kecil periode ema. Periode berapa yang paling cocok bisa diketahui dengan melakukan backtest. SMA periode 200 dan 50 memang biasanya digunakan pada tf daily.

Mengenai perpotongan antara 2 ma, sebaiknya dikonfirmasi dengan indikator sebelum memutuskan untuk entry, baik pada tf D1 maupun tf yang lebih rendah. Berikut ini contoh konfirmasi sebelum entry untuk EUR/USD D1:



Entry buy ketika:
- kurva sma 50 telah memotong kurva sma 200 dari arah bawah dan bergerak diatasnya
- kurva indikator MACD telah memotong kurva sinyal (warna merah) dari arah bawah dan bergerak diatasnya, dan garis histogram OSMA juga telah berada di atas level 0.0
- kurva indikator RSI berada diatas level 50
- garis histogram ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

  Diana   |   11 Jan 2020   |   Artikel
Terima kasih. Saya udah hampir faham 90% teknik bbma karna postnya ini. Alhamdulillah, mau di backtest duluan makasih cikgu karna share ilmunya. sgt bermanfaat.
  Admin   |   13 Jan 2020
Terima kasih atas apresiasinya. Semoga sukses dan salam profit!
  Wandono   |   7 Jun 2022   |   Artikel

Kira-kira harga harus berapa kali retest untuk bisa dianggap valid breakoutnya?

  Anjar   |   9 Jun 2022

Biasanya sih yang bisa divalidasi dari jumlah retest itu level support/resistance, bukan breakout-nya. Semakin banyak retest, maka support/resistance semakin kuat....

  Wandono   |   9 Jun 2022

Maksud saya, kalau support/resistance-nya itu sudah berkali-kali retest lalu tiba-tiba ke-breakout, apakah itu bisa langsung divalidasikan? Nah tapi 'kan juga gak jarang tuh habis breakout, eh ternyata malah balik lagi setelah beberapa candle, akhirnya breakoutnya gak valid. eh, gimana ya mau jelasin pertanyaannya. Jadi bingung sendiri. Ntar saya coba cari contoh grafiknya dulu deh ya. Seru nih bisa diskusi sama para master.

  Yosua   |   9 Nov 2022   |   Artikel

Thank you gan asli, rencananya aku mau mulai trading dan banyak kolega aku yang bilang pake robot trading biar ga ribet. Asli aku tuh kurang percaya bisa sesimple itu, dari yang aku tau aja banyak yang terjebak ama robot trading tipu-tipu. Jadi aku searching di google eh ketemu website ini. Dan setelah melihat pemaparan agan rasanya robot trading juga ribet ya pemakaiannya. Dari yang agan maksud dari back testing atau istilah apa lagi itu (sorry aku benaran baru aja belajar trading) itu artinya aku nya mesti ngerti dulu ya cara kerja robot trading itu seperti apa dan bagaimana bisa cuan juga harus tau.

Untuk mekanisme robot trading sendiri apakah sudah tersedia langsung ama broker yang agan bilang atau kita beli sendiri, instal sendiri gitu?

Sebaiknya aku yang baru aja kenal forex perlukah memakai ni robot trading? Mohon pencerahannya gan!

  Inbizia Support   |   10 Nov 2022

Benar, salah satu kegunaan backtesting adalah untuk memahami cara trading dari robot yang digunakan. Namun, hasil dari backtesting tidak bisa menjadi acuan pasti untuk hasil forward test atau trading real time.

Untuk saat ini, sudah tidak ada broker lokal teregulasi Bappebti yang menyediakan platform robot. Anda bisa coba mencari sendiri di internet, tapi saran saya cari di situs MQL5. Ada robot trading yang berbayar (sewa ataupun beli), tapi ada juga yang gratis.

Kalau Anda masih baru dalam dunia forex, saya sarankan untuk belajar trading manual terlebih dahulu. Pahami cara trading yang benar seperti apa agar ketika nanti memilih robot tidak mudah ditipu. Untuk artikel-artikel belajar trading bagi pemula.

  Anabel   |   15 Dec 2022

Min, mengapa Robot Trading ada beberapa broker yang ngelarang dan mengapa ga dibolehin teregulasi ama pemerintah padahal kalau dipakai benar kan tentunya bisa ngebantu kita buat trading.

Dan saran admin kan kalau pemula itu harus belajar trading manual ya, berarti bisa dikatakan robot trading lebih baik digunakan oleh orang yang sudah berpengalaman dalam dunia Forex ya min?

Terima kAsih

  Inbizia Support   |   15 Dec 2022

Halo kak Anabel,

Sebenarnya, pemerintah tidak melarang trading menggunakan robot, tapi yang dilarang adalah penyediaan robot trading langsung dari broker. Hal ini disebabkan setelah marak terjadi modus penipuan investasi berkedok robot trading.

Trading menggunakan robot atau EA, memang kurang disarankan untuk pemula, sebab untuk menggunakan EA, minimal trader harus sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai strategi trading dan pengaturan EA yang biasanya menggunakan istilah-istilah trading yang jarang diketahui trader pemula. Semoga membantu.

  Reza   |   15 Dec 2022

Kalau tidak dilarang pemerintah, lalu kenapa tidak semua broker mengizinkan penggunaan EA-nya, min? Apakah penggunaan EA bisa bikin broker tertentu rugi? Atau karena tidak disarankan untuk pemula?

  Inbizia Support   |   15 Dec 2022

Halo Kak Reza,

Kalau untuk alasan pastinya kami sendiri kurang tahu. Tapi berdasarkan data yang ada, memang tidak semua broker lokal sudah menggunakan platform trading yang men-support penggunaan EA, seperti Metatrader 4 dan 5. Jadi, karena kebanyakan EA hanya kompatibel dengan beberapa platform (khususnya Metatrader), maka secara otomatis dapat disimpulkan tidak semua broker lokal membolehkan penggunaan EA. Semoga membantu.

  Brandon   |   18 May 2023   |   Artikel

Gue sbtulnya penasaran apakah micro lot yang ditawarkn di MIFX itu dipake ga buat trader pro. Soalnya dngn deposit yang tinggi, klu cuma trading dngn micro lot jga profitnya ga bakalan maksimal. Bayangin aja, gue yang pemula trading dengan 0.01 lot dngn deposit RP 500.000 sedangkan pro trader pasti ga mngkn trading dngn 0.01 lot juga sedangkan keuntungan 0.01 lot per 1 pips cuma di kisaran $0.1 aja padahal pro trader sndiri siapin modal minimal Rp 250 juta lho. Jadi dalam pikiran ane mah, mngkn aja 0.01 lot itu dipake buat testing strategi kali ya? Kmudian, gue juga penasaran aaja, Biasanya pro trader itu buka posisi satu posisi itu berapa kali trading sih?

  Hector   |   18 May 2023

Penggunaan micro lot (0.01 lot) di MIFX itu bener-bener tergantung sama preferensi dan strategi mereka. Meskipun mereka punya modal besar, mereka tetep bisa pake ukuran lot kecil kayak micro lot. Mungkin emang benar klu mereka pake micro lot buat nguji strategi baru, ngediversifikasi portofolio, atau nge-manage risiko dengan lebih presisi gitu.

Tapi ada kemungkinan mereka juga pake ukuran lot yang lebih gede, kayak mini lot (0.1 lot) atau standard lot (1 lot), tergantung kebutuhan dan tujuan trading mereka. Mereka bakal ngeliat risiko, strategi trading, dan pengelolaan modal buat nentuin ukuran lot yang cocok buat mereka.

Mengenai berapa kali pro trader buka posisi dalam satu trading, itu bener-bener bervariasi, bro. Gaya dan strategi trading setiap trader pro bisa beda-beda. Ada yang suka sering buka dan tutup posisi dalam sehari (day trader), ada juga yang lebih suka ambil posisi jangka panjang dan biarin aja berkembang dalam waktu yang lebih lama (swing trader atau position trader). Jadi, nggak ada patokan pasti berapa kali buka posisi dalam satu trading. Itu tergantung sama preferensi, strategi, dan tujuan finansial masing-masing trader pro. Mereka punya pendekatan unik dalam trading, jadi nggak ada aturan yang baku.

  Samuel   |   22 May 2023

Setuju! Mikro lot bisa dipakai oleh semua trader bahkan pro juga sering pake. Penggunaan mikro lot oleh pro trader itu seringkali buat diversifikasi portofolio, dimana mereka buka kecil2 an dan sambil eksperimen dengan strategi baru. Dengan memanfaatkan mikro lot, mereka bisa ngelakuin trading di berbagai instrumen keuangan atau menguji pendekatan trading yang berbeda-beda tanpa harus ngambil risiko besar. Dalam hal pengjujian, terkadang akun demo itu ga ada sisi emosional dan psikologis, shngga pro trader trkdng ngerasa (istilahnya) feelingnya ga dapat, jadi mereka make lot mikro utk uji coba trading. Dengan begitu ketika merka dah paham aset baru ataupun strategi yang dikembangin dah oke, mereka bisa memperluas eksposur mereka terhadap berbagai pasar dan memanfaatkan peluang trading yang beragam.

Selain itu, penggunaan mikro lot juga bisa membantu pro trader dalam mengelola risiko dengan lebih baik. Mereka bisa menyesuaikan ukuran lot sesuai dengan toleransi risiko mereka pada setiap posisi trading, sehingga dapat mengontrol eksposur mereka secara lebih efektif.

  Diana   |   13 Jun 2023   |   Artikel

Bagaimana cara melakukan backtest grafik candlestick?

  Kiki R   |   13 Jun 2023

Jawaban untuk Diana:

Mengenai backtest, saya menyarankan Anda melakukannya di platform Tradingview. Alasannya backtest di Tradingview sangat mudah dan didukung oleh tools dan indikator yang sangat banyak. Selain itu, instrumen trading yang ditawarkan sangat banyak bukan hanya forex, tapi saham, komoditas, indeks, futures bahkan data ekonomi seperti suku bunga pun bisa ditampilkan.

Namun, backtest pada Tradingview juga mempunyai kekurangan yaitu harus menggunakan fitur "bar replay" dimana jika Anda menggunakan akun gratis (free) maka hanya bisa berjalan di time frame besar (Daily ke atas). Apabila Anda ingin backtest di time frame kecil (H4 ke bawah), maka Anda harus menggunakan akun berbayar (minimal akun Pro).

Untuk melakukan backtesting di TradingView, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Buka TradingView di peramban web Anda dan masuk ke akun TradingView Anda dengan mengklik ikon "Sign In" di pojok kanan atas. Jika Anda belum memiliki akun, Anda dapat mendaftar secara gratis di situs web TradingView.

Langkah 2: Setelah berhasil masuk, gunakan bilah pencarian di bagian kiri atas untuk mencari instrumen yang ingin Anda backtest. Misalnya, jika Anda ingin backtest pada pasangan mata uang EUR/USD, ketikkan "EURUSD" di bilah pencarian dan pilih instrumen yang sesuai dari hasil pencarian.

Langkah 3: Setelah membuka grafik instrumen, perhatikan panel atas grafik di TradingView. Di panel ini, Anda akan melihat beberapa ikon yang mengontrol tampilan dan fungsionalitas grafik.

Langkah 4: Pada panel atas grafik TradingView, cari dan klik ikon "Bar Replay" atau "Replay" yang terletak di sebelah kanan ikon interval waktu. Icon ini terlihat seperti tombol pengendali pemutar.

Langkah 5: Ketika Anda mengklik ikon "Bar Replay" atau "Replay", Anda akan melihat garis vertikal biru dengan ikon gunting di tengahnya. Garis vertikal ini mewakili waktu saat ini pada grafik.

Langkah 6: Arahkan garis vertikal biru ke waktu lampau yang Anda inginkan dengan mengklik dan menahan garis tersebut, lalu seret ke kiri atau kanan pada grafik untuk memilih tanggal dan waktu yang spesifik.

Langkah 7: Setelah mengatur waktu yang diinginkan, Anda dapat menggunakan kontrol di panel bawah grafik untuk menggerakkan waktu mundur dan maju, serta mengatur kecepatan replay sesuai keinginan Anda. Anda juga dapat menggunakan tombol "Play" atau "Pause" untuk mengontrol replay.

Langkah 8: Selama replay berlangsung, Anda dapat mengamati pergerakan harga pada grafik dan mengamati sinyal atau pola yang muncul. Anda dapat mencatat dan merekam gambar saat pola atau sinyal entry muncul sebagai data untuk backtest.

Anda dapat mengulangi langkah-langkah ini untuk mengubah tanggal dan waktu, serta mengamati pergerakan harga pada grafik dalam waktu yang berbeda untuk melakukan backtesting dengan menggunakan TradingView.

HFX Internasional Bongkar Trik Entry Saat Retest
Cahyaning     31 Aug 2022
HFX Internasional berjangka kembali mengadakan kelas webinar. Sesi kali ini akan membahas cara entry dengan memanfaatkan Retest.
Kirim Komentar Baru