Seseorang yang melakukan transaksi di pasar finansial untuk mendapatkan keuntungan dari selisih nilai beli dan jual (atau sebaliknya). Karena itu, trader seringkali dikaitkan dengan aktivitas transaksi jangka pendek, berbeda dengan investor yang memiliki orientasi jangka panjang karena bertujuan memperoleh keuntungan dari penambahan nilai suatu aset.
Bagus yg mana sih laverage 1:1000 dengan laverage 1:200? katanya klo pemula bagus pakai 1:200, apa betul sih
Leverage yang dipilih ada kaitannya dengan Jumlah Margin yang nanti Broker Kunci saat anda Open trade. bagaimana penghitungannya ? hal ini tergantung dengan jenis akun apa yang anda buka dari broker tersebut.
Leverage adalah pinjaman dari broker yang diberikan kepada trader, sehingga dana trader memiliki daya beli yang lebih besar. Leverage dinotifikasikan sebagai rasio perbandingan, misal 1:1, 1:100, 1:500, dan sebagainya. Artinya, kalau ada dana $100 di leverage 1:100 maka $100 tersebut memiliki kekuatan setara $10.000. Jika leverage 1:500, maka dana $100 tadi memiliki kemampuan untuk melakukan transaksi setara $50.000 atau 500x lipat lebih besar dari nominal dana itu sendiri.
Margin merupakan jaminan yang diberikan kepada broker setiap kali membuka posisi. Besar kecilnya margin dipengaruhi oleh leverage dan besarnya volume trading (lot) yang dibuka oleh trader. Rumus perhitungan margin adalah : Leverage x Volume (Lot) x Contract Size. Jika kita tidak memperhatikan margin, bisa-bisa akun trading kita terkena margin call
===================================
- leverage 1:100 artinya (1/100)x100% = 1%
- leverage 1:200 artinya (1/200)x100% = 0.5%
- leverage 1:500 artinya (1/500)x100% = 0.2%
- leverage 1:600 artinya (1/600)x100% = ?
- leverage 1:1000 artinya (1/1000) x 100% = ?
===================================
Cara menghitung margin (jaminan) yang dipakai untuk bertransaksi Pada umumnya
1 lot = quantity contract size $100,000
0.1 lot = quantity contract size $10,000
0.01 lot = quantity contract size $1000
Margin yang di kunci
Margin = Jumlah Lot x 100000 x %margin
anda bisa mensesuaikan dengan modal / balance yang anda miliki.
Untuk Atin..
Anda bisa memulai dengan leverage 1 : 200 - 1 : 500 . Margin anda kurang lebih senilai 30 - 75 pips dikali satuan lot yang anda buka saat trading.
Thanks.
Menurut panduan2 dari para profesional trader, semakin besar leverage maka semakin beresiko , karena dengan leverage yang semakin besar maka berarti pinjaman anda kepada pihak broker semakin besar, sehingga jika terjadi loss atau margin call di leverage yang tinggi tersebut maka sisa dana margin yang dikembalikan kepada anda akan lebih sedikit daripada leverage yang lebih rendah.
Jadi misalkan modal $1000 mungkin hanya bisa kembali $10 saja jika trade full lot menggunakan leverage yang tinggi dan terkena margin call
leverage 1:1000 beresiko lebih tinggi daripada leverage 1:200.
dalam memilih leverage lebih aman menggunakan leverage 1:100 atau 1:200.
Biasanya leverage 1:1000 atau keatas disediakan oleh broker yang berjenis bandar.
Wa alaikum salam...
Untuk Madao..
Trading forex adalah trading margin (jaminan). Dimana seorang trader memberikan jaminan sekian persen dari balance/modal atas transaksi BUY/SELL yang dilakukannya. Dan saat seorang trade melakukan BUY/SELL, maka sebenaranya ia menggunakan uang pinjaman dari broker. Sementara margin/jaminan akan diminta/dikunci oleh broker tergantung leverage
(daya ungkit) yang dipilih saat pembukaan akun.
Leverage adalah daya ungkit, sebuah fasilitas yang dibroker terhadap para nasabahnya. Biasanya leverage yang ditawarkan oleh broker adalah :
1 : 1
1 : 100
1 : 200
Dan seterusnya. Semakin besar leverage yang digunakan (di checklist) saat pembukaan account, semakin kecil jaminan yang di minta/dikunci oleh broker.
Jika anda menyimpan dana sebesar $100 (asumsikan 1 juta Rupiah = $100), dan memilih leverage dengan nilai 1 : 500, maka dana anda secara virtual adalah sebesar 500x lipat dari balance/simpanan ( 100 x 500 = $ 50.000). Jika anda trade dengan menggunakan account standar dengan nilai 1 lot = 100.000, maka saat anda trade dengan 1 lot tersebut maka perhitungan marginnya adalah :
Kontak Size * Leverage* Jumlah lot*Harga Beli/Jual kurs mata uang
Contoh Harga EUR/USD = 1.4000
Maka jika trade dengan :
1 lot, marginnya kurang lebih sebesar (100.000*1:500*1*1.4000)= $ 280
0.10 lot, marginnya kurang lebih (100.000*1:500*0.10*1.4000) = $ 28
0.01 lot, marginnya kurang lebih (100.000*1:500*0.01*1.4000) = $ 2.8
Satuan lot sebesar 100.000, adalah ketentuan broker. Ada juga satuan lotnya 10.000, 1.000 Bahkan ada broker yang menentukan satu lot sebesar 1.000.000
Maka jika demikian :
1 lot = 1.000,000
0.1 lot = 100.000
0.01 lot =10.0000
Ada istilah akun cent, akun mini, akun micro, akun standar tergantung satuan lotnya. Ini hanya jenis layanan dari broker saja.
Yang mana dengan jaminan kecil, seorang trader bisa open BUY/SELL senilai 100, 1.000, 10.000, dan seterusnya. Jika trading denga lot 0,02, 0.03 tinggal dikalikan saja.
Uraian diatas adalah jaminan berdasarkan perhitungan harga yang dibeli atau dijual. Ad apula jaminan yang sudah ditentukan oleh broker. Misal :
1 lot GBP/USD Margin sebesar $ 50 dan yang lainnya.
Dalam hal ini hati-hati dengan penggunaan leverage yang sangat besar, karena hal ini bisa membahayakan account.
Sementara perhitungan Margin Call / stop out tiap broker berbeda-beda. Ada yang 100 % total balance setelah dikali leverage, ada yang 50% ada yang 70% dan seterusnya.
Ada pula margin call dihitung berdasarkan margin. Jika margin trading sebesar $ 5, dan order terjadi minus sebesar $-5, maka akan ditutup paksa oleh sistem broker dan balance anda berkurang.
Besarnya margin pun bisa dijadikan ukuran untuk menentukan stop loss, jika margin $5 trade dengan lot 0.01 (1.000) maka minimal stop loss adalah kurang lebih 50 pips.
Saat anda BUY GBP/USD ini bisa diartikan, anda BUY GBP dan SELL EUR
Saat anda SELL EUR/USD ini bisa diartikan, anda SELL EUR dan BUY USD
Thanks
Izin bertanya coach inbizia yang saya hormati, saya terlalu sibuk mempelajari metode trading sampai lupa konsep dasarnya.
Yg dimaksud dengan margin call itu jika ekuitas sama dengan margin bukan? lalu berapa persen margin level seseorang dalam posisi floating yang dpt menyebabkan margin call tersebut? jika ketentuan kontrak broker saya 1 lot= 100.000$ maka jika leveragenya 1:1000, saya hanya harus membayarkan 100$ untuk transaksi senilai 100.000$?
apakah setiap mata uang nilai perpips nya sama? yaitu perkalian dari jumlah lot dengan selisih dari titik entry? bagaimana dengan emas dan perak? apakah berbeda? terimakasih sebelumnya coach?
@ Muhammad Yusuf:
- Kalau margin level = 100%, ketika equity = margin total, maka Anda akan terkena margin call. Kalau margin level = 50%, ketika equity = 50% dari margin total, maka Anda akan terkena margin call.
- Leverage 1:1000 artinya 0.1% dari nilai kontrak. Jadi jika Anda memilih leverage 1:1000 maka margin = USD 100,000 x 0.1% = USD 100.
- Nilai per pip tergantung dari ukuran lot (volume), dan untuk setiap kelompok pasangan mata uang berbeda.
Untuk kelompok XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD dan NZD/USD), dengan ukuran lot yang sama, nilai per pip-nya berbeda dengan kelompok USD/XXX (USD/JPY, USD/CAD dan USD/CHF).
Untuk kelompok mata uang cross:
Kelompok XXX/JPY (EUR/JPY, GBP/JPY, AUD/JPY, NZD/JPY, CHF/JPY dan CAD/JPY) berbeda dengan kelompok XXX/CHF (EUR/CHF, GBP/CHF, AUD/CHF, NZD/CHF dan CAD/CHF), juga berbeda dengan kelompok XXX/CAD (EUR/CAD, GBP/CAD, AUD/CAD dan NZD/CAD), dan berbeda juga dengan EUR/GBP, EUR/AUD, EUR/NZD, GBP/AUD, GBP/NZD dan AUD/NZD.
- Nilai per pip untuk XAU/USD dan XAG/USD berbeda dengan pasangan mata uang (forex). Nilai kontraknya berbeda., untuk XAU/USD dalam troy ounce.
- Nilai per pip untuk WTI/USD (US Oil) berbeda dengan XAU/USD, XAG/USD dan juga forex. Nilai kontrak WTI dalam barrel.
- Nilai per pip untuk indeks saham (Dow 30, NQ100, HK33, Nikkei225 dan Kospi) berbeda dengan forex, XAU/USD dan XAG/USD, dan juga WTI/USD. Nilai kontraknya tergantung ketentuan broker.
Tanpa mengetahui nilai per pip dan margin Anda tidak bisa menentukan ketahanan modal ketika trading.
Terima kasih
Yang dimaksud jenis akun Standar, Mini dan Micro itu apa? terus adakah pengaruh terhadap poin yang kita hasilkan pada setiap trading?
Contohnya kita trading di akun Standar dengan lot 0,01 itu berapa $ hasil per pipsnya? begitupun di akun Mini dan Micro? Sama saya baca-baca di atas juga kayaknya ada hubungannya sama leverage. Mohon pencerahan
@ Roni:
Akun standard, mini atau micro dibedakan oleh ukuran kontrak (contract size).
Dalam akun standard, ukuran kontrak 1 lot adalah 100,000 unit,
akun mini ukuran kontrak adalah 10,000 unit, sehingga Anda trading dengan 0.1 lot,
akun micro ukuran kontrak adalah 1,000 unit, sehingga Anda trading dengan 0.01 lot.
- …terus adakah pengaruh terhadap poin yang kita hasilkan pada setiap trading?
Ya, ada, Semakin tinggi nilai kontrak maka semakin besar juga nilai per pip-nya, atau pip value-nya. Sehingga jika Anda profit dengan besarnya pip yang sama pada akun standard dan akun micro, jelas profit di akun standard lebih besar (100 kalinya).
Dalam akun standard 1 lot, untuk pair XXX/USD (EUR/USD. GBP/USD, AUD/USD dan NZD/USD) 1 pip nilainya = USD 10,-. Untuk akun mini 0.1 lot, nilai 1 pip = USD 1,-, sementara untuk akun micro 0.01 lot nilai 1 pip = USD 0.1.
- …Contohnya kita trading di akun Standar dengan lot 0,01 itu berapa $ hasil per pipsnya? begitupun di akun Mini dan Micro?
0.01 lot adalah akun micro, bukan akun standard.
- …. Sama saya baca-baca di atas juga kayaknya ada hubungannya sama leverage
Leverage menentukan besarnya margin atau jaminan untuk posisi yang Anda buka. Leverage tidak mempengaruhi nilai per pip.
Untuk pair XXX/USD, perhitungan margin:
Margin = (USD 100,000) x (jumlah lot atau volume) x (persentase margin) x harga pasar saat itu
Misal: Anda trading di akun standard dengan leverage 1:200, Anda buy 2 lot EUR/USD pada harga 1.1600, maka margin = (USD 100.000) x 2 x 0.5% x 1.1600 = USD 1,160.
Untuk mengetahui apa itu leverage dan margin, silahkan baca ini.
Pak, sy menggunakan broker E*n*ss .. rules menyatakan jika pd saat tjd market weekend maupun rilis berita2 penting maka akun dgn leverage berapapun akan dirubah sendiri secara otomatis by system mjd leverage 1:200. pertanyaan sy: apakah hal tsb akan berdampak thd equity mjd berkurang drastis gara2 termakan oleh nilai margin yg membesar tiba2 , btw saat ini sy memakai leverage 1:2000. dan udah kontak CS dan ybs hanya menyarankan utk mengikuti pemberitauan mailbox saja agar equity tetap aman. Permasalahannya.. kalau op sy SEDANG floating khan tidak siap utk cut loss demi mengantisipasi pemberitauan mailbox yg datangnya tiba2 tsb. jd, apakah sebaiknya utk amannya mengganti leverage ke 1:200 aja spy tidak perlu dipusingin dg semua reminder tsb? makasih
@ Dhani:
- …. pertanyaan sy: apakah hal tsb akan berdampak thd equity mjd berkurang drastis gara2 termakan oleh nilai margin yg membesar tiba2…
Benar.
Balance : jumlah dana dalam akun Anda. Equity = Balance + Floating Profit / Loss
Floating profit adalah posisi terbuka yang sedang profit dan floating loss adalah posisi terbuka yang sedang loss.
Margin berhubungan dengan Leverage. Jika Anda memilih leverage 1:100 maka dana jaminan Anda adalah 1% dari nilai kontrak, jika leverage 1:200 maka dana jaminannya adalah 0.5% dari nilai kontrak, dan jika leverage 1:2000 maka dana jaminannya adalah 0.05% dari nilai kontrak
Nilai kontrak untuk 1 lot adalah USD 100,000. Jika Anda trading XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), maka Margin = (USD 100,000) x (jumlah lot atau volume) x (persentase leverage) x harga pasar saat itu.
Misal: Anda menggunakan leverage 1:2000, buy atau sell 1 lot EUR/USD pada harga 1.1800, maka margin = (USD 100,000) x 1 x 0.05% x 1.1800 = USD 59. Dana sebesar USD 59 ini akan ditahan selama posisi Anda masih open (belum di-closed). Jika balance (misalnya) = USD 5,000, maka saat membuka posisi Equity = USD 5,000 - USD 59 = USD 4,941.
Jika Anda menggunakan leverage 1:200, buy atau sell 1 lot EUR/USD pada harga 1.1800, maka margin = (USD 100,000) x 1 x 0.5% x 1.1800 = USD 590. Jika balance = USD 5,000, maka saat membuka posisi Equity = USD 5,000 - USD 590 = USD 4,410. Jadi dengan leverage yang lebih besar, maka equity juga akan lebih besar, karena margin lebih kecil.
- ….. apakah sebaiknya utk amannya mengganti leverage ke 1:200 aja spy tidak perlu dipusingin dg semua reminder tsb?
Menurut kami sebaiknya begitu (ganti leverage).
Kalo dana saya USD 25, leverage yang cocok berapa?
@ Petra:
Menurut kami, dengan dana USD 25 Anda bisa trading di akun Cent. Pilihlah leverage yang besar agar marginnya kecil, sehingga ketahanan dana bisa besar.
Misal saya depo $10 leverage 1:100 order 1 posisi dgn lot 0.01 dan saya profit / loss $1.02 itu gimana hitungan yg diperoleh ??
@ Arif:
Trading di pair apa?
Jika trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) dan Anda buy atau sell 0.01 lot, maka nilai per pip-nya adalah USD 0.1. Profit / loss = +USD 1.02, berarti Anda profit.
Besarnya profit Anda dalam satuan pip adalah = (USD 1.02) / (USD 0.1) = 10.2 pip (dalam hal ini broker menggunakan harga 5 digit).
Jika trading pada pair XAU/USD dan Anda buy atau sell 0.01 lot, maka nilai per pip-nya adalah USD 0.01. Profit / loss = +USD 1.02, berarti Anda profit sebesar = (USD 1.02) / (USD 0.01) = 102 pip.
Jika saya ingin masuk depo $50 atau $100. Lebih cocok pakai Leverage berapa ?
Apakah Leverage ini mempengaruhi besaran Spread ?
@ Fernando:
Bisa menggunakan leverage yang besar agar marginnya kecil, misal 1:500 atau 1:1000.
Leverage tidak mempengaruhi besarnya spread. Besarnya spread ditentukan oleh broker.
Modal 300$ enaknya pake leverage brp? titik traman klo kena margin call?
@ Liamensen:
Bisa menggunakan leverage yang besar agar margin atau jaminannya kecil. Dalam hal ini bisa menggunakan leverage 1:500 atau 1:1000.
Mengenai bisa cepat kena Margin Call (MC) atau tidak, tidak tergantung dari leverage yang digunakan, tetapi tergantung dari besarnya lot trading yang disesuaikan dengan ketahanan yang Anda inginkan. Jika ketahanan modalnya kecil maka bisa cepat kena MC kalau salah posisi.
Besarnya lot yang disesuaikan dengan ketahanan bisa dihitung menggunakan prinsip money management, yaitu tentukan risiko dulu kemudian hitung besarnya lot dengan cara position sizing.
Mengenai hal ini, silahkan baca: Cara Bermain Forex Aman Dengan Money Management
Kalau modal $18
Info Leverage yang baik berapa? Terima kasih
Jika deposit 100 USD cocoknya pakai Levarege berapa ya?
@ Iqbal Maulana:
Untuk modal sebesar USD 100 bisa menggunakan akun micro dan trading dengan minimal 0.01 lot. Pilih leverage yang tinggi supaya margin atau jaminannya kecil. Anda bisa menggunakan leverage 1:1000 atau yang lebih besar.
Jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), maka dengan 0.01 lot ketahanan modal adalah sekitar: USD 100 / USD 0.1 = 1000 pip (Keterangan: USD 0.1 adalah nilai per pip untuk 0.01 lot pair XXX/USD).
Jika Anda trading pada pair XAU/USD, maka dengan 0.01 lot ketahanan modal adalah sekitar: USD 100 / USD 0.01 = 10000 pip (Keterangan: USD 0.01 adalah nilai per pip untuk 0.01 lot pair XAU/USD).
Mengenai hubungan antara leverage dan margin, silahkan baca:
Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex
@ Mohamad Yandi:
Untuk modal sebesar USD 18 sebaiknya menggunakan akun Cent dan trading dengan Cent lot. Pilih leverage yang tinggi supaya margin atau jaminannya kecil. Anda bisa menggunakan leverage 1:1000 atau yang lebih besar.
Mengenai hubungan antara leverage dan margin, silahkan baca:
Kalau saya invest $100 dg pilihan laverage 1:200 dg 1:500 berapa pip ketahanan dana saya??
Trimakasih
Klo dana saya $4.200 berapa ratio leverage yg aman untuk di gunkan? Maaf sy pemula
@ Johan Dwi Putra:
Semakin besar leverage yang digunakan maka akan semakin kecil margin atau jaminan yang diperlukan untuk membuka posisi. Semakin kecil margin atau jaminan, maka akan semakin besar ketahanan modal Anda.
Untuk penjelasan mengenai hubungan antara leverage dan margin silahkan baca:
Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex
Modal: USD 100.
Diasumsikan Anda trading EUR/USD sebesar 0.01 lot.
Dengan leverage 1:200 atau 0.5% dari nilai kontrak :
Jika Anda buy atau sell 0.01 lot EUR/USD pada harga 1.1300, maka margin yang diperlukan = (USD 100,000) x 0.01 x 0.5% x 1.1300 = USD 5.65. (Keterangan: USD 100,000 adalah nilai kontrak dalam forex).
Ketahanan modal Anda = (USD 100 - USD 5.65) / USD 0.1 = 943 pip (Keterangan: USD 0.1 adalah nilai per pip untuk 0.01 lot EUR/USD).
Dengan leverage 1:500 atau 0.2% dari nilai kontrak :
Jika Anda buy atau sell 0.01 lot EUR/USD pada harga 1.1300, maka margin yang diperlukan = (USD 100,000) x 0.01 x 0.2% x 1.1300 = USD 2.26.
Ketahanan modal Anda = (USD 100 - USD 2.26) / USD 0.1 = 977 pip.
@ Yyjc:
Anda bisa menggunakan leverage 1:500 atau 1:1000. Semakin besar leverage yang digunakan maka akan semakin kecil margin atau jaminan yang diperlukan untuk membuka posisi.
Untuk penjelasan mengenai hubungan antara leverage dan margin silahkan baca: Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex
@Yuhandri Pane: Pilih leverage 1:500. Jangan lupa selalu menggunakan money management dalam setiap transaksi.
Dengan modal 300 USD, baiknya memilih leverage berapa ya pak?
Berapa modal minimal kalau saya pakai leverage 1:400 dan order lot 0,10 di broker F*DD?
Thanks
@Jaha: Saya asumsikan akunnya standar, maka:
Volume = 0.1 lot
pergerakan harga per pips senilai $1.
Minimal modal $1000 agar dengan SL 20-50 pips masih masuk hitungan MM 1-3% ($10-$30).
Bisa diinfokan kah, kalau trading di broker Indonesia rata-rata besarnya berapa dan modal awalnya berapa?
Jika yang ditanyakan besar leverage, maka batasan leverage di Indonesia sekitar 1:100 hingga 1:200.
Ada broker yang menyediakan leverage hingga 1:500 seperti Octa Investama Berjangka, namun hal ini sepertinya kondisi khusus dan belum bisa ditemui di broker lain.
Untuk modal awalnya, Anda bisa trading forex mulai dari modal 100 USD. Silakan cek di sini: 5 Broker Forex Lokal Indonesia dengan Syarat Deposit Rendah
Salam. Maaf, Saya mau tanya. Minta tolong, kalau misal kita punya modal $1000, asumsi kita punya resiko 1% / $10 per open posisi. Kita bingung mau pakai leverage berapa 1:100 atau 1:500? Misal risk reward kita 1:2, berapa pips sama lots perbandingan buat masing2 leverage? perhitungan profit loss nya bagaimana? Terimakasih banyak sebelumnya.
Salam pak Marwan.
Pertama saya akan jawab mengenai leverage.
Leverage tidak berpengaruh terhadap besaran nilai per pipsnya, melainkan ke besaran margin yang digunakan.
Semakin besar leverage, semakin kecil margin yang Anda gunakan untuk membuka posisi.
Namun, pada contoh kasusnya bapak, tidak perlu khawatir mengenai leverage. Bapak bisa gunakan leverage 1:100 atau 1:500. Kenapa?
Karena bapak menggunakan risk per trade 1%.
Trader yang khawatir menggunakan leverage terlalu kecil biasanya adalah trader yang mengandalkan ketahanan dana dan tidak menggunakan stoploss (SL) atau dengan kata lain tidak ada aturan jelas berapa risiko per transaksi.
Yang perlu bapak perhatikan adalah jenis akun yang bapak gunakan. Jenis akun akan menentukan berapa minimal besaran $ per pips.
Saya coba jelaskan sedikit mengenai hal ini.
Ada 3 jenis akun dengan besaran $ per pips yang berbeda.
Dalam kasus bapak, risiko per transaksi 1$ atau $10.
Pertanyaan yang kedua mengenai lot sudah terjawab.
Terakhir, perhitungan profit dan lossnya.
Anggaplah SL yang Anda gunakan 50 pips dan TP 100 pips, risk reward 1:2.
Dengan risk 1% ($10), lot yang Anda gunakan adalah 0.02, Jika harga mencapai TP 100 pips, maka profit yang Anda dapatkan sebesar $20.
Namun jika mencapai SL, besaran loss hanya $10.
Salam Pak, mengenai leverage, apakah besaran leverage yang akan digunakan tergantung akun yang akan digunakan (standar, micro, seperti yang bapak jelaskan diatas) dan juga modal yang disiapkan?
Wajarkah pak kalau ada broker yang offer leverage sampai beribu-ribu? Karena saya perhatikan dan search di website ini rata-rata broker lokal itu leverage sampai 1:500 sedangkan broker luar negeri yang banyak kali iklannya bisa sampai 1:2000. Dan apakah bisa terjadi perbedaaan besaran margin yang cukup banyak pak antara 1:500 dengan 1:2000?
Terima kasih
1. Ya, bergantung jenis akun dan modalnya. Tujuan memilih leverage yang tepat cuma 1, yaitu agar risikonya kecil.
Modal kecil tentu butuh leverage besar agar risikonya kecil (margin yang digunakan kecil).
2. Untuk menjawab hal ini saya jelaskan sedikit mengenai bisnis broker saat ini.
Broker saat ini sama halnya pedagang perang harga.
Trader mau minimal deposit paling kecil (kalau bisa 0), leverage paling besar, banyak bonus, spread paling kecil, tidak ada komisi.
Ingat, mereka yang mencari leverage sangat tinggi ini adalah trade dengan modal kecil. Dipikirnya leverage yang sangat besar maka jumlah entry posisi makin besar.
Sebagian besar dari mereka tidak pakai money management, tapi ketahanan dana.
Jadi, masalah leverage ini bukan lagi wajar atau tidak wajar (logika), tapi lebih ke persaingan bisnis antar broker.
Kalau bapak punya modal besar, justru saya sarankan leverage kecil saja, karena dengan leverage kecil bapak sudah bisa menerapkan money management.
2. Perbedaan margin cukup besar tapi intinya bukan itu. Tujuannya itu risiko transaksi yang tidak lebih dari 1-3%.
Kalau leverage 1:1000 bisa mengakomodir hal itu, tidak perlu leverage sampai 1:2000.
Terakhir, saya kasi contoh lagi mengenai "ketidaklogisan" penawaran ini.
Tentu bapak pernah dengar yang namanya bonus deposit (welcome bonus). Dulu bonus deposit paling besar 30%, sekarang bonus deposit sampai 100%.
Kenapa bonus deposit jadi lebih besar? Karena trader retail menginginkan hal tersebut.
Sebagian besar dari mereka tidak menggunakan money management dan mengandalkan ketahanan dana.
Jadi, dengan bonus deposit lebih besar = ketahanan dana lebih besar.
Baru saja mau saya tanyakan tentang leverage gede ternyata udah ada yang jawab dulu. Kalau dari paparan pak Kiki, sepertinya broker-broker yang tawarin sampe sekian ribu leverage itu broker luar negeri ya.
Masuk akal banget sih kalau sampai demi persaingan antar broker satu dengan yang lain. Berarti broker luar negeri ini bisa dikatakan lebih mementingkan profit yang akan mereka dapat meski ga salah sih.
Pantesan juga regulated broker Indonesia cuma tawarin maksimal leverage juga sampe 500 aja. Dan saya rasa iklan broker dalam negeri bukannya ga kencang ya, tapi kayaknya iklannya ditujukan ke calon trader yang mungkin udah ada sedikit pengetahuan tentang Forex.
Dari pemaparan pak Kiki juga sepertinya leverage ini berbahay banget buat yang benar-benar ga tau apa-apa.
Sorry master, ganggu, baru pemula ni,, ane mau tanya masalah trader scalper,, itu maksutnya gimana yaa, apa ane bertrading dg cara saat sudah profit dan di rasa cukup lalu ane tutup, seperti apa itu, mohon pencerahanya,, terima kasih .
Ya, seperti itulah. Anda BUY/ SELL, setelah mendapat keuntungan anda closed. Umumnya para Scalper bermain di TF1 - TF30. Perhatikan juga pantangan-pantangan jika anda ingin ber-scalping.
Thanks.
Yg jls scalper juga srng disebut sebagai short term trader. Artinya trader jenis ini nggak pernah menahan posisinya terlalu lama. Biasanya nggak ada yang lebih dari 1 hari. Bahkan dalam 1 hari bisa buka posisi beberapa kali, karna tiap posisinya udah profit biasanya langsung diclose tanpa mempertimbangkan potensi profit maksimalnya. Scalping memang umumnya nggak memerlukan ukuran trading yg besar, jadi profit yg dikumpulkan pun nggak terlalu banyak. Bisa banyak kalo posisi trading yg dibuka juga makin banyak. Makanya ini juga beresiko. Tapi kalau dilakukan dengan manajemen resiko mungkin bisa mengurangi potensi kerugiannya.
strategi exit posisi yg benar untuk scalping?
karena dibilang kita tutup posisi waktu dirasa profit sudah cukup, darimana kita tau kalau profit yg bisa didapat sudah maksimal?
Untuk para scalper BUY / SELL , profit close. Ukuran maksimal bisa di rencanakan. Misal 10 dollar perhari. Jika sudah mendapat 10 dollar, keluar pasar. Tutup PC/ Komputer. Dan scalping dilakukan kembali di hari esok. Mendapat 10 dollar bisa dengan beberapa kali BUY / SELL. Yang jelas jika sudah mendapat 10 dollar. trading berhenti. Thanks.
@ muhammad husni thamrin :
Trading dengan cara scalping berarti Anda membuka dan menutup posisi dalam waktu singkat, tidak menahan posisi terlalu lama. Begitu ada kesempatan langsung masuk (entry). Anda bisa menggunakan indikator oscilator (RSI, stochastic atau MACD) untuk momentum entry, dan menggunakan moving average untuk mengetahui arah trend.
@ bg darwin :
Itu tergantung dari money management Anda, yaitu berapa Dollar resiko yang Anda rencanakan per trade, dan berapa perbandingan profit yang Anda harapkan dengan resikonya, atau yang lazim disebut dengan risk/reward ratio.
Anda tidak bisa menjadi trade chaser (pemburu trade), bisa hancur account Anda karena tidak ada yang tahu dengan pasti kapan harga akan berbalik arah atau sampai sejauh mana harga akan bergerak sesuai dengan yang Anda harapkan. Yang bisa Anda lakukan adalah membatasi resiko dan mengharapkan profit yang wajar dengan menerapkan risk/reward ratio.
Scalper bisa saja dilakukan oleh siapa saja. Disamping penggunaan teknik yang lain. Tahun 2003, suatu broker di London mencatat bahwa salah satu customer nya telah membukukan volume trading yang paling tinggi selama 8 tahun berturut-turut. Dia adalah Paul Rotter seorang trader sukses dengan jumlah lot trading rata-rata 3 juta setiap bulan dan berhasil membukukan 65 – 78 juta dollar dalam setiap tahunnya.
Paul Rotter termasuk salah satu seorang scalping trader sukses di muka bumi ini. Sukses trading Paul Rotter dimulai ketika ia bersama Kinski (salah satu teman dekatnya) membuka Greenhouse, suatu firma finansial. Dari modal awal sebesar $526,000, dalam tiga bulan kemudian Greenhouse telah membukukan profit $6,5 juta.
Semua trader dapat mencoba untuk menapaki kesuksesan Paul Rotter. (Klik)
Thanks
@ joana:
Dari informasi yang saya dapatkan mereka yang bekerja untuk bank atau institusi keuangan besar biasanya trading untuk jangka menengah panjang, bukan scalping. Selain itu portofolio mereka tidak hanya di pasar forex, tetapi di semua instrumen pasar keuangan termasuk pasar saham dan obligasi. Namun demikian biasanya mereka masuk pasar atas keinginan pimpinan atau pemilik perusahaan hedge fund tersebut. Seharian duduk didepan komputer bukan berarti melakukan scalping, bisa saja mereka sedang memonitor berita atau menganalisa pergerakan harga.
Apakah trader yang bekerja di institusi keuangan besar dunia selalu menggunakan sistem scalper (mengingat seharian mereka hanya duduk di depan layar monitor)?
Mengapa scalper hanya mengambil profit tipis? Apakah hal tersebut tidak rugi dengan biaya spread disetiap posisi? Belum juga kalau ada potensi loss...
@Rabian: Scalper yang tutup posisi dengan jarak yang tipis tentu sudah mempertimbangkan biaya spread dan komisi (apabila ada) setiap posisi.
Sebagai contoh, apabila setiap entry spread sebesar 2 pips dan tanpa komisi, maka dengan close posisi 7 pips, profit sudah menutupi biaya spread.
Kelebihan trading scalping seperti ini adalah winrate yang tinggi, biasanya di atas 70%.
Namun kekurangannya adalah rasio risk/rewardnya (RR) kurang bagus. Jarak SL lebih besar daripada jarak TP.
Namun secara matematis, strategi ini masih bisa menutup profit kalau kombinasi antara winrate dan rasio RR-nya masih bernilai positif.
Kalau untuk scalping, lebih baik pake variable atau fix spread ya bang?
Pakai yang variable spread tapi yang spreadnya sangat tipis. Biasanya broker menyediakan tipe akun untuk scalping, tandanya spreadnya kecil sekali, namun biasanya ada biaya komisi.
Untuk akun yang spread kecil, spreadnya di bawah 1 pips untuk major pair.
Untuk backtest scalper di m5, berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk backtest dan forward test ya pak?
Periode waktu untuk backtest scalping di M5 cukup 6 bulan. Perhatikan bagaimana detail performa scalping, terutama bagian pengendalian risikonya.
Setelah lulus uji backtest, lalu masuk uji forward test selama 3 bulan. Pada saat forward test inilah Anda melihat kesesuaian performa terhadap backtest.
Kalau backtest ini juga bisa lulus dengan akun yang profitable dan konsisten, maka Anda bisa masuk ke akun riil.
Apakah mungkin scalping dengan menggunakan timeframe 1 menit? Bagaimana cara analisanya?
Bisa, cara analisanya hampir sama dengan metode scalping lainnya.
1. Mencari level harga penting sebagai area entry
2. Masuk entry di level tersebut apabila ada konfirmasi
Berikut ini 2 buah artikel yang membahas strategi scalping 1 menit:
Aku agak bingung tentang regulasi scalping. Aku baca di beberapa bacaan di webiste ini kalau gak salah ada beberapa negara yang melarang adanya scalping dan kalau ga salah terapin sistem yang ada limit pembelian yang hanya boleh beberapa kali sehari.
Ini aku bingung, kok ga boleh ya? kira-kira kenapa ga dibolehin scalping pada beberapa negara? padahal kan sebenarnya banyak juga tuh yang pakai.
Saya coba search tentang negara yang melarang scalping tapi tidak ketemu. Bisa diberikan link tentang artikel atau bacaan tersebut?
Saya ingin memahami konteks dari bacaan tersebut sehingga bisa memberikan jawaban yang tepat.
Maaf kak Kiki R saya keliru, ternyata yang melarang itu broker ya. Untuk linknya sebagai berikut.
saya masih kurang mengerti mengapa broker ada yang melarang dan juga apa perbedaannya dengan hedging ya? Soalnya hedging dengar2 dilarang juga ya? Terima ksh sudah merespon kak
Saya berencana pasang wifi dirumah dan mulai menekuni menjadi seorang trader scalper. karena jarak tutupnya cepat apakah koneksi yang saya harus pasang juga harus yang paling tinggi kecepatannya pak? mohon infomasinya.
@Alfi Raharjo: Tidak perlu pak, 20 Mbps sudah cukup kok.
Karena bapak trading scalping, saya menyarankan untuk menyiapkan cadangan internet jika wifi dirumah bapak gangguan.
Contohnya bisa gunakan paket internet handphone. Jadi, ketika suatu saat posisi bapak sedang terbuka dan jaringan wifi rumah bermasalah, bapak tetap bisa memantau dan intervensi transaksi menggunakan jaringan lain.
Maaf numpang tanya, saya agak bingung dengan istilah scalper dan day trading. Sebenarnya letak perbedaannya dimana ya? Soalnya kalau ga salah sama-sama trading sehari kan? Kalau memang berbeda, perbandingan tingkat kesulitan diantara dua metode trading serta tingkat loss dan profit lebih besar yang mana antara scalper dan day trading? Terima kasih, ditunggu jawabannya.
Jawaban untuk Anita:
Perbedaan utama antara scalping dan day trading adalah time frame yang digunakan.
Scalping entry menggunakan time frame sangat kecil seperti M1 dan M5 sehingga posisinya bisa keluar-masuk dalam waktu beberapa detik sampai beberapa menit.
Sedangkan day trading entry menggunakan time frame lebih tinggi seperti M15 atau H1 sehingga posisinya keluar-masuk dalam waktu beberapa menit sampai beberapa jam.
Jadi, walaupun tradingnya sama-sama sehari tapi frekuensi entry scalping jauh lebih banyak dan lebih cepat daripada day trading.
Untuk tingkat kesulitannya, scalping lebih sulit karena butuh akurasi dan mental yang bagus.
Jika Anda profit berturut-turut saat scalping Anda akan mudah serakah dan mulai ceroboh sehingga bisa loss lebih besar.
Sebaliknya, saat scalping dan hasilnya loss berturut-turut bisa membuat Anda marah dan ingin cepat-cepat mengembalikan modal yang sudah loss.
Akibatnya emosi ini akan membuat akun loss.
Oleh karena itu, jika Anda ingin trading scalping sebaiknya cek seperti apa reaksi emosi Anda dan bagaimana Anda mengendalikannya dengan membuka akun riil kecil terlebih dahulu.
Pengendalian diri saat scalping saat krusial karena Anda akan berada dalam tekanan yang lebih kuat.
@ Rosmala:
Untuk backtesting, tergantung dari data historis yang didapatkan. Semakin panjang data historisnya akan semakin akurat hasil backtest-nya. Kalau menurut trader yang berpengalaman, backtest pada sebuah EA atau sistem trading minimal pada data historis 1 tahun, karena karakter setiap pair tiap bulan bisa berubah. Amati apakah EA atau sistem trading tsb bisa bertahan di setiap bulannya.
Kalau untuk forward test, menurut saya untuk scalping pada time frame 5 menit bisa dilakukan selama 2 minggu. Kalau EA atau sistem trading tsb bisa bertahan sudah cukup baik.
@Anita:
Setuju bung Kiki.
Selain itu ya, kayaknya scalping & day trading nggak bisa dibandingkan mana yang paling susah/gampang.
Suksesnya trading itu gak ditentukan oleh pilihan strategi scalping/day trading/swing/lainnya. Suksesnya trading, profit, loss, MC, itu ditentukan oleh KITA SENDIRI.
Apakah kita udah pakai sistem trading yang bener-benar teruji?
Apakah kita benar-benar paham pair-nya?
Apakah kita punya MM & psikologis yang BAGUS?
Dua trader yg sama-sama scalper bisa kena loss/profit yg berbeda, krn wawasan & mentalnya juga beda.
@ Al Raharjo:
Ya, kecepatan internet sangat penting, karena kalau internetnya lemot tentu perubahan harganya akan lambat dan kalau scalpingan bisa terlambat entry dan exit.
@ Lawrence:
Setahu saya tidak ada peraturan suatu negara yang melarang trading dengan cara scalping. Menurut saya belum ada peraturan suatu negara yang ngurusin soal scalping. Kalau broker dulu memang pernah ada yang melarang metode trading dengan cara scalping, tetapi sekarang saya kurang tahu.
@ Joana:
Menurut saya tidak. Mereka duduk di depan layar monitor tidak selalu melakukan trading. Menurut saya trader di ban-bank besar atau institusi keuangan besar melakukan trading jangka menengah panjang dengan berbagai instrumen hedging, bukan trading dengan cara scalping.
Suka bingung dengan banyaknya pola candlestick, mohon info pola candlestick yang umum digunakan oleh trader? Trims
Jika kita menggunakan TF 15 maka setiap 15 menit candle berubah.
jika kita menggunakan TF 30 maka setiap 30 menit candle berubah.
dan seterusnya.
Thanks
Memang sebaiknya jgn membandingkan candle di setiap TF karena pasti bingung. Yg perlu dimengerti semakin besar TF semakin minim noisenya. Lebih baik kalau analisa candle di satu TF saja. Memang ada teknik candle yang loncat2 dari 1 TF ke TF lain?
Untuk Sumirat..
Hal ini memang tergantung dari strategi dan sistem trading yang digunakan. Beda sistem, beda pula TF yang digunakan.
Thanks
@ Ahmad Fauzi:
Pola pergerakan harga pada setiap time frame jelas akan berbeda karena waktu untuk mengukur perubahan harga pada setiap time frame berbeda, sedangkan pergerakan harga yang diukur sama.
Pola candlestick yang tidak berubah jika dilihat pada time frame yang lebih rendah adalah pola double top / triple top dan double bottom / triple bottom. Untuk pola-pola lainnya jelas tidak sama seperti hedge and shoulders, morning star dsb. Mungkin saja di time frame H1 terbentuk pola head and shoulders tetapi di time frame daily tidak.
@ Sumirat:
- …. Memang ada teknik candle yang loncat2 dari 1 TF ke TF lain?
Jawaban: kalau Anda trading berdasarkan trend (trend follower), metode analisa pada berbagai time frame memang ada, seperti yang digunakan trader Alexander Elder dengan metode triple screen-nya.
Pada metode tersebut, disamping time frame utama dimana Anda trading, Anda harus menentukan arah trend berdasarkan trend pada time frame yang lebih tinggi, dan menentukan momentum untuk entry pada time frame yang lebih rendah.
@ Dani:
Akan membentuk pin bar. Pin bar adalah salah satu bentuk price action pada candlestick tunggal, yang mengisyaratkan kemungkinan pembalikan arah pergerakan harga (reversal).
Meski demikian, untuk entry berdasarkan pin bar, sebaiknya dikonfirmasikan juga dengan penunjukan indikator teknikal, terutama indikator trend misalnya moving average, Bollinger Bands, MACD, parabolic SAR.
Tp apakah selalu Pin Bar yg terbentuk gan utk tanda2 reversal saat pasar sdh jenuh?
@ Martin Hendra:
Untuk single candle, bisa pin bar bisa juga doji.
Untuk lebih dari satu candle, bisa pola double top, double bottom, triple top, triple bottom, morning star, evening star, dan juga shooting star.
@ Ilung:
Tidak harus persis sama, asal bentuknya sesuai, dan persyaratannya memenuhi. Misal pin bar yang valid adalah yang level tertinggi atau terendahnya ditembus. Kalau bentuknya sudah sesuai (mirip) tetapi masih salah, kemungkinan tidak terkonfirmasi oleh indikator teknikal. Misal pola morning star yang menunjukkan kemungkinan bullish, tetapi indikator trend tidak mengkonfirmasi keadaan bullish, maka pergerakan bullish bisa saja gagal.
Maaf pak, ini saya masih belum "ngeh" dengan arti "level tertinggi dan terendah ditembus", itu maksutnya gimana ya pak?
@ Ilung:
Untuk pin bar yang mengisyaratkan sinyal reversal, jika bullish pin bar (letaknya di bawah pada keadaan downtrend), maka akan valid jika level tertingginya ditembus, dan untuk bearish pin bar (letaknya di atas pada keadaan uptrend), maka akan valid jika level terendahnya ditembus. Mudahnya, Anda bisa simak ulasan Strategi Trading Reversal Dengan Pin Bar.
@ Kirun:
Indikator independen untuk melihat pola atau pattern pergerakan harga pada chart tidak ada, tetapi Anda bisa menggunakan software yang namanya Autochartist. Software Autochartist bisa didapatkan dengan cara berlangganan atau gratis jika broker Anda menyediakan fasilitas software Autochartist.
Untuk penjelasan leboh detail mengenai software Autochartist, silahkan baca di thread ini.
@Samudra: Pola candlestick yang perlu dipahami adalah pola candlestick yang punya potensi keberhasilan besar.
Atau dengan kata lain, apabila pola candlestick tersebut terbentuk di market, ada peluang besar harga berbalik arah (reversal) atau meneruskan arah (continue).
Contoh pola candlestick yang paling menguntungkan, contohnya seperti pin bar atau inside bar.
Tenang, Inbizia sudah menuliskan artikel dengan pembahasan lengkap disini:
Baca Juga: Pola Candlestick Yang Paling Menguntungkan
Semoga bermanfaat
@Riyadi: Pola candlestick yang sering digunakan oleh para trader biasanya adalah pola candlestick pembalikan (reversal) yang mempunyai peluang berhasil yang tinggi saat terbentuk di level yang penting.
Contoh pola candlestick tersebut adalah pin bar, hammer, shooting star, engulfing, dan inside bar.
pola candlestick hammer itu seperti apa ya?
pola candlestick hammer adalah pola pembalikan arah naik (bullish reversal) yang terbentuk dalam sebuah trend turun
Apa saja jenis pola Candlestick dalam trading yang wajib dipahami trader?
Apakah ada indikator untuk mendeteksi pola candlestick tertentu dalam chart?
tanya pak, yang di maksud dalam kamus pola candlestick itu pada TF berapa ya? sebab setiap ganti TF selalu barubah bentuk.trims
Min, kalo melihat atau menganalisa pola candlestick apakah harus sama persis banget biar sinyalnya valid? Soalnya saya beberapa kali praktik, pake candlestick dan bentuknya ga 100% mirip sinyalnya jadi salah.
Apa yang terjadi dengan pergerakan candlestik ketika pasar sudah jenuh, dan akan terjadi reversal mohon penjelasannya. Terima kasih
Apakah Pin Bar benar-benar akurat untuk memprediksi pergerakan candle berikutnya?
@Najib: Sebelum saya jawab, terlebih dahulu definikasin apa yang dimaksud akurat.
Apakah akurat yang dimaksud minimal winrate 60%, 70% atau 80%, atau berapa?
Kedua, pola candlestick pin bar adalah signal entry.
Sebelum masuk ke signal entry, perhatikan terlebih dahulu struktur harga dan level penting.
Salah satu kesalahan banyak pemula yang menggunakan candlestick adalah langsung masuk ke pola candlestick tanpa melihat struktur harga dan level harga.
Pin bar yang terbentuk di level yang penting berbeda probabilitas dan RR yang ditawarkan dibandingkan dengan pin bar yang terbentuk di harga yang tidak ada level pentingnya.
Kalau dijawab apakah akurat? Jawabannya bisa ya atau tidak, bergantung bagaimana cara Anda menggunakan pin bar tersebut. Tidak semua pin bar langsung disamaratakan tanpa peduli struktur dan level harganya.
Cara trading pakai pola candlestick ini bisa digunakan untuk scalping ngk?
@Nepal: Bisa, karena pada dasarnya pola candlestick bisa digunakan pada semua time frame.
Namun pola candlestick tidak disarankan untuk scalping karena akurasinya rendah disebabkan banyaknya pola palsu (false/noise).
Biasanya pola candlestick digunakan pada time frame yang lebih tinggi seperti H1, H4, Daily karena mempunyai akurasi yang lebih baik dan noise yang lebih sedikit.