Seseorang yang melakukan transaksi di pasar finansial untuk mendapatkan keuntungan dari selisih nilai beli dan jual (atau sebaliknya). Karena itu, trader seringkali dikaitkan dengan aktivitas transaksi jangka pendek, berbeda dengan investor yang memiliki orientasi jangka panjang karena bertujuan memperoleh keuntungan dari penambahan nilai suatu aset.
Nama Indikator yang di bawah ini apa ya pak? Dan fungsinya sebagai apa? Mohon pencerahannya
AO = Awesome Oscillator
Garis S&R dibuat sendiri, termasuk garis divergence
@ Yogi Syahputra:
Itu adalah indikator Awesome Oscillator (AO) yang termasuk dalam kelompok indikator buatan Bill Williams. Di platform Metatrader termasuk indikator bawaan. Gunanya untuk mengetahui arah trend pergerakan harga.Semoga membantu.
Maaf melenceng dari topik. Kalau pasang order sigini banyaknya, bagaimana ya cara melakukannya.
Ini chat nemu dari group. Matur suwun.
@ Winda:
Bisa dilakukan dengan Instant Execution order atau Pending Order, asalkan Free Margin masih cukup untuk mengcover margin yang diperlukan pada setiap posisi yang dibuka.
Saya mau juga tanya, ini indikator yang digunakan trader ini apa ya..Kok sepertinya menarik. Matur nuwun
@ Brejal:
Itu bukan indikator, tetapi garis-garis yang ditarik trader setelah melihat adanya pola tertentu pada pergerakan harga. Dalam hal ini adalah pola harmonic (harmonic pattern). Pada chart tsb harmonic pattern yang terbentuk adalah pola ABCD.
Harmonic pattern ditemukan oleh Gartley, sehingga disebut juga pola Gartley. Dalam menentukan pola harmonic digunakan teori Fibonacci retracement dan extension.
Lebih akuratan mana pak, menggambar chart seperti itu atau menggunakan indikator trading?
@ Jafar:
Jika terbentuk pola chart tertentu, validitasnya (agar akurat) bisa dikonfirmasikan dengan indikator teknikal.
@ Frengky Paulus:
Semua indikator teknikal mudah untuk digunakan karena sudah jadi dan tinggal diaplikasikan sesuai dengan parameter yang diinginkan. Trader hanya perlu tahu bagaimana membaca penunjukkan indikator tsb, dan itu mudah dilakukan karena sudah ada petunjuknya.
Dalam trading, trader biasanya menggunakan kombinasi indikator trend dan indikator momentum. Indikator trend digunakan untuk mengetahui arah pergerakan harga, sementara indikator momentum digunakan untuk menentukan saat entry yang tepat.
Indikator trend yang sering digunakan trader adalah moving average (SMA atau EMA), MACD, parabolic SAR, ADX dan juga Bollinger Bands. Indikator momentum berupa oscillator, yaitu RSI, stochastic, dan juga CCI.
indikator trading apa yang paling mudah dan simple dlm penggunaannya?
Indikator apa ya yang paling akurat?
@Brody: Tidak ada yang paling akurat, karena setiap indikator mempunyai "kondisi spesifik" bagaimana indikator tersebut digunakan.
Sebagai contoh, indikator MA cukup akurat jika digunakan pada market trending. Namun indikator ini kurang akurat pada market sideways/ranging.
Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah setiap indikator akan akurat jika digunakan pada "kondisi" yang tepat.
Mengapa trader perlu menggunakan indikator teknikal saat trading? Bahkan ada yang menggunakan indikator sangat banyak. Apakah itu berpengaruh untuk hasil trading?
@ Sumargo:
- Mengapa trader perlu menggunakan indikator teknikal saat trading? Bahkan ada yang menggunakan indikator sangat banyak.
Indikator teknikal diterapkan untuk mengetahui arah trend pergerakan harga yang sedang berlangsung, dan untuk memperkirakan arah pergerakan harga selanjutnya.
Selain itu indikator teknikal juga bisa digunakan untuk mengetahui saat atau momentum yang tepat untuk membuka posisi. Tujuan digunakannya kombinasi beberapa indikator adalah untuk saling mengkonfirmasi.
- Apakah itu berpengaruh untuk hasil trading?
Ya, tentu saja. Tanpa indikator teknikal sama sekali, trader akan sulit memperkirakan arah pergerakan harga dan saat yang tepat untuk entry, termasuk menentukan stop loss (SL) dan target profit (TP) berdasarkan pergerakan harga maupun berdasarkan level-level support dan resistance.
Jawaban untuk Sumargo:
Indikator adalah petunjuk mengenai apa yang sedang terjadi di market.
Dengan indikator, seorang trader mengetahui market ini arahnya mau kemana, dimana level-level penting sampai ke momentum harga yang pas untuk entry.
Jadi pahami dulu konsep mengenai indikator sebagai petunjuk.
Nah sekarang, apakah tanpa indikator seorang trader tidak bisa membaca harga?
Tidak. Trader bisa membaca harga menggunakan price action tanpa indikator.
Jadi, jawaban pertama apakah trader perlu menggunakan indikator? Bergantung tradernya.
Bagi trader price action indikator hanya sebagai alat bantu, bukan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Tapi jawaban ini akan berbeda untuk trader yang menggunakan teknikal. Mereka memandang perlu menggunakan indikator karena itulah cara mereka menerjemahkan grafik.
Sekarang masuk ke pertanyaan kedua. Apakah indikator yang banyak mempengaruhi hasil trading?
Jawabannya tidak.
Baik menggunakan indikator atau tidak, ada 3 poin yang harus trend identifikasi sebelum entry:
1. Arah (tren)
2. Level (area entry)
3. Signal (trigger entry)
3 poin inilah yang melandasi trader mengambil posisi di market.
Tidak peduli seberapa banyak indikator yang digunakan, harus bisa menjawab 3 poin diatas.
Kok saya sering lihat trader pakai indikator Moving Average. Emang MA itu difungsikan untuk apa aja ya kak?
@Sadiman:
Moving Average merupakan salah satu indikator yang sudah sangat tua dan populer. Utamanya banyak digunakan karena sifatnya yang simpel dan mudah untuk digunakan. Selain itu, hampir di setiap buku trading teknikal, dapat dipastikan Anda akan menemukan indikator ini dibahas pada salah satu babnya karena beberapa hal di atas.
Mengenai fungsi sendiri, MA bisa digunakan sebagai basis untuk melihat tren pada market, menetapkan level-level penting (Support dan Resistance), serta mengukur kekuatan pergerakan harga saat itu. Selain itu, MA juga banyak digunakan sebagai bahan untuk membentuk indikator lain yang sifatnya lebih kompleks.
Kalau kak kiki dominan menggunakan indikator teknikal atau fundamental? Terus indikatornya pakai apa aja?
Jawaban untuk Anwar Singgih:
Saya pribadi tidak menggunakan indikator teknikal dan trading berdasarkan price action.
Jadi, saya hanya menggunakan harga dan volume dalam menerjemahkan apa yang terjadi di market.
Apa kelemahan menggunakan indikator trading pak?
@ Samsudin:
Maksudnya indikator teknikal?
Indikator teknikal selalu digunakan dalam trading dengan cara yang benar. Indikator teknikal dibuat berdasarkan perhitungan statistik dan menunjukkan probabilitas pergerakan harga. Tanpa indikator teknikal, trader tidak bisa mengkonfirmasi arah sentimen pasar.
Meski responnya lagging atau terlambat dalam merespon pergerakan harga yang juga merupakan kelemahannya, tetapi indikator teknikal tetap sangat diperlukan dalam trading.
Pak mengenai MA itu sendiri saya ada beberapa pertanyaan :,
Terima kasih!
Bantu jawab ya gan :,
semoga membantu!
@Yudha:
1. MA merupakan Moving Average. Sedangkan EMA adalah Exponential Moving Average. Secara umum, EMA merupakan salah satu metode perhitungan MA. Ada banyak cara lain dalam menghitung MA yang bisa menghasilkan jenis MA lain seperti SMA, LWMA, WMA, DMA, dll.
2. Dalam beberapa hal MA dan EMA memang lebih mudah digunakan daripada yang lain. Seperti dalam hal menentukan tren yang terjadi, dalam sekali lihat kita telah dapat menentukan tren tersebut jika menggunakan MA dan EMA. Hanya saja dalam hal lain yang lebih kompleks seperti menentukan kekuatan tren saat itu, penggunaan MA dan EMA jadi bisa terbilang sulit.
3. Angka-angka tersebut adalah periode yang digunakan dalam proses pembentukan MA dan EMA. Periode itu melambangkan jumlah komponen harga yang akan dihitung dalam menentukan nilai MA. Misalkan dengan periode 20, maka MA dan EMA akan dihitung dengan 20 nilai harga terakhir yang dijadikan patokan.
Nur Salim: indikator teknikal mana yang lebih bagus, moving average atau pivot points? buat lihat tren dan SR...
Asanah:
Untuk melihat tren secara keseluruhan, Moving Average saya rasa jauh lebih baik daripada Pivot Point. Namun untuk melihat level SnR, Pivot Point jauh lebih baik daripada Moving Average.
Apakah ada indikator teknikal yang biasa digunakan untuk mendeteksi area supply dan demand secara otomatis?
@ Wayan Putra:
Area demand dan supply sama dengan level-level support dan resistance. Setahu saya tidak ada indikator yang bisa menunjukkan level-level support dan resistance (demand dan supply). Level-level support dan resistance ditentukan murni dari pengamatan.
Jawaban untuk Wayan Putra:
Tidak ada. Namun banyak trader membuat EA untuk mendeteksi area supply/demand secara otomatis namun akurasinya kurang bagus.
Oleh karena itu, kebanyakan trader supply and demand menggunakan cara manual.
Kiki R: Saya juga pengguna analisa teknikal, tapi sering mengalami false signal itu kenapa ya gan?
Jawaban untuk Wahid:
False signal di market adalah hal yang wajar. False signal disebabkan oleh berubahnya kondisi market atau bisa juga dari indikator/strategi yang kita gunakan tidak sesuai dengan kondisi saat itu.
Trader pro juga mengalami false signal. Perbedaan antara pro trader dengan pemula adalah respon saat terjadi false signal. Pro trader akan selalu melakukan review dan mengecek jurnal tradingnya.
Jadi, Anda tidak perlu parno sama false signal. Yang perlu Anda lakukan adalah review terhadap false signal tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang membuat Anda menguasai detail dan memahami strategi trading yang Anda gunakan. Jurnal dan evaluasi inilah yang membuat Anda berkembang sebagai seorang trader.
Bagaimana cara menggabungkan indikator teknikal dan analisa fundamental?
@ Richard:
Faktor fundamental lebih berdampak dari analisa teknikal.
Jika Anda trading berdasarkan hasil rilis data fundamental ekonomi yang berdampak tinggi dan entry beberapa saat setelah rilis data, maka amati hasil rilisnya dan entry sesuai sentimen pasar saat itu. Sentimen pasar bisa diamati berdasarkan price action yang terbentuk. Abaikan dulu penunjukan indikator teknikal.
Jika entry setelah volatilitas kembali normal (tidak tinggi seperti pada saat data dirilis), Anda bisa mengamati price action yang dikonfirmasikan dengan indikator teknikal terutama indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX atau MACD.
Richard:
Analisa fundamental bantu kita memahami apa yang menggerakkan pasar, mengetahui tendensi tren yang lebih besar, dst.
Analisa teknikal membantu kita menentukan entry & exit, yaitu kapan kita mau open & close posisi, di mana SL & TP nya, dst.
Apakah day trader membutuhkan beberapa hari agar posisi terkena TP...kan satu candle mewakili 1 hari ka ya pak?
@ Khalid:
Bisa beberapa hari, bisa dalam sehari, bisa beberapa jam atau bisa juga beberapa menit, tergantung dari tinggi rendahnya volatilitas harga, dan level target profit (TP) yang Anda tentukan. Jika volatilitas harga sedang sangat tinggi, maka TP akan cepat kena.
- ….. kan satu candle mewakili 1 hari ka ya pak?
Satu candle pada time frame daily adalah representasi dari pergerakan harga selama sehari.
Jadi kalo mau trading harian lebih disarankan di pair yang memiliki volatilitas tinggi ya pak? Agar TPnya cepat kena..
@ Khalid:
Tidak. Jika ingin entry, amati arah trend. Kalau sedang uptrend Anda bisa open buy, dan sebaliknya jika sedang downtrend Anda bisa open sell. Mengenai lamanya waktu TP akan tercapai, tidak bisa dipastikan.
kalau untuk mengukur volatilitasnya gimana ya pak?
@ Danur:
Saya kurang tahu indikator khusus untuk mengukur volatilitas. Biasanya trader mengamati range atau jarak antara level high dan level low. Jika range cukup tinggi maka bisa dianggap volatilitasnya cukup tinggi.
Izin bertanya aja, yg saya cerna dari beberapa penjelasan dan artikel mengenai day trading ini, kyknya ya membutuhkan modal yg ga bsa dibilang kecil krna kan hrs menahan loss yg cukup bsar jga (entah benar ato tidak saya jga masih abu2). Saya sih berencana day trading pak dikarenakan waktu yg saya sediakan untuk amatin forex bsa sering banget tpi ga bsa terlalu fokus seperti scalping
Cuma yg saya bingungkan adalah mengenai day trading biasanya target profit secara umum itu ambil berapa pips pak agar bsa menutupi misalnya aja kerugian yg udah dialami sblmnya
@ Wahyu:
- … yg saya cerna dari beberapa penjelasan dan artikel mengenai day trading ini, kyknya ya membutuhkan modal yg ga bsa dibilang kecil krna kan hrs menahan loss yg cukup bsar jga (entah benar ato tidak saya jga masih abu2).
Trading dengan cara apapun, baik scalping, day trading maupun swing trading (trading jangka menengah panjang) tidak harus membutuhkan modal yang besar. Modal disesuaikan dengan keinginan masing-masing trader. Mengenai besarnya loss itu bisa diatur dengan cara pengendalian risiko atau menentukan risiko setiap kali akan entry.
Untuk penjelasan, silahkan baca: Belajar Memahami Money Management
- …. Cuma yg saya bingungkan adalah mengenai day trading biasanya target profit secara umum itu ambil berapa pips pak agar bsa menutupi misalnya aja kerugian yg udah dialami sblmnya
Untuk target profit (TP) biasanya ditentukan dari besarnya risiko atau stop loss (SL) dengan risk/reward ratio minimal 1;1, kalau bisa lebih besar seperti 1:1.5 atau 1:2, agar dalam jangka panjang hasil trading keseluruhan profitable. Untuk penjelasan, silahkan baca: Risk Reward Ratio Dan Harapan Profit
Saya ada beberapa pertanyaan mengenai day trader dan jga Time Frame yang ada di MetaTrader.
Terima kasih ya pak!
Wahyu:
Day trading sebenarnya bisa dilakukan dengan modal yang relatif kecil, tapi semakin besar modal yang Anda miliki, semakin fleksibel Anda dalam memilih posisi trading dan mengelola risiko. Ini berlaku pada trading model apapun, yang penting bukan hanya besar modal tapi lebih ke manajemen risikonya.
Untuk standardnya, target profit sebesar 1-2% per hari untuk day trading bisa dianggap realistis. Jadi smisal modalnya 100 USD, bisa mendapatkan keuntungan harian sebesar $1-2 sudah cukup bagus.
Jika sampai satu hari tidak menyentuh tp, apakah day trader akan tetap close posisinya?
@ Giano:
Biasanya trader telah menentukan exit point pada saat entry. Exit point terdiri dari level stop loss (SL) dan target profit (TP). Tunggu saja sampai salah satu exit point tersebut tereksekusi, tidak harus hari itu.
Maksud day trader adalah dalam sehari minimal membuka satu posisi, bisa lebih. Mengenai kapan exit point tereksekusi itu tergantung dari pergerakan harga di pasar, tidak harus dalam sehari.
Jawaban untuk Danur:
Ada beberapa indikator dan alat yang dapat Anda gunakan untuk mengukur volatilitas di pasar forex. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan:
1. ATR (Average True Range): Indikator Average True Range mengukur kisaran pergerakan harga pada periode waktu tertentu. Nilai ATR yang tinggi menunjukkan volatilitas yang tinggi, sedangkan nilai ATR yang rendah menunjukkan volatilitas yang rendah.
2. Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator yang terdiri dari tiga jalur yang mengelilingi harga. Jalur tengah didasarkan pada moving average, sedangkan jalur atas dan jalur bawah dihitung berdasarkan volatilitas harga. Jarak antara jalur atas dan jalur bawah Bollinger Bands dapat memberikan indikasi tentang tingkat volatilitas pasar.
3. Indikator Volatility: Ada beberapa indikator khusus yang dirancang untuk mengukur volatilitas pasar, seperti Indeks Volatilitas (VIX) atau Average Directional Index (ADX). Indikator-indikator ini memberikan gambaran tentang tingkat volatilitas pasar secara keseluruhan.
Selain indikator-indikator di atas, perhatikan juga pergerakan harga itu sendiri. Volatilitas seringkali terkait dengan pergerakan harga yang tajam dan cepat, baik dalam satu arah (tren) maupun dalam pergerakan harga yang lebih acak (kisaran).
Jawaban untuk Giano:
Ya, biasanya ketika harga tidak sampai menyentuh TP, daytrader akan menutup posisinya sehingga tidak ada posisi yang bermalam.
@ Sandy:
- Dari sekian bnyk timeframe yg tersedia di MetaTrader, untuk day trader sendiri cocoknya menggunakan time frame berapa pak?
Untuk day trader bisa menggunakan time frame M30 (30 menit), H1 (1 jam) atau H4 (4 jam).
- Dan mengapa misalkan saya pasang indikator, katakanlah RSI. Itu selalu dari TimeFrame 1 dengan TimeFrame lainnya berbeda2 pak.
Jika time frame yang digunakan berbeda, penunjukkan indikator memang berbeda karena pergerakan harga untuk setiap time frame berbeda-beda tergantung dari periode waktu dari time frame tsb.
- Dan yg paling tepat utk kita baca sbagai panduan entry itu di time Frame yg mana pak?
Tergantung dari time frame yang sedang Anda gunakan. Jika Anda sedang menggunakan time frame H1, maka amati indikator yang di time frame H1 saja, jangan lihat ke time frame lain.